Permasalahan Ekonomi Nasional Yang Kerap Kali Melanda Indonesia

Permasalahan Ekonomi Nasional Yang Kerap Kali Melanda Indonesia

Permasalahan Ekonomi Nasional Yang Kerap Kali Melanda Indonesia


Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com

Hallo sobat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya saya bisa membagikan sebuah artikel ini yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi sobat semua.Artikel yang akan saya bagikan ini berjudul Permasalahan Ekonomi Nasional Yang Kerap Kali Melanda Indonesia,tujuan saya membagikan artikel ini adalah agar ilmu pengetahuan (wawasan) sobat semua menjadi semakin bertambah,dan menjadi semakin tahu apa sajakah sih permasalahan ekonomi nasional yang kerap kali melanda negara kita ini?.Sehingga jika suatu saat para sobat semua sudah menjadi pihak pemangku kepentingan (pejabat pemerintahan),sobat sudah  mengetahui lebih dahulu permasalahan ekonomi yang ada,sehingga sobat dapat membuat kebijakan yang terbaik tentunya.Oke langsung saja saya berikan artikelnya,Cekidot:
B.Permasalahan Ekonomi Nasional

Permasalahan Ekonomi Nasional merupakan termasuk ke dalam pembahasan ekonomi makro.Kita sering melihat dan menyaksikan kabar-kabar di media massa tentang nilai kurs rupiah,APBN yang tengah defisit dan belum menemui solusinya sampai tuntas dan sampai saat ini pun pemerintah terus berusaha untuk menekan angka defisit tersebut,Inflasi yang terjadi di Indonesia dsb.
Berikut  ini merupakan beberapa kasus masalah ekonomi nasional:
1.Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Krisis ekonomi pada tahun 1997 berpengaruh pada kondisi perekonomian Indonesia.Pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada tingkat level yang terendah selama 10 tahun terakhir.Angka pertumbuhan yang negatif tersebut bisa menggambarkan tidak adanya pertumbuhan ekonomi namun malah terjadi kemerosotan ekonomi.Hal ini dapat terjadi karena faktor banyaknya usaha-usaha yang bangkrut yang berdampak luas pada perekonomian Indonesia.Padahal pada periode sebelumnya,sekitar tahun 1980-an,pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai angka 6% per tahun yang merupakan suatu prestasi yang luar biasa.

Adanya pertumbuhan ekonomi selain berdampak positig bagi negara,ternyata juga meiliki dampak negatif yang dapat berdampak buruk bagi kepentingan khalayak umum.Dampak negatif pertumbuhan ekonomi tersebut di antaranya adalah polusi dan inflasi.Mengapa demikian?
Karena dengan berkembangnya sektor-sektor industri baru dapat menyebabkan peningkatan polusi yang tentunya berdampak buruk bagi lingkungan,polusi tersebut yaitu polusi udara,polusi air(pencemaran air),polusi tanah (pencemaran tanah),dan polusi suara.
Apalagi ditambah dengan pengelolaan limbah yang masih menggunakan teknologi seadanya (ala kadarnya) sering menimbulkan masalah terhadap lingkungan.Dan tentunya hal ini dapat memberikan dampak buruk kesehatan manusia.
Pertumbuhan ekonomi juga menyebabkan terjadinya inflasi,contohnya ketika kita masih duduk di bangku sekolah Dasar dulu,harga jajanan di sekolah tidak semahal sekarang.Dengan adanya pertumbuhan ekonomi orang jadi punya penghasilan yang sangat besar.Adanya penghasilan yang besar inilah yang membuatdaya beli masyarakat menjadi tinggi,yang mengakibatkan meningkatnya harga barang dan jasa.
Namun demikian,walaupun pertumbuhan ekonomi memiliki dampak negatif,akan tetapi pertumbuhan ekonomi lebih dominan memberikan pengaruh yang baik dan positif bagi masyarakat luas,apalagi ditambah dengan mantapnya manajemen dari mencegah dan menangani timbulnya masalah dampak negatif tersebut tentunya akan menjadi lebih sempurna.

2.Kemiskinan dan Pengangguran
Kemiskinan dan pengangguran merupakan dua permasalahan yang sangat erat berkaitan.Kemiskinan dan pengangguran ini dapat diibaratkan dua sisi mata uang.Yang artinya permasalah kemiskinan dan pengangguran ini tidak bisa dipisahkan kaitannya,karena saling berhubungan.
Tingginya angka pengangguran dapat menununjukkan bahwasanya tingginya tingkat kemiskinan di suatu negara tersebut.Demikian juga sebaliknya,tingginya tingkat kemiskinan dapat menunjukkan bahwasanya di negara tersebut pastinya memiliki tingkat pengangguran yang tinggi.Karena orang yang menganggur sebagian besar adalah orang yang tidak berpenghasilan.Sangat sedikit sekali pengangguran yang bisa kaya karena ia memilki kekayaan yang ditabung,di deposito kan dan di investasikan sehingga ia tetap berpenghasilan walaupun tidak bekerja.Sebagian besar pengangguran yang tidak berpenghasilan tersebut tergolong ke dalam rakyat miskin,karena penghasilannya di bawah angka yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagainn standar garis kemiskinan,yaitu sebesar Rp 183.500.000 per orang.
Garis kemiskinan  di ukur melalui pendekatan konsumsi masyarakat.Garis kemiskinan adalah rata-rata kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum.Jika semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,namun tidak dibarengi dan diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan bertumbuhnya angka pengangguran.Hal ini disebakan karena angkatan kerja dari tahun ke tahun semakin banyak jumlahnya,sedangkan lapangan kerja tidak bertambah,sehingga banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan
Namun begitu kredit(applause) patut kita berikan kepada pemerintah,selaku pemangku kepentingan yang telah berusaha dalam mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran ini,dengan cara terus mengupayakan penekanan laju pertubumbuhan penduduk  melalui program KB,pemberdayaan usaha kecil dan menengah agar banyak usaha yang dapat berdiri sendiri dan tentunya dapat menyerap banyak tenaga kerja,dan permudahan izin investasi namun tetap dengan sistem yang terstruktur yang sesuai.Usaha-usaha ini pada dasarnya dibuat demi kesejahteraan rakyat.
3.Adanya Inflasi Dan Rendahnya Nilai Kurs Rupiah
Inflasi merupakan salah satu permasalahan ekonomi nasional yang kerap kali melanda negeri kita tercinta ini. Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat pemasukan rata-rata masyarakat yang tidak seimbang dengan tingkat pengeluaran yang dikeluarkan oleh masyarakat.Seringkali harga-harga kebutuhan pokok yang sangat tinggi di pasaran,menyebabkan masyarakat harus merogoh kocek yang lebih dalam ataupun terkadang diatasi dengan menghemat pembelian dari biasanya.Peristiwa ini menyebabkan laju perekonomian menjadi tidak baik,karena siklus daya beli masyarakat menjadi berkurang,dan juga para pedagang pun akan mengalami kerugian karena jumlah pembelian barang oleh konsumen menjadi  berkurang dari biasanya.
Rendahnya nilai kurs rupiah,juga merupakan salah satu permasalahan ekonomi nasional yang acapkali melanda negeri kita ini.Nilai kurs rupiah yang menurun ini sering kali juga disebabkan oleh pertumbuhan inflasi dari tahun ke tahun yang melanda negeri ini.Contohnya saja,saat ini rata-rata nilai tukar rupiah  terhadap dolar Amerika Serikat berada pada kisaran Rp 13.700 per 1 dolar.Padahal sekitar tahun 1990-an  nilai tukar kurs rupiah masih berada di angka Rp2.500 per US $ 1.Penurunan nilai kurs rupiah ini disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi pada tahun 1997,yang disertai juga keamanan negara yang tidak stabil,sehingga memungkinkan kondisi investasi di Indonesia menjadi tidak stabil,bahkan “berlarian” ke negara tetangga.Hal ini kemudian ditandai dengan nama Krisis Ekonomi.Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 inilah yang menyebabkan nilai kurs rupiah sangat jatuh,hingga sampai sekarang mencapai nilai Rp13.700-an per 1 dolar Amerika Serikat.Namun begitu pemerintah juga terus mengupayakan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya,dan jika memungkinkan pemerinta pun membuat kebijakan untuk bisa membuat nilai tukar rupiah jaya kembali seperti dulu.Karena rendanya nilai kurs rupiah dapat berdampak buruk terhadap kegiatan ekonomi Internasional Indonesia.
4.Defisit APBN
Defisit APBN juga merupakan termasuk ke dalam permasalahan ekonomi nasional yang serius yang melanda Indonesia.Hal ini disebabkan oleh pengelolaan (manajemen) anggaran yang buruk yang dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait lainnya.Seperti pemborosan anggaran,mengarahkan anggaran negara ke dalam suatu hal yang tidak penting,penggelembungan anggaran terhadap suatu proyek,maupun tindakan korupsi anggaran yang kerap kali dilakukan oleh para aparat pemerintahan dan instansi terkait.Anggaran belanja negara sampai saat ini masih mengalami defisit.Dan pemerintah pun terus mencari utang untuk menutupi defisit anggaran tersebut.Karena hal itulah yang menyebabkan jumlah utang luar negeri Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan.Untuk mengatasi terjadinya defisit APBN  ini terus berkelanjutan,pemerintah semestinya harus merumuskan suatu kebijakan Fiskal yang berkenaan dalam pengelolaan anggaran yang baik,agar Indonesia tidak lagi mengalami defisit APBN dan terus menumpuk hutang luar negeri.Hal itu dapat terjadi apabila,pemerintah membuat kebijakan untuk menggunakan anggaran negara secara efisien dan optimal,mengarahkan anggaran negara dari hal tidak penting menuju hal-hal yang penting,mencegah terjadinya penggelembungan anggaran dan mencegah kemungkinan dapat terjadinya tindakan korupsi anggaran negara.
5.Terjadinya Krisis Energi
Krisis energi merupakan suatu kejadian dimana ketersediaan energi hanya tersisa sedikit lagi (krisis).
Krisis energi merupakan suatu permasalahan ekonomi nasional yang kerap kali di perbincangkan khalayak umum,baik itu para ahli maupun masyarakat luas.Hal ini dapat terjadi karena,energi dapat mempengaruhi jalannya roda perekonomian masyarakat.Misalnya saja,setiap hari masyarakat pasti menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM),Sehingga aktivitas pererkonomian masyarakat pun pasti sangat erat bergantung terhadap ketersediaan BBM tersebut.Jika persediaan Bahan Bakar Minyak tersebut langka atau bahkan habis maka aktivitas perekonomian yang dilakukan masyarakat pun pasti akan terhambat.Jika hal demikian terjadi maka penghasilan masyarakat pun menjadi tidak ada,dan membuat angka kemiskinan pun akan menjadi bertambah.
Demikian juga halnya dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN),yang sumber energi listriknya masih menggunakan Bahan Bakar Minyak(BBM).Sumber energi listrik Indonesia masih dipengaruhi oleh ketersediaan BBM.Hal ini dikarenakan pembangkit listrik yang ada di Indonesia sebagian besar masih menggunakan BBM sebagai tenaga penggerak mesinnya.Sehingga jika harga BBM mengalami kenaikan,karena sumber energi BBM di dalam negeri sudah krisis,dan memaksa kita untuk mengimpor,maka otomatis harga Tarif Dasar Listrik (TDL) juga akan terkena imbasnya,yaitu tarif dasar listrik juga pasti akan mengalami kenaikan.Jika hal ini terjadi maka pengeluaran masyarakat akan menjadi semakin bertambah,dan tentunya juga akan membuat masyarakat bertambah susah karena meningkatnya angka pengeluaran.
Hal ini masih dilihat dari satu sisi jika BBM untuk di impor masih tersedia,namun jika BBM untuk di impor pun tidak lagi tersedia,maka bisa di bayangkan aktivitas perekonomian pasti akan lumpuh.

Kesimpulan:
Jadi solusinya bagi kita masyarakat adalah,hendaknya kita untuk menggunakan sumber energi yang ada dengan bijak dan efisien agar ketersediaan energi dapat “berumur” lebih panjang.Dan kemudian solusi bagi pemerintah adalah hendaknya pemerintah untuk menggerakkan para peneliti untuk mencari sumber energi alternatif yang baru,agar permasalahan krisis energi yang merupakan bagian dari permasalahan ekonomi nasional ini dapat segera teratasi dengan baik.

Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Permasalahan Ekonomi Nasional Yang Kerap Kali Melanda IndonesiaSemoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,komentar,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
     Terima Kasih…


Salam Edukasi…