7 (Tujuh) Tokoh-Tokoh Perintis Sosiologi dengan Penjelasan Terlengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Halo
sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul 7 (Tujuh)
Tokoh-Tokoh Perintis Sosiologi dengan Penjelasan Terlengkap
Berikut Pembahasannya
Setiap
ilmu pengetahuan mempunyai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap sebagai
perintis. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) mempunyai Sir Isaac Newton, fisika
memiliki Albert Einstein, sementara psikologi mempunyai Freud dan Gustav
Jung. Sosiologi pun mengenal sejumlah tokoh yang dianggap sebagai
perintisnya. Para sosiolog membedakan antara perintis awal yang hidup pada abad
ke-18 dan 19 serta sosiolog masa kini yang hidup pada abad ke-20.Menurut Lewis
Coser, yang dianggap sebagai pemuka pemikiran sosiologi adalah Saint Simon,
Auguste Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim, Max Weber, Karl Marx, Pitirim
A. Sorokin, dan George Herbert Mead.
Doyle
Paul dalam bukunya “Sosiologi Klasik dan Modern” menyebutkan tokoh Auguste
Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber sebagai tokoh sosiologi klasik
(classical founders), sedangkan George Herbert Mead, Robert K. Merton, dan
Randall Collins adalah penganut perspektif masa kini (contemporary
perspectives).
Menurut
L. Laeyendecker sejumlah nama tokoh sosiologi adalah Auguste Comte, Herbert
Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber. Berikut ini adalah beberapa tokoh
perintis yang memberikan sumbangan berharga bagi perkembangan sosiologi.
1. Tokoh Sosiologi Auguste Comte (1798 – 1857)
Tokoh
sosiologi yang bernama Auguste Comte mendapat julukan sebagai bapak Sosiologi.
Salah satu sumbangan pemikirannya terhadap sosiologi adalah tentang hukum
kemajuan kebudayaan masyarakat yang dibagi menjadi tiga zaman yaitu: pertama, zaman
teologis adalah zaman di mana masyarakatnya mempunyai kepercayaan magis,
percaya pada roh, jimat serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju
kepemujaan terhadap nenek moyang, menuju ke sebuah dunia di mana orang mati
mengatur orang hidup. Kedua, zaman metafisika yaitu masa masyarakat di mana
pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan
universal. Ketiga, zaman positivis yaitu masa di mana segala penjelasan gejala
sosial maupun alam dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah (hukum-hukum
ilmiah).
Karena memperkenalkan metode positivis maka Comte dianggap sebagai perintis positivisme. Ciri-ciri metode positivis adalah objek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat, dan mengarah pada kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting adalah pemikiran tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada kemanusiaan. Menurut Comte, intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan pada sebuah moralitas.
Bagi Comte, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan sosial tergantung pada perkembangan perasaan altruistik serta pelaksanaan tugas meningkatkan kemanusiaan sehingga masyarakat yang tertib, maju, dan modern dapat terwujud. Tetapi agama humanitas ini belum sempat dikhotbahkan oleh Comte sebagai agama baru bagi masyarakat dunia karena pada tahun 1957, Comte meninggal dunia.
Beberapa sumbangan penting Auguste Comte terhadap ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut.
a. Auguste Comte mengatakan bahwa ilmu sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematik. Objek yang dikaji pun harus berupa fakta artinya bukan harapan atau prediksi. Jadi, harus objektif dan harus pula bermanfaat dan mengarah kepada kepastian dan kecermatan.
b. Auguste Comte mengatakan pula bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu-ilmu sosial, dan menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu-ilmu sosial.
c. Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian besar, yaitu statika sosial yang mewakili stabilitas atau kemantapan, dan dinamika sosial yang mewakili perubahan.
d. Auguste Comte menyumbangkan pemikiran yang mendorong perkembangan sosiologi dalam bukunya Positive Philosophy yang dikenal dengan hukum kemajuan manusia atau hukum tiga jenjang.
Dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, menurut Comte, manusia akan melewati tiga jenjang berikut.
1) Jenjang I (jenjang teologi): segala sesuatu dijelaskan dengan mengacu kepada hal-hal yang bersifat adikodrati.
2) Jenjang II (jenjang metafisika): pada jenjang ini manusia memahami sesuatu dengan mengacu kepada kekuatan-kekuatan metafisik atau hal-hal yang abstrak.
3) Jenjang III (jenjang positif): gejala alam dan sosial dijelaskan dengan mengacu kepada deskripsi ilmiah (jenjang ilmiah).
2.Karl Marx (1818 – 1883)
Karl
Marx lahir di Trier, Jerman pada tanggal 5 Mei 1818 dan wafat di London pada
tanggal 14 Maret 1883.Filsuf sosial Jerman yang sangat terkenal ini menantang
pandangan kapitalisme yang telah berhasil menjadi landasan struktur
ekonomi. Bersama sahabatnya yang bernama Frederic Engels (1820-1895), ia
mendirikan paham komunisme. Tak lagi berbicara ide dunia dewa-dewa, mereka
membedah situasi masyarakat yang ada.
Mereka melihat bagaimana kapitalisme gagal
dan banyak membuat orang sengsara. Filsafatnya berusaha membumi. Namun, bagaimana
akibatnya?. Jika Adam Smith berusaha memisahkan ekonomi politik dengan politik
negara, Karl Marx dan Frederic Engels menggabungkan keduanya. Sistem ekonomi
negara komunis dipusatkan pada pemerintah. Pada akhirnya terbukti bahwa teori
perjuangan kelas yang menjadi dasar paham komunisme mengalami kegagalan yang
ditandai runtuhnya Uni Soviet dan Cina yang semakin terbuka terhadap
kapitalisme.
Karl Marx
merupakan tokoh perintis sosiologi yang lahir di Jerman pada tahun 1818 dari
kalangan keluarga rohaniawan Yahudi. Pada tahun 1814 ia mengakhiri studinya di
Universitas Berlin. Karena pergaulannya dengan orang-orang yang dianggap
radikal terpaksa mengurungkan niat untuk menjadi pengajar di Universitas dan
menerjunkan diri ke kancah politik.
Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas sosial yang tertuang dalam tulisannya yang berjudul The Communist Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang-orang yang menguasai alat produksi dan kelas proletar (buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi oleh kelas borjuis (majikan).
Menurut Marx, suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud tetapi pemikiran tentang stratifikasi dan konflik sosial tetap berpengaruh terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme.
Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas sosial yang tertuang dalam tulisannya yang berjudul The Communist Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang-orang yang menguasai alat produksi dan kelas proletar (buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi oleh kelas borjuis (majikan).
Menurut Marx, suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud tetapi pemikiran tentang stratifikasi dan konflik sosial tetap berpengaruh terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme.
3.Emile Durkheim (1858 – 1917)
David
Emile Durkheim dikenal sebagai pencetus sosiologi modern.Ia mendirikan fakultas
sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada tahun 1895 dan menerbitkan
salah satu jurnal pertama yang diabdikan kepada ilmu sosial, yaitu L’Anee
Sociologique tahun 1896.Emile Durkheim adalah seorang sosiolog Prancis yang
pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Auguste Comte.Ia merupakan sosiolog yang
sangat mendambakan pendekatan ilmiah dalam memahami fenomena sosial. Teorinya
berawal dari pemahaman bahwa kelompok manusia memiliki sifat yang lebih dari
atau sama dengan jumlah dari sifat-sifat individual yang menyusun kelompok
tersebut.
Dari sini ia menerangkan banyak hal, salah satunya bahwa sistem sosial
seimbang karena adanya nilai-nilai yang dianut bersama oleh individu, seperti
nilai moral dan agama. Inilah yang mengikat individu dalam kelompok
masyarakat. Rusaknya nilai-nilai ini berarti rusaknya keseimbangan sosial
melalui ketidaknyamanan pada individu-individu masyarakatnya, contoh karyanya
yang terkenal adalah kasus bunuh diri. Menurutnya, orang bunuh diri karena
hilangnya rasa memiliki dan dimiliki orang tersebut dalam masyarakat.
Merupakan
seorang ilmuwan yang sangat produktif. Sebagai tokoh dalam sosiologi, Emoile
Durkheim mempunyai karya utama, antara lain Rules of The Sociological Method,
The Division of Labour in Society, Suicide, Moral Education, dan The Elementary
Forms of The Religious Life. Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia
memerlukan solidaritas dengan membedakan dua tipe utama solidaritas yaitu
solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan pada
persamaan dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas
organis yang ditandai dengan adanya saling ketergantungan antarindividu atau
kelompok lain, masyarakat tidak lagi memenuhi semua kebutuhannya sendiri.
Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat (munculnya diferensiasi, spesialisasi) semakin berkembang sehingga solidaritas mekanis berubah menjadi solidaritas organis. Pada masyarakat dengan solidaritas organis masing-masing anggota masyarakat tidak lagi dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri melainkan ditandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain. Solidaritas organis merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung seperti bagian-bagian suatu organisme biologis. Berbeda dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif maka solidaritas organis didasarkan pada akal dan hukum.
Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat (munculnya diferensiasi, spesialisasi) semakin berkembang sehingga solidaritas mekanis berubah menjadi solidaritas organis. Pada masyarakat dengan solidaritas organis masing-masing anggota masyarakat tidak lagi dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri melainkan ditandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain. Solidaritas organis merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung seperti bagian-bagian suatu organisme biologis. Berbeda dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif maka solidaritas organis didasarkan pada akal dan hukum.
Dalam
pengembangan selanjutnya, Durkheim menggunakan lima metode untuk mempelajari
sosiologi, yaitu:
a. Sosiologi harus bersifat ilmiah, di mana fenomena-fenomena sosial harus dipelajari secara objektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.
a. Sosiologi harus bersifat ilmiah, di mana fenomena-fenomena sosial harus dipelajari secara objektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.
b. Sosiologi harus memperlihatkan karakteristik sendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain.
c. Menjelaskan kenormalan patologi.
d. Menjelaskan masalah sosial secara ‘sosial’ pula.
e. Mempergunakan metode komparatif secara sistematis. Metode tersebut telah diterapkan dalam sebuah penelitian tentang gejala bunuh diri yang melanda masyarakat Eropa saat itu dengan judul “Suicide”.
4.Max Weber (1864 – 1920)
Maximilian
Weber lahir di Erfurt, Jerman pada tanggal 21 April 1864 dan wafat di Munich
pada tanggal 14 Juni 1920.Max Weber adalah seorang pemikir sosial Jerman yang
pada zaman itu paling merasa tertantang oleh determinisme ekonomi Karl Marx
yang memandang segala sesuatu dari sisi politik ekonomi. Dalam karya-karyanya
Max Weber menyentuh luas ekonomi, sosiologi, politik, dan sejarah teori
sosial. Ia menggabungkan berbagai daerah penelitiannya tersebut untuk
membuktikan bahwa sebab akibat dalam sejarah tak selamanya didasarkan atas
motif ekonomi belaka. Ia berhasil menunjukkan bahwa ide religius dan etis justru
sangat berpengaruh besar dalam proses pematangan kapitalisme di tengah
masyarakat Eropa, sementara kapitalisme agak sulit mematangkan diri di dunia
bagian timur disebabkan perbedaan religi dan filosofi hidup dengan masyarakat
Barat.
Karya Max Weber yang terkenal adalah Etika Protestan dan Semangat
Kapitalisme yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama. Max Weber
berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang
berbeda antara budaya Barat dan Timur. Max Weber menyelesaikan studi di bidang hukum,
ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu-ilmu tersebut di
berbagai universitas di Jerman. Serta terus-menerus menyebarluaskan terbentuknya
ilmu sosiologi yang saat itu masih berusia muda.
Karya penting dari Weber
berjudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism yang berisi hubungan
antara Etika Protestan dalam hal ini Sekte Kalvinisme dengan munculnya
perkembangan kapitalisme. Menurut Weber, ajaran Kalvinisme mengharuskan umatnya
untuk bekerja keras dengan harapan dapat menuntun mereka ke surga dengan syarat
bahwa keuntungan dari hasil kerja keras tidak boleh untuk berfoya-foya atau
bentuk konsumsi lainnya. Hidup sederhana dan melarang segala bentuk kemewahan
menjadikan para penganut agama ini semakin makmur karena keuntungan yang
dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dari sinilah menurut Weber
kapitalisme di Eropa berkembang pesat.
5.Prof. Dr. Selo Soemardjan
Selo
Soemardjan lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Mei 1915.Ia adalah seorang tokoh
pendidikan dan pemerintahan Indonesia.Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi
Indonesia. Setelah meraih gelar doktornya di Universitas Cornell, Amerika
Serikat, ia mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI).Dialah pendiri
sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
UI. Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama
dari pemerintahan dan pada tanggal 30 Agustus 1994 menerima gelar ilmuwan utama sosiologi.
Pendiri FISIP UI ini,
memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai akhir hayatnya
justru mengajar di Fakultas Hukum UI. Sebagai ilmuwan, karya Selo Soemardjan
yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962) dan
Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963).Penelitian terakhir Selo Soemardjan
berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku
Buwono (HB) IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies
Natalis ke-52 UGM tanggal 19 Januari 2002.Anugerah tersebut diwujudkan dalam
bentuk piagam, lencana, dan sejumlah uang.Ia meninggal dunia di Jakarta pada
tanggal 11 Juni 2003.
6. Charles Horton Cooley
![]() |
Charles Horton Cooley |
Charles Horton Cooley
mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbal balik dan hubungan yang tidak
terpisahkan antara individu dengan masyarakat. Pada waktu manusia berada di
bawah dominasi kelompok utama yaitu keluarga, kelompok sepermainan dan rukun
tetangga, manusia akan saling kenal antara warga - warganya serta kerja sama
pribadi yang erat.
7. Herbert Spencer (1820-1903)
Herbert Spencer (lahir di Derby, 27 April 1820 – meninggal di Brighton, 8 Desember
1903 pada umur 83 tahun) adalah seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir
teori liberal klasik terkemuka. Meskipun kebanyakan karya yang ditulisnya
berisi tentang teori politik dan menekankan pada "keuntungan akan
kemurahan hati", dia lebih dikenal sebagai bapak Darwinisme sosial.
Menurut Herbert Spencer, fakta pertama yang penting dalam proses evolusi sosial adalah peningkatan jumlah penduduk. Pertumbuhan ini tergantung pada persediaan makanan dan kesempatan-kesempatan yang disajikan oleh alam. Spencer membagi 3 aspek dalam proses evolusi, yaitu; diferensiasi struktural, spesialisasi fungsional, dan integrasi yang meningkat.
Lalu, Spencer membagi struktur, bagian, atau sistem yang timbul dalam evolusi masyarakat menjadi 3,yaitu:
Menurut Herbert Spencer, fakta pertama yang penting dalam proses evolusi sosial adalah peningkatan jumlah penduduk. Pertumbuhan ini tergantung pada persediaan makanan dan kesempatan-kesempatan yang disajikan oleh alam. Spencer membagi 3 aspek dalam proses evolusi, yaitu; diferensiasi struktural, spesialisasi fungsional, dan integrasi yang meningkat.
Lalu, Spencer membagi struktur, bagian, atau sistem yang timbul dalam evolusi masyarakat menjadi 3,yaitu:
a) Sistem penopang : Berfungsi untuk mencukupi
keperluan-keperluan bagi ketahanan hidup anggota masyarakat
b) Sistem pengatur : Berfungsi untuk memelihara
hubungan-hubungan dengan masyarakat lainnya dan mengatur hubungan-hubungan yang
terjadi diantara anggota.
c) Sistem pembagi (distributif) : Berfungsi
mengangkut barang dari satu sistem ke sistem lainnya.
Spencer membagi 3 tahap-tahap dalam proses evolusi sosial dengan tipe-tipe
masyarakat, yaitu:
a) Tipe masyarakat primitif : Dalam masyarakat primitif
boleh dikatakan belum ada diferensiasi dan spesialisasi fungsional. Pembagian
kerja masih sedikit pada tipe ini.
b) Tipe masyarakat militan : Pada tipe masyarakat ini,
heterogenitas sudah mulai meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk atau
karena penaklukan. Hal terpenting ialah koordinasi tugas-tugas yang dikhususkan,
dilakukan dengan paksaan.
c) Tipe masyarakat industri : Masyarakat industri
bercirikan suatu tingkat kompleksitas yang sangat tinggi, yang tidak lagi
dikendalikan oleh kekuasaan negara. Sebagai penggantinya, masyarakat
mengendalikan diri sendiri, seperti hak menentukan diri sendiri, kerjasama
sukarela, dan keseimbangan berbagai kepentingan.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul 7 (Tujuh) Tokoh-Tokoh Perintis Sosiologi dengan Penjelasan
Terlengkap .Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers
semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk
mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini
menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan
berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…