Evaluasi: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Proses Evaluasi serta Penjelasannya Terlengkap
Evaluasi |
Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan terencana untuk mengukur dan menilai akan keberhasilan suatu program. Evaluasi merupakan cara terbaik untuk menguji efektivitas dan produktivitas.
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu 'evaluation' yang mempunyai arti penilaian atau penaksiran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, evaluasi juga mempunyai arti yang sama, yaitu penilaian.
Evaluasi seringkali dilakukan dalam suatu organisasi. Dengan adanya evaluasi, semua yang dilakukan diharapkan bisa sesuai rencana awal.
Jadi, adanya kegiatan evaluasi tersebut tentu bukan tanpa sebab. Maka itu, penting mengetahui dan memahami tujuan evaluasi, fungsi, hingga tahapan evaluasi.
Manusia menjalani kehidupan dengan berbagai
kegiatan. Agar kegiatan berjalan lancar dan tujuan tercapai secara optimal,
dibutuhkan evaluasi berkala. Evaluasi dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan
manusia dalam upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas. Data dan
informasi yang akurat dibutuhkan dalam pelaksanaan evaluasi untuk menunjang
keputusan yang akan diambil.
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pengertian evaluasi menurut para ahli.
1.Fruchey (1973:5) mengatakan bahwa evaluasi
adalah proses kegiatan berangkai mulai dari pengumpulan informasi, penetapan
kriteria, membentuk penilaian dan menarik kesimpulan serta mengambil keputusan
pelaksanaan informasi.
2.Norman E. Gronlund (1976)evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis untuk dapat menentukan atau juga membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran itu sudah dicapai siswa.
3.William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978)
berpendapat, pengertian evaluasi merupakan suatu proses merencanakan,
memperoleh, serta juga menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk dapat
membuat alternatif-alternatif keputusan.
4.Menurut Roijakkers (1988:115), evaluasi adalah
suatu kegiatan yang pada tahap tertentu seseorang dipaksa berpikir sendiri
secara kreatif untuk memecahkan masalah, menemukan hal-hal baru, dan menjadi
yang paling baru.
5.Menurut Abdul Basir (1996), arti evaluasi
merupakan suatu proses pengumpulan data yang deskriptif, informative,
prediktif, dilaksanakan dengan secara sistematik serta juga bertahap untuk
dapat menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.
6.Suharsimi Arikunto (2003) menjelaskan,
evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang bertujuan untuk
dapat mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program pendidikan.
7.Diungkapkan oleh Djemari Mardapi (2008),
evaluasi adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas,
serta kinerja atau produktivitas suatu satuan lembaga dalam melaksanakan suatu
program.
8.Menurut Miller (2008), evaluasi adalah
penilaian kualitatif yang menggunakan hasil pengukuran dari tes dan informasi
penilaian untuk menentukan nilai.
9.Menurut Wiersma dan Jurs sebagaimana dikutip oleh Aunurrahman dalam buku Belajar dan Pembelajaran (2013), evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai.
Berikut ini rangkuman tentang tujuan evaluasi, fungsi, dan tahapan evaluasi, seperti yang dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id,
Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi menurut Kelsey dan Hearne (1963) yaitu:
- a. Menentukan titik awal suatu
program.
- b. Menunjukkan seberapa jauh kemajuan
yang diperoleh akibat pelaksanaan program.
- c.
Menunjukkan apakah program sesuai
atau tidak.
- d.
Menunjukkan efektivitas program.
- e.
Membantu menemukan titik lemah
pelaksanaan program.
- f. Sebagai arah keterampilan dan
kerja sama dengan potensi sekitar.
- g. Membuktikan sistematika
perencanaan.
- h.
Memberikan kepuasan perencana,
pelaksana dan penilai.
Pendapat lain oleh Margono Slamet (1978)
mengatakan bahwa tujuan evaluasi adalah:
- a.
Memberikan gambaran dan mempengaruhi
proses perubahan perilaku.
- b.
Dapat digunakan untuk menentukan
sejauh mana metode penyuluhan telah diterapkan dan hasil yang didapat.
- c. Hasil evaluasi digunakan untuk
menyesuaikan pelaksanaan program selanjutnya.
Lebih lanjut, Nurkancana (1983) secara rinci
mengungkapkan tujuan evaluasi sebagai berikut.
- a. Mengetahui kesiagaan sasaran.
- b. Mengetahui seberapa jauh proses
pelaksanaan.
- c.
Mengetahui apakah bahan pelajaran
yang diberikan dapat dilanjutkan atau diulangi.
- d.
Untuk mengetahui kemajuan anak
didik.
- e.
Membandingkan apakah prestasi yang
telah dicapai sesuai dengan kapasitas atau belum.
- f.
Dapat informasi kecocokan bahan
dan metode.
- g.
Menafsirkan kesiapan anak didik
sebagai bagian output program di masyarakat.
- h.
Mengetahui efisiensi dan
efektifitas program yang dilaksanakan.
Sedangkan secara umum tujuan evaluasi adalah:
1. Memberikan masukan
untuk perencanaan program.
2. Memberikan masukan
untuk kelanjutan, perluasan, dan penghentian program.
3. Memberi masukan
untuk memodifikasi program.
4. Memperoleh
informasi tentang faktor pendukung dan penghambat program.
5. Memberi masukan
untuk motivasi dan pembina pengelola dan pelaksana program.
6. Memberi masukan
untuk memahami landasan keilmuan bagi evaluasi program.
Fungsi Evaluasi
Evaluasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberi informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan, program, dan kegiatan
Adanya evaluasi yang dilakukan tentu untuk mengetahui seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan yang telah dicapai. Dengan evaluasi bisa diketahui pencapaian suatu tujuan, sasaran, dan target tertentu.
2. Memberi sumbangan pada klarifiaksi dan kritik
Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari, seperti tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target.
3. Memberi sumbangan pada kebijakan
Evaluasi berfungsi untuk memberi sumbangan pada metode kebijakan, termasuk perumusan masalah dan rekomendasinya.
Informasi mengenai tidak memadainya suatu kinerja akan berkontribusi dalam perumusan ulang segala bentuk kebijakan, program maupun kegiatan.
Evaluasi dapat pula menyumbangkan rekomendasi bagi pendefinisian alternatif kebijakan. Hal itu bermanfaat untuk mengganti kebijakan yang berlaku dengan alternatif kebijakan yang lain.
Dari semua penjelasan
di atas, bisa disimpulkan fungsi evaluasi ialah untuk memberi informasi yang
baik dan benar. Kemudian memberi kritikan pada nilai-nilai dari suatu tujuan
dan target.
Tahapan Evaluasi
Secara umum, evaluasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Penilaian pada tahap awal program
Dilakukan ketika program belum dilaksanakan. Untuk menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Dilakukan ketika program telah dilaksanakan. Untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana sebelumnya.
3. Penilaian pada tahap akhir program
Dilakukan ketika
program telah selesai dilaksanakan. Hal ini untuk me-review apakah pencapaian
program mampu mengatasi masalah yang ingin diciptakan untuk menilai efisiensi,
efektivitas terhadap pencapaian program tersebut.
Prinsip Evaluasi
Prinsip Evaluasi
Kelsey dan Hearn (1963:254) dan Gallup (1973:64) menggambarkan bahwa evaluasi
harus dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
- a. Derajat kesahihan alat ukur harus benar-benar dapat dipertanggung
jawabkan.
- b.
Keobyektifan, harus diwujudkan dan
tanpa pilih kasih terhadap kriteria yang dipakai.
- c.
Keterandalan alat ukur yang
dipakai harus mencerminkan batas ilmiah yang jelas.
- d.
Kepraktisan, dalam arti mudah
dilaksanakan, tidak menuntut prosedur dan alokasi waktu juga biaya tinggi.
- e. Kesederhanaan, berarti mudah
dipakai, mudah didapat, tidak rumit serta dapat dimengerti dengan cara
sederhana.
- f.
Kesaksamaan, dalam arti kecermatan
dan sistematika yang digunakan mencerminkan kebenaran yang tinggi.
Unsur-unsur Evaluasi:
Terdapat beberapa pendapat mengenai
unsur-unsur evaluasi. Pesaribu dan Simandiuntak dalam buku Proses Belajar
Mengajar (1980) menjelaskan bahwa ada tiga unsur evaluasi, yaitu:
- a.
Unsur prestasi, menyangkut
pendataan dan daya serap terinput yang diberikan.
- b.
Unsur evaluasi, unsur ini lebih
melihat pemahaman dalam bentuk perilaku sasaran.
- c. Unsur proses, lebih menekankan
penggunaan dan kelancaran pelaksanaan program.
Porter (1973) mengatakan terdapat empat unsur
evaluasi, yaitu:
- a.
Pernyataan spesifik dari tujuan
pendidikan.
- b.
Cara untuk mencapai tujuan.
- c.
Penaksiran keadaan sebelum program
dimulai dan titik awal.
- d. Melaksanakan pengukuran evaluasi.
Proses Evaluasi
Dalam melakukan proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang perlu
dibahas, yaitu:
- a. Apa yang menjadi bahan evaluasi.
- b. Bagaimana proses evaluasi.
- c. Kapan evaluasi diadakan.
- d. Mengapa perlu diadakan evaluasi.
- e. Di mana proses evaluasi diadakan.
- f.
Pihak
yang mengadakan evaluasi.