Dinamika Penduduk Benua-Benua di Dunia

 

Dinamika Penduduk Benua-Benua di Dunia (Benua Amerika, Benua Asia, Benua Afrika, Benua Australia, dan Benua Eropa)


Dinamika Penduduk Benua-Benua di Dunia (Benua Amerika, Benua Asia, Benua Afrika, Benua Australia, dan Benua Eropa)


Penduduk yang tersebar di berbagai belahan benua senantiasa berubah dari sisi jumlah, komposisi, dan distribusinya. Perubahan ini bisa terjadi karena disebabkan adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan penduduk atau migrasi. Oleh sebab itulah, penduduk mengalami perubahan atau dinamika. Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti budaya, etnik, dan agama juga menunjukkan dinamika penduduk.


Berikut ini merupakan pembahasan lengkap mengenai dinamika penduduk benua-benua di dunia:


1. Dinamika Penduduk Benua Amerika

Penduduk Benua Amerika pada tahun 2005 yakni mencapai angka 888.000.000 jiwa, sedangkan pada tahun 2015 sudah mencapai angka 987.000.000 jiwa. Hal ini berarti terjadi pertambahan penduduk sebesar 99.000.000 jiwa dalam periode waktu 10 tahun. Laju pertumbuhan penduduk Benua Amerika tergolong rendah yaitu 0,9% per tahun. Sama halnya dengan kondisi di Benua Asia, sebaran penduduk di Benua Amerika juga tidak merata. Konsentrasi penduduk Amerika berada di bagian timur dan barat Amerika Serikat, Amerika Tengah, dan Karibia, serta bagian barat dan timur Amerika Selatan. Bagian tengah Benua Amerika umumnya lebih rendah kepadatan penduduknya. 


Demikian juga dengan wilayah paling utara dan paling selatan. Kedua wilayah ini mendekati kutub utara dan kutub selatan. Komposisi penduduk Benua Amerika berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebesar 24% dari penduduknya berusia kurang dari 15 tahun dan sekitar 10% berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti sebesar 34% penduduknya termasuk penduduk usia tidak produktif. Selebihnya yakni sebesar 66% merupakan penduduk usia produktif. Benua Amerika mempunyai kualitas penduduk yang bervariasi. Negara yang mempunyai kualitas penduduk yang tinggi antara lain yakni Amerika Serikat, Kanada, Argentina, dan Chile. Negara dengan kualitas penduduk yang tinggi yakni Meksiko, Brazil dan sejumlah negara Amerika Lain lainnya. Negara dengan kualitas penduduk yang sedang ialah Paraguay, Bolivia dan sejumlah negara lain.


Suku Indian adalah penduduk asli benua Amerika. Namun jumlah suku Indian terus menyusut karena terdesak perkembangan orang-orang kulit putih yang berdatangan ke Amerika sejak abad ke-15. Penduduk asli lainnya yakni suku Eskimo. Penduduk pendatang berasal dari berbagai benua yang terdiri atas 3 ras utama yakni Ras Kaukasoid, yang berkulit putih dari Eropa, Ras Mongolia dari Asia, dan Ras Negroid dari Afrika. Dalam perkembangannya penduduk pendatang dan penduduk asli saling berbaur hidup bersama sehingga dapat ditemui adanya penduduk campuran. Budaya Amerika dapat dibedakan secara umum menjadi budaya Amerika Utara dan budaya Amerika Selatan. Amerika Utara terdiri atas Amerika Serikat dan Kanada. 


Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan budaya yang sangat beragam. Budayanya dibentuk oleh budaya asli Amerika, Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Bahkan, budaya Amerika mempengaruhi budaya di wilayah lainnya di dunia ini. Bahasa utama yang dipergunakan oleh penduduknya ialah bahasa Inggris. Meskipun demikian, penduduk Amerika menggunakan juga bahasa Spanyol, Prancis, Jerman, dan Mandarin. Bahkan, Biro Sensus Amerika memperkirakan lebih dari 300 bahasa digunakan di Amerika Serikat. Penduduk negara Amerika Serikat (AS) sebagian besar yakni 83% menganut agama kristen. Sisanya menganut agama Yahudi dan Islam. Di samping itu, terdapat juga penduduk Amerika Serikat yang tidak menganut agama (atheis). Budaya Amerika juga terlihat dari gaya berpakaian, makanan, dan olahraga. Produk budaya seperti jeans, sepatu, baseball, topi cowboy, dan sepatu boots merupakan budaya Amerika. Hamburger, keripik kentang, hotdog, dan makaroni juga menjadi contoh budaya makanan dari Amerika Serikat. 


Dalam bidang seni banyak karya seni yang dijadikan kiblat bagi warga dunia yakni seperti acara televisi dan film. Disamping ada budaya Amerika Utara, terdapat juga budaya Amerika Selatan atau Amerika Latin. Beberapa budaya menunjukkan adanya perbedaan. Dilihat dari agamanya, penduduk Amerika Selatan mayoritas menganut agama Katolik Roma. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Hindu, Islam, Animisme, dan Shamanisme. Bahasa Portugis dan Spanyol merupakan bahasa utama di Amerika Selatan. Disamping itu, terdapat juga bahasa lainnya, seperti Aymara di Bolivia, Wayuu di Venezuela dan Kolombia, dan beberapa bahasa lainnya. Musik dan tari juga menjadi ciri budaya Amerika Selatan terutama tarian samba dari Brazil, Tango dari Argentina dan Uruguay, dan Cumbia dari Colombia.


2. Dinamika Penduduk Asia

Berdasarkan data dari WPDS (World Population Data Sheet) pada tahun 2005 jumlah penduduk Asia mencapai 3.921.000.000 jiwa. Jumlah tersebut bertambah menjadi 4.397.000.000 pada tahun 2015. Hal ini berarti penduduk Asia bertambah sebesar 476.000.000 jiwa dalam periode waktu 10 tahun. Penduduk Asia tersebar secara tidak merata. Beberapa negara di benua Asia merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia, seperti China, India, dan Indonesia. Wilayah dengan jumlah dan kepadatan penduduk tinggi terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Kawasan pedalaman Asia relatif lebih jarang penduduknya.


 Dilihat dari komposisinya berdasarkan umur, sebesar 25% penduduk Asia berumur di bawah umur 15 tahun, sebesar 8% berumur 65 ke atas, penduduk berumur antara 15 sampai 65 tahun sebesar 67%. Hal ini berarti sebagian besar penduduk Asia tergolong dalam usia produktif. Penduduk usia produktif ialah penduduk yang berusia antara 15 sampai 65 tahun. Tingkat laju pertumbuhan penduduk Asia mencapai 1,5% per tahunnya. Meskipun begitu, persebaran dan pertumbuhan penduduknya tidak merata di setiap wilayahnya. Contohnya yakni Yordaniam Yaman, Arab Saudi, Laos dan Suriah merupakan negara-negara dengan pertumbuhan tinggi yakni sekitar di atas 2,5%.


Penduduk Asia mempunyai kualitas yang dapat dilihat dengan menggunakan ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau yang dikenal dalam sebutan bahasa Inggris Human Development Index (HDI). HDI atau Human Development Index adalah gabungan dari indikator Angka Harapan Hidup sejak lahir, pendidikan, dan pendapatan per kapita. Apabila suatu negara mempunyai skor HDI yang tinggi, maka penduduk negara tersebut menunjukkan angka harapan hidup yang lebih panjang, lama pendidikan yang lebih lama atau rata-rata pendidikannya tinggi, dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi. Berdasarkan indikator Human Development Index, kualitas penduduk Asia ternyata bervariasi. 


Sejumlah negara di Asia mempunyai kualitas yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya sedang dan ada juga yang rendah. Negara seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, Brunei, China dan Saudi Arabia masuk dalam kelompok dengan kualitas penduduk atau Human Development Index yang sangat tinggi. Negara-negara tersebut mempunyai penduduk yang harapan hidupnya, pendidikan, dan pendapatan per kapitanya yang sangat tinggi, sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan negara Nepal termasuk dalam kategori rendah. 


Dilihat dari komposisi berdasarkan ras, penduduk di Benua Asia terdiri atas 3 ras utama yakni Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid. Tipe Ras ini telah bercampur baur sehingga mengalami proses asimilasi antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam kawasan tertentu masih terdapat ras yang dominan sebagai berikut ini:

a) Asia Selatan bagian tengah didominasi oleh Ras Kaukasoid

b) Asia Utara dan Asia Tengah mayoritas ialah Ras Kaukasoid atau Ras Europoid.

c) Asia Tenggara dan Asia Timur didominasi oleh Ras Mongoloid.

d) Asia Barat (Timur Tengah) bagian selatan, khususnya negara-negara di Semenanjung Arah seperti Yaman dan Oman sebagian besar adalah Ras Negroid.

e) Asia Kecil, Asia Barat (Timur Tengah) bagian utara sebagian besar adalah Ras Kaukasoid/Europoid dan ras Negroid.

f) Asia Selatan bagian selatan sebagian besar adalah Ras Negroid, seperti suku bangsa Dravida di India Selatan dan Srilanka.


Asia mempunyai budaya yang sangat beraneka ragam. Asia merupakan tempat lahirnya agama-agama besar di dunia, seperti Kristen, Islam, Hindu, Buddha, Shinto, Sikh, Konfusianisme, Yahudi dan Taoisme. Agama-agama yang lahir di Asia kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan dunia. Sejumlah agama kemudian dianut oleh banyak negara. Selain agama, Benua Asia juga mempunyai banyak bahasa. Kebanyakan negara-negara di Asia mempunyai lebih dari satu bahasa asli atau pribumi. Sebagai contoh, di Indonesia terdapat sekitar 600 bahasa asli atau daerah. 



Di negara Filipina terdapat 100 bahasa asli atau daerah, dan ada 1683 bahasa asli atau bahasa daerah di India. Kekayaan budaya Asia juga nampak dari karya seni, literatur, dan musik. Porselen, keramik, lukisan, kaligrafi, peralatan dari gelas dan metal, tekstil, dan arsitektur. Karya seni berupa alat musik juga sangat banyak jenisnya.


3. Dinamika Penduduk Afrika

Pada tahun 2015, jumlah penduduk di benua Afrika mencapai 1.171.000.000 jiwa berdasarkan data yang dihimpun oleh World Population Data Sheet (WPDS). Angka tersebut bertambah yakni sebesar 265 juta jiwa dari jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa pada saat itu. Angka pertumbuhan penduduk yang besar ini tidak terlepas dari tingginya angka kelahiran di Afrika yang mencapai angka 36 tiap 1000 penduduk. Angka kematian penduduk di Afrika juga besar yakni mencapai 10 jiwa tiap 1000 penduduk. Namun, angka kematian tersebut jauh di bawah angka kelahiran. Angka migrasi juga negatif, terkecuali di Afrika Selatan, yang artinya ada penduduk Afrika yang bermigrasi ke benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi yakni 2,5% per tahun.


Sebaran penduduk di Benua Afrika juga tidak merata. Kawasan tertentu hampir tidak berpenghuni yakni wilayah gurun. Wilayah dengan kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika Barat, bagian timur Afrika Selatan, sepanjang lembah sungai Nil dan seterusnya. Wilayah dengan kepadatan yang rendah terdapat di Gurun Sahara dan bagian tengah Tengah Afrika. Afrika mempunyai angka kelahiran yang tinggi seperti halnya di wilayah Asia Selatan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya yakni sistem keluarga yang kuat, penduduk Afrika yang berorientasi pertanian cenderung memilih banyak anak agar dapat mengolah lahannya, banyaknya angka kematian yang direspon dengan banyaknya anak, rendahnya pendidikan perempuan, dan kurangnya fasilitas hiburan atau rekreasi. 


Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan juga masih rendah, khususnya alat kontrasepsi. 

Kualitas penduduk Afrika umumnya masih relatif rendah. Hal ini berdasarkan kriteria HDI (Human Development Index), tidak ada satu negara pun yang mempunyai kualitas penduduk yang tergolong sangat tinggi. Beberapa negara mempunyai kualitas penduduk yang tinggi seperti Tunisia dan Aljazair. Negara yang kualitas penduduknya tergolong sedang antara lain yakni Afrika Selatan, Mesir, dan Namibia. Negara dengan kualitas penduduk yang rendah antara lain yakni Sudan, Kenya, Chad, dan Ethiopia. Sebagian besar penduduk Benua Afrika ialah keturunan negro yang berkulit hitam. Hal inilah yang menyebabkan Benua Afrika mendapat julukan sebagai Benua Hitam. Bangsa Negro di Afrika dikelompokkan menjadi 2 golongan yakni Negro Sudan dengan ciri-ciri kulit hitam, bibir tebal, dan rambut keriting. Sedangkan golongan kedua ialah Negro Bantu dengan ciri-ciri yakni Negro Sudan akan tetapi kulitnya lebih terang. 


Secara garis besar penduduk Afrika dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar yakni sebagai berikut:

a) Ras Negro

Ras Negro mendiami sebelah selatan Gurun Sahara merupakan penduduk mayoritas. Ras Negro ini terdiri atas beberapa suku bangsa seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Bantu dan Suku Sudan.

b) Ras Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan kulit putih

Keturunan Eropa ini jumlahnya sedikit dan banyak tinggal di Afrika Selatan.

c) Suku Pribumi

Suku Pribumi merupakan penduduk asli yang banyak tinggal di daerah-daerah pedalaman. Suku Bushman di Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot di Afrika Selatan. 

d) Ras Kaukasoid dari keturunan Arab yang mendiami Afrika Utara

Ras ini terdapat di sepanjang pantai Laut Tengah dan terdiri atas 2 suku bangsa yakni suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid


Seperti halnya di Benua Asia dan benua lainnya, di Benua Afrika juga mempunyai budaya yang sangat beragam. Keberagaman ini tidak hanya terlihat antarnegara, akan tetapi dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika kemudian berkembang. Demikian halnya juga ketika masuknya budaya Eropa. Penduduk Afrika menganut beragam agama. Di wilayah Afrika Barat dan Utara, agama Islam yang menjadi domina yang dianut oleh penduduk di wilayah tersebut. Di wilayah Afrika Selatan jumlah pemeluk agama Kristen yang lebih banyak dibandingkan dengan agama Islam dan Hindu. Di wilayah Afrika Tengah, jumlah terbanyak adalah  penganut kepercayaan animisme. Adapun di wilayah Afrika Timur, penganut agama Islam dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. 


Agama lain yang dianut oleh penduduk Afrika adalah Katolik Roma dan Yahudi.

Budaya di Afrika juga tampak dalam wujud seni, bahasa, dan agama. Karya seni bisa berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung biasanya menggunakan tema pasangan laki dan perempuan, perempuan dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan binatang dan orang asing. Musik dan tari penduduk asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari dari penduduk pendatang dari Arab. Penduduk asli khususnya di kawasan Sub Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika. Benua Afrika mempunyai keaneka ragaman bahasa yang sangat tinggi. Namun terdapat bahasa utama yang digunakan yakni Arab, Swahili, dan Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa. 


Dari jumlah yang banyak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yakni:

a) Khoisan

Mencakup bagian barat Afrika Selatan yang jumlahnya sekitar 30 bahasa.

b) Afro-Asiatika

Mencakup Afrika bagian utara yang jumlahnya sekitar 200 bahasa.

c) Nilo-Saharan

Mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika yang jumlahnya mencapai sekitar 140 bahasa.

d) Congo-Saharan

Mencakup dua pertiga Afrika sebagai cabang utama Niger-Congo yang jumlahnya mencapai 1000 bahasa dengan 200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah, Selatan dan Timur Afrika membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.


4. Dinamika Penduduk Australia

Pada tahun 2005 penduduk Australia memiliki jumlah penduduk mencapai 20.400.000 jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 penduduk di benua Australia sudah mencapai 23.900.000 jiwa. Terjadi pertambahan jumlah penduduk sebesar 3.500.000 jiwa dalam periode waktu 10 tahun. Jumlah penduduk Australia ini memang jauh lebih kecil apabila dibandingkan dengan benua lainnya. Pertambahan jumlah penduduk Australia terjadi karena adanya kelahiran yang mencapai 13 kelahiran tiap 1000 penduduk. Angka kematiannya ialah  7 kematian tiap 1000 penduduk. Australia juga menjadi negara tujuan imigran dari berbagai negara lainnya, sehingga migrasi neto negara ini mencapai angka 8. Walaupun Australia merupakan negara yang sangat luas, tetapi tidak banyak wilayah yang cocok untuk wilayah hunian. 


Daerah-daerah yang paling sesuai untuk hunian adalah daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya cukup. Daerah Pantai Australia sebelah utara tidak dihuni oleh banyak penduduk karena iklim tropisnya yang sangat kering, sedangkan daerah pedalaman dan daerah pantai Barat Australia terlalu gersang. Kebanyakan orang Australia yaitu lebih dari 85% tinggal di kota besar dan kota kecil. Kota-kota ini pada umumnya terletak di tepi pantai. Australia adalah negara sekaligus benua dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi. Salah satu indikator kualitas penduduk yakni angka harapan hidup menunjukkan kategori tinggi yakni 82 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk negara Australia mempunyai kondisi kesehatan yang baik. Pendapatan penduduk Australia juga tergolong tinggi yakni mencapai 42.880 dolar berdasarkan sumber dari World Population Data Sheets tahun 2015. Sebagian besar penduduk Australia yakni 92% adalah Ras Kaukasoid atau bangsa kulit putih, selebihnya sebesar 7% adalah dari Asia dan 1% adalah suku Aborin dan lainnya. Ras Kaukasoid atau bangsa kulit putih umumnya ialah dari Eropa yang sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia. Sisanya dari Italia, Skotlandia, Belanda, Jerman dan Yunani. 


Adapun penduduk yang berasal dari Asia sebagian besar merupakan dari China dan India. Australia mempunyai budaya yang beragam. Budaya Australia terdiri atas budaya suku asli yakni  Suku Aborigin dan penduduk Selat Torres, serta budaya suku pendatang. Banyaknya penduduk pendatang di Australia memperkaya budaya yang ada di Australia. Karena sebagian besar penduduk pendatang berasal dari Eropa, maka budaya Eropa tampak lebih dominan. Salah satunya ialah dalam hal penggunaan bahasa. Bahasa nasiona negara Australia ialah bahasa Inggris. Semua penduduk di Australia didorong untuk menguasai bahasa Inggris. Sebagian besar penduduk Australia yakni 61,2% beragama Kristen Protestan. Penduduk Australia yang beragama buddha sebesar 2,5%, yang beragama Islam 2,2%, beragama Hindu 1,3% dan sejumlah agama lainnya. Besarnya penduduk Australia yang beragama Kristen tidak lepas dari banyaknya penduduk Australia yang berasal dari Inggris dan negara lainnya di Eropa. Meskipun demikian agama dan kepercayaan penduduk asli Australia juga dihargai dan diberi kebebasan untuk menjalankannya.


5. Dinamika Penduduk Eropa

Pada tahun 2015 jumlah penduduk di benua Eropa mencapai angka 742.000.000 jiwa. Sedangkan di tahun 2005 jumlah penduduk benua Eropa masih di angka 730.000.000 jiwa. Hal ini berarti terjadi pertambahan penduduk sebesar 12.000.000 jiwa dalam periode waktu 10 tahun. Memang apabila dibandingkan dengan benua Asia dan Amerika pertambahan angka penduduk ini masih relatif lebih rendah. Pertambahan penduduk Eropa yang relatif lebih rendah ini tidak lepas dari angka kelahiran yang lebih kecil daripada di benua Asia dan benua Amerika. Angka kelahiran hanya 11 jiwa per 1000 penduduk dan angka kematian juga sama yakni 11 kematian tiap 1000 penduduk. Bertambahnya penduduk di benua Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah, bahkan kurang dari 1% yakni hanya 0,2% per tahun. Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. 



Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti London, Madrid, Amsterdam, Brussel, dan Warsawa. Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya di sekitar pantai akan tetapi juga sampai ke pedalaman, mengingat banyak kota dan industri yang dibangun sampai ke daerah pedalaman benua. Sama halnya dengan kota Madrid yang berada jauh di pedalaman, mempunyai konsentrasi penduduk yang tinggi. Komposisi penduduk Eropa menunjukkan bahwa sebesar 16% kurang dari 15 tahun dan sebesar 17% berumur 65 tahun atau lebih. Hal ini berarti sebesar 33% penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Adapun sebesar 67% penduduknya berumur antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk dalam kategori produktif. Penduduk benua Eropa umumnya mempunyai kualitas hidup yang sangat tinggi dan tinggi. Negara di Eropa dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara, dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi. 


Negara dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi antara lain Jerman, Inggris, Spanyol dan Perancis. Negara dengan kualitas penduduk tinggi antara lain yakni Ukraina, Bulgaria dan Rumania. Penduduk benua Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduk Eropa termasuk keturunan induk bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapa suku bangsa. Berdasarkan ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa digolongkan menjadi 5 suku bangsa, yakni sebagai berikut:

a) Suku Bangsa Nordik

Suku Bangsa Nordik mempunyai ciri-ciri fisik yakni rambut pirang, mata biru, tengkorak panjang, dan muka sempit. Suku bangsa ini banyak tinggal di Eropa Barat dan Eropa Utara, yakni Inggris, Belanda, Denmark, Norwegia, Belgia, Jerman bagian utara, dan Swedia.


b) Suku Bangsa Alpen

Suku Bangsa Alpen mempunyai ciri-ciri fisik yakni rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa Alpen banyak terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Selatan yakni Swiss, Perancis, Austria, Jerman bagian selatan dan Polandia.


c) Suku Bangsa Mediteran

Suku Bangsa Mediteran mempunyai ciri-ciri fisik rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik. Suku Bangsa Mediteran terdapat di kawasan Eropa Selatan yakni Italia, Yunani, Spanyol, dan Portugis.


d) Suku Bangsa Slavia

Suku Bangsa Slavia mempunyai ciri-ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Suku Bangsa Slavia banyak tinggal di Eropa Timur yakni Bulgaria, Serbia, Kroasia, Ceko, Rusia, Slovakia, Ukraina, dan Montonegro.


e) Suku Bangsa Dinarik

Suku Bangsa Dinarik mempunyai ciri fisik rambut gelap. Suku Bangsa Dinarik banyak terdapat di Rumania.


Penduduk Benua Eropa menganut beraneka ragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak adalah Katolik Roma yang tersebar di Spanyol, Portugal, Perancis, Italia, Jerman bagian selatan, Irlandia, Polandia dan Belgia. Kelompok terbesar kedua adalah Kristen Protestan yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah seperti Inggris, Jerman bagian utara, negara-negara Skandinavia, Belanda dan Skotlandia. Kelompok terbesar ketiga ialah pemeluk Kristen Ortodoks yang umumnya tinggal di Rusia, Yunani, Ukraina, Belarusia, Bulgaria, Rumania, Montenegro dan Serbia. Hampir di setiap negara Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di Rusia. Agama Islam banyak dianut oleh penduduk di bagian Eropa Timur. 


Di negara Albania dan Bosnia, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di negara seperti Perancis, Belanda, dan Jerman, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua. Benua Eropa mempunyai banyak ragam bahasa dan kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu bahasa resmi atau bahasa nasional. Bahasa Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional. Namun, masing-masing negara di Eropa mempunyai bahasa sendiri. Bahasa terbesar di Eropa adalah bahasa Rusia, kemudian diikuti bahasa Jerman.


 Disamping itu, terdapat bahasa yang digunakan secara regional maupun lokal. Beberapa bahasa lainnya di Eropa ialah Portugis, Spanyol, Belanda dan Perancis. Selain bahasa, Benua Eropa juga mempunyai aneka ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan. Karya seni masyarakat benua Eropa telah lama berkembang. Bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu. Periode berikutnya ialah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern. Sumber budaya Eropa ialah Romawi dan Yunani. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya bidang filsafat.