Sejarah Pelaksanaan Perundingan Linggarjati Lengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi
Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan
artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Sejarah Pelaksanaan Perundingan
Linggarjati Lengkap
Berikut Ini Pembahasan
Selengkapnya:
Kegagalan yang terjadi
dalam perundingan Hoge di negeri Belanda,pada bulan April tahun 1946,menjadikan
pemerintah Indonesia untuk beralih pada tindakan militer.Pemerintahan Indonesia
berpendapat bahwa perlunya melakukan serangan umum di kedudukan Inggris dan
Belanda yang berada di Jawa dan Sumatera.Namun genjatan senjata yang dilakukan
dengan cara-cara lama dan taktik gerilya tidak membawa Perubahan
yang berarti .Bahkan resiko yang dihadapi pemerintah semakin tinggi dengan
banyaknya korban yang berjatuhan di medan perang.Sehingga untuk mencegah
bertambahnya korban,pada bulan Agustus hingga September 1946 direncanakanlah
untuk menyusun konsep perang yang defensif .Bagi Ir.Soekarno,Moh. Hatta,dan
Sutan Syahrir perlawanan dengan strategi perang secara defensif itu lebih
beresiko dibandingkan dengan menggunakan cara-cara lama,karena akan memakan korban
yang jauh lebih banyak lagi.Menurut mereka bertiga pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia ebih baik dilakukan dengan melalui jalan diplomasi.
Pada awal bulan Nopember
tahun 1946,perundingan pun diadakan di Indonesia,yang bertempat di
Linggarjati.Pelaksanaan sidang-sidangnya pun berlangsung pada tanggal 11-15
Nopember 1946.Delegasi Indonesia ini dipimpin oleh Sutan Syahrir dengan para
anggotanya Mr.Moh. Roem,Mr. Susanto Tirtoprojo,dan A.K Gani.Sementara pihak
Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn dengan beberapa anggotanya yakni Van
Mook,F de Boor,dan Van Pool.Sebagai penengah dan pemimpin sidangnya adalah Lord
Killearn,juga ada saksi-saksinya yakni Amir
Syarifuddin,dr.Leimena,dr.Sudarsono,dan Ali Budiarjo.Presiden Soekarno dan
Wakil Presiden Moh.Hatta juga hadir dalam perundingan Linggarjati ini.
Setelah mengadakan
perundingan yang bertempat di Linggarjati tersebut,maka perundingan itu pun
menghasilkan beberapa kesepakatan.Dalam perundingan itu dihasilkan
kesepakatan yang terdiri dari 17
Pasal.Adapun isi pokok Perundingan Linggarjati tersebut antara lain,adalah
sebagai berikut:
1).Pemerintah Belanda
mengakui kekuasaan secara de Facto Pemerintahan Republik Indonesia atas wilayah
Jawa,Madura,dan Sumatera.Daerah-daerah yang dikuasai atau diduduki oleh Sekutu
maupun Belanda secara berangsur-angsur akan dikembalikan kepada Pemerintahan
Republik Indonesia.
2).Akan dibentuk Negara
Indonesia Serikat (NIS) yang meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda
(Indonesia) sebagai negara berdaulat.
3).Pemerintah Belanda dan
Pemerintah Republik Indonesia akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang
dipimpin oleh Raja Belanda.
4).Pembentukan Negara
Indonesia Serikat (NIS) dan Uni Indonesia-Belanda diusahakan sudah selesai
sebelum 1 Januari 1949.
5).Pemerintah Republik
Indonesia mengakui dan akan memulihkan serta melindungi hak milik asing.
6).Pemerintah Republik
Indonesia dan Belanda sepakat untuk mengadakan pengurangan jumlah tentara.
7).Bila terjadi
perselisihan dalam melaksanakan perundingan ini,maka akan menyerahkan masalahnya
kepada komisi Arbitrase.
Naskah persetujuan
kemudian di paraf oleh kedua delegasi di Istana Rijswijk Jakarta (sekarang
merupakan Istana Merdeka).Isi perundingan itu harus disahkan terlebih dahulu
oleh parlemen masing-masing (Indonesia oleh KNIP).Untuk meratifikasi dan
mensahkan isi perundingan linggarjati,kedua parlemen masih enggan dan belum
puas.Pada bulan Desember tahun 1946,Presiden mengeluarkan Peraturan No 6
tentang penambahan anggota KNIP.Hal ini dimaksudkan untuk memperbesar suara
yang pro terhadap Perjanjian Linggarjati dalam KNIP.Pada tanggal 28 Februari
Tahun 1947 Presiden melantik 232 anggota baru KNIP.Akhirnya isi Perundingan
Linggarjati disahkan oleh KNIP pada tanggal 25 Maret tahun 1947,yang
selanjutnya lebih dikenal sebagai
tanggal Persetujuan Linggarjati.
Setelah persetujuan
Linggarjati disahkan,beberapa negara telah memberikan pengakuannya terhadap
kekuasaan dan Kedaulatan Republik Indonesia (RI).Pengakuan tersebut berasal
dari Inggris,Amerika Serikat,Afganistan,Mesir,Birma (Myanmar),Saudi
Arabia,India,dan Pakistan.Perjanjian Linggarjati itu mengandung prinsip-prinsip
pokok yang harus disetuju oleh kedua belah pihak melalui serangkaian
perundingan lanjutan.Katentuan di dalam pasal 2 misalnya,menentukan bahwa RI
dan Belanda akan bekerja sama untuk membentuk Negara Indonesia Serikat sebagai
pengganti Hindia Belanda.Namun yang terjadi perundingan lanjutan terhambat
karena masing-masing pihak menuduh tentaranya melanggar ketentuan gencatan
senjata.Dokumen perjanjian itu pun akhirnya tidak membantu untuk memecahkan
masalah bagi kedua bangsa.Bahkan memperburuk keadaan.
Demikianlah Artikel
lengkap yang berjudul Sejarah Pelaksanaan Perundingan
Linggarjati Lengkap.Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi
kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk
menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik.Jika ada
permintaan,pertanyaan,komentar,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat
semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…