Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati Beserta Penjelasannya


Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati Beserta Penjelasannya
Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati 

Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati Beserta Penjelasannya 



Aktivitas manusia yang melebihi batas dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati dan adanya kesalahan dalam pengelolaan, merupakan ancaman penurunan keanekaragaman hayati. Selain itu, faktor alami juga dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati Indonesia. Misalnya, kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme serta letusan gunung berapi menyebabkan kawasan di sekitarnya rusak.

1.Perusakan dan Pemusnahan Habitat

Beberapa contoh perilaku manusia yang merusak dan memusnahkan habitat, antara lain adalah sebagai berikut.

1)    Penyediaan permukiman dan perkebunan bagi para transmigran, dilakukan dengan pembukaan hutan, sehingga merusak habitat asli makhluk hidup di hutan.
2)    Eksploitasi Sumber Daya Hayati, walaupun sumber daya hayati bersifat renewable, jika dieksploitasi secara besar-besaran melebihi daya reproduksinya maka di hutan secara liar (illegal logging) akan menyebabkan hutan menjadi rusak. Cara-cara eksploitasi yang tidak sesuai dengan etika lingkungan, misalnya penggunaan bom atau zat beracun untuk mencari ikan dapat merusak ekosistem laut juga termasuk terumbu karangnya.
3)    Kegiatan pertambangan dan proyek hutan tanaman industri (HTI). Eksplorasi dan eksploitasi barang-barang tambang yang berada di tengah-tengah hutan ternyata telah merusak habitat, sedangkan program HTI dilakukan dengan cara pembukaan hutan dan digantikan dengan jenis-jenis tanaman tertentu, misalnya karet (Hevea sp) dan kelapa sawit (Ellais). Pada saat pembuatan  HTI umumnya dilakukan dengan jalan pintas, yaitu pembakaran. Hal inilah  yang menyebabkan bencana kebakaran lahan dan hutan di wilayah Indonesia tidak kunjung berhenti.



2.Introduksi Spesies dan Spesies Transgenik

Ekosistem alami memiliki sifat keseimbangan yang dinamis. Akan tetapi, keseimbangan ekosistem dapat berubah karena masuknya spesies-spesies yang didatangkan dari negara lain. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan di antara spesies yang masuk ke tanah air. Spesies asing yang masuk disebut dengan spesies introduksi (introduce spesies). Contoh, masuknya spesies ikan patin di wilayah perairan tawar telah mengurangi keanekaragaman ikan-ikan asli di perairan tawar karena ikan patin bersifat karnivora. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan serius maka keanekaragaman ikan akan semakin berkurang. Spesies transgenik adalah spesies hasil “rakitan” dengan menggabungkan  atau menyisipkan gen-gen yang berasal dari makhluk hidup lain yang tidak sejenis, dan biasanya memiliki sifat-sifat unggul. Apabila peredaran spesies transgenik tidak diawasi dengan ketat, akan mengakibatkan berakurangnya plasma nutfah di tanah air. Sebagai contoh, tanaman kapas transgenik yang  didatangkan dari negara Amerika Serikat, karena memiliki sifat yang unggul maka petani lebih tertarik untuk membudidayakan tanaman tersebut. Akibatnya, tanaman kapas asli dari Indonesia lambat laun akan hilang atau  punah.


3.Sistem Budi Daya Tanaman Monokultur

Karena volume permintaan produk-produk pertanian yang semakin meningkat, dilakukan usaha secara besar-besaran untuk budi daya tanaman tertentu (monokultur), untuk mencukupi kebutuhan pangan. Sebagai contoh, dalam memenuhi swasembada beras dilakukan kebijakan pertanian untuk selalu menanam padi jenis “X” di seluruh areal pertanian. Kondisi yang demikian akan menyebabkan potensi-potensi di tanaman lain selain sumber pangan nonpadi tidak dikembangkan dan dibudidayakan sehingga terancam punah.

4.Pencemaran Hutan

Pencemaran adalah masuknya benda, zat, organisme, atau energi ke dalam lingkungan sehingga kondisi lingkungan mengalami perubahan dan tidak sesuai lagi peruntukannya. Setiap kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selalu menghasilkan zat sisa, zat sisa inilah yang disebut dengan limbah. Berdasarkan  asalnya limbah dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu limbah industri dan limbah domestik (rumah tangga). Sedangkan, berdasarkan jenisnya limbah digolongkan menjadi tiga, yaitu limbah padat, cair, dan gas. Sebagai salah satu contoh limbah domestik yang berupa detergen dan bahan-bahan organik yang masuk ke dalam lingkungan air. Detergen sangat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air sehingga dapat mematikan organisme-organisme di perairan. Kemudian, bahan organik (sisa-sisa makanan dan sisa makhluk hidup) jika kadarnya sangat tinggi di dalam air akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi ditandai dengan ledakan populasi tumbuhan air, seperti eceng gondok (Eichornia crassipes) dan paku air (Salvinia sp). Akibatnya, organisme produsen di dalam air (ganggang dan phytoplankton ) tidak dapat berfotosintesis dan terjadi penurunan kadar oksigen di dalam air (dissolved oxygen). Salah satu dampak dari rendahnya DO adalah kematian ikan dan organisme lainnya.

Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati Beserta Penjelasannya. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan ini menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,kritik,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.

Terima Kasih…
                           Salam Edukasi…