Pengertian Vulkanisme dan Penjelasannya Terlengkap
|
Pengertian Vulkanisme dan Penjelasannya Terlengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Hallo
sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Pengertian
Vulkanisme dan Penjelasannya Terlengkap
Berikut Pembahasannya
1.Vulkanisme
Pengertian Vulkanisme dan Penjelasannya Terlengkap
|
Vulkanisme
adalah semua gejala yang berhubungan dengan terjadinya aktivitas magma dalam
litosfer yang keluar sampai ke permukaan bumi. Proses keluarnya magma dari dalam
bumi ke permukaan bumi disebut erupsi (letusan gunung api).Letusan gunung api
dapat berupa lelehan (efusif) melalui rekahan-rekahan pada lapisan batuan, dan
dapat pula berupa ledakan (eksplosif) melalui lubang kepundan atau corong
gunung. Bahan-bahan lepas yang dimuntahkan gunung api saat meletus disebut
eflata. Berdasarkan ukurannya eflata dapat berupa; bom (bongkahan batu besar),
lapili (batu kerikil), pasir vulkanik, dan abu vulkanik.
Magma
dalam litosfer bersifat cair dan
berpijar sangat panas berasal dari inti bumi. Magma yang keluar sampai ke
permukaan bumi disebut lava. Keluarnya lava ini biasanya ditandai dengan
ledakan-ledakan (eksplosif).Namun ada pula lava yang keluar dengan tenang tanpa
mengeluarkan ledakan-ledakan (efusif), contohnya lava yang keluar di gunung api
Hawai.
Lava
yang telah bercampur batuan, pasir, tanah, dan air berbentuk lumpur disebut
lahar.
Berdasarkan keadaannya lahar dibedakan menjadi dua, yaitu lahar panas dan
lahar dingin.
Magma
dalam litosfer ada pula yang menerobos melalui rekahan-rekahan lapisan batuan
tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Peristiwa seperti ini disebut intrusi
magma. Apabila penerobosan magma atau intrusi magma ini membeku, akan membentuk
batuan intrusif.
Berdasarkan bentuknya, batuan intrusif dikelompokkan menjadi
lima macam, yakni sebagai berikut.
a)
Batolit,
yaitu batuan intrusif yang terjadi atau membeku di dapur magma.
b)
Lakolit,
yaitu batuan intrusif yang bentuknya cembung.
c)
Sill,
yaitu batuan intrusif yang bentuknya pipih dan tipis.
d)
Korok
atau gang, yaitu batuan intrusif yang merupakan cabang dari dikes.
Magma
yang keluar dari permukaan bumi melalui kawah atau lubang kepundan akan
menimbulkan letusan yang disebut eksplosif atau ledakan. Berdasarkan tipe
letusannya, gunung api dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yakni sebagai
berikut.
1)
Gunung
Api Kerucut (Strato)
Gunung api strato adalah
gunung api yang berbentuk seperti kerucut. Gunung api kerucut ini terjadi akibat
letusan (eksplosif) dan lelehan (efusif) secara berulang-ulang dan
bergantian. Bahan yang dikeluarkan berlapis-lapis sehingga disebut lava gunung
api strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia berbentuk strato atau
kerucut. Contoh Gunung Api Semeru (Jawa Timur), Gunung Api Merapi (Jawa Tengah),
dan Gunung Api Agung (Bali).
2)
Gunung
Api Maar
Gunung api maar adalah
gunung api yang terbentuk akibat letusan atau ledakan (eksplosif) yang terjadi
sangat kuat dan hanya satu kali. Kawah api gunung maar biasanya berbentuk danau
kecil (danau kawah), sehingga puncaknya tidak lancip. Bahan-bahan yang
dikeluarkan berupa eflata yaitu bahan-bahan lepas seperti bom: bom, lapili,
pasir, dan abu vulkanik. Contoh: Gunung Lamongan di Jawa Timur, Gunung Monte
Nuovo (Italia), dan Gunung Penacate (Meksiko).
3)
Gunung
Api Perisai (Tameng)
Gunung api perisai adalah gunung api
yang terbentuk akibat letusan atau erupsi tipe efusif, berupa lelehan lava yang
sangat luas. Ciri utama lerengnya sangat landai bahkan hampir datar
(kemiringannya antara 1° sampai 10°).Contoh gunung api bentuk perisai ini
banyak kita jumpai di Kepulauan Hawai, Amerika Serikat. Bahan yang dikeluarkan
berupa lava yang bersifat cair.
Berdasarkan
aktivitasnya, gunung api dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni sebagai
berikut.
1)
Gunung
Api Aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan kawahnya selalu mengeluarkan
asap, gempa, dan letusan.
2)
Gunung
Mati, yaitu gunung api yang lama sekali (sejak tahun 1600) sudah tidak meletus
lagi.
3)
Gunung
Istirahat, yaitu gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat
kembali.
Letusan
gunung api yang satu dengan yang lain berbeda kekuatannya. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain yakni sebagai berikut.
a)
Sifat
Magma
Magma yang bersifat cair
akan menyebabkan ledakan yang lemah, sebaliknya magma yang bersifat kental atau
padat akan menyebabkan ledakan yang sangat kuat.
b)
Luas
Sempitnya Sumber atau Dapur Magma
Makin luas dapur magma
akan makin luas ledakan gunung api dan demikian juga sebaliknya. Artinya jika
dapur magma luas, maka akan menimbulkan ledakan yang kuat. Sebaliknya jika dapur
magma sempit, maka letusan gunung api makin lemah. Hal ini bergantung banyak
sedikitnya magma yang terkandung di dalamnya.
c)
Kedalam
Dapur Magma
Semakin dalam keadaan
dapur magma, maka semakin besar atau kuat ledakannya, demikian pula sebaliknya.
d)
Tekanan
Gas
Semakin besar tekanan gas saat terjadi
ledakan, semakin kuat ledakannya, demikian pula sebaliknya.
Gunung
api sebelum dan sesudah meletus seringkali menunjukkan gejala-gejala alam
tertentu, antara lain yakni sebagai berikut.
1)
Gejala
Pravulkanik (gejala-gejala gunung api yang muncul sebelum gunung api meletus)
a.
Suhu
udara di sekitar gunung api tiba-tiba naik sehingga udara menjadi panas.
b.
Kadang
terjadi gempa kecil yang disebut gempa vulkanik.
c.
Banyak
tumbuhan yang layu bahkan kering dan hewan-hewan terganggu lingkungannya
sehingga banyak yang lari turun gunung.
d.
Terjadi
peningkatan bau belerang yang menyengat.
2)
Gejala
Pascavulkanik (gejala gunung api yang terjadi seteleh meletus atau eksplosif)
a.
Mengeluarkan uap air yang disebut fumarol
b.
Mengeluarkan
gas belerang yang disebut solftara
c.
Mengeluarkan
gas karbon dioksida yang disebut mofet.
d.
Mengeluarkan
sumber air panas (geyser) yang keluar dari rekahan bebatuan..
2.Dampak Positif dan Negatif Adanya Gunung Api
Selain
mendatangkan dampak negatif atau berbahaya, gunung api juga membawa dampak
positif, di antaranya sebagai berikut ini.
1)
Dampak
Positif Adanya Gunung Api
a.
Terangkat
material dari dalam tanah seperti pasir, batu, dan sebagainya.
b.
Munculnya
sumber air panas yang sangat baik untuk pengobatan penyakit kulit.
c.
Munculnya
gas belerang yang banyak manfaatnya bagi manusia.
2)
Dampak
Negatif Adanya Gunung Api
Adanya gunung api juga
memunculkan dampak negatif bagi masyarakat, antara lain yakni sebagai berikut.
a.
Letusan
gunung api merusak berbagai tanaman dan hewan piaraan.
b.
Letusan
gunung api bisa menghancurkan rumah-rumah penduduk di sekitarnya.
c.
Letusan
gunung api bisa mendatangkan korban jiwa
d.
Letusan
gunung api menyebabkan kabut tebal yang mengganggu penerbangan.
e.
Letusan
gunung api menyebabkan rusaknya berbagai habitat makhluk hidup.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Pengertian Vulkanisme dan Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat
Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan ini menjadi lebih baik. Jika ada
permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…