Tiga Puluh (30) Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli Beserta Penjelasan Mengenai Kreativitas Terlengkap
![]() |
Tiga Puluh (30) Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli Beserta Penjelasan Mengenai Kreativitas Terlengkap |
Selamat
Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi Lovers, senang
sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk
menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel yang akan
saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Tiga Puluh (30) Pengertian Kreativitas
Menurut Para Ahli Beserta Penjelasan Mengenai Kreativitas Terlengkap
1.Pengertian atau Definisi Kreativitas Menurut Para Ahli
1) Pengertian
Kreativitas Menurut Conny R Semiawan: Menurut
Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah
ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang
dikombinasikan menjadi suatu konsep baru.
2) Pengertian
Kreativitas Menurut Utami Munandar : Menurut Utami Munandar (2009: 12), bahwa kreativitas adalah hasil interaksi
antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada atau dikenal
sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang
selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari
lingkungan masyarakat.
3) Pengertian
Kreativitas Menurut Barron: Menurut Barron yang dikutip dari Ngalimun
dkk (2013: 44) kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru.
4) Pengertian
Kreativitas Menurut Guilford:
Guilford yang dikutip dari Ngalimun dkk (2013: 44)
menyatakan bahwa kreativitas
mengacu pada kemampuan yang
menandai seorang
kreatif.
5) Pengertian
Kreativitas Menurut Rogers: Rogers
(Utami Munandar, 1992: 51) mendefinisikan
kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam tindakan.
Hasil-hasil baru itu muncul dari sifat-sifat individu yang unik yang
berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan hidupnya.
6) Pengertian
Kreativitas Menurut Dreavdahl: Demikian juga dreavdahl (Hurlock, 1978: 325) yang
dikutip dari Ngalimun dkk
(2013: 45) mendefinisikan
kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dan
gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud kreativitas imjinatif atau sintesis
yang mungkin melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dari
pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi
sekarang. Kreativitas juga tidak selalu menghasilkan sesuatu yang dapat diamati
dan dinilai.
7) Pengertian
Kreativitas Menurut Jawwad: Menurut Jawwad (2004) dikutip dari Kemendikbud (2011:
28) kreativitas adalah kemampuan berpikir untuk meraih hasil-hasil yang
variatif dan baru, serta memungkinkan untuk diaplikasikan, baik dalam
bidang keilmuan, keolahragaan, kesusastraan,
maupun bidang kehidupan lain yang melimpah.
8) Pengertian
Kreativitas Menurut Chandra : Menurut Chandra (1994) dikutip dari Kemendikbud
(2011: 28) kreativitas merupakan kemampuan mental dan berbagai jenis
ketrampilan khas manusia yang
dapat melahirkan pengungkapan unik,
berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat
guna.
9) Pengertian
Kreativitas Menurut Maslow: Maslow (dalam Schultz, 1991) dikutip dari Kemendikbud
(2011) menyatakan bahwa kreativitas disamakan dengan daya cipta dan daya khayal
naif yang dimiliki anak-anak, suatu cara yang tidak berprasangka, dan langsung
melihat kepada hal-hal atau bersikap asertif. Kreativitas merupakan suatu sifat
yang akan diharapkan seseorang dari pengaktualisasian diri.
10) Pengertian Kreativitas Menurut
Widayatun: Kreativitas
adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu
menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk
berkembang.
11) Pengertian Kreativitas Menurut
James R. Evans: Kreativitas
adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif
baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang
telah tercetak dalam pikiran.
12) Pengertian Kreativitas Menurut
Santrock: Kreativitas
adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan
tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
13) Pengertian Kreativitas Menurut
Semiawan: Kreativitas
adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam
pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti
kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam
pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang
mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
14) Pengertian Kreativitas Menurut
Munandar: Kreativitas
adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan
cerminan kemampuan operasional anak kreatif.
15) Pengertian
Kreativitas Menurut Utami Munandar: Menurut Utami Munandar (2011: 29) memberikan batasan
sebagai berikut, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Dalam hal ini, Munandar
mengartikan bahwa kreativitas sesungguhnya tidak perlu menciptakan hal-hal yang
baru, tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud dengan data, informasi, atau unsur-unsur
yang ada, dalam arti sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, adalah semua
pengalaman yang telah diperoleh seorang selama hidupnya termasuk segala
pengetahuan yang pernah diperolehnya. Oleh karena itu, semua pengalaman
memungkinkan seseorang mencipta, yaitu dengan menggabung-gabungkan
(mengkombinasikan) unsur-unsurnya menjadi sesuatu yang baru. Kreativitas
(berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berkreasi
berdasarkan data atau informasi yang tersedia dalam menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya
adalah pada kuantitas,
ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Jawaban-jawaban yang
diberikan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi dengan memperhatikan
kualitas dan mutu dari jawaban tersebut. Berpikir kreatif dalam menjawab segala
masalah adalah dengan menunjukkan kelancaran berpikir (dapat memberikan banyak
jawaban), menunjukkan keluwesan dalam berpikir (fleksibilitas), memberikan
jawaban yang bervariasi, dan melihat suatu masalah dari berbagai sudut
tinjauan. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemampuan
yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya,
memperinci) suatu gagasan.
16) Pengertian
Kreativitas Menurut NACCCE: Menurut NACCCE (National Advisory
Committee on Creative and Cultural Education) (dalam Craft, 2005), kreativitas
adalah aktivitas imaginatif yang menghasilkan hasil yang baru dan bernilai.
17) Pengertian
Kreativitas Menurut Feldman: Selanjutnya Feldman (dalam Craft,
2005) mendefinisikan kreativitas adalah: “the achievement of something
remarkable and new, something which transforms and changes a field of endeavor
in a significant way . . . the kinds of things that people do that change
the world.”
18) Pengertian
Kreativitas Menurut Munandar: Menurut Munandar (1985), kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru,
tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya. Selain itu, Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008) menyatakan
kreativitas sebagai suatu tindakan, ide, atau produk yang mengganti
sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru.
19) Pengertian
Kreativitas Menurut Rhodes: Rhodes (dalam Munandar, 2009)
menganalisis lebih dari 40 definisi tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa
pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses,
produk, dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku
kreatif. Berikut beberapa definisi tentang kreativitas berdasarkan empat P,
menurut para pakar:
20) Pengertian
Kreativitas Menurut kamus
Webster: Menurut kamus
Webster dalam Anik Pamilu (2007:9) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
mencipta yang ditandai dengan orisinilitas dalam berekspresi yang bersifat
imajinatif.
21) Pengertian
Kreativitas Menurut KBBI: Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:599), kreativitas adalah kemampuan untuk
mencipta, perihal berkreasi dan kekreatifan.
22) Pengertian
Kreativitas Menurut James J. Gallagher: Menurut James J. Gallagher dalam Yeni
Rachmawati (2005:15) mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which
an individual crates new ideas or products, or recombines existing ideas and
product, in fashion that is novel to him or her “ (kreativitas merupakan suatu
proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau
mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnyakan melekat pada
dirinya).
23) Pengertian
Kreativitas Menurut Supriadi: Menurut Supriadi dalam Yeni
Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam
kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan
integrasi antara tahap perkembangan. Kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan atau daya cipta (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 456),
kreativitas juga dapat bermakna sebagai kreasi terbaru dan orisinil yang
tercipta, sebab kreativitas suatu proses mental yang unik untuk menghasilkan
sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil. Kreativitas merupakan kegiatan otak
yang teratur komprehensif, imajinatif menuju suatu hasil yang orisinil.
24) Pengertian
Kreativitas Menurut Semiawan: Menurut Semiawan dalam Yeni Rachmawati
(2005:16) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan
gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
25) Pengertian
Kreativitas Menurut Chaplin: Menurut Chaplin dalam Yeni Rachmawati
(2005:16) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk
baru dalam seni, atau, dalam permesinan, atau dalam pemecahan masalah-masalah
dengan metode-metode baru.
26) Pengertian
Kreativitas Menurut Utami Munandar: Sedangkan menurut Utami Munandar
(1992:47) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada”.
27) Pengertian
Kreativitas Menurut Clarkl
Monstakis: Sedangkan
menurut Clarkl Monstakis dalam Munandar (1995:15) mengatakan bahwa kreativitas
merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri, alam dan orang
lain.
28) Pengertian
Kreativitas Menurut Kuper dan Kuper: Menurut Kuper dan Kuper dalam
Samsunuwiyati Mar’at (2006:175) Kreativitas merupakan sebuah konsep yang
majemuk dan multi-dimensial, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan
manusia. Melalui proses kreatif yang berlangsung dalam benak orang atau
sekelompok orang, produk-produk kreatif tercipta.
29) Pengertian
Kreativitas Menurut Hasan
dan Azis Nik: Menurut
Hasan (1989) dan Nik Azis, (1994), bahwa termiologi kreatif berasal daripada
perkataan Latin 'creare' yang bermaksud untuk membuat to make. Ketika
bahasa Greek pula, Krainein yang membawa makna memenuhi. Dalam bahasa Inggris
disebut 'create' atau 'cipta' dalam bahasa Melayu.
30) Pengertian
Kreativitas Menurut Sternberg:
Menurut Sternberg
bahwa definisi kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis
artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu
melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta
mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan
teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu
mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
a) Definisi Pribadi
Menurut
Hulbeck (dalam Munandar, 2009) Tindakan kreatif merupakan hal muncul dari
keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi
yang lebih baru tentang kreativitas diberikan dalam “three-facet model of
creativity” oleh Stenberg (dalam Munandar, 2009), yaitu kreativitas merupakan
titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis: inteligensi, gaya
kognitif, dan kepribadian.
b) Definisi Proses
Definisi
proses dikemukakan oleh Torrance (dalam Munandar, 2009) yang pada dasarnya
menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu proses merasakan
kesulitan, permasalahan, kesenjangan, membuat dugaan dan memformulasikan
hipotesis, merevisi dan memeriksa kembali hingga mengkomunikasikan hasil.
c) Definisi Produk
Baron
(dalam Munandar, 2009) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut
Haefele (dalam Munandar, 2009) kreativitas adalah kemampuan membuat
kombinasi-kombinasi baru. Rogers (Munandar,2009) menekankan produk kreatif
harus bersifat observable, baru, dan merupakan kualitas unik individu
dalam interaksi dengan lingkungannya.
d) Definisi Press
Definisi
Simpson (dalam Munandar, 2009) merujuk pada aspek dorongan internal, yaitu
kemampuan kreatif dirumuskan sebagai inisiatif yang dihasilkan individu dengan
kemampuannya untuk mendobrak pemikiran yang biasa.
Guilford
(dalam Purwanto, 2008) menyatakan bahwa kreativitas merupakan salah satu
operasi mental dalam model struktur intelektual yang dinamakan kemampuan berpikir
divergen. Oleh karena intelegensi dalam struktur intelektual Guilford mempunyai
tiga dimensi yaitu operasi, bahan dan produk
a) Operasi
Proses
atau operasi berpikir dalam struktur intelektual Guilford mempunyai lima
faktor, yaitu kognisi, memori, berpikir konvergen, berpikir divergen, dan
evaluasi. Dari segi operasi, kreativitas berpikir adalah kemampuan menghasilkan
secara divergen yang merupakan salah satu operasi mental dalam
model struktur intelektual Guilford. Kreativitas melibatkan berpikir divergen
yang merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan jawaban baru dan
tidak biasa. Kemampuan berpikir divergen merupakan kemampuan berpikir yang
mampu menghasilkan jawaban yang bervariasi dari suatu masalah. Dalam berpikir
divergen, pemikiran menyimpang dari jalan yang telah dirintis sebelumnya dan
mencari variasi. Pemikiran melampaui dari apa yang jelas dan nyata,
mempertimbangkan beberapa jawaban yang mungkin ada untuk suatu masalah, bukan
hanya satu penyelesaian yang benar. Dalam memecahkan masalah, pemikir divergen
mengajukan beberapa solusi. Dengan kemampuan itu, dia mampu menghasilkan
sesuatu yang berbeda
b) Bahan
Dalam
model struktur intelektual Guilford, intelegensi mengolah bahan berupa figural,
simbol, semantik dan perilaku. Proses berpikir divergen hanya mengolah bahan
berupa figural dan simbolik, sehingga kreativitas berpikir mempunyai dua jenis
konten yaitu figural atau visual dan simbolik atau verbal. Menurut Guilford
(dalam Purwanto, 2008), tes untuk mengukur kreativitas berpikir akan berbentuk
figural dan simbolik dengan indikator berupa unit, kelas, hubungan, sistem,
transformasi dan implikasi. Menurut Good dan Brophy (dalam Purwanto, 2008)
kreativitas berpikir merupakan proses berpikir divergen secara figural dan
simbolik untuk menghasilkan enam jenis produk.
c) Produk
Operasi kemampuan berpikir divergen
yang mengolah bahan berupa figural dan simbolik menghasilkan enam jenis produk
yaitu unit, kelas, hubungan, sistem, transformasi dan implikasi (Guilford dalam
Purwanto, 2008).
- Pertama, unit adalah pertanyaan tugas yang dilakukan dengan memberi bahan dasar yang darinya sebanyak mungkin objek nyata diminta dibuat. Dalam bentuk figural, pertanyaan dapat dilakukan dengan meminta peserta membuat sebanyak mungkin gambar objek nyata dari sebuah lingkaran dalam waktu tertentu. Dalam bentuk simbolik, kemampuan ini diukur dengan meminta peserta membuat sebanyak mungkin kata dengan aturan tertentu. Misalnya, buatlah sebanyak mungkin kata yang berhuruf awalan p dan berhuruf akhir m dalam waktu satu menit.
- Kedua, kelas adalah kemampuan
membuat perubahan dari satu kelas atau golongan ke kelas atau golongan
lain. Secara figural kemampuan ini dapat diukur dengan memberikan dua atau
lebih garis dan meminta peserta membuat kombinasi gambar sebanyak mungkin.
Dalam bentuk simbol, kemampuan ini diukur dengan memasangkan beberapa
hewan atau benda dengan sifat-sifatnya sebanyak mungkin dalam waktu
tertentu.
- Ketiga, hubungan dilakukan dengan
melengkapi struktur dan hubungan dari dua hal. Misalnya, dari angka 1, 2,
3, 4 dan 5, kombinasikan dengan sebanyak mungkin cara sehingga hasil
jumlahnya 7.
- Keempat, sistem melibatkan urutan
rasional dari langkah-langkah yang bermakna. Untuk mengukur kemampuan ini
secara figural dapat dilakukan dengan meminta peserta tes
mengorganisasikan beberapa gambar visual sehingga membentuk objek nyata.
Misalnya, dari lingkaran, segi empat dan segi tiga, buatlah sebanyak
mungkin gambar yang merupakan kombinasi ketiga bangun dan berilah nama.
Pengukuran secara simbolik dapat dilakukan dengan meminta peserta tes
menyusun kalimat sebanyak mungkin dengan kata-kata yang ditentukan huruf
awalnya. Misalnya, buatlah dalam waktu satu menit sebanyak mungkin kalimat
dengan tiga kata yang huruf awalnya M_ E_ P_.
- Kelima, transformasi melibatkan
kemampuan mengubah strategi ketika suatu strategi mengalami jalan buntu.
Kemampuan ini dapat diukur dengan meminta peserta memanipulasi objek yang
diberikan kepadanya dengan sebanyak mungkin cara.
- Keenam, implikasi adalah
kemampuan membuat antisipasi dan prediksi terhadap keadaan-keadaan
tertentu di masa yang akan datang. Implikasi diukur secara figural dengan
misalnya meminta peserta tes membuat dekorasi tambahan atas suatu bangun.
Secara simbolik, kemampuan implikasi diukur misalnya dengan menghadapkan
peserta tes dengan dua persamaan matematika dan memintanya membuat
kombinasi sebanyak mungkin dua persamaan itu dalam persamaan baru.
Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan
individu untuk mencipta sesuatu baik yang bersifat baru maupun yang kombinasi,
berbeda, unik tergantung dari pengalaman yang diperoleh berbentuk imajinasi
yang menjurus prestasi dan dapat memecahkan masalah secara nyata untuk
mempertahankan cara berpikir yang asli, kritis, serta mengembangkan sebaik
mungkin untuk menciptakan hubungan antara diri individu dan lingkungannya
dengan baik.
Kreativitas sebagai proses berpikir yang membawa seseorang berusaha
menemukan metode dan cara baru di dalam memecahkan suatu masalah. Kemudian ia
menemukan bahwa kreativitas yang penting bukan apa yang dihasilkan dari proses
tersebut tetapi yang pokok adalah kesenangan dan keasyikan yang terlihat dalam
melakukan aktivitas kreatif. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa kreativitas merupakan suatu proses berpikir yang lancar, lentur dan
orisinal dalam menciptakan suatu gagasan yang bersifat unik, berbeda, orisinal,
baru, indah, efisien, dan bermakna, serta membawa seseorang berusaha menemukan
metode dan cara baru di dalam memecahkan suatu masalah.
Beberapa uraian di atas dapat
dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik
dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang
sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
Beberapa teknik untuk memacu
timbulnya kreativitas menurut Nursito (1999: 34) : a) aktif membaca, b) gemar
melakukan telaah, c) giat berapresiasif, d) mencintai nilai seni, e) resprektif
terhadap perkembangan, f) menghasilkan sejumlah karya, g) dapat memberikan
contoh dari hal-hal yang dibutuhkan orang lain.
Dalam bidang olahraga kreativitas
dapat diartikan dengan kemampuan berpikir secara lancar, lentur, dan orisinal
dalam menciptakan suatu gagasan yang bersifat unik, berbeda, orisinal, baru,
indah, efisien, dan bermakna baik pada olah raga tari, olah raga musik, olah
raga rupa sehingga mampu menemukan suatu cara baru dalam memecahkan masalah
yang ditemui pada bidang olah raga yang ditekuni. Selanjutnya Gowan (2011: 51)
menjelaskan kreativitas kaitannya dengan keberbakatan menyatakan bahwa keberbakatan
adalah hasil dari berfungsinya secara total otak manusia, sehingga
kreativitas pun adalah pernyataan tertinggi keberbakatan bisa di teliti dari
dasar biologis otak.
Iklim yang mendukung kreativitas
di antaranya keterbukaan dilingkungan rumah, persuasive, tidak otoriter,
memotivasi, menghargai anak baik kelebihan maupun kekurangannya, memberi
kebebasan terpimpin, menghindari hukuman yang berlebihan, dan memberi
kesempatan terbuka untuk memberi pengalaman. Minat anak dipupuk
sejak kecil merupakan modal untuk
selanjutnya, anak senang terhadap sesuatu yang diminati merupakan
awal dan sukses di kemudian hari. Anak melakukan observasi, eksperimen, dan
bertanya, mengerjakan hal-hal yang rumit, tekun dan ulet dalam memecahkan
masalah, serta mencoba dan mencoba lagi dalam aktivitas hidup sehari-hari ini
sebagai pertanda anak mempunyai kreativitas sejak dini.
Kreativitas (berfikir
kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau
informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu
masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
keragaman jawaban. Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan
terhadap suatu masalah makin kreatiflah, tetapi jawaban itu harus relevan
dengan masalahnya.
2.Ciri-Ciri Kreativitas
Menurut Pedoman Diagnostik Potensi
Peserta Didik (Depdiknas 2004: 19) dalam Nurhayati (2011: 10), disebutkan ciri
kreativitas antara lain : a) menunjukkan rasa ingin tahu yang luar biasa, b)
menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalan,
c) sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar, d) berani mengambil
resiko, e) suka mencoba, f) peka terhadap keindahan dan segi estetika dari
lingkungan.
Menurut Conny R. Semiawan (2009:
136) ciri-ciri kreativitas adalah: a) berani mengambil resiko, b) memainkan
peran yang positif berfikir kreatif, c) merumuskan dan
mendefinisikan masalah, d) tumbuh kembang mengatasi masalah, e)
toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy), f) menghargai sesama dan
lingkungan sekitar.
Menurut Utami Munandar (2009: 10)
ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif
(aptitude) dan ciri non-kognitif (non-aptitude). Ciri kognitif (aptitude) dari
kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran dan
elaboratif. Sedangkan ciri nonkognitif dari kreativitas meliputi motivasi,
kepribadian, dan sikap kreatif. Kreativitas baik itu yang meliputi ciri
kognitif maupun non- kognitif merupakan salah satu potensi yang penting untuk
dipupuk dan dikembangkan.
Menurut David Cambel dalam Bambang
Sarjono (2010: 9)
- Kelincahan mental berpikir dari segala arah dan kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata dan khususnya melihat hubungan- hubungan yang tak bisa antara ide-ide, gagasan-gagasan, dan sebagainya. Berpikir ke segala arah (convergen thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi, dan mengumpulkan fakta yang penting serta memgarahkan fakta itu pada masalah atau perkara yang dihadapi.
- Kelincahan mental berpikir ke segala arah
(divergen thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan
menyebar ke segala arah.
- Fleksibel konseptual (conseptual fleksibility)
adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara pandang, pendekatan,
kerja yang tidak selesai.
- Orisinilitas (originality) adalah kemampuan untuk
memunculkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski
tidak selalu baik) yang jarang bahkan “mengejutkan”
- Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas.
Dari penyelidikan ditemukan bahwa pada umumnya orang-orang kreatif lebih
menyukai kerumitan dari pada kemudahan, memilih tantangan daripada
keamanan, cenderung pada tali- temalinya (complexity) dari yang sederhana
(simplixity).
- Latar belakang yang merangsang. Orang –orang
kreatif biasanya sudah lama hidup dalam lingkungan orang-orang yang
dapat menjadi contoh dalam bidang tulis-menulis, seni, studi, penelitian,
dan pengembangan ilmu serta penerapannya, dan dalam suasana ingin belajar,
ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-bidang yang digumuli.
- Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif
pada umumnya banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple
skill).
Menurut Utami Munandar (2009: 31)
pentingnya pengembangan kreativitas ini memiliki empat alasan, yaitu :
- Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 2009) kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya.
- Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai
kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu
masalah, merupakan bentuk pemikiran dalam pendidikan (Guilford, 1967). Di
sekolah yang terutama dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan
penalaran (berpikir logis).
- Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya
bermanfaat bagi diri pribadi dan lingkungannya tetapi juga memberi
kepuasan pada individu.
- Kreativitaslah yang memungkinan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, yang dimaksud kreativitas dalam penelitian ini
adalah kemampuan untuk menciptakan ide, gagasan, dan berkreasi untuk memecahkan
masalah atau mengatasi permasalahan secara spontanitas. Ciri kreativitas atau
orang kreatif secara garis besar menurut para ahli dapat disimpulkan, yaitu :
memiliki kemampuan dalam melihat masalah, memiliki emampuan menciptakan ide
atau gagasan untuk memecahkan masalah, terbuka pada hal-hal baru serta menerima
hal-hal tersebut.
3.Tahapan Kreativitas
Menurut model Wallas, yang dikutip
oleh Solso (1991), dikutip dari Ngalimun dkk (2013: 52) kreativitas
muncul dalam empat tahap sebagai berikut :
a) Tahap Persiapan
Merupakan tahapan awal yang berisi kegiatan pengenalan masalah, pengumpulan data informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada, tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajaki kemungkinan- kemungkinan. Sampai batas tertentu keseluruhan pendidikan, latar belakang umum dan pengalaman hidup turut menyumbang proses persiapan menjadi kreatif.b) Tahap inkubasi
Masa inkubasi dikenal luas sebagai tahap istirahat, masa menyimpan informasi yang sudah dikumpulkan, lalu berhenti dan tidak lagi memusatkan diri atau merenungkannya. Kreativitas merupakan hasil kemampuan pikiran dalam mengaitkan berbagai gagasan, menghasilkan sesuatu yang baru dan unik. dalam proses mengaitkan ide, pikiran sebenarnya melakukan proses, termasuk berikut ini :- Menjajarkan : mengambil satu gagasan dan
mengadunya dengan ide lain, dari kontras muncul ide baru.
- Memadukan : meminjam sifat aspek dari dua ide dan
menyatukannya untuk bersama-sama membentuk ide baru.
- Menyusun atau memilih : menggabungkan banyak ide
untuk membentuk suatu sintesis dipuncak atau dasar, ide yang benar-benar
bary, yang menyatukan seluruh elemen.
- Mengitari : dimulai dengan gambaran kabur ide
baru, kemudian mempersempitnya pilihan untuk mendapatkan suatu konsep
pokok yang manjur.
- Membayangkan : menggunakan imajinasi dan fantasi
untuk menghasilkan ide baru dari ide lama.
c) Tahap Pencerahan
Tahap pencerahan dikenal luas sebagai pengalaman eureka atau “Aha”, yaitu saat inspirasi ketika sebuah gagasan baru muncul dalam pikiran, seakan-akan dari ketiadaan untuk menjawab tantangan kreatif yang sedang dihadapi.d) Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
Pada tahap ini titik tolak seseorang memberi bentuk pada ide atau gagasan baru, untuk meyakinkan bahwa gagasan tersebut dapat diterapkan. Dalam tahap ini ada gagasan yang dapat berhasil dengan cepat dan ada pula yang perlu waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.4.Asumsi Tentang Kreativitas
Menurut Dedi Supriadi (1994 : 15). Ada enam asumsi
tentang kreativitas, yaitu :
- Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kreativitas. Dikemukakan oleh Devito (1971: 213 – 216) bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan kemampuan yang berbeda-beda. Setiap orang lahir dengan potensi kreatif, dan potensi ini dapat dikembangkan dan dipupuk.
- Kreativitas dinyatakan dalam bentuk-bentuk
produk-produk kreatif, baik berupa benda maupun gagasan. produk kreatif
merupakan “criteria puncak” untuk memiliki tinggi rendahnya kreativitas
seseorang.
- Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari
proses interaksi antara faktor-faktor psikologis (internal) dengan
lingkungan (eksternal). Pada setiap orang peranan masing-masing faktor
tersebut berbeda-beda. Asumsi ini disebut juga sebagai asumsi
interaksional (Stain,1967) atau sosial-psikologi (Amabilic,1983,
Sumonto, 1975) yang memandang kedua faktor tersebut secara komplementar.
Artinya kreativitas berkembang berkat serangkaian proses interaksi sosial
individu dengan potensi kreatifnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan sosial-budaya tempat ia hidup.
- Dalam diri seorang dan lingkungannya terdapat
faktor-faktor yang menghambat dan menunjang perkembangan kreativitas
itu. Faktor-faktor tersebut dapat diindentifikasikan persamaan dan
perbedaannya pada kelompok individu atau antara individu yang satu dengan yang lain.
- Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam
bervakuman, melainkan didahului oleh dan merupakan pengembangan dari
hasil-hasil kreativitas orang-orang yang berkaya sebelumnya. Jadi
kreativitas merupakan kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya
sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Karya kreatif tidak hanya lahir
karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses kreatif yang
menuntut kecakapan, ketrampilan.
- Karya kreatif tidak hanya lahir karena kebetulan,
melainkan melalui serangkaian proses kreatif yang menuntut kecakapan,
ketrampilan dan motivasi yang kuat. Ada tiga faktor yang menentukan prestasi seseorang, yaitu motivasi atau komitmen yang tinggi, ketrampilan
dalam bidang yang ditekuninya dan kecakapan kreatif.
5.Konsep Tentang Kreativitas
Kreativitas
merupakan kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan (Utami
Munandar 1992 : 47).
Definisi Kreativitas dari Clark
berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,
mengemukakan kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya
terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berpikir,
merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings,
sensing and intuiting).
Konsep kreativitas, pengertian
kreativitas dapat di tinjau dari empat segi (3P dari kreativitas) yaitu:
Penekanan pada aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan dan aspek interaksi antara individu dan lingkungannya / kebudayaannya. Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik. Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berpikir. Guilford (1986) menekankan perbedaan berpikir divergen (disebut juga berpikir kreatif) dan berpikir konvergen. Berpikir Divergen: bentuk pemikiran terbuka, yang menjajagi macam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan/ masalah. Berpikir Konvergen: sebaliknya berfokus pada tercapainya satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah.
Dalam pendidikan formal pada umumnya menekankan berpikir konvergen dan kurang memikirkan berpikir divergen. Torrance (1979) menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan tergantung timbulnya inspirasi.
a) Kreativitas sebagai Proses
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru Proses kreatif sebagai munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan hidupnya dilain pihak. Jadi Kreativitas sebagai proses: Bersibuk diri secara kreatif yang menunjukkan kelancaran fleksibilitas (keluwesan) dan orisinalitas dalam berpikir dan berperilaku.Penekanan pada aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan dan aspek interaksi antara individu dan lingkungannya / kebudayaannya. Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik. Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berpikir. Guilford (1986) menekankan perbedaan berpikir divergen (disebut juga berpikir kreatif) dan berpikir konvergen. Berpikir Divergen: bentuk pemikiran terbuka, yang menjajagi macam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan/ masalah. Berpikir Konvergen: sebaliknya berfokus pada tercapainya satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah.
Dalam pendidikan formal pada umumnya menekankan berpikir konvergen dan kurang memikirkan berpikir divergen. Torrance (1979) menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan tergantung timbulnya inspirasi.
b) Kreativitas sebagai Produk
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif. “Creativity is the ability to bring something new into existence”(Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001) Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.Begitu pula menurut Haefele (1962)
dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi
ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja
kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kreativitas dikatakan suatu produk artinya suatu karya dapat di katakan kreatif jika merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna dari individu atau bagi lingkungannya Kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Kecuali unsur baru, juga terkandung peran faktor lingkungan dan waktu (masa). Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu. Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri
Kreativitas atau daya kreasi itu dalam masyarakat yang progresif dihargai sedemikian tingginya dan dianggap begitu penting sehingga untuk memupuk dan mengembangkannya dibentuk laboratorium atau bengkel-bengkel khusus tang tersedia tempat, waktu dan fasilitas yang diperlukan.
Kreativitas dikatakan suatu produk artinya suatu karya dapat di katakan kreatif jika merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinil dan bermakna dari individu atau bagi lingkungannya Kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Kecuali unsur baru, juga terkandung peran faktor lingkungan dan waktu (masa). Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu. Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri
Kreativitas atau daya kreasi itu dalam masyarakat yang progresif dihargai sedemikian tingginya dan dianggap begitu penting sehingga untuk memupuk dan mengembangkannya dibentuk laboratorium atau bengkel-bengkel khusus tang tersedia tempat, waktu dan fasilitas yang diperlukan.
c) Kreativitas ditinjau dari segi Pribadi
Kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya. Sebagai pribadi: Kreativitas mencerminkan keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapannya. Kreativitas mulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Ia tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma- norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia memiliki sistem nilai dan sistem apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama yang dianut oleh masyarakat ramai.Dengan perkataan lain: Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang
individu (bukan merupakan sifat sosial yang dihayati oleh masyarakat) yang
tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Kreativitas pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif. Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Dalam mendefinisikan pribadi kreatif anak usia dini, perlu diperhatikan 4 kriteria dasar menurut Guilford (1957) dan Jackson&Messick (1965) yang dikutip dari Kemendikbud (2011: 37) sebagai berikut:
Kreativitas pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif. Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Dalam mendefinisikan pribadi kreatif anak usia dini, perlu diperhatikan 4 kriteria dasar menurut Guilford (1957) dan Jackson&Messick (1965) yang dikutip dari Kemendikbud (2011: 37) sebagai berikut:
- Orisinal (original), perilaku yang tidak biasa dan di luar dugaan (mengejutkan) daripada hal yang khas dan dapat diprediksi.
- Sesuai dan berkaitan (appropriate and relevant),
perilaku kreatif memiliki kesesuaian dan berkaitan dengan tujuan dari
seseorang ketika ia membuat sesuatu.
- Kelancaran (fuent) yang menghasilkan sesuatu yang
baru dalam bentuk yang berarti, perilaku kreatif menunjukkan kelancaran
yang berkaitan dengan kreativitas dan dapat disamakan dengan kelancaran
dalam berbahasa, hal ini dimaksudkan bahwa seorang anak dapat menghasilkan
sebuah ide dengan mudah setelah menghasilkan ide sebelumnya.
- Fleksibel (flexible) dalam mengembangkan dan
menggunakan pendekatan yang tidak biasanya dalam memecahkan masalah.
Perilaku kreatif pada orang dewasa
dan perilaku kreatif pada anak- anak adalah sesuatu yang berbeda. Kematangan
kreativitas seseorang biasanya menekankan pada tiga hal yaitu, keahlian dalam
kemampuan teknis dan artistik, kemampuan kreativitas seseorang, dan motivasi
intrinsik. Seorang anak secara jelas memiliki pengalaman yang sedikit
dibandingkan dengan orang dewasa, oleh sebab itu mereka memiliki sedikit
keahlian dan gaya bekerja mereka belum berkembang dengan baik.
6.Aspek-aspek kreativitas
Pada
dasarnya manusia mempunyai potensi-potensi untuk kreatif, tergantung bagaimana
mengembangkan dan menumbuhkan potensi kreatif tersebut. Ciri individu yang
kreatif menurut pendapat para ahli psikologi antara lain adalah imajinatif,
mempunyai inisiatif, mempunyai minat luas, bebas dalam berpikir, rasa ingin
tahu yang kuat, ingin mendapat pengalaman baru, penuh semangat dan energik,
percaya diri, bersedia mengambil resiko serta berani dalam pendapat dan
memiliki keyakinan diri. (Munandar, 2009).
Perbedaan
ciri sifat antara individu satu dengan yang lain akan menyebabkan perbedaan cara
penyesuaian terhadap lingkungan, misalnya cara pemecahan masalah. Pada individu
yang kreatif akan tampak beberapa ciri sifat yang berbeda dibanding individu
yang kurang kreatif, yang pada prinsipnya akan menunjukkan individualitas yang
kuat. Ciri sifat tersebut di antaranya adalah sifat mandiri, keberanian
mengambil resiko, minat yang luas serta dorongan ingin tahu yang kuat.
Dalam
kreativitas banyak aspek yang berpengaruh dalam mengembangkan kreativitas yang
juga dapat membedakan antara individu satu dengan yang lainnya, seperti yang di
kemukakan menurut Guilford (Munandar, 2009;
Kauffman
& Stenberg, 2006) meliputi ciri-ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri
aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir
:
- Fluency, yaitu kesigapan,
kelancaran, kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan secara cepat.
Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan
kualitas.
- Flexibility, yaitu kemampuan
untuk menggunakan bermacam-macam cara dalam mengatasi masalah, kemampuan
untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan
yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang
kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat
meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir
yang baru.
- Originality, yaitu kemampuan
untuk mencetuskan gagasan unik atau asli.
- Elaborasi, adalah kemampuan untuk
melakukan hal yang detail. Untuk melihat gagasan atau detail yang nampak
pada objek (respon) disamping gagasan pokok yang muncul, kemampuan dalam
mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari
suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Ciri-ciri
non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan,
motivasi atau dorongan dari dalam berbuat sesuatu :
- Rasa ingin tahu
- Bersifat imajinatif
- Merasa tertantang oleh
kemajemukan
- Berani mengambil risiko
- Sifat menghargai.
Menurut
Ellis dan Hunt, Woolfolk dan Nicolich, Good dan Brophy, Winkel dan Rakhmat,
kreativitas diinterpretasikan berdasarkan tingkat kelancaran (fluency),
keluwesan (flexibility) dan keaslian (originality) proses berpikir. Skor
kreativitas adalah skor gabungan dari ketiga unsur tersebut (Purwanto,,
2008)
Kelancaran
menjawab berhubungan dengan kemampuan menghasilkan banyak gagasan alternatif
pemecahan masalah dalam waktu yang singkat. Unsur ini mengukur kemampuan
menguraikan banyak alternatif pemecahan masalah. Oleh karenanya kemampuan ini
berhubungan dengan arus ide. Menurut Good dan Brophy (dalam Purwanto, 2008),
kelancaran adalah kemampuan menghasilkan banyak gagasan pemecahan masalah dalam
waktu singkat. Hal yang sama dinyatakan oleh Rakhmat (dalam Purwanto, 2008),
kelancaran adalah kemampuan menyebutkan sebanyak mungkin.
Kelancaran
tidak hanya berhubungan dengan jumlah jawaban, tapi juga kesesuaian jawaban
dengan masalahnya Menurut Ellis dan Hunt (dalam Purwanto, 2008), kelancaran
adalah kemampuan menguraikan banyak alternatif pemecahan masalah sesuai dengan
perangkat yang dipersyaratkan.
Keluwesan
adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesiapan mengubah arah atau
memodifikasi informasi. Keluwesan berhubungan dengan kemampuan mengubah dengan
mudah pendekatan pemecahan masalah yang digunakan jika masalah atau kondisi
baru membutuhkan pendekatan baru. Menurut Good dan Brophy (dalam Purwanto,
2008), keluwesan dapat mengubah dengan mudah pendekatan pemecahan masalah yang
digunakan, jika masalah atau kondisi baru membutuhkan pendekatan atau
perspektif baru. Pendapat sama dikemukakan oleh Ellis dan Hunt (dalam Purwanto,
2008) yang menyatakan bahwa keluwesan adalah kemampuan mengubah pendekatan
dalam pemecahan masalah. Di samping itu, keluwesan memungkinkan seseorang
melihat suatu masalah dari berbagai sudut tinjauan.
Keaslian
membuat seseorang mampu mengajukan usulan yang tidak biasa atau unik dan mampu
melakukan pemecahan masalah yang baru atau khusus. Dengan kata lain, keaslian
adalah kemampuan untuk menghasilkan jawaban yang jarang diberikan oleh peserta
tes. Jawaban original adalah jawaban yang jarang diberikan oleh anak-anak
lain. Keaslian mengukur kemampuan peserta tes dalam membuat usulan yang
tidak biasa atau unik. Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2008), jawaban mempunyai
orisinalitas apabila sangat sedikit orang yang menghasilkan pikiran seperti
itu. Woolfolk dan Nicolich (dalam Purwanto, 2008) memberikan kriteria mengenai
keaslian. Respons yang orisinal menurutnya diberikan oleh lebih sedikit dari 5
atau 10 dari 100 peserta pengambil tes. Ada pendapat yang memberikan kriteria
lebih spesifik.
Menurutnya, respons yang diberikan oleh 5% dari kelompok
bersifat tidak biasa, dan respons yang hanya diberikan oleh 1% dari kelompok
bersifat unik (Purwanto, 2008). Munandar (1999) mengungkapkan bahwa kriteria
orisinalitas setidaknya diberikan oleh lebih sedikit dari 9% persen jumlah
subjek penelitian. Berdasarkan
penjelasan tersebut, aspek yang digunakan untuk melihat kreativitas dalam
penelitian ini yaitu fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), originality
(keaslian), dan elaboration (elaborasi).
Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Tiga Puluh (30) Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli Beserta Penjelasan
Mengenai Kreativitas Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi
Lovers semuanya. Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada
permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…