Tingkatan Keanekaragaman Hayati (Keanekaragaman Tingkat Gen, Keanekaragaman Tingkat Spesies, dan Keanekaragaman Tingkat Ekosistem)
Tingkatan Keanekaragaman Hayati (Keanekaragaman Tingkat Gen, Keanekaragaman Tingkat Spesies, dan Keanekaragaman Tingkat Ekosistem)
Apa
itu Keanekaragaman hayati?
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah
, keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di
antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks
ekologis yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman
genetik, spesies, dan ekosistem (Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati Pasal
2, 1992) Oleh karena itu, secara garis besar keanekaragaman terbagi atas tiga
tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman
ekosistem.
1.
Keanekaragaman
Tingkat Gen
Keanekaragaman tingkat gen
merupakan keanekaragaman sifat yang terdapat dalam satu spesies jenis, yang
kita kenal sebagaimana variasi. Variasi dalam satu jenis, misalnya terlihat
dalam hal perbedaan warna, bentuk, maupun ukuran dalam satu jenis individu. Gen
sendiri merupakan faktor pembawa sifat yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup,
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada dasarnya,
perangkat dasar penyusun gen pada setiap individu sama, hanya saja susunannya
berbeda-beda.Tergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen
inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu jenis. Lalu
tahukah sobat, apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat gen?
Perkawinan merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan hasil perkawinan
memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induknya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari kedua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman
individu dalam satu jenis, yang berupa varietas-varietas yang terjadi baik secara alami ataupun
buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian
diri dengan lingkungan, misalnya berbagai variasi pada bentuk paruh burung
finch. Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi, antara lain melalui
perkawinan silang (hibridasi), seperti pada berbagai jenis mangga. Pada manusia
juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara
lain dalam hal warna mata, warna kulit, bentuk rambut, serta ukuran
tubuh.Adapun keanekaragaman hayati tingkat genetik disebut juga dengan plasma
nutfah, yaitu substansi (gen) yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk
hidup. Plasma nutfah juga merupakan sumber sifat keturunan, yang dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan varietas unggul atau kultivar baru. Plasma
nutfah mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan manusia, di
antaranya adalah untuk penyediaan pangan, pemuliaan, serta penanggulangan hama.
2.
Keanekaragaman
Tingkat Spesies
Keanekaragaman tingkat
spesies atau jenis makhluk hidup lebih mudah diamati dibandingkan dengan
keanekaragaman tingkat gen.Hal ini disebabkan oleh keanekaragaman spesies dapat
ditunjukkan melalui berbagai macam spesies makhluk hidup dari kelompok
tumbuhan, hewan, atau mikroba.Apabila kita mengamati lingkungan di sekitar
kita, ada beberapa spesies makhluk hidup yang mirip, tetapi sebenarnya berbeda
spesiesnya, misalnya spesies banteng dan sapi. Jika melihat dengan sekilas
hewan ini sangat mirip, tetapi di antara keduanya memiliki perbedaan-perbedaan
sehingga dikatakan bahwa banteng dan sapi berbeda spesies.Dua individu
dikatakan sejenis apabila dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan yang
fertil (subur). Dengan demikian, keanekaragaman spesies adalah keanekaragaman
jenis organisme yang menempati suatu ekosistem, di darat maupun di lautan.
Masing-masing organisme mempunyai ciri yang tidak dapat disamakan satu dengan
yang lain. Ciri utama keanekaragaman tingkat spesies, ditunjukkan oleh adanya
perbedaan-perbedaan spesies dalam famili (keluarga) yang sama. Dengan
mengetahui adanya keanekaragaman tingkat spesies, menuntun kita untuk mencari
alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun
kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3.
Keanekaragaman
Tingkat Ekosistem
Setiap makhluk hidup selalu berinteraksi dengan makhluk
hidup lain atau dengan lingkungannya. Pola interaksi tersebut dikenal dengan
istilah ekosistem. Keanekaragaman ekosistem di permukaan bumi akan membentuk
suatu lapisan kehidupan di bumi yang disebut dengan biosfer. Ciri
keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya variasi bentuk dan jenis
bentang alam, daratan maupun perairan, di mana tumbuhan, hewan, dan organisme
yang lain saling
berinteraksi.Terbentuknya keanekaragaman ekosistem di daratan
dipengaruhi oleh faktor, antara lain
letak geografis, misalnya garis lintang dan ketinggian tempat. Sedangkan,
keanekaragaman ekosistem perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni kadar
garam, intensitas sinar matahari, kedalaman air, dan lain sebagainya.
Daratan dan lautan adalah dua
ekosistem yang berbeda. Perbedaan tersebut akan membentuk pola kehidupan yang
berbeda. Keanekaragaman ekosistem daratan Indonesia mencakup padang es dan
padang lumut di puncak-puncak Pegunungan Papua, hutan hujan tropik di Sumatra
dan Kalimantan, hingga hamparan padang rumput dan semak belukar di Nusa
Tenggara. Demikian pula di lautan, ada beragam ekosistem mulai dari bentangan
terumbu karang yang menawan di Bunaken hingga ekosistem padang lamun di Selat
Sunda dan Laut di sekeliling Pulau Belitung. Tiap-tiap jenis ekosistem tersusun
oleh spesies-spesies makhluk hidup yang berbeda. Ekosistem di wilayah tropis
memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi, baik pada tingkat genetik ataupun
pada tingkat spesies. Oleh karena itu, ketiga tingkat keanekaragaman hayati
tersebut saling terkait satu dengan lainnya. Daerah yang kaya ekosistemnya,
bisanya memiliki keanekaragaman spesies yang cukup tinggi dan variasi genetik
dalam spesies yang tinggi pula. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain kita dapat mengembangkan
sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat
meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Tingkatan Keanekaragaman Hayati (Keanekaragaman Tingkat Gen,
Keanekaragaman Tingkat Spesies, dan Keanekaragaman Tingkat Ekosistem).Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat
Edukasi Lovers semuanya.Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan ini menjadi lebih baik.Jika ada
permintaan,pertanyaan,kritik,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…