Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Beserta Penjelasannya Terlengkap


Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Beserta Penjelasannya Terlengkap
Gambar Ilustrasi: Keluarga Sebagai Media Sosialisasi Pembentukan Kepribadian

Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Beserta Penjelasannya Terlengkap


Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com

Hallo sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Beserta Penjelasannya Terlengkap


Berikut Pembahasannya


Media sosialisasi sangat berperan penting dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Media sosialisasi itu meliputi keluarga, kelompok bermain, sekolah, tempat kerja, dan media massa.

Berikut penjelasannya.

1.    Keluarga

              Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi setiap individu. Begitu seorang bayi dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orangtuanya, kakak-adiknya, dan mungkin dengan saudara dekatnya yang lain. Melalui lingkungan keluarga anak mengenal dunia sekitarnya atau sekelilingnya serta pola pergaulan hidup sehari-hari. Proses sosialisasi dalam lingkungan keluarga terdiri dari dua macam pola sosialisasi, yaitu dengan cara represif (represive socialization) yang mengutamakan adanya pendekatan anak pada orang tua dan cara partisipatif (participation socialization) yang mengutamakan adanya partisipasi dari anak.
Ciri-ciri sosialisasi represif (represive socialization) antara lain yakni sebagai berikut:

a.    Menghukum perilaku yang keliru
b.    Hukuman dan imbalan material,
c.    Kepatuhan anak,
d.    Komunikasi sebagai perintah
e.    Komunikasi nonverbal,
f.     Sosialisasi berpusat pada orangtua,
g.    Anak memerhatikan keinginan orangtua, dan
h.    Keluarga merupakan dominasi orangtua

Adapun ciri-ciri sosialisasi partisipatif (participatory socialization) antara lain adalah sebagai berikut.
a.    Memberikan imbalan bagi perilaku yang baik
b.    Hukuman dan imbalan simbolis
c.    Otonomi anak,
d.    Komunikasi sebagai interaksi,
e.    Komunikasi verbal,
f.     Sosialisasi berpusat pada anak,
g.    Orangtua memerhatikan keinginan anak, dan
h.    Keluarga merupakan kerja sama ke arah tujuan (generalized order).

              Baik sosialisasi represif ataupun partisipatif akan menghasilkan dampak kepribadian anak yang berbeda antara tipe yang satu dengan tipe yang lain. Sosialisasi represif ,menghasilkan kepribadian, anak yang menunggu perintah dan kurang memiliki inisiatif. Sedangkan sosialisasi partisipatif akan menghasilkan tipe kepribadian anak yang memiliki kreativitas dan menghargai orang lain.
              Keseluruhan sistem belajar mengajar sebagai bentuk sosialisasi, baik represif ataupun partisipatif dalam keluarga bisa disebut sistem pendidikan keluarga. Sistem tersebut dilaksanakan melalui pola asuh, yaitu suatu pola untuk menjaga, merawat, dan memberikan pelajaran ataupun pengetahuan kepada anak dalam masyarakat.


2.    Kelompok Bermain

              Di samping keluarga, lingkungan berikutnya bagi anak adalah lingkungan teman bermain (kelompok bermain).Dalam bermain dengan temannya, seorang anak mulai belajar berbagai aturan yang belum tentu sesuai dengan kebiasaannya yang berlaku di rumah. Dalam hal ini anak dituntut untuk bersikap toleran, menghargai milik orang lain, memainkan suatu peran, dan sebagainya. Pada saat anak meningkat menjadi remaja, peranan teman sebaya seringkali lebih besar pengaruhnya daripada peran orang tua. Sering terjadi dalam masyarakat, orang tua tidak dapat mengendalikan perilaku anaknya karena ikatan solidaritas yang sangat kuat dalam diri anak terhadap teman sebaya. Teman sebaya sering menjadi acuan dalam bertingkah laku.

            Pada usia remaja, kelompok sepermainan itu berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Perkembangan itu antara lain disebabkan karena remaja memiliki ruang lingkup pergaulan yang luas, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Teman dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain karena sering bertemu serta adanya kesamaan minat atau perhatian dan kepentingan yang bukan atas dasar hubungan darah.

            Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian seorang anak, antara lain sebagai berikut.
a.    Anak merasa aman dan dianggap penting dalam kelompoknya.
b.    Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
c.    Kelompok merupakan tempat menyalurkan berbagai aspirasi, penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira, dan sebagainya yang mungkin tidak didapatkan di rumah.
d.    Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan keterampilan sosial, yang berguna bagi kehidupannya kelak.
e.    Kelompok persahabatan dapat mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa
f.     Anggota kelompok dapat mengembangkan keterampilan berorganisasi dan kepemimpinan, menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial yang kuat, rela berkorban untuk sesama anggota kelompok, dan menyalurkan semangat patriotisme yang tinggi.


3.    Sekolah

              Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan formal pertama bagi seorang anak. Di sekolah, anak belajar untuk berdisiplin mengikuti aturan dan menerima hukuman atau pujian atas prestasinya. Pada pendidikan tingkat dasar, peran guru sangat besar, bahkan dominan melebihi peran orang tua untuk memengaruhi dan membentuk pola perilaku anak didik. Tidak jarang anak lebih menuntut pada guru daripada orang tua. Pada tahap sekolah menengah, para remaja sudah mulai memiliki sikap.

Kepribadian mereka mulai terbentuk dan menuju kemandirian. Para remaja sudah berani melontarkan kritik apabila menemui keadaan yang tidak memuaskan bagi dirinya. Fungsi-fungsi yang ingin dicapai oleh pendidikan sekolah sangat banyak sehingga orang tua siswa sering berharap kepada sekolah agar mampu mendidik anak-anaknya dengan baik. Tetapi, perlu diingat bahwa orang tua merupakan kunci dalam memberikan motivasi dan keberhasilan studi anak. Tidak ada pihak lain yang dapat menggantikan peran orangtua dengan seutuhnya.




4.    Lingkungan Kerja





Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Beserta Penjelasannya Terlengkap
Gambar Ilustrasi Lingkungan Kerja


              Lingkungan kerja berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Lingkungan kerja seringkali ditandai dengan adanya tekanan pekerjaan yang besar. Seorang karyawan tidak jarang menghadapi beban tugas berat di mana ia hanya memiliki waktu terbatas menyelesaikan tugasnya sehingga harus lembur, rekan kerja yang tidak kooperatif, atasan yang otoriter, dan suasana kerja yang kaku. Semua itu dapat menyebabkan stres dan memengaruhi kepribadian seseorang.


5.    Masyarakat

              Kemajemukan suatu masyarakat akan ikut menentukan mudah tidaknya seorang individu untuk bersosialisasi. Makin majemuk suatu masyarakat maka proses sosialisasi akan semakin sulit. Hal ini disebabkan karena dalam masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai budaya dan kelompok, satu sama lain akan memiliki norma sendiri-sendiri. Bisa saja terjadi, apa yang dibolehkan pada suatu kelompok dilarang oleh kelompok yang lain. Di dalam masyarakat pedesaan umumnya bersifat homogen sehingga proses sosialisasi dapat berjalan dengan lancar. Lain halnya dengan masyarakat perkotaan yang memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi sehingga proses sosialisasi akan sulit terjadi.


6.    Media Massa

              Kemajuan dalam bidang teknologi, khususnya dalam bidang media massa menyebabkan dunia yang sangat besar terasa menjadi kecil. Dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengikuti satu peristiwa yang terjadi di belahan bumi lain yang jaraknya ribuan kilometer. Hampir tidak ada negara di dunia ini yang tidak terkena pengaruh kemajuan teknologi media massa. Oleh karena itu, media massa sangat penting peranannya dalam proses sosialisasi atau paling tidak melalui media massa seseorang memperoleh pengetahuan.

            Pesan yang disampaikan melalui televisi dapat mengarahkan penonton ke arah perilaku proporsional maupun antisosial. Penayangan film-film  yang menonjolkan kekerasan dianggap sebagai salah satu yang mendorong perilaku agresif pada anak-anak yang melihatnya. Demikian juga penayangan adegan yang berbau pornografi di layar televisi sering dikaitkan dengan penurunan nilai moralitas dan peningkatan pelanggaran susila dalam masyarakat. Begitu pula iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk memengaruhi, bahkan membentuk pendapat umum. Di banyak negara, termasuk Indonesia,  televisi juga dimanfaatkan untuk menayangkan siaran pendidikan.

            Jam siaran yang tersedia bagi acara khusus untuk anak yang ditayangkan televisi saat ini masih sangat terbatas. Akibatnya, banyak acara yang tersedia bagi orang dewasa ikut pula ditonton oleh anak. Banyak film kartun yang disediakan untuk tontonan anak-anak sering memuat adegan kekerasan dan sadisme. Dikhawatirkan adegan semacam itu dapat memengaruhi pola perilaku anak Indonesia, khususnya di kota besar. Oleh karena itu, orang tua hendaknya memerhatikan dan ikut memberikan penjelasan terhadap keinginan anak untuk menonton acara televisi yang kurang layak ditonton. Orang tua harus mengetahui mana program yang layak ditonton untuk anak-anak dan mana yang tidak layak. Tetapi harus diakui pula bahwa televisi mempunyai pengaruh positif seperti merangsang interaksi, merangsang eksperimen dan pertumbuhan mental serta sosial anak, serta memperluas cakrawala pengetahuan mereka.


Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Beserta Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.

1Terima Kasih…
Salam Edukasi…