Pengertian Perubahan Sosial : Apa Itu Perubahan Sosial?, Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial, Teori-Teori Perubahan Sosial, dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Perubahan Sosial.
Perubahan Sosial |
Selamat
Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat
Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Pengertian
Perubahan Sosial : Apa Itu Perubahan Sosial?, Faktor-Faktor Penyebab Perubahan
Sosial, Teori-Teori Perubahan Sosial, dan Penjelasan Terlengkap Mengenai
Perubahan Sosial.
Berikut Ini Pembahasan Selengkapnya
1.Pengertian Perubahan Sosial
Apa
Itu Perubahan Sosial? II Perubahan Sosial adalah suatu proses perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga sosial yang mempengaruhi suatu sistem
sosial, termasuk perubahan nilai-nilai, norma-norma, pola sikap, dan
perilaku. Perubahan sosial terjadi merupakan akibat dari keinginan manusia untuk
memperbaiki kehidupannya. Dan setiap perubahan sosial ini juga akan berimbas
pada perubahan kebudayaan. Kehidupan masyarakat pasti akan selalu diwarnai
perubahan-perubahan atau dinamika sosial. Tidak ada masyarakat yang statis di
dunia ini. Perubahan akan selalu terjadi, karena adanya interaksi sosial di dalam
kehidupan ini.
Selain
itu, beberapa para ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau
pengertian perubahan sosial, yaitu sebagai berikut:
1) Pengertian perubahan sosial menurut
William F. Ogburn : William F. Ogburn di dalam bukunya yang berjudul Social Change menyebutkan bahwa
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur kebudayaan, baik
material maupun immaterial, akibat pengaruh kebudayaan material terhadap
kebudayaan immaterial.
2) Pengertian perubahan sosial menurut
Gillin dan Gillin : Gillin dan Gillin mengemukakan bahwa perubahan sosial
adalah suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan
kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun akibat
difusi dan penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
3) Pengertian perubahan sosial menurut
Kingsley Davis : Kingsley Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Perubahan Sosial |
4) Pengertian perubahan sosial menurut
Selo Soemardjan : Selo Soemardjan di dalam bukunya yang berjudul Social Change in Yogyakarta (1962)
menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga sosial yang memengaruhi sistem sosial, termasuk perubahan
nilai-nilai, norma-norma, pola sikap, dan perilaku. Perubahan sosial terjadi pada
sistem sosial dan sistem budaya.
5) Pengertian perubahan sosial menurut
Samuel Koening : Samuel Koening menyatakan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan pola kehidupan masyarakat karena pengaruh faktor intern dan ekstern.
6) Pengertian perubahan sosial menurut
Mac Iver : Mac Iver di dalam bukunya yang berjudul Society – a Textbook of Sociology menyatakan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial atau perubahan untuk
mencapai keseimbangan hubungan sosial.
Pada
dasarnya perubahan sosial merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial dalam hal ini merupakan suatu
proses yang tidak akan pernah berhenti sepanjang masih ada kehidupan di dunia
ini. Manusia pada hakikatnya memang selalu ingin mengadakan perubahan, bahkan hal
ini sudah menjadi sifat dasar manusia.
2.Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Dewasa ini kecepatan perubahan
sosial memang sangat luar biasa, hal ini disebabkan oleh adanya kemajuan
teknologi. Kemajuan teknologi dalam hal ini tentu tidak boleh kita hindari, dan
sebaliknya kita harus mampu memanfaatkannya bagi kehidupan masyarakat. Apalagi
arah peradaban manusia sekarang ini mengarah pada terbentuknya peradaban yang
berbasis teknologi, sehingga agar kita mampu mendapat manfaat dari perubahan
sosial ini, maka setiap perubahan sosial harus mampu kita analisis baik
menggunakan teori klasik maupun teori modern tentang perubahan sosial. Dengan
demikian kerangka berpikir inilah yang dapat membuat kita menjadi pelaku
perubahan atau agent of change yang konstruktif bagi kemajuan kehidupan di
dalam masyarakat.
Kehidupan manusia yang sangat
dinamis ini memang akan membuat perubahan sosial akan selalu terjadi. Perubahan
sosial ini ditandai dengan ketidakseimbangan antarsatuan sosial. Sifat perubahan
sosial adalah mutlak, artinya setiap masyarakat akan selalu mengalami
perubahan. Dan perbedaannya hanya terletak pada cepat atau lambatnya perubahan
itu akan terjadi. Perubahan sosial juga bersifat saling berkaitan artinya setiap
perubahan pada satu aspek akan mempengaruhi aspek yang lainnya. Contohnya jika
terjadi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) maka segala barang-barang kebutuhan
pokok akan mengalami kenaikan sebagai imbas dari kenaikan BBM.
Selain
hal-hal di atas ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi atau menyebabkan
terjadinya perubahan sosial, antara lain adalah sebagai berikut:
1) Pertambahan Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor penyebab
perubahan sosial. Sebelum kita melihat ke dalam lingkup masyarakat. Kita dapat
melihat kepada lingkup terkecil terlebih dahulu yaitu keluarga. Jika di dalam
lingkup suatu keluarga lahir seorang anggota keluarga baru (seorang
anak),tentunya akan membuat berbagai kesibukan baru terjadi. Dan di dalam
keluarga tersebut akan terjadi juga berbagai perubahan, mulai dari posisi
ayah, ibu, sampai pada perubahan status kakak dan adik.
Jika pada lingkup keluarga
saja, perubahan sosial yang terjadi cukup signifikan, apalagi jika pertambahan
penduduk tersebut kita kaitkan ke dalam lingkup ke masyarakat. Jika penduduk di
suatu daerah bertambah dengan cepat, maka akan menyebabkan terjadinya perubahan
sosial. Faktor yang sangat mempengaruhi pertambahan jumlah penduduk dalam hal
ini ada tiga hal yakni kelahiran, kematian dan migrasi. Jika perubahan karena
faktor-faktor tersebut sangat besar, maka akan terjadi perubahan struktur di
dalam masyarakat.Adapun perubahan yang dimaksud misalnya perubahan kepemilikan
tanah,sewa tanah,gadai tanah dan lain-lain.
2) Peperangan
Peperangan merupakan faktor penyebab perubahan sosial yang
kedua. Peperangan adalah suatu peristiwa pertempuran yang melibatkan antara dua
negara atau lebih, baik itu dengan tujuan ekonomi, keinginan untuk menjajah, dan
tujuan untuk membela kehormatan. Perubahan sosial dalam hal ini bisa terjadi
dikarenakan dengan adanya tentu akan ada pihak yang menang dan pihak yang
kalah. Negara yang menang tentu akan memaksakan kehendak dan kebudayaannya
kepada para pihak-pihak yang kalah. Dan perubahan tersebut bisa meliputi
perubahan di bidang ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan.
3) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Terjadinya pemberontakan atau revolusi merupakan faktor ketiga penyebab
terjadinya perubahan sosial. Pemberontakan atau revolusi adalah suatu proses
perubahan yang sangat cepat dengan jalan mengganti sistem-sistem maupun
orang-orang yang berkuasa di suatu tempat atau negara. Akibat dari adanya
pemberontakan atau revolusi ini tentu akan mengakibatkan perubahan sosial yang
sangat signifikan bagi suatu negara. Contohnya Indonesia yang pernah mengalami
proses revolusi pada tahun 1998 pada saat jatuhnya orde baru, maka perubahan
sosial yang terjadi sangat berdampak besar
pada berbagai bidang kehidupan masyarakat.
4) Pengaruh Lingkungan Alam
Pengaruh lingkungan alam merupakan faktor keempat penyebab terjadinya
perubahan sosial. Lingkungan alam dengan manusia merupakan seperti dua sisi mata
uang yang tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling mempengaruhi satu sama
lain. Manusia sangat membutuhkan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia, demikian
juga kondisi alam sangat dipengaruhi oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
manusia. Alam memberikan dampak yang positif bagi manusia, namun juga bisa
mendatangkan dampak yang negatif. Alam bisa memberikan dampak negatif bagi
manusia, karena tindakan manusia yang merusak kondisi alam seperti melakukan
aksi penebangan hutan, pencemaran, penambangan secara besar-besaran
(eksploitasi),dan lain sebagainya. Dan dengan demikian maka akan terjadi
peristiwa yang merugikan manusia seperti longsor dan banjir. Akibatnya maka akan
terjadi perubahan sosial secara besar-besaran baik itu di bidang
ekonomi, kondisi alam, dan tempat tinggal manusia.
5) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan faktor yang kelima
penyebab terjadinya perubahan sosial. Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri. Maka oleh sebab itu, manusia selalu mengadakan hubungan
kerja sama dengan manusia lainnya. Di samping itu, pengaruh perbedaan kemampuan
atau potensi sumber daya alam antar daerah menjadikan antar manusia mau tidak
mau harus melakukan kerja sama. Dengan adanya hubungan kerja sama inilah yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Hubungan antar manusia maupun
antarkelompok menyebabkan terjadinya hubungan timbal balik di antara
mereka. Antar individu dan antarkelompok akan saling mempengaruhi satu sama
lain. Hubungan bermasyarakat ini bisa terjadi melalui kontak fisik langsung
maupun melalui alat-alat teknologi informasi dan komunikasi. Apabila pengaruh
dari masyarakat lain diterima dengan baik, maka proses ini akan disebut dengan
akulturasi. Namun di samping proses penerimaan, pada pertemuan dua kebudayaan juga
bisa terjadi proses penolakan. Hal ini bisa disebabkan oleh seimbangnya kekuatan
di antara kedua kebudayaan tersebut. Pertemuan antara dua kebudayaan ini bisa
menimbulkan pertentangan secara fisik, kemudian dapat merambat pada segi
kehidupan yang lain. Sehingga dapat menimbulkan terjadinya perubahan sosial.
6) Konflik Sosial
Konflik sosial bisa terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan kelompok. Konflik bisa saja
terjadi karena berbagai sebab, mulai dari perbedaan pendapat sampai kepada
perbedaan daerah. Adanya konflik sosial ini mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial. Hal ini disebabkan oleh dengan adanya suatu pertentangan atau konflik
maka akan mengakibatkan perubahan struktural maupun kondisi di suatu daerah.
7) Penemuan Baru
Penemuan baru merupakan faktor ketujuh
penyebab terjadinya perubahan sosial. Adanya penemuan baru tidak hanya akan
mempengaruhi satu segi kehidupan saja, tetapi juga mempengaruhi berbagai segi
atau bidang kehidupan lainnya. Hal ini tidak hanya berlaku pada bidang jasmaniah
saja, melainkan pula pada penemuan dalam bidang rohaniah. Yang termasuk penemuan
bidang jasmaniah ialah penemuan energi baru seperti energi listrik tenaga
surya. Dan yang termasuk penemuan rohaniah ialah penemuan hukum baru dan
penemuan kepercayaan baru. Pengaruh adanya penemuan baru di dalam
masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh penemuan baru selalu meluas
ke bidang-bidang kehidupan lainnya. Misalnya saja penemuan televisi membawa
perubahan ke dalam bidang keagamaan dan pendidikan.
b. Pengaruh penemuan baru selalu menjalar
dari satu kelembagaan ke lembaga-lembaga masyarakat lainnya.
c. Beberapa jenis penemuan baru akan
menimbulkan satu jenis perubahan.
3.Teori-Teori Perubahan Sosial
1) Teori Umum Pola Perubahan Sosial
Teori umum pola perubahan sosial
terbagi menjadi dua macam, yakni sebagai berikut:
a) Teori Siklus : Perubahan Merupakan
Sesuatu Yang Berulang-ulang
Banyak para ahli sosiologi yang menjabarkan bahwa perubahan sosial
terjadi karena adanya sebuah usaha manusia untuk mempertahankan keseimbangan
masyarakat akibat adanya perubahan dalam unsur-unsur
geografis, biologis, ekonomis, ataupun kebudayaannya. Perubahan sosial tersebut
bisa berlangsung secara periodik (teori siklus) ataupun tidak. Menurut seorang
ahli yang bernama Pitrim A. Sorokin, perubahan sosial bisa terjadi karena siklus
sistem kebudayaan yakni sebagai berikut.
· Kebudayaan
ideasional
Kebudayaan ideasional yaitu kebudayaan
yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur supranatural.
· Kebudayaan
idealistis
Kebudayaan idealistis yaitu kebudayaan
yang didasarkan pada unsur supranatural dan rasionalitas.
· Kebudayaan
sensasi
Kebudayaan sensasi yaitu kebudayaan
masyarakat yang menjadikan sensasi sebagai tolak ukur dari kenyataan dan tujuan
hidup.
Dalam pandangan Sorokin ini, ketiga
kebudayaan tersebut akan terus berputar atau bersiklus dan menyebabkan
perubahan secara bergantian. Pandangan tersebut didukung oleh seorang tokoh yang
bernama Arnold Toynbee yang menyatakan bahwa suatu peradaban akan selalu mengalami
siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan kematian.
b) Teori Linear (Teori Perkembangan) :
Perubahan Diarahkan Ke Suatu Titik Tujuan Tertentu
Menurut teori linear ini perubahan akan diarahkan menuju ke suatu titik
tertentu. Tujuan tersebut merupakan bentuk penyesuaian diri masyarakat.
2) Teori-teori Modern Mengenai Perubahan
Sosial
Teori-teori modern ini terbagi menjadi tiga bentuk, yakni sebagai
berikut:
a) Teori Modernisasi
Menurut teori modernisasi perubahan
negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan industri negara barat.
b) Teori Ketergantungan
Menurut teori ketergantungan, secara
ekonomi negara di dunia akan ketergantungan terhadap negara industri.
c) Teori Sistem Dunia
Menurut teori ini, perekonomian
kapitalis tersusun atas tiga jenjang, yakni negara inti, negara semi periferi, dan
negara periferi.
3) Teori Perubahan Sosial Menurut Ahli
August Comte
Menurut pandangan seorang ahli yang bernama August Comte, ada dua konsep
penting teori perubahan sosial, yakni bangunan struktural dan dinamika struktural. Bangunan
struktural mengkaji struktur sosial yang melandasi dan menunjang
orde, tertib, dan kestabilan masyarakat. Lahirnya struktur sosial ini merupakan
hasil dari kesepakatan antar anggota masyarakat atau kita sebut sebagai kemauan
umum. Sedangkan dinamika sosial merupakan hal-hal yang berubah dari waktu ke
waktu dan merupakan tahapan dari evolusi manusia untuk mencapai keseimbangan
baru dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
4) Teori Perubahan Sosial Menurut Ahli
Sosial Klasik (Teori Sosial Klasik)
Teori sosial klasik yang
berisikan pandangan tentang perubahan sosial dikemukakan oleh ketiga tokoh ahli
yakni Max Weber, Karl Marx, dan Emile Durkheim. Pendapat tentang perubahan
sosial dikemukakan oleh Max Weber. Beliau mengatakan bahwa perubahan sosial
terjadi karena adanya bentuk rasionalisme yang dimiliki oleh anggota
masyarakat. Menurut beliau, orang yang hidupnya menerapkan konsep
operasional-teknis, maka perilakunya bisa diperbaiki secara terus menerus. Konsep
ini akan membuat manusia bisa memilih mana yang paling benar untuk mencapai
tujuannya. Hal tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya perubahan sosial
karena orang tersebut akan terus mengubah apapun kebudayaan yang tidak
mendukung terhadap kehidupan manusia.
Pendapat mengenai
perubahan sosial juga dikemukakan oleh Emile Durkheim. Menurut Beliau, bahwa
perubahan yang cepat dan radikal bisa membawa dua akibat, yakni kesalahan kecil
dan kesalahan banyak. Menurut Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi karena
adanya rekayasa dan perubahan sosial yang tidak stabil dengan tetap berafiliasi
kepada status quo. Untuk menggambarkan perubahan sosial, ia menyatakan manusia
sebagai makhluk hidup yang memiliki organ yang hidup dalam satu tatanan
sistem, masing-masing organ akan memiliki fungsi sendiri-sendiri dan tidak dapat
dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Jika salah satu organ saja tidak
berfungsi, maka akan membuat macet organ yang lainnya. Apabila hal itu terjadi
maka secara otomatis akan menyebabkan organ lain akan menyesuaikan diri dan
pada akhirnya menyebabkan perubahan. Pada dasarnya Emile menganut teori
perubahan sosial bertahap, yakni ada dua tahap perkembangan masyarakat yang
disebut dengan evolusionistic dan unilinear. Pada dasarnya teori ini menyatakan
bahwa perubahan sosial diakibatkan oleh adanya pengalaman masyarakat itu
sendiri sebagai bentuk penyesuaian diri.
Pendapat mengenai
perubahan sosial juga dikemukakan oleh Karl Marx .Beliau menyatakan bahwa
manusia berawal dari sebuah kesempurnaan, tetapi kemudian masuk ke dunia yang
penuh keterbatasan, kotor serta tidak suci. Selanjutnya ia menyatakan bahwa
perubahan sosial ada pada kondisi historis yang melekat pada perilaku manusia
secara luas. Menurutnya perubahan sosial hanya mungkin terjadi karena konflik
kepentingan material atau hal yang bersifat material.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Pengertian Perubahan Sosial - Apa Itu Perubahan Sosial?, Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial, Teori-Teori Perubahan Sosial, dan Penjelasan
Terlengkap Mengenai Perubahan Sosial. Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers
semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk
mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini
menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan
berikan komentar sobat semua.
Terima Kasih…
Salam
Edukasi…