Kondisi Alam Negara-Negara di Dunia Penjelasan Terlengkap

 

Kondisi Alam Negara-Negara di Dunia (Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Inggris, dan Australia)






Kondisi Alam Negara-Negara di Dunia (Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Inggris, dan Australia)

Kondisi alam negara-negara di dunia merupakan suatu pengetahuan yang menarik untuk diketahui. Berikut ini merupakan ilmu pengetahuan mengenai kondisi alam negara-negara di dunia:

1. Amerika Serikat

a. Lokasi 

Negara Amerika Serikat (AS) terletak pada 24°33’LU-70°23’LU dan 172°27’-66°51’ BB. Negara Amerika Serikat berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, Samudra Pasifik di sebelah barat, Samudra Atlantik di sebelah timur serta Meksiko, Teluk Meksiko, dan Kuba di sebelah selatan. Amerika Serikat juga mempunyai negara bagian yang terpisah dari daratan utamanya yakni Alaska yang terletak di barat laut Kanada.


b. Iklim

Wilayah Amerika Serikat (AS) sangat luas dan mempunyai beberapa jenis iklim. Iklim yang ada di negara AS terdiri atas iklim kontinental, iklim sedang, iklim mediteran, iklim subtropik, dan iklim dingin/kutub (Alaska). Secara umum, Amerika Serikat mengalami 4 musim yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Suhu udara pada musim dingin dapat mencapai -30°C dan suhu pada musim panas dapat mencapai 27°C di kebanyakan wilayahnya. Pada bagian gurun bisa mencapai suhu 43°C. 


Di Alaska suhu udara lebih rendah, karena letak Alaska yang dekat kutub. Suhu wilayah Alaska dapat mencapai -21°C sampai -30°C pada musim dingin. Curah hujan wilayah Amerika juga sangat bervariasi. Di Pantai Barat curah hujan bisa mencapai 2500 mm/tahun, namun di wilayah gurun dan dataran rendah pedalaman curah hujannya lebih rendah.




c. Bentuk Muka Bumi

Wilayah Amerika Serikat terdiri atas dua rangkaian pegunungan besar yakni pegunungan Rocky di bagian barat dan pegunungan Appalachia di bagian timur. Pegunungan Rocky mempunyai beberapa puncak yang umumnya tidak terlalu tinggi. Pegunungan Appalachia di bagian timur membentang hampir sejajar Samudra Atlantik sejauh 2.400 km. Di antara kedua pegunungan Rocky dan Appalachia terletak dataran yang sangat luas yang disebut Great plains. 


Sejumlah sungai mengalir melewati dataran tersebut dengan sungai terbesarnya ialah sungai Missisipi. Sungai Missisipi (3.734 km) merupakan sungai terpanjang kedua di Amerika Serikat setelah sungai Missouri (3.768 km). Di bagian utara yang berbatasan dengan Kanada terdapat sejumlah danau besar atau dikenal dengan sebutan Great Lakes. Danau besar tersebut adalah danau Michigan, danau Huron, danau Superior, danau Erie, dan danau Ontario.


d. Geologi

Negara Amerika Serikat merupakan sebuah negara yang kaya akan sumber daya geologi. Beberapa kekayaan alam tersebut ialah batubara, minyak bumi, tembaga, timah, besi dan posfat. Kekayaan batubara Amerika Serikat bahkan mencapai seperlima atau 27 persen dari cadangan batubara dunia. 


Beberapa bahan tambang yang dihasilkan Amerika Serikat (AS) adalah uranium, bauksit, perak, emas, nikel, merkuri, besi, potash, kayu-kayuan dan gas alam. Amerika Serikat juga mempunyai dataran yang sangat luas dan cukup subur. Dataran tersebut banyak ditanami tanaman sereal, terutama jagung dan dijadikan daerah peternakan.



e. Flora dan Fauna

Pada saat bangsa Eropa datang ke Amerika Serikat, bagian timur negara tersebut masih berupa hutan lebat. Di bagian utara atau di daerah pegunungan banyak ditumbuhi pohon pinus. Di bagian tengah Amerika Serikat (Great Plains) terdapat padang rumput (prairie/steppa) yang sangat luas dari perbatasan dengan Kanada di utara sampai sekitar teluk Meksiko di selatan. Padang rumput tersebut berbatasan dengan gurun di bagian barat Amerika Serikat. 


Di bagian tenggara dapat dijumpai hutan yang menggugurkan daunnya setiap tahun. Biasanya terdapat pohon mapel, elm, dan ek (oak). Pohon-pohon Konifer yang tinggi dan besar-besar (redwood) banyak tumbuh di daerah pegunungan California. Jenis fauna yang hidup di negara Amerika Serikat antara lain yakni antelop, bison, beruang di kawasan Midwest; domba dan rusa di kawasan pegunungan; puma di pesisir pasifik; armadilo, selot, dan jaguar di kawasan barat daya; opossum, buaya kardinal di kawasan selatan, aligator, karibu, beruang kutub, anjing luat dan paus di kawasan Alaska.


f. Keadaan Penduduk

Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia setelah China dan India yakni mencapai 321,2 juta jiwa. Penduduk aslinya ialah suku Indian yang menurut beberapa ahli sejarah berasal dari Eurasia yang bermigrasi antara 65.000-25.000 tahun yang lalu. Migrasi terakhir terjadi sekitar 12.000 tahun yang lalu. Jumlah penduduk Indian sebelum kedatangan bangsa Eropa diperkirakan berkisar 2-8 juta jiwa. Pada tahun 1890 diperkirakan jumlahnya tinggal 250 ribu jiwa. 


Kedatangan bangsa Eropa membuat suku Indian semakin terpinggirkan secara jumlah dan sosial ekonomi. Selain Indian juga terdapat orang Eskimo di Alaska yang jumlahnya relatif kecil. Pada saat ini, penduduk Amerika Serikat terdiri atas orang-orang kulit putih yang sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia, dan orang-orang kulit hitam atau negro yang berasal dari Afrika. Selain itu, ada pula orang-orang Asia, seperti India, China, Jepang, dan Vietnam, serta penduduk asli yakni suku Indian. 


Sebagaimana negara maju lainnya, sebagian besar penduduk Amerika Serikat bekerja di luar sektor pertanian atau yang mengandalkan sumber daya alam. Komposisi penduduk berdasarkan sektor pertaniannya yakni sektor penjualan dan perkantoran (25%), sektor manufaktur, transportasi, dan keahlian (22,9%), sektor manajerial, profesional, dan teknik (34,9%), sektor jasa lainnya (16,5%), dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya digeluti oleh sebagian kecil (0,7%) penduduknya (NationMaster, 2006).





2. Mesir

a. Lokasi Mesir

Negara Mesir terletak pada 25°BT-36°BT dan 22°LU-32°LU. Secara geografis, negara Mesir terletak di Afrika Utara dengan posisi sebagian negaranya menghadap Laut Mediterania dan Laut Merah. Negara ini berbatasan di utara dengan Laut Mediterania, di sebelah barat dengan Libya, di sebelah selatan berbatasan dengan Sudan, dan di sebelah timur dengan Laut Merah. Luas wilayah negara Mesir mencapai 1.500.000 km2. 


Posisi Mesir menjadi sangat penting karena adanya sebuah terusan yakni Terusan Suez. Terusan tersebut memperpendek jarak dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya. Sebelum adanya terusan tersebut perjalanan laut dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya harus mengelilingi Afrika melewati Pantai Barat Afrika dan lautan di selatan Afrika. Jarak tersebut tentu sangat jauh dan memerlukan waktu yang lama.


b. Iklim Mesir

Negara Mesir mempunyai iklim subtropis dan gurun. Hanya ada 2 musim utama di Mesir yakni musim panas yang sangat panas (hot summer) dan musim dingin yang ringan. Musim panas berlangsung dari bulan Mei sampai bulan Oktober, sedangkan musim dingin berlangsung dari bulan November sampai bulan April. Suhu udara di negara Mesir dapat dibedakan antara wilayah utama, yakni pantai laut Mediterania dan daerah pedalaman Mesir. Di wilayah Pantai Laut Mediterania, suhu udara tidak sebesar di daerah pedalamannya. Di wilayah ini, pada musim dingin suhu udara berkisar antara 9,5°C sampai 23°C, sedangkan pada musim panas antara 17° sampai 32°C. Di daerah pedalaman Mesir suhu udara dapat mencapai lebih dari 40°C pada siang hari. Seperti di daerah gurun lainnya, suhu udara dapat berbeda jauh antara siang dan malam. 


Di wilayah gurun, siang hari di musim panas suhunya dapat mencapai 43°C dan malam hari dapat mencapai 7°C, sedangkan pada musim dingin suhu pada siang hari dapat mencapai sekitar 18°C dan pada malam hari dapat mencapai 0°C. Curah hujan di negara Mesir hanya sekitar 20-200 mm/tahun. wilayah yang kering berada di bagian tengah dan selatan, sedangkan wilayah utara yang menghadap ke arah laut Mediterania curah hujan lebih besar. Namun secara umum, curah hujan di Mesir sekitar 80 mm/tahun. 


Setiap tahun antara Maret dan Mei terdapat angin yang berhembus dari selatan atau barat daya. Angin tersebut panas, kering, dan berdebu yang oleh penduduk lokal Mesir disebut Sirocco dan Khamsin. Angin yang kering dan panas tersebut jika melewati gurun akan membawa serta debu dan pasir. Suhu angin tersebut dapat mencapai 45°C dan dengan kecepatan 140 km/jam dapat merusak tanaman yang dilewatinya.


c. Bentuk Muka Bumi Mesir

Sebagian besar wilayah negara Mesir merupakan gumuk pasir (sand dunes) yang terletak pada wilayah yang rendah antara gurun bagian barat dan gurun Lybia. Walaupun demikian ada beberapa bentuk muka bumi utama yang dapat dijumpai di wilayah Mesir yakni:

1) Semenanjung Sinai

Semenanjung Sinai terletak di sebelah timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai terdiri atas dataran tinggi dan pegunungan.


2) Gurun Arabia

Daerah ini merupakan pegunungan yang kasar, sangat tandus, dan bergelombang. Posisinya terletak antara Sungai Nil dan Pegunungan di tepi Laut Merah. Puncak tertingginya adalah Jabel Hemada (1977 m).


3) Gurun Libya

Gurun Libya merupakan sebuah permukaan daratan yang letaknya lebih rendah dari permukaan laut (Depresi Kontinental). Posisi Gurun Libya berada di sebelah barat dari sungai Nil.


4) Lembah Sungai Nil

Lembah Sungai Nil merupakan dataran rendah yang sangat subur. Karena itu, lembah sungai Nil menjadi pusat aktivitas pertanian, penduduk, sumber air bersih dan irigasi. Sekitar 98 persen penduduk negara Mesir tinggal di lembah Sungai Nil. Sungai Nil mempunyai panjang 5.600 km dan menjadikannya sebagai sungai terpanjang di dunia.


d. Geologi Mesir

Mesir mempunyai sumber daya alam berupa minyak dan gas, posfat, bijih besi, mangan, lempung, gipsum, talk, asbes, timah, emas, dan zine. Gurun Mesir menyediakan pasokan garam yang berlimpah.


e. Flora dan Fauna Mesir

Negara Mesir tidak mempunyai hutan. Flora yang umumnya tumbuh di Mesir merupakan pohon daerah kering tropis dan subtropis seperti pohon lontar, palma, kayu putih, akasia, dan semacam pohon cemara. Adapun fauna yang umumnya dijumpai yakni unta, keledai, dan domba. Disamping itu, negara Mesir mempunyai sekitar 300 jenis burung. Hanya sedikit ditemui binatang liar seperti babi liar, luwak, Lynx, Jakal dan Hiena. Sejenis kambing hutan dapat dijumpai di Sinai. Reptil berupa ular dan buaya juga dapat ditemui di lembah Sungai Nil. Di samping itu, berbagai jenis ikan dapat ditemui di Sungai Nil.


f. Penduduk Mesir

Jumlah penduduk negara Mesir mencapai 89,1 juta jiwa (WPDS, 2015). Sekitar 43 persen penduduk Mesir tinggal di daerah Perkotaan dan sekitar 2/3 dari penduduk tinggal di daerah delta dan lembah sungai yang subur. Para petani tradisional Mesir disebut fellahin. Penduduk negara Mesir dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama yakni:

1) Orang Nubian

Orang Nubian memiliki ciri kulit hitam, umumnya ada di selatan.

2) Orang Hamit

Orang Hamit memiliki ciri kulit putih dan merupakan pendiri Mesir Kuno

3) Orang Arab.


Sebagian besar penduduk Mesir yakni sebesar 90% beragama Islam, dan sekitar 10%  beragama Kristen. Oleh karena itu, konstitusi negara Mesir berdasarkan pada hukum Islam.


3. Jepang

a. Lokasi Jepang

Jepang terletak di barat laut Samudra Pasifik. Negara Jepang berbatasan di sebelah barat dengan Korea Utara, Korea Selatan, dan Rusia. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Okhstosk. Di sebelah timur dengan Samudra Pasifik dan di sebelah selatan berbatasan dengan Laut China Timur dan Laut Filipina. Secara astronomis negara Jepang berada  pada posisi 30°LU-47°LU dan 128°BT-146°BT. Negara Jepang merupakan salah satu negara industri yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia. Salah satu contoh produk industri yang terkenal di negara kita yakni produk kendaraan bermotor buatan Jepang, baik roda dua maupun roda empat.


b. Iklim Jepang

Karena bentuk wilayah negara Jepang yang membujur dari utara-selatan, kondisi iklim negara Jepang bervariasi sesuai dengan lintangnya. Dilihat dari suhunya pada musim dingin, suhu udara di Jepang antara -7°C sampai dengan 7°C. Pada musim panas, suhu udara antara 21°C sampai dengan 27°C. Curah hujan di Jepang berkisar antara 840-3.050 mm per tahun. Jepang mempunyai iklim sedang dengan 4 musim yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Musim semi dimulai sekitar bulan Maret dan ditandai dengan munculnya kuncup bunga plum. Setelah bunga plum berakhir, kemudian muncul kuncup bunga sakura. Musim panas di Jepang dimulai pada sekitar bulan Juni. 


Suhu pada musim panas di Jepang dapat mencapai 35°C dengan kelembapan lebih dari 90%. Pada bulan tersebut, ditandai dengan pohon-pohon hijau dan suara serangga yang ribut. Sekolah di Jepang libur selama 1 bulan atau libur musim panas dan biasanya penduduk Jepang pergi ke Pantai. Hari yang panas dan lembap pada musim panas berakhir pada musim gugur. Sesuai dengan namanya, musim gugur di negara Jepang ditandai dengan mulai gugurnya daun-daun di pepohonan. Peristiwa ini terjadi berawal sekitar bulan September. 


Sejauh mata memandang, daun-daun terlihat berwarna merah, orange, dan kuning. Banyak hewan yang mengumpulkan makanan untuk ditimbun sebagai persediaan menghadapi musim dingin. Musim dingin ditandai dengan turunnya butiran salju yang diawali sekitar bulan Desember. Pada musim dingin, suhu udara sangat rendah, bahkan dapat mencapai -200°C seperti yang terjadi di Hokkaido.


c. Bentuk Muka Bumi Jepang

Negara Jepang mempunyai wilayah dataran yang kecil yakni sekitar 30 persen dari luas wilayahnya. Sebagian besar atau 70-80 persen wilayahnya terdiri atas pegunungan. Wilayah dataran terletak di sepanjang pantai. Dataran terbesar bisa dijumpai di Dataran Kanto yakni wilayah Tokyo, Kinai Plain (Osaka-Kyoto), Nobi (Nagoya), Echigo (Honshu), Sendai (Honshu Timur Laut). Disamping itu, ada juga dataran yang relatif kecil luasnya di Hokaido dan menjadi pusat aktivitas penduduk.


d. Geologi Jepang

Negara Jepang terletak di tepi bagian barat dari Samudra Pasifik. Daerah ini merupakan bagian dari cincin api yang terdiri atas banyak gunung api. Setidaknya terdapat 192 gunung api tersebar di negara Jepang. Salah satu di antaranya merupakan yang tertinggi di Jepang yakni Gunung Fuji (3.776 m), karena banyaknya gunung api, maka sekitar 25% wilayah negara ini tertutup lapisan vulkanik. Selain mempunyai banyak gunung api, negara Jepang juga dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi.


 Hal ini disebabkan karena letak negara Jepang yang terletak di daerah perbatasan antara lempeng benua Asia dan lempeng Samudra Pasifik. Lempeng Benua Asia terangkat karena berat jenisnya lebih ringan, sehingga membentuk kepulauan Jepang. Pertemuan atau tumbukan kedua lempeng ini juga menimbulkan gejala gempa dan gunung api. Fenomena ini mirip dengan di negara kita Indonesia yang juga berada pada perbatasan zona tumbukan lempeng Benua Asia dengan Lempeng Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Jepang mempunyai sumber daya mineral yang sangat terbatas.


 Karena itu, Jepang sangat tergantung pada bahan mentah dan bahan bakar hasil impor dari negara lain. Hasil tambang dari dalam negeri sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Beberapa hasil tambang tersebut ialah batubara kualitas rendah, seng, mangan, timah, antimoni, krom dan tungsten. Minyak bumi ditemukan di Honshu utara, akan tetapi produksinya sangat jauh dari kebutuhan. Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi ialah belerang.


e. Flora dan Fauna Jepang

Meskipun negara Jepang terkenal sebagai negara maju dan negara industri, faktanya 67% wilayah negara Jepang justru masih merupakan hutan. Beberapa jenis tumbuhan (flora) yang bisa dijumpai di Jepang antara lain yakni pohon ek, bambu, mapel, birch, beech, dan poplar. Hewan (fauna) di Jepang telah banyak berkurang, dulu di negara Jepang dapat ditemukan babi hutan, monyet, rusa dan srigala. Namun, kini jumlahnya terus mengalami penurunan.


f. Keadaan Penduduk Jepang

Negara Jepang mempunyai jumlah penduduk sebesar 126,9 juta jiwa berdasarkan sumber WPDS tahun 2015. Walaupun jumlah penduduknya besar, akan tetapi ada kecenderungan terus mengalami penurunan. Angka kelahiran di Jepang relatif rendah sehingga terjadi penurunan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk Jepang yakni berada di angka -0,1%, yang berarti setiap tahun terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 0,1%. Sementara itu, jumlah penduduk lanjut usia semakin besar jumlahnya karena keadaan kesehatan yang lebih baik. 


Dalam 5 tahun terakhir jumlah penduduk Jepang turun sekitar 1 juta jiwa. Penurunan tersebut terjadi disebabkan oleh angka kelahiran yang rendah dan migrasi penduduk ke Jepang yang juga rendah. Untuk meningkatkan angka kelahiran ini, pemerintah Jepang memberikan insentif bagi pasangan yang mempunyai anak sekitar 2,6 juta rupiah per anak per bulan. Pemerintah Jepang juga menambah jumlah penitipan anak di kantor. Sebagian besar penduduk negara Jepang bekerja di luar sektor pertanian. Perkembangan industri yang semakin pesat membuat sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri. 


Penduduk negara Jepang terdiri atas beberapa etnik, akan tetapi yang dominan adalah etnik Jepang yang mencapai 98,5%, serta rincian etnik lainnya yaitu Korea (0,5%), China (0,4%), dan lainnya (0,6%). Penduduk Jepang menganut agama Shinto (83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%), dan lainnya (7,8%). Persentase totalnya mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan juga agama Buddha.


 Pada tahun 2013, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria atau jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2015). Angka ini merupakan yang tertinggi di dunia. Ini menandakan bahwa kebiasaan hidup sehat dan pelayanan kesehatan di Jepang kondisinya yang sangat baik. Banyak hal positif orang Jepang yang patut diteladani yakni kerja keras, hidup hemat, loyalitas, inovasi, pantang menyerah, budaya baca, kerja sama kelompok, mandiri, dan menjaga tradisi.


4. Inggris

a. Lokasi Inggris

Negara Inggris terletak pada 50°LU-60°LU dan 8°BB-2°BT. Posisi negara Inggris berada di Benua Eropa yang secara geografis berbatasan di utara dengan Samudra Atlantik, di sebelah barat dengan Irlandia dan Samudra Atlantik, di sebelah timur dengan Laut Utara, dan di sebelah selatan dengan Selat English Channel. Luas wilayah negara Inggris mencapai 244.110 km2, yang meliputi wilayah England, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya. 


Jarak dari utara sampai selatan wilayah Inggris yakni mencapai 965 km dan jarak dari timur ke barat mencapai 515 km. Inggris seringkali disebut dengan sebutan lain seperti Britania Raya, United Kingdom, dan England. Disebut Britania Raya (Great Britain) karena merupakan gabungan beberapa negara yakni Inggris/England, Skotlandia, dan Wales. Disebut United Kingdom (Persatuan Kerajaan) karena merupakan gabungan dari tiga negara Britania Raya ditambah dengan Irlandia Utara. England merupakan negara bagian terbesar dan terpadat penduduknya.


b. Iklim Inggris

Karena posisi lintangnya, negara Inggris mempunyai iklim sedang. Negara Inggris juga dikelilingi lautan, sehingga mempunyai iklim laut dengan ciri sejuk dan basah. Karena itu, hampir sepanjang tahun Inggris mengalami hari-hari yang sejuk dan dingin. Suhu udara tertinggi yang pernah tercatat mencapai 38,50°C pada musim panas dan -26,10°C pada musim dingin. Meskipun demikian, rerata suhu pada musim dingin antara 4°-5°C dan pada musim panas antara 12°-16°C.


Pantai barat bagian utara Inggris lebih hangat dibanding dengan wilayah lainnya. Curah hujan di Inggris relatif merata sepanjang tahun dengan rata-rata tahunan mencapai 1.000 mm per tahun. Pantai barat memperoleh curah hujan yang lebih tinggi dari pantai timurnya, namun curah hujan paling tinggi berada di pegunungan. Posisinya yang berada dekat Samudra Atlantik dan adanya arus Atlantik Utara membuat pesisir barat Inggris lebih sejuk dan lebih basah dibanding pesisir timurnya. Bulan-bulan yang nyaman untuk berwisata ke negara Inggris ialah bulan Mei, Juni, September dan Oktober. Bulan Juli dan bulan Agustus ialah bulan terhangat dan sekaligus terbasah, sedangkan bulan Juli merupakan bulan terbasah, sehingga sering banjir. Bulan Agustus terlalu panas dan kering.


c. Bentuk Muka Bumi Inggris

Apabila dilihat dari reliefnya, wilayah Inggris terbagi menjadi 2 bagian, yakni wilayah yang bergunung-gunung di bagian utara dan dataran rendah yang bergelombang di timur dan selatan. Perbedaan relief atau bentuk muka bumi ini menunjukkan adanya perbedaan usia batuan. Batuan berusia lebih tua berada di barat dan utara, sedangkan batuan yang lebih muda berada di timur dan selatan.


d. Geologi Inggris

Negara Inggris mempunyai sumber daya geologi yang beraneka ragam, termasuk batubara yang sangat mendukung revolusi industri di negara Inggris. Disamping itu, negara Inggris juga mempunyai sumber daya minyak bumi dan gas yang memasok kebutuhan energinya selama abad ke-20. Energi panas bumi juga dimiliki oleh Inggris dalam jumlah terbatas. Beberapa sumber daya mineral yang tersedia di negara ini ialah pasir dan kerikil untuk bangunan, logam, dan lempung.


e. Flora dan Fauna Inggris

Kegiatan pertanian dan industri di negara Inggris telah mengurangi luas area hutan alaminya. Akibat hal tersebut, sebagian flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) di Inggris telah berkurang populasinya dan bahkan beberapa di antaranya punah. Flora yang dapat ditemui di Inggris ialah pohon ek dan elm, spruce Norwegia, larch Jepang, fir Douglas, dan horse chestnut. Adapun fauna yang masih banyak dijumpai ialah rusa merah Skotlandia dan sekitar 400 burung termasuk rajawali emas dari Skotlandia dan belibis merah yang khas dari Inggris.


f. Keadaan Penduduk Inggris

Pada tahun 2015, penduduk Inggris mencapai 65,1 juta jiwa (WPDS, 2015). Angka pertumbuhan penduduknya hanya 0,4% atau tergolong rendah. Sebagian besar penduduk Inggris tinggal di daerah perkotaan yang mencapai angka 80% dari jumlah penduduknya. Kota London merupakan ibukota Inggris yang dihuni oleh sekitar 12% penduduk Inggris, sementara daerah bagian utara seperti Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara penduduknya jarang. 


Adapun penduduk asli Inggris terdiri atas 2 kelompok yakni bangsa Kelt (Skotlandia, Irlandia, dan Wales) dan Bangsa Jerman (Anglo, Saxon, Jute, Denmark, dan Norman). Sebagian besar penduduknya yakni 87,2% berkulit putih, sisanya berkulit hitam dan Asia. Bahasa yang digunakan secara resmi oleh penduduk Inggris yakni Bahasa Inggris. Sebagian besar penduduknya yakni 86,9% beragama kristen, dan sisanya adalah pemeluk agama Islam, Yahudi, Hindu, Sikh, serta tidak beragama.


5. Australia

a. Lokasi Australia

Lokasi Australia yakni terletak pada 113° Bujur Timur  (BT)  hingga 155° Bujur Timur (BT) dan 10° Lintang Selatan (LS) hingga 43° Lintang Selatan (LS). Dengan posisi tersebut, ada bagian negara Australia yang mempunyai iklim tropis seperti Indonesia, yakni Australia bagian utara. Sedangkan sebagian wilayah lainnya beriklim subtropis dan sedang. Di sebelah selatan negara Australia berbatasan dengan Samudera Hindia. Di sebelah utara, Australia berbatasan dengan Laut Timor, Laut Arafuru, serta Selat Torres. Di sebelah barat, Australia berbatasan dengan Samudera Hindia. Serta di sebelah timur, Australia berbatasan dengan Samudera Pasifik, Laut Tasman dan Laut Coral.


b. Iklim Australia

Iklim di negara Australia bervariasi karena wilayahnya yang sangat luas. Negara Australia berada pada 3 wilayah lintang, yakni wilayah lintang tropis, subtropis, dan sedang. Wilayah Australia yang masuk lintang tropis berada pada 11°LS-23,5°LS, lintang subtropis pada 23,5°LS-35°LS, dan wilayah lintang sedang yakni pada 35°LS-44°LS. Dari arah tropis ke menuju lintang sedang suhu udaranya terus menurun. Wilayah negara Australia yang berada pada lintang tropis, suhu udaranya berkisar antara 21°C-27°C. 


Curah hujan di wilayah tropis, khususnya yang dekat dengan pantai jauh lebih besar dibandingkan daerah pedalamannya, paling sedikit 1.000-1.500 mm. Di kawasan iklim lembap subtropis, suhu rata-rata tahunan antara 16°C dan 21°C. Rata-rata curah hujannya antara 500-1.500 mm per tahun. Di kawasan iklim sedang dan lembap, suhu tahunan berkisar antara 10°C-16°C. Curah hujan bervariasi umumnya antara 250-1.000 mm per tahun. Di samping iklim tersebut, terdapat iklim padang pasir. Sebagian pedalaman Australia mempunyai curah hujan yang sangat rendah, sehingga terdapat gurun atau padang pasir yang sangat luas. Curah hujannya kurang dari 250 mm per tahun, bahkan ada yang tidak hujan selama beberapa tahun. Suhu berkisar antara 16°C-27°C. 


c. Bentuk Muka Bumi Australia

Terdapat 4 bentuk muka bumi di Australia, yakni Dataran Pantai, Dataran Tinggi Timur, Dataran Rendah Tengah, dan Plato. Dataran Pantai terdapat di bagian timur Australia yang memanjang dari Queensland sampai Victoria. Wilayah ini merupakan wilayah terpadat di Australia. Dataran Tinggi Timur (The Great Dividing Range) terletak di bagian timur Australia. Wilayahnya memanjang sejauh 3.500 km dari Cape York Peninsula sampai Tasmania. Wilayah ini terdiri atas lembah atau jurang yang curam namun merupakan yang tersubur di Australia. 


Dataran Rendah Tengah mempunyai ciri sangat datar, ketinggian sekitar 200 m di atas permukaan laut, tersusun atas batuan berusia tua, sangat kering dan sangat panas (mempunyai gurun dan semi gurun). Dataran Rendah Tengah meliputi seperempat bagian dari Benua Australia. Plato bagian barat mencakup sepertiga luas Benua Australia. Kondisi iklimnya sangat kering dan semi kering serta tersusun oleh batuan beku purba dan batuan metamorf.


d. Kondisi Geologi Australia

Negara Australia mempunyai sejumlah potensi sumber daya alam seperti minyak dan gas, batubara, bauksit, intan, bijih besi, tembaga, aluminium, mangan, emas, bijih mangan, lithium, nikel, posfat, vanadium, perak, zinc, dan uranium. Produksi Batubara Australia merupakan yang terbesar kedua setelah Republik Guinea dan urutan kelima di dunia sebagai produsen aluminium. Batubara hitam Australia menempati peringkat ke-5 dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, China, dan India. Australia juga mempunyai sumber daya emas terbesar dunia, berikutnya Afrika Selatan dan Rusia.


e. Flora dan Fauna Australia

Posisi geografis negara Australia yang terisolasi, membuat Australia mempunyai keunikan flora dan faunanya. Sekitar 80% dari tanaman bunga, mamalia, reptil, dan katak adalah khas Australia. Vegetasi yang umumnya dijumpai di Australia ialah vegetasi yang telah beradaptasi dengan kondisi kering. Vegetasi yang dominan adalah rumput hummock yang umumnya berada di Australia Barat dan Australia Selatan dan Australia Utara. Pada wilayah Australia Timur, hutan eukaliptus lebih umum ditemui. 


Di barat dapat ditemui hutan akasia dan semak belukar. Australia mempunyai lebih dari 378 spesies mamalia, 828 spesies burung, 300 spesies kadal, 140 spesies ular, dan 2 spesies buaya. Beberapa yang sangat terkenal dan menjadi simbol atau icon Australia ialah Kangguru, wallabi dan koala. Disamping itu, Australia juga mempunyai beberapa fauna asli seperti dingo, platypus, currawong, angsa hitam, kookaburra, dan lybird. Fauna lainnya adalah ular yang banyak ditemukan di Australia. Australia mempunyai banyak ular berbisa. Bahkan, 21 dari 25 ular paling mematikan ada di Australia. 


Selain keanekaragaman hayati di daratan, Australia juga mempunyai keanekaragaman hayati di lautan. Australia mempunyai 4.000 jenis ikan. Australia juga mempunyai sistem terumbu karang terbesar di dunia bernama Great Barrier Reef. Beberapa spesies di lautan Australia antara lain yakni hiu putih besar, hiu paus raksasa, dan ubur-ubur kota yang merupakan hewan paling berbisa di dunia. 



f. Keadaan Penduduk Australia

Jumlah penduduk negara Australia yakni mencapai 23,9 juta jiwa (WPDS, 2015) dengan angka pertumbuhan penduduk mencapai 1,15%. Jumlah penduduk negara Australia relatif kecil apabila dibandingkan  luas negara Australia yang sangat besar. Kepadatan penduduk negara Australia hanya 3,1 orang/km2. Sekitar 89 persen penduduk Australia tinggal di daerah perkotaan. Penduduk Asli negara Australia yakni Suku Aborigin.


Penduduk lainnya ialah pendatang dari berbagai negara dan benua. Rata-rata ada 393 pendatang atau imigran per hari ke Australia. Struktur penduduk Australia berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebesar 18,3% penduduk Australia di bawah usia 15 tahun, 67,7% berusia 15-64 tahun dan sebanyak 14% penduduknya berusia 65 tahun atau lebih. Ini menunjukkan angka ketergantungan sebesar 20,7%. 


Ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa, suku Aborigin telah hidup di Australia di sepanjang pelabuhan Foreshores, Sydney bagian utara. Pada tahun 1788 jumlahnya mencapai 750.000 jiwa. James Cook yang datang tahun 1770 mengabaikan penduduk asli Aborigin dengan menyatakan bahwa Benua Australia tidak berpenghuni, sehingga berdatangan para pendatang dari Inggris yang membawa juga berbagai penyakit. Penduduk pendatang juga merusak lingkungan, sehingga suku Aborigin menderita kelaparan.