Pengertian Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Pengertian Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Pengertian Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Selamat Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani


Berikut Ini Pembahasan Selengkapnya:

1.Pengertian Masyarakat Madani

Apa itu masyarakat madani? masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di  hadapan para penguasa dan negara, memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat ,dan memiliki lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik. Masyarakat Madani (Civil Society) adalah masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. 

Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban. Untuk pertama kali istilah Masyarakat Madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana menteri Malaysia. Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu. 

Sedangkan Dawam Rahardjo mendefinisikan masyarakat madani sebagai proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama. Dawam menjelaskan, dasar utama dari masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan. 

Masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten memiliki bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis.

Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang akan melindungi warga negara dari perwujudan kekuasaan negara yang berlebihan. Bahkan Masyarakat madani merupakan tiang utama kehidupan politik yang demokratis. Sebab masyarakat madani tidak saja melindungi warga negara dalam berhadapan dengan negara, tetapi juga merumuskan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.

Masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki suatu sistemik yang khas, yaitu masyarakat yang demokratis, etika dan moralitas, transparansi, toleransi, berpotensi, aspiratif, termotivasi, berpartisipasi, konsisten memiliki perbandingan, mampu mengkoordinasikan, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi , dan hak-hak, tapi yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis.

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli - Selain pengertian masyarakat madani di atas, banyak ilmuwan yang mendefinisikan pengertian masyarakat madani (civil society). Macam-macam pengertian masyarakat madani menurut para ahli adalah sebagai berikut..

1).M. Hasyim: 

Menurut M. Hasyim, Pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun berbudaya tinggi, baik dalam menghadapi sesama manusia atau alam lainnya. 

2). Gellner: 

Menurut Gellner, pengertian masyarakat madani adalah sekelompok institusi/lembaga dan asosiasi yang cukup kuat untuk mencegah tirani politik, baik oleh negara maupun komunal/komunitas. 

3).Thomas Paine: 

Menurut Thomas Paine bahwa arti masyarakat madani adalah suatu ruang tempat warga dapat mengembangkan kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas dan tanpa paksaan.  

4).Muhammad A.S. Hikam: 

Menurut Muhammad. A.S. Hikam Pengertian masyarakat madani adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan, keswasembadaan dan keswadayaan, kemandirian tinggi terhadap negara, dan keterikatan dengan norma serta nilai-nilai hukum yang diikuti warganya.  

5).Rumusan PBB: 

Pengertian masyarakat madani menurut PBB, adalah masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia.. 

6).Nucholish Madjid:  

Menurut Nurcholis Madjid, Pengertian masyarakat madani yang mendefinisikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang merujuk pada masyarakat islam yang pernah dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. di negeri Madinah.  

7).Dawam Rahardjo: 

Menurut Dawan Rahardjo, pengertian masyarakat madani adalah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama. 

8).W.J.S Poerwadarminto: 

Menurut W.J.S Poerwadarminto, kata masyarakat berarti suatu pergaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan kata madani berasal dari bahasa Arab yaitu madinah, artinya kota. Jadi secara etimologis, masyarakat madani berarti masyarakat kota. Meskipun demikian, istilah kota tidak merujuk semata-mata kepada letak geografis, tetapi justru kepada karakter atau sifat-sifat tertentu yang cocok untuk penduduk kota. Dari sini masyarakat madani tidak asal masyarakat perkotaan, tetapi memiliki sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu berperadaban. 
Pengertian Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

2.Sejarah Masyarakat Madani

Filsuf Yunani Aristoteles(384-322) yang memandang civil society sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri. Pandangan ini merupakan fase pertama sejarah wacana civil society. Pada masa Aristoteles civil society dipahami sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah ‘’koinonia politike’’, yakni sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi-politik dan pengambilan keputusan. 
Rumusan civil society selanjutnya dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1588-1679 M ) dan John Locke (1632-1704), yang memandangnya sebagai kelanjutan dari evolusi natural society. Menurut Hobbes, sebagai antitesa Negara civil society mempunyai peran untuk meredam konflik dalam masyarakat sehingga ia harus memiliki kekuasaan mutlak, sehingga ia mampu mengontrol dan mengawasi secara ketat pola-pola interaksi (perilaku politik) setiap warga Negara. Berbeda dengan John Locke, kehadiran civil society adalah untuk melindungi kebebasan dan hak milik setiap warga Negara.
Fase kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana civil society dengan konteks sosial dan politik di Skotlandia. Ferguson, menekankan visi etis pada civil society dalam kehidupan sosial. Pemahamannya ini lahir tidak lepas dari pengaruh dampak revolusi industri dan kapitalisme yang melahirkan ketimpangan sosial yang mencolok.
Fase ketiga, pada tahun 1792 Thomas Paine mulai memaknai wacana civil society sebagai sesuatu yang berlawanan dengan lembaga Negara, bahkan dia dianggap sebagai antitesa Negara. Menurut pandangan ini, Negara tidak lain hanyalah keniscayaan buruk belaka. Konsep Negara yang absah, menurut mazhab ini, adalah perwujudan dari delegasi kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya kesejahteraan bersama. Semakin sempurna sesuatu masyarakat sipil, semakin besar pula peluangnya untuk mengatur kehidupan warganya sendiri.
Fase keempat, wacana civil society selanjutnya dikembangkan oleh Hegel (1770-1837 M), Karl Marx (1818-1883 M) dan Antonio Gramsci (1891-1937 M). Dalam pandangan ketiganya civil society merupakan elemen ideologis kelas dominan.
Fase kelima, wacana civil society sebagai reaksi terhadap mazhab Hegelian yang dikembangkan oleh Alexis de Tocqueville(1805-1859 M). Pemikiran Tocqueville tentang civil society sebagai kelompok penyeimbang kekuatan Negara. Menurut Tocqueville, kekuatan politik dan masyarakat sipil merupakan kekuatan utama yang menjadikan demokrasi Amerika mempunyai daya tahan yang kuat. 
Adapun tokoh yang pertama kali menggagas istilah civil society ini adalah Adam Ferguson dalam bukunya ”Sebuah Esai tentang Sejarah Masyarakat Sipil’’ (An Essay on The History of Civil Society) yang terbit tahun 1773 di Skotlandia. Ferguson menekankan masyarakat madani pada visi etis kehidupan bermasyarakat. Pemahamannya ini digunakan untuk mengantisipasi perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri dan munculnya kapitalisme, serta mencoloknya perbedaan antara individu.

3.Ciri-Ciri Masyarakat Madani

Ciri-ciri masyarakat yang madani sudah ada di negara Indonesia, akan tetapi perlu upaya serta kerja keras dari semua pihak untuk menciptakan masyarakat madani yang seutuh-utuhnya. Masyarakat madani itu sendiri memiliki arti masyarakat yang beradab dengan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku di masyarakat serta didukung oleh penguasaan akan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Adapun ciri-ciri masyarakat madani adalah sebagai berikut:

1).Adanya Toleransi

Salah satu ciri-ciri masyarakat madani adalah menjunjung tinggi nilai-nilai tenggang rasa (toleransi).Toleransi merupakan suatu sikap saling menghargai dengan adanya suatu keanekaragaman/perbedaan yang ada di dalam suatu masyarakat yang heterogen. Toleransi dalam konteks masyarakat madani dapat berupa sikap seseorang dalam menerima pandangan-pandangan yang berbeda dengan dirinya dalam segi  apapun, baik itu segi politik, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman (heterogen),setiap masyarakat Indonesia dituntut untuk memiliki sikap toleransi yang tinggi dalam rangka mewujudkan negara yang damai dan rukun.

2).Adanya Pluralisme

        Pluralisme adalah sikap yang  mau menerima  dengan tulus ikhlas suatu kondisi masyarakat yang majemuk. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang madani, sikap pluralisme merupakan salah satu sikap yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara. Indonesia contohnya, Indonesia merupakan salah satu contoh negara yang di dalamnya terdapat kemajemukan yang tinggi, baik itu dilihat dari suku, ras, budaya, dan agama masyarakatnya. Jika tidak ada sikap pluralisme, maka bisa dipastikan bahwa cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang madani pun mustahil bisa terjadi, oleh sebab itu adanya sikap pluralisme yang tinggi merupakan salah satu ciri masyarakat madani yang mutlak.

3).Adanya Keadilan Sosial

           Adanya keadilan sosial merupakan salah satu syarat mutlak bagi terciptanya masyarakat yang madani. Keadilan sosial ini bermakna setiap warga negara mendapatkan hak dan kewajiban secara seimbang dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Keadilan dalam memperoleh pendidikan merupakan salah satu ciri dalam masyarakat madani, setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang dibiayai oleh negara. Sehingga dengan adanya pendidikan tersebut maka masyarakat yang madani pun dapat tercipta dengan baik.

4).Adanya Partisipasi Sosial

       Adanya partisipasi sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat madani yang senantiasa menegakkan demokrasi. Partisipasi sosial ini banyak contohnya, seperti partisipasi dalam pemilihan kepala daerah, partisipasi dalam pemilihan presiden dan wakil presiden, dan sebagainya. Partisipasi sosial memiliki arti setiap warga negara berhak dan berkewajiban untuk ikut serta dalam berpolitik dengan rasa tanggung jawab secara bersih tanpa adanya paksaan ataupun intimidasi dari pihak manapun.

5).Adanya Demokratisasi

        Adanya demokratisasi merupakan pilar yang sangat penting bagi terciptanya masyarakat yang madani di dalam suatu negara, termasuk Indonesia. Demokratisasi itu sendiri bermakna merupakan sebuah proses dalam menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dalam sebuah negara demi terciptanya masyarakat yang menjunjung tinggi asas-asas demokrasi.

6).Adanya Supremasi Hukum

      Adanya supremasi hukum merupakan bagian yang penting dari suatu negara dan juga merupakan salah satu ciri-ciri dari masyarakat madani. Supremasi hukum dalam konteks ini adalah penegakan hukum yang seadil-adilnya terhadap setiap warga negara, tanpa adanya pandang bulu. Maksudnya ialah hukum memang betul-betul harus ditegakkan, jangan sampai hukum di dalam suatu negara tumpul ke atas namun tajam ke bawah.

7).Tersedianya Ruang Bebas Publik

Tersedianya ruang bebas publik merupakan salah satu karakteristik dari masyarakat madani. Ruang bebas publik ini berguna sebagai tempat bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas publiknya secara bebas namun tetap harus diikuti dengan rasa tanggung jawab. Masyarakat yang madani harus mendapatkan haknya secara utuh, seperti berorganisasi, berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat termasuk juga mempublikasikannya kepada publik (masyarakat luas) tanpa ada tekanan dari pihak manapun.      
Pengertian Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

4.Konsep Masyarakat Madani

Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda – beda. Bila merujuk pada pengertian dalam bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer.

Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al-Farabi pada abad pertengahan.

Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan menyetir pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara mencengangkan telah mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil rights), atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi Prancis (1789), dan Deklarasi Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan.

Sementara itu konsep masyarakat madani atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui pemikiran John Locke dan Emmanuel Kant. Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang state (negara).Dalam tradisi Eropa abad ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni suatu kelompok atau kesatuan yang ingin mendominasi kelompok lain.

5.Syarat Masyarakat Madani 


Pengertian Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Terdapat tujuh syarat masyarakat madani antara lain sebagai berikut.. 
a. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan juga kelompok yang berada di dalam masyarakat. 
b. Berkembangnya human capital (modal manusia) dan social capital (modal sosial) yang kondusif untuk terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok. 
c. Tidak adanya diskriminasi dalam setiap bidang pembangunan atau terbukanya akses berbagai pelayanan sosial
d. Adanya Hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam setiap forum, sehingga isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan. 
e. Adanya persatuan antarkelompok di masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan. 
f. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang lembaga-lembaga ekonomi hukum, sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial 
g. Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan dari setiap jaringan-jaringan kemasyarakatan sehingga terjalinnya hubungan dan komunikasi antara masyarakat secara teratur, terbuka dan terpercaya.

6.Karakteristik Masyarakat Madani

Masyarakat madani memiliki beragam karakteristik baik itu secara umum maupun pendapat para ahli. karakteristik  masyarakat madani adalah sebagai berikut...

§  Karakteristik Umum Masyarakat Madani

  • Diakui semangat pluralisme. Artinya pluralis menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
  • Sikap toleran antara sesama agama dan umat agama lain. Sikap toleran merupakan sikap suka mendengar, dan menghargai pendapat dan juga pendirian orang lain. 
  • Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi tidak sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi juga pilihan untuk bersama-sama membangun, dan memperjuangkan masyarakat untuk semakin sejahtera.

§  Karakteristik Masyarakat Madani Menurut Bahmuller (1997)

  • Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat dengan kontak sosial dan aliansi sosial. 
  • Menyebarkan kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif. 
  • Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah. 
  • Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri (individualis). 
  • Adanya kebebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai perspektif.

7.Unsur-Unsur/Elemen Masyarakat Madani

Masyarakat madani tidak muncul dengan sendirinya. Ia menghajatkan unsur- unsur sosial yang menjadi prasyarat terwujudnya tatanan masyarakat madani. Beberapa unsur/elemen pokok yang dimiliki oleh masyarakat madani adalah sebagai berikut:

1).Adanya Wilayah Publik Yang Luas

Free Public Sphere adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat. Di wilayah ruang publik ini semua warga Negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan transaksi sosial dan politik tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan – kekuatan di luar civil society.

2).Demokrasi

Demokrasi adalah prasyarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil society yang murni (genuine). Tanpa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud. Demokrasi tidak akan berjalan stabil bila tidak mendapat dukungan riil dari masyarakat. Secara umum demokrasi adalah suatu tatanan sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh, dari, dan untuk warga Negara.

3).Toleransi/Tenggang Rasa

Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.

4).Pluralisme/Kemajemukan

Kemajemukan atau pluralisme merupakan prasyarat lain bagi civil society. Pluralisme tidak hanya dipahami sebatas sikap harus mengakui dan menerima kenyataan sosial yang beragam, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan perbedaan sebagai sesuatu yang alamiah dan rahmat Tuhan yang bernilai positif bagi kehidupan masyarakat.

5).Keadilan sosial

Keadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional atas hak dan kewajiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan: ekonomi, politik, pengetahuan dan kesempatan. Dengan pengertian lain, keadilan sosial adalah hilangnya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau golongan tertentu.

8.Pilar Penegak Masyarakat Madani

Pilar penegak masyarakat madani adalah institusi-institusi yang menjadi bagian dari sosial kontrol yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Pilar-pilar tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

 1).Lembaga Swadaya Masyarakat

Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Lembaga Swadaya Masyarakat adalah institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya masyarakat yang tugas utamanya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tertindas. LSM dalam konteks masyarakat madani bertugas mengadakan pemberdayaan kepada masyarakat mengenai hal-hal yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengadakan pelatihan dan sosialisasi program-program pembangunan masyarakat.

2).Pers

Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Pers adalah institusi yang berfungsi untuk mengkritisi dan menjadi bagian dari sosial kontrol yang dapat menganalisa serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan warga negaranya. Selain itu, pers juga diharapkan dapat menyajikan berita secara objektif dan transparan.

     3).Supremasi Hukum

Setiap warga negara , baik yang duduk di pemerintahan atau sebagai rakyat harus tunduk kepada aturan atau hukum. Sehingga dapat mewujudkan hak dan kebebasan antar warga negara dan antar warga negara dengan pemerintah melalui cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Supremasi hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk penindasan individu dan kelompok yang melanggar norma-norma hukum dan segala bentuk penindasan hak asasi manusia.

     4).Perguruan Tinggi

Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

Perguruan tinggi merupakan tempat para aktivis kampus (dosen dan mahasiswa) yang menjadi bagian kekuatan sosial dan masyarakat madani yang bergerak melalui jalur moral porce untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah. Namun, setiap gerakan yang dilakukan itu harus berada pada jalur yang benar dan memposisikan diri pada real dan realitas yang betul-betul objektif serta menyuarakan kepentingan masyarakat. Sebagai bagian dari pilar penegak masyarakat madani, maka Perguruan Tinggi memiliki tugas utama mencari dan menciptakan ide-ide alternatif dan konstruktif untuk dapat menjawab problematika yang dihadapi oleh masyarakat.

     5).Partai Politik

Partai Politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan aspirasi politiknya. Partai politik menjadi sebuah tempat ekspresi politik warga negara sehingga partai politik menjadi prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani.

9.Proses Menuju Masyarakat Madani

    Proses menuju masyarakat madani memiliki arti melakukan langkah-langkah kegiatan atau  upaya-upaya bahkan mereformasi kondisi yang sudah ada ke arah suatu masyarakat yang agamis, menyeimbangkan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat, mengedepankan sikap saling menghormati, demokratis, mempertahankan tata nilai budaya, tanggung jawab, sikap mandiri, dan otonom dari pengaruh kekuasaan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu. Menurut M. Dawam Rahadjo hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi bagaikan dua sisi mata uang, keduanya bersifat saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Karena hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah demokrasi dapat ditegakkan dengan baik, dan hanya dalam suasana yang demokratislah  masyarakat madani dapat berkembang secara wajar. Proses menuju masyarakat yang madani pada dasarnya tidaklah mudah, karena harus memenuhi syarat-syarat tertentu, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1).Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang dinamis serta tangguh dan berwawasan global.
2).Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri agar tidak menimbulkan kerawanan, terutama bidang ekonomi.
3).Kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang tercermin antara lain dari kemampuan tenaga-tenaga profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4).Semakin mantap dalam mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri berbasis kerakyatan yang berarti ketergantungan kepada sumber pembangunan dari luar negeri semakin kecil atau tidak ada sama sekali.

      Dalam rangka menuju masyarakat madani, harus melalui beberapa proses dan tahapan-tahapan yang konkret dan terencana dengan baik dan matang, serta adanya upaya untuk mewujudkan hal tersebut dengan sungguh-sungguh. Langkah pertama yang perlu diwujudkan adalah adanya suatu pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang baik dalam rangka menuju masyarakat yang madani adalah pemerintahan yang berorientasi kepada dua hal, yaitu sebagai berikut:

1).Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu pemerintahan yang bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan nasional.

2).Orientasi ideal Negara yang diarahkan kepada pencapaian tujuan nasional, yaitu yang mengacu pada demokratisasi dengan elemen: legitimasi, otonomi, akuntabilitas, dan pendelegasian wewenang kekuasaan kepada daerah, serta adanya mekanisme pengawasan oleh masyarakat.

     Dalam kehidupan demokrasi, agar masyarakat dapat hidup secara madani maka harus mempunyai  dan memenuhi tiga (3) syarat tertentu, tiga syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1).Adanya pengawasan masyarakat dalam jalannya suatu proses pemerintahan.
2).Adanya suatu kemerdekaan dalam memilih pemimpinnya.
3).Adanya ketertiban dalam pengambilan suatu keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.

Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat Madani

10.Contoh Masyarakat Madani 

Contoh masyarakat madani dapat dilihat apabila suatu masyarakat sudah menunjukkan sikap saling menghargai antara satu sama lain, serta mematuhi ajaran agama yang dianut. Untuk mewujudkan masyarakat madani seperti ini tentu saja diperlukan kesadaran sikap yang tinggi dari setiap warga masyarakat.
Hal ini dapat tercipta jika ada pemimpin yang bijaksana dan peduli dengan kondisi masyarakat, serta gotong royong yang selalu terjaga pada setiap kegiatan yang diadakan dalam masyarakat.
Contoh masyarakat madani yang lain dapat kita lihat apabila setiap warga masyarakat dapat menjaga penampilan serta tutur kata mereka, misalnya para wanita senantiasa berpenampilan rapi dan sopan, tidak mengenakan pakaian yang terlalu feminim sehingga merusak norma kesopanan dalam masyarakat. Kalau kondisi seperti ini dapat tercipta, maka masyarakat tersebut layak dijadikan contoh masyarakat madani.



Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Masyarakat Madani: Apa Itu Masyarakat Madani?-Penjelasan Terlengkap Mengenai Masyarakat MadaniSemoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, komentar, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
    
Terima Kasih…

Salam Edukasi…
                                    




.




.
.