Pengertian Penginderaan Jauh,Manfaat Penginderaan Jauh, Sistem Penginderaan Jauh, Komponen-Komponen Penginderaan Jauh, Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh Beserta Penjelasan Penginderaan Jauh Terlengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo
sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Pengertian Penginderaan
Jauh, Manfaat Penginderaan Jauh, Sistem Penginderaan Jauh, Komponen-Komponen
Penginderaan Jauh, Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh Beserta Penjelasan
Penginderaan Jauh Terlengkap
Berikut Ini Pembahasan Selengkapnya
1.Pengertian Penginderaan Jauh
Apa Itu Penginderaan
Jauh I Menurut
seorang ahli yang bernama Lindgren dalam Somantri (2008), penginderaan jauh
adalah berbagai teknik yang dikembangkan
untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Dan menurut seorang
ahli lainnya yakni Lillesand dan Kiefer, Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah, atau gejala dengan cara
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung
terhadap objek, wilayah, atau gejala yang dikaji.
Sehingga berdasarkan kedua
definisi atau pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Penginderaan Jauh
adalah suatu cara merekam objek, daerah, atau gejala-gejala dengan menggunakan
alat perekam, sehingga kontak langsung dengan objek ataupun fenomena yang dikaji
dan diamati di permukaan bumi dapat di minimalisir. Adapun gambaran dari
permukaan bumi hasil dari perekaman sensor penginderaan jauh disebut dengan
citra penginderaan jauh.
Selain
itu, berikut ini merupakan beberapa (11) pengertian atau definisi penginderaan
jauh menurut para ahli:
11 Pengertian Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli
1) Lillesand
dan Kiefer : Penginderaan Jauh (remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena dengan jalan
analisis data yang diperoleh melalui alat perekam (sensor) yang menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa menyentuh objek tersebut.
2) Lindgren : Penginderaan Jauh yaitu
berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi
tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
3) Curran
: Penginderaan Jauh (remote sensing) adalah penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat di
interpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
4) Everett
dan Simonett : Penginderaan Jauh merupakan suatu ilmu karena di dalamnya
terdapat suatu sistematika tertentu untuk dapat menganalisis suatu informasi
mengenai permukaan bumi.
5) American Society of Fotogrametry :
Penginderaan Jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa
sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik
tidak terjadi kontak langsung atau bersinggungan dengan objek atau fenomena
yang dikaji.
6) Aronof
: Penginderaan Jauh merupakan ilmu pengetahuan teknologi dan seni perolehan
informasi objek dari suatu jarak jauh.
7) Sutanto : Penginderaan Jauh menurut Sutanto adalah serangkaian
komponen yang digunakan untuk penginderaan jauh yang meliputi sumber energi,
atmosfer, interaksi antara energi dan objek, sensor, perolehan data dan
pengguna data.
8) Welson Dan Bufon : Penginderaan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni
dan teknik untuk memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan
tanpa kontak langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.
9) Campbell : Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan
informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang
diperoleh dari jarak jauh.
10) Colwell : Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau
perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di
atas atau jauh dari objek yang diindera.
11) Avery : Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh,
menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi
pengamatan daerah kajian.
2.Manfaat Penginderaan Jauh
Manfaat Penginderaan Jauh |
Manfaat Penginderaan
Jauh I Setelah kita
mengetahui mengenai definisi atau pengertian penginderaan jauh, pastinya kita
bertanya dalam hati, apa sih manfaat atau kegunaan dari penginderaan
jauh?. Berikut ini penjelasannya:
Menurut
seorang ahli yang bernama Sutanto dalam Somantri, penggunaan penginderaan
jauh, baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi
penggunaannya pada tiap bidang, mengalami peningkatan dengan pesat. Hal ini
disebabkan oleh beberapa fakta, antara lain sebagai berikut:
1)
Citra
penginderaan jauh menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi
dengan wujud dan letak objek yang mirip dengan di permukaan bumi, relatif
lengkap, serta meliputi daerah yang luas.
2)
Jenis
citra tertentu dapat menimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
3)
Karakteristik
objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra, sehingga
dimungkinkan pengenalan objeknya.
4)
Citra
dapat dihasilkan secara cepat, meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi
secara terestrial.
Dewasa ini, kebutuhan
manusia akan data dan informasi yang akurat dan cepat tentang kondisi permukaan
bumi semakin meningkat. Kebutuhan yang semakin meningkat tersebut menjadi salah
satu pemicu bagi perkembangan dan kemajuan teknologi penginderaan jauh secara
pesat.
Hasil perekaman dari penginderaan jauh atau citra penginderaan jauh
sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan kehidupan manusia. Adapun manfaat
citra penginderaan jauh dapat kita manfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan
untuk berbagai kepentingan, antara lain yaitu sebagai berikut:
1)
Bidang
Kelautan
Dalam bidang
kelautan, penginderaan jauh sangat bermanfaat untuk beberapa hal, yakni sebagai
berikut:
a)
Pemetaan
potensi sumber daya laut
b)
Pemetaan
perubahan pantai, abrasi, dan sedimentasi
c)
Pengamatan
pasang surut air laut dan gelombang laut
2)
Bidang
Hidrologi
Dalam bidang hidrologi
(perairan), penginderaan jauh sangat bermanfaat dalam beberapa hal, yakni sebagai
berikut:
a)
Mengamati
kecepatan aliran sungai
b)
Mengamati
arah aliran sungai
c)
Pemantauan
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan konservasi sungai
d)
Pemantauan
luas daerah dan intensitas banjir
3)
Bidang
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Dalam bidang sumber daya
alam dan lingkungan, penginderaan jauh sangat bermanfaat untuk beberapa
hal, yakni sebagai berikut:
a)
Pemetaan
Penggunaan Lahan
b)
Pemantauan
distribusi sumber daya alam
c)
Pemantauan
pencemaran laut dan tumpahan minyak di laut
d)
Mendeteksi
lahan kritis
4)
Bidang
Meteorologi dan Klimatologi
Dalam bidang meteorologi
dan klimatologi, penginderaan jauh sangat bermanfaat dalam beberapa hal, yakni
sebagai berikut:
a)
Membantu
menganalisis cuaca, yaitu dengan menentukan daerah tekanan tinggi dan daerah
tekanan rendah
b)
Pemetaan
iklim dan perubahannya
c)
Mengamati
iklim suatu daerah melalui pengamatan jenis awan dan kandungan air di udara
d)
Mengamati
sistem pola angin permukaan
5)
Bidang
Perencanaan
Dalam bidang
perencanaan, penginderaan jauh sangat bermanfaat dalam beberapa hal, yakni
sebagai berikut:
a)
Menentukan
arah pengembangan suatu wilayah
b)
Menentukan
lokasi pembangunan
c)
Menentukan
model pengembangan suatu wilayah
6) Bidang GEODESI
a)
Pengolahan dan Analisis Data Citra Satelit
b)
Pengolahan dan Analisis Foto Udara
c)
Pengolahan dan Analisis Foto Smaal Format
d)
Pengolahan Data dan Analisis Komponen Pasut Laut
e)
Pengolahan Data Integrasi GIS, dan Fotogrammetri
7) Bidang geologi
a)
Menentukan struktur geologi dan macamnya.
b)
Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan
pemantauan debu vulkanik.
c)
Pemantauan distribusi sumber daya alam.
d)
Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
e)
Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
f)
Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan
pesawat terbang dan aplikasi
sistem
informasi geografi (SIG).
8) Bidang oseanografi
a)
Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar
garam dan arus laut.
b)
Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi,
frekuensi, arah).
c)
Mencari distribusi suhu permukaan.
d)
Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan
sedimentasi
3.Sistem Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan suatu sistem
yang terdiri atas beberapa serangkaian komponen-komponen. Serangkaian
komponen-komponen dalam penginderaan jauh tersebut terdiri atas sumber
energi, atmosfer, objek, sensor, sistem pengolahan data, dan berbagai pengguna
data. Komponen-komponen ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara
yang satu dengan yang lainnya, karena akan mempengaruhi hasil dari penginderaan
jauh.
4.Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
Komponen-Komponen Penginderaan Jauh |
Kita
mengetahui bahwa sistem penginderaan jauh terdiri atas beberapa serangkaian
komponen-komponen, adapun komponen-komponen penginderaan jauh tersebut, antara
lain adalah sebagai berikut:
1) Sumber
Energi
Dalam mengadakan kegiatan
penginderaan jauh, tentunya kita membutuhkan sebuah alat yang bernama sensor yang
berfungsi untuk menangkap dan merekam objek atau fenomena yang ingin kita
kaji. Perekaman dengan menggunakan sensor
penginderaan jauh di permukaan bumi sangat membutuhkan energi yang dapat
memantulkan objek di permukaan bumi, agar objek tersebut dapat direkam.
Penginderaan
jauh yang menggunakan matahari sebagai sumber energinya disebut dengan sistem
penginderaan jauh pasif. Dinamakan dengan penginderaan jauh pasif, hal ini
dikarenakan apabila penginderaan jauh hanya mengandalkan sumber energi
matahari, maka sistem penginderaan jauh hanya dapat bekerja pada siang hari dan
dipengaruhi oleh kondisi atmosfer.
Selain penginderaan jauh pasif yang
menggunakan energi matahari sebagai sumber energinya, terdapat pula penginderaan
jauh aktif yang menggunakan sumber energi sendiri, yaitu penginderaan jauh
sistem gelombang mikro. Gelombang mikro sebenarnya dapat dibedakan lagi menjadi
dua jenis, yakni gelombang mikro aktif dan gelombang mikro pasif.
Gelombang mikro
aktif sensornya menyajikan sumber tenaga atau penyinaran sendiri, contohnya
adalah radar. Gelombang mikro memiliki beberapa keunggulan, yang sangat mendukung
kegiatan penginderaan jauh dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Berikut
keunggulannya:
a)
Dapat
menembus atmosfer dalam segala keadaan (situasi).Gelombang mikro yang panjang
ini dapat menembus kabut tipis, hujan, salju, awan, serta asap. Oleh karena
itu, perekamannya dapat dilakukan dalam kondisi atmosfer atau cuaca yang
bagaimana pun dan dapat dilakukan pada siang maupun malam hari.
b)
Gelombang
mikro yang panjang minim sekali oleh hamburan atmosfer.
2) Atmosfer
Komponen penginderaan jauh
yang kedua ialah atmosfer. Atmosfer sangat berperan penting dalam mendukung
kelangsungan penginderaan jauh, sehingga kita bisa mendapatkan hasil citra
penginderaan jauh yang sangat baik. Semua radiasi yang dideteksi dengan sistem
penginderaan jauh tentu melalui atmosfer dengan jarak atau panjang jalur
tertentu.
Atmosfer sangat besar pengaruhnya dalam sistem penginderaan
jauh, karena atmosfer membantu dalam menyerap, memantulkan, menghamburkan, dan melewatkan
radiasi elektromagnet. Akibat pengaruh dari atmosfer, banyak bagian spektrum yang
tidak dapat digunakan untuk penginderaan jauh.
Penginderaan jauh hanya dapat
dilakukan pada spektrum tertentu, dimana atmosfer dapat melangsungkan radiasi
yang cukup ke arah sensor. Daerah spektrum ini disebut dengan jendela
atmosfer. Pada jendela atmosfer ternyata masih ada gangguan atmosfer terutama
hamburan dan serapan. Gangguan atmosfer ini dapat mengurangi radiasi energi yang
mencapai sensor.
3) Objek
Komponen penginderaan jauh
yang ketiga ialah objek. Objek merupakan unsur terpenting dalam sistem
penginderaan jauh. Karena tanpa adanya objek yang ingin kita teliti, pastinya
kegiatan penginderaan jauh tidak akan ada. Objek merupakan segala sesuatu yang
menjadi target penginderaan jauh. Objek dapat berupa fenomena
litosfer, biosfer, hidrosfer, dan juga antroposfer. Setiap objek yang ada di
permukaan bumi dapat diperoleh informasinya, karena setiap objek memiliki
karakteristik spektral tersendiri dalam interaksinya dengan tenaga yang mengenainya.
4) Sensor dan Wahana
Komponen penginderaan jauh
yang keempat ialah sensor dan wahana. Sensor juga merupakan unsur vital yang
sangat dibutuhkan dalam melakukan kegiatan penginderaan jauh. Sensor dalam hal
ini berfungsi sebagai alat perekam dalam sistem penginderaan jauh. Sensor
menerima dan merekam radiasi atau emisi spektrum elektromagnet yang datang dari
objek. Sensor pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi dua, yakni sensor fotografi dan sensor non fotografi.
Salah
satu contoh sensor fotografi adalah kamera. Kamera (sensor fotografi) beroperasi
pada bagian spektrum tampak mata, sedangkan sensor non fotografi beroperasi
(bekerja) pada spektrum yang lebih luas dari sinar X hingga gelombang
radio, termasuk juga spektrum tampak mata. Sensor non fotografi dalam hal ini
lebih unggul karena bisa beroperasi pada spektrum tampak mata maupun pada
spektrum yang lebih luas. Sensor fotografi menghasilkan citra foto sedangkan
sensor non fotografi menghasilkan citra non foto.
Sensor adalah alat yang digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik. Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi spasial. semakin kecil objek yang dapat direkam oleh sensor, semakin baik kualitas sensor itu.
Ada 2 macam sensor dalam sistem penginderaan jauh, yaitu :
1. sensor aktif adalah sensor yang dilengkapi dengan alat pemancar dan alat penerima pantulan gelombang
2. sensor pasif adalah sensor yang hanya dilengkapi dengan alat penerima pantulan gelombang
Berdasarkan proses perekamannya, sensor dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :
1. sensor fotografik
proses perekaman ini berlangsung secara kimiawi. tenaga elektromagnetik
diterima dan direkam pada emulsi film yang apabila diproses akan menghasilkan
foto. apabila pemotretan dilakukan dari pesawat udara atau balon udara, fotonya
disebut foto udara. Apabila pemotretan dilakukan dari antariksa, fotonya
disebut foto orbital atau foto satelit.
2. sensor elektronik
sensor ini menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik. alat
penerima dan perekamannya berupa pita magnetik atau detektor lainnya. sinyal
elektrik yang direkam pada pita magnetik ini kemudian di proses menjadi data
visual maupun data digital yang siap dikomputerkan. Pemrosesan agar menjadi
citra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a)
dengan memotret data yang direkam
menggunakan pita magnetik yang diwujudkan secara visual pada layar monitor.
b)
dengan memotret data menggunakan film
perekam khusus. hasilnya berupa foto dengan film sebagai alat perekamnya, tapi
film disini hanya berfungsi sebagai alat perekam saja, sehingga hasilnya
disebut citra penginderaan jauh
Wahana
Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian
peredaran atau tempat pemantauannya,
wahana di angkasa dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
a)
Pesawat terbang rendah sampai medium
(low to medium altitude aircraft), dengan ketinggian antara 1000 meter sampai
9000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan iala citra foto (Foto
udara)
b)
Pesawat terbang tinggi (High
altitude aircraft), dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi.
citra yang dihasilkan yaitu foto udara dan multispectral scanners data.
c)
Satelit, dengan ketinggian antara 400 km
sampai 900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah citra satelit.
5) Sistem
Pengolahan Data
Komponen penginderaan jauh
yang kelima ialah sistem pengolahan data. Kemampuan sensor dalam memperoleh data
seringkali jauh lebih besar daripada kemampuan untuk menangani data
tersebut. Oleh karena itu, pengolahan data sensor hingga menjadi bentuk yang
dapat diinterpretasi merupakan suatu upaya yang memerlukan banyak pemikiran, instrumentasi, waktu, pengalaman, dan
juga data rujukan.
Dalam kaitan ini, peranan manusia dalam pengolahan data
merupakan hal yang penting pada terapan yang produktif dari data penginderaan
jauh. Sistem pengolahan data penginderaan jauh dapat dilakukan baik secara
visual maupun secara digital, dengan menggunakan peralatan yang mekanik secara
manual maupun dengan peralatan elektronik komputer. Pengolahan data secara
visual dalam hal ini harus memperhatikan unsur-unsur interpretasi, sedangkan
apabila secara digital pengolahan data harus dilakukan dengan menganalisis
spektralnya.
6) Pengguna
Data
Komponen keenam
penginderaan jauh ialah pengguna data. Salah satu kunci keberhasilan diterapkan
sistem penginderaan jauh terletak pada manusia baik secara individu maupun
manusia secara berkelompok yang menggunakan data penginderaan jauh. Data
tersebut akan menjadi informasi yang bernilai lebih apabila seseorang memahami
asal-usulnya, mengerti bagaimana cara menggunakan yang paling tepat.
Pengguna data (perorangan, kelompok, badan,
atau pemerintah) merupakan komponen paling penting dalam penginderaan jauh.
Para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil
penginderaan jauh tersebut untuk suatu pengaplikasian. Data penginderaan jauh
dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Data penginderaan jauh yang memiliki
kerincian dan keandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data. Data yang
dihasilkan antara lain mencakup wilayah dan sumber daya alam suatu negara yang
merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak.
5.Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh
Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh |
Hasil dari proses penginderaan jauh
dinamakan dengan citra. Citra penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua
macam, yakni citra foto dan citra nonfoto. Citra foto dibuat dengan menggunakan sensor
kamera, sedangkan citra nonfoto dibuat dengan menggunakan sensor bukan
kamera, citra satelit merupakan salah satu jenis citra nonfoto.
1. Citra Foto
Citra Foto |
Citra
Foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara, dengan
menggunakan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah
foto udara. Citra foto dapat dibedakan menjadi beberapa aspek di antaranya
sebagai berikut.
a. Berdasarkan spektrum elektormagnetik yang digunakan
1. Foto ultraviolet.
Foto ultraviolet yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29
mikrometer. Cirinya tidak banyak informasi yang dapat disadap, tetapi untuk
beberapa objek foto ini mudah pengenalannya karena tingkat kontrasnya yang
besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak dilaut, membedakan
atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan daerah batuan
kapur.
2. Foto ortokromatik
Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga hijau (0,4 - 0,56)
mikrometer. cirinya banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk
studi pantai karena filmnya peka terhadap objek dibawah permukaan air hingga
kedalaman kurang lebih 20 meter. Foto ini juga sangat baik untuk survei
vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras
3. Foto pankromatik
Foto pankromatik adalah foto yang
menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari merah hingga ungu. kepekaan
film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. ada umumnya, digunakan film
sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. wujudnya seperti pada foto,
tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 :
1. Foto
pankromatik hitam putih.
Ciri-cirinya : Rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya,
karena kepekaan film sama dengan kepekaan mata manusia, resolusi spasialnya halus,
stabilitas dimensional tinggi, foto pankromatik hitam putih lebih lama
dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
2. Foto
pankromatik berwarna
Sifat-sifat foto ini hampir sama dengan foto pankromatik hitam putih.
tetapi pengenalan objek pada foto ini lebih mudah karena warna serupa dengan
warna asli objek yang direkam. Proses pembentukannya warna pada foto udara ini
melalui proses aditif, yaitu warna biru, hijau, dan merah, seperti proses
pembentukan warna pada televisi warna. Berbeda dengan aditif, Proses
substraktif dilakukan dengan memadukan warna kuning, cyan, dan magenta.
4. Foto Inframerah asli (true infrared photo)
Foto inframerah asli (true infrared photo)
adalah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dekat hingga
panjang gelombang 0,9 - 1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Cirinya,
dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto inframerah tidak
ditentukan oleh warna daun tetapi sifat jaringannya. Foto ini baik untuk
mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang
sakit.
5. Foto Inframerah Modifikasi
Foto inframerah modifikasi adalah foto
yang dibuat dengan inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran
merah dan sebagian saluran hijau. dalam foto ini, objek tidak segelap apabila
kita menggunakan film inframerah sebenarnya, sehingga dapat dibedakan dengan
air.
Foto inframerah
mempunyai beberapa keunggulan antara lain,
a. Mempunyai sifat
pantulan khusus bagi vegetasi
b. Daya tembusnya
yang besar terhadap kabut tipis
c. Daya serap yang
besar terhadap air
Kelemahan Foto
inframerah antara lain,
a. adanya efek
bayangan gelap karena saluran inframerah dekat tidak peka terhadap sinar baur
dan sinar yang dipolarisasikan.
b. sifat tembusnya
kecil terhadap air
c. kecepatan yang
rendah dalam pemotretan
b. berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi.
Berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi citra
foto dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. foto vertikal atau foto tegak (orto photograph)
yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan
bumi.
2. Foto condong atau miring (oblique photograph) yaitu foto dibuat dengan
sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. sudut ini
umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar, tetapi bila sudut condongnya masih
berkisar antara 1-4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai
foto vertikal. Foto condong dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :
a) foto agak condong (low oblique photograph) yaitu apabila pada foto tidak
tampak cakrawalanya.
b) Foto sanga condong (high oblique photograph) yaitu apabila cakrawala tergambar pada foto.
c. Berdasarkan jenis kamera yang digunakan
1. foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. tiap daerah liputan foto hanya tergambar satu lembar foto.
2. foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama.
Foto jamak dibedakan menjadi 2 macam lagi :
a. foto multispektral yaitu beberapa foto untuk daerah yang sama dengan beberapa kamera atau satu kamera dengan beberapa lensa
b. foto dengan kamera
ganda yaitu pemotretan di suatu daerah dengan menggunakan beberapa kamera
dengan jenis film yang berbeda, misalnya pankromatik dan inframerah
d. Berdasarkan warna yang digunakan
1. foto berwarna semu (false color) atau foto inframerah berwarna. pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto. misal, pada foto suatu vegetasi berwarna merah sedangkan warna aslinya adalah hijau.
2. foto warna asli (true color) yaitu foto pankromatik berwarna. dalam foto berwarna lebih mudah penggunaannya karena foto yang tergambar mirip dengan objek aslinya.
e. Berdasarkan wahana yang digunakan
1. foto udara, yaitu foto yang dibuat dari pesawat atau balon udara.
2. foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.
f. Berdasarkan sudut liputan kamera
sudut kecil (narrow angle), panjang fokus 304,8. sudut liputan <60 br="" foto="" jenis="" kecil="" sudut=""> sudut normal (normal angle), panjang fokus 209,5. sudut liputan 60-70 derajat, jenis foto sudut normal atau sudut standar
sudut lebar (wide angle) panjang fokus 152,4. sudut liputan 75-100 derajat, jenis foto sudut lebar
sudut sangat lebar (super wide angle) panjang
fokus 88,8 sudut liputan >100 , jenis foto sudut sangat lebar
2. Citra Non Foto
Citra Non Foto |
Citra
non foto adalah citra yang dibuat dengan menggunakan sensor bukan kamera, namun
dengan menggunakan bagian spektrum elektromagnet dari sinar X hingga gelombang
radio.
citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor bukan kamera. citra non foto juga dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber sensor, dan wahana yang digunakan.
a. Berdasarkan spektrum elektromagnetik
1. citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah termal.
2. citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro.
b. Berdasarkan sensor yang digunakan
1. citra tunggal yaitu citra yang dapat dibuat dengan sensor tunggal
Keunggulan Penginderaan Jauh
Menurut
Sutanto (1994:18-23),
penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun
dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami peningkatan dengan
pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1)
Citra menggambarkan
objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak objek yang
mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang
luas, serta bersifat permanen.
2)
Dari jenis citra
tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya
dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
3)
Karakteristik objek
yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan
pengenalan objeknya.
4)
Citra dapat dibuat
secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
5)
Merupakan
satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
6)
Citra sering dibuat
dengan periode ulang yang pendek.
Keterbatasan Penginderaan Jauh
1)
Berupa ketersediaan
citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada
juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan Kiefer, 1979). Di samping itu juga harganya yang relative mahal dari
pengadaan citra lainnya (Curran, 1985).
Kelemahan Penginderaan Jauh
Walaupun
mempunyai banyak kelebihan, penginderaan jauh juga memiliki kelemahan antara
lain sebagai berikut
1)
Orang yang
menggunakan harus memiliki keahlian khusus;
2)
Peralatan yang
digunakan mahal;
3)
Sulit untuk
memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Pengertian Penginderaan Jauh, Manfaat Penginderaan Jauh, Sistem
Penginderaan Jauh, Komponen-Komponen Penginderaan Jauh, Jenis-Jenis Citra
Penginderaan Jauh Beserta Penjelasan Penginderaan Jauh Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat
Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun
saran, silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…