![]() |
6 Contoh Upaya Pelestarian Tanah |
6 Contoh Upaya Pelestarian Tanah Beserta Penjelasannya Terlengkap
Selamat Datang di Web
Pendidikan edukasinesia.com
Hallo
sobat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul 6 Contoh
Upaya Pelestarian Tanah Beserta Penjelasannya Terlengkap
Berikut
Pembahasannya:
Tanah
merupakan salah satu sumber alam yang sangat penting bagi manusia. Tanah
memiliki banyak sekali manfaat, antara lain dijadikan sebagai lahan permukiman,
pertanian, dan perkebunan.Oleh sebab itu, kita wajib untuk selalu menjaga
kelestariannya agar dapat bermanfaat sampai anak cucu kita. Pelestarian tanah
dapat dilakukan dengan banyak cara, berikut ini merupakan 6 contoh upaya pelestarian
tanah.
1.
Pemeliharaan
dan Penghijauan Hutan
Hutan harus dijaga
kelestariannya karena hutan di daerah lereng dan perbukitan dapat mencegah
terjadinya tanah longsor. Bentuk pemeliharaan hutan dapat dilakukan dengan
menghindari pembakaran hutan, penebangan kayu secara liar, dan perladangan
liar.
2.
Penghijauan
(Reboisasi)
![]() |
Penghijauan (Reboisasi) |
Penghijauan atau reboisasi
adalah kegiatan penanaman tanaman tahunan di daerah tanah kritis atau tanah
gundul. Kegiatan penghijauan bertujuan mencegah penurunan produktivitas tanah
dan air di areal lahan yang bukan kawasan hutan negara. Reboisasi juga
merupakan kegiatan penanaman tanaman tahunan di daerah hutan yang gundul.
Kegiatan ini dilaksanakan di areal kawasan hutan negara. Dalam reboisasi, yang
perlu diperhatikan ialah memilih pohon pengganti yang cocok dengan tanah dan
iklimnya. Pohon yang paling baik ialah pohon yang tidak meranggas meskipun pada
musim kemarau.
3.
Penggunaan
Pupuk Kimia Sesuai Dosis
![]() |
Penggunaan Pupuk Kimia Sesuai Dosis |
Salah satu kerusakan tanah
yang harus dihindari oleh petani adalah pemupukan dengan bahan kimia melebihi
dosis yang telah ditentukan. Jika hal ini dilakukan akan menyebabkan kerusakan
struktur tanah dengan hilangnya unsur-unsur hara yang terkandung di
dalamnya.Akibatnya, tanah menjadi tidak subur.
4.
Penanaman
Secara Bergilir
Penanaman secara monoton
pada lahan pertanian akan menyebabkan berkurangnya unsur-unsur tertentu. Karena
komposisi tanah tidak seimbang, berakibat tanaman tidak berkembang dengan baik.
Cara mengatasi agar tanah tidak kehilangan salah satu unsurnya, dilakukan dengan penanaman secara
bergilir. Misalnya, lahan pertanian ditanami padi maka setelah panen lahan
ditanami dengan tanaman palawija.
5.
Pengolahan
Tanah yang Baik
Pengolahan tanah yang baik
akan memperbaiki sifat-sifat tanah. Tanah yang semula tidak subur akan menjadi
gembur dan cukup mengandung oksigen. Pada tanah miring perlu dibuat sengkedan
atau teras-teras (terassering) sehingga tidak terjadi erosi dan tanah longsor.
Pada tanggul atau tepi teras (galengan) perlu ditanami tanaman-tanaman berkayu
keras, seperti lamtoro dan turi. Tanaman-tanaman itu, selain dapat mencegah
erosi dan tanah longsor, daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak
seperti makanan kambing. Usaha-usaha untuk melindungi tanah terhadap erosi
disebut pengawetan tanah. Di Indonesia, pengawetan tanah dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Penanaman
Tanah Gundul
Penanaman tanah gundul
dengan pohon-pohon berdaun lebat dan berakar dalam sehingga daun-daunnya dapat
menahan pukulan air hujan dan akarnya yang dalam memungkinkan tanah menyerap
banyak air.
b. Penanaman
Tanah Terbuka dengan Rumput
Penanaman tanah terbuka
dengan rumput dan tanaman lain sehingga permukaan tanah tertutup oleh
tumbuh-tumbuhan.
c. Pembuatan
Saluran Air
Pembuatan saluran air
berfungsi mencegah erosi secara langsung.
d. Perbaikan
Cara Pengolahan Tanah
Perbaikan cara pengolahan
tanah dengan sistem irigasi , pemberantasan hama tanaman, dan penanaman tanaman
secara bergilir tidak terus-menerus menanam satu jenis tanaman saja.
e. Pemberian
Pupuk yang Berguna Meningkatkan Kesuburan Tanah
Tanah memerlukan
unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan makanan yang diperlukan tanah
dapat diambil dari udara atau tanah. Unsur yang diperlukan tanah adalah K, P,
N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.
1)
Pupuk
alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman,
hewan, dan manusia. Contoh pupuk alam, antara lain pupuk hijau, pupuk kandang,
dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyerap air hujan, memperbaiki daya mengikat
air, mengurangi erosi, dan untuk
perkembangan akar atau biji.
2)
Pupuk
buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik yang terbagi dua
jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K), pupuk
nitrogen (N) yang dikenal pupuk urea, amonium sulfat, dan amonium klorida.
Selain itu, juga dikenal pupuk majemuk, yaitu pupuk NP, NK, PK, dan NPK.
Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis, ringan, mudah larut, dan cepat
bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu diperhatikan potensi tanah,
jenis pupuk, dosis pemupukan, waktu, dan cara pemberian pupuk.
f. Pembuatan
Teras pada Lereng yang Curam
Kemiringan lereng adalah
kemiringan suatu lahan terhadap bidang horizontal. Makin besar sudut kemiringan
lahan, makin besar kemungkinan erosi dan longsor. Untuk menjaga kestabilan
lahan pertanian daerah miring dan untuk mengurangi tingkat erosi tanah,
diperlukan beberapa langkah sebagai berikut.
1)
Terassering,
yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi tanah.
2)
Contour
Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontour sehingga perakaran dapat
menahan tanah.
3)
Pembuatan
tanggul pasangan (guludan) untuk menahan hasil erosi.
4)
Contour
Flowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur-alur
horizontal.
5)
Contour
Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang-bidang tanah
itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga
bentuknya berbelok-belok. Tiap-tiap lahan ditanami tanaman yang berbeda-beda
jenisnya secara berselang-seling (tumpangsari).
g. Crop
Rotation
Crop rotation, yaitu usaha
pergantian jenis tanaman supaya tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat
diserap oleh salah satu jenis tanaman.
h. Reboisasi
Reboisasi, yaitu menanam
kembali hutan-hutan yang gundul. Pada tanggul atau tepi teras (galengan) perlu
ditanami tanaman-tanaman berkayu keras, seperti lamtoro dan turi.
Tanaman-tanaman itu selain dapat mencegah erosi dan tanah longsor, daunnya
dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak kambing.
6.
Pendaurulangan
Sampah Plastik
Sampah plastik dapat mencemari tanah karena
sifatnya yang tidak dapat busuk dan terurai oleh bakteri pengurai. Oleh sebab
itu, dalam rangka penyelamatan tanah, semua sampah plastik dianjurkan untuk
didaur ulang.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul 6 Contoh Upaya Pelestarian Tanah Beserta Penjelasannya
Terlengkap.Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers
semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk
mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan ini
menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,kritik,maupun saran,silahkan
berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…