Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia Dalam Bidang Keadaan Sosial-Budaya Dan Ekonomi

Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia Dalam Bidang Keadaan Sosial-Budaya Dan Ekonomi

Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia Dalam Bidang Keadaan Sosial-Budaya Dan Ekonomi

      Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com

Hallo sobat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul  Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia Dalam Bidang Keadaan Sosial-Budaya Dan Ekonomi
Berikut Ini Pembahasan Selengkapnya:
Untuk membiayai perang Pasifik,Jepang mengerahkan semua tenaga kerja yang berasal dari Indonesia.Mereka dikerahkan dengan tujuan untuk membuat benteng-benteng pertahanan.Mula-mulanya tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang sangat padat penduduknya.Kemudian di Kota-kota pun dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda.Propaganda yang kuat itu kemudian menarik pemuda-pemuda untuk bergabung dengan sukarela.Pengerahan tenaga kerja yang awalnya hanya sukarela lama kelamaan menjadi suatu paksaan.Desa-Desa kemudian diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa.Panitia pengerahan tenaga kerja tersebut disebut dengan Romukyokai,yang tersedia di setiap daerah.Para pekerja Romusa itu diperlakukan dengan kasar dan sangat kejam.Mereka semua tidak dijamin kehidupannya,kesehatan dan mereka pun tidak diperhatikan.Sehingga banyak pekerja romusa yang jatuh sakit bahkan meninggal karena kerja paksa tersebut.Sementara itu untuk mengembalikan citranya agar positif di mata masyarakat,Jepang pun lagi-lagi mengadakan suatu propaganda yaitu dengan menyebut para pekerja romusa sebagai “Pahlawan Pekerja” atau “Prajurit Ekonomi”.Mereka pun digambarkan sebagai sosok yang sangat suci dalam menjalankan tugasnya.Para pekerja romusa itu juga dikirim ke Birma (sekarang Myanmar),Muangthai (sekarang Thailand),Vietnam.Serawak,dan Malaya (sekarang Malaysia).
Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia Dalam Bidang Keadaan Sosial-Budaya Dan Ekonomi

Pada saat pendudukan Jepang ini,kondisi masyarakat Indonesia sangat menyedihkan.Bahan makanan sulit di dapat karena di akibatkan oleh banyaknya para petani yang menjadi pekerja romusa.Gelandangan pun tumbuh subur di kota-kota besar Indonesia seperti Surabaya,Jakarta,Bandung,dan Semarang.Tidak jarang mereka (rakyat) mati kelaparan di jalanan ataupun di bawah Jembatan tempat mereka berteduh.Penyakit kudis menjangkiti masyarakat akibat kurangnya pola hidup sehat.Disamping itu Pasar Gelap pun tumbuh di Kota-kota besar,barang-barang keperluan dan kebutuhan masyarakat sulit didapatkan dan semakin sedikit jumlahnya,uang yang dikeluarkan oleh Jepang tidak ada jaminannya,bahkan terus mengalami inflasi yang parah.Bahan-bahan pakaian sulit di dapatkan,bahkan masyarakat cenderung sering menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian mereka.Obat-obatan pun sangat sulit di dapatkan.
Semua objek vital (penting) dan alat-alat produksi dikuasai oleh Jepang dan diawasi sangat ketat oleh Jepang.Pemerintah Jepang mengeluarkan suatu instruksi peraturan untuk menjalankan perekonomian.Seluruh Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh pemerintah Jepang,sehingga tidak ada lagi yang namanya perkebunan milik perseorangan.Banyak perkebunan yang dirusak dan diganti tanamannya untuk keperluan biaya perang.Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula.Bahkan parahnya lagi hal ini dilakukan agar dapat dimonopoli sepenuhnya dan diambil alih oleh beberapa perusahaan swasta Jepang.Beberapa perusahaan swasta Jepang yang menangani pabrik gula adalah Meiji Seito Kaisya.Masyarakat juga diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang dinilai berguna untuk masyarakat luas dan pihak Jepang sendiri,seperti memperbaiki jalan,saluran air,maupun menanam pohon jarak.Mereka melakukannya secara bergantian.Untuk menjalankan tugas ini dengan baik,maka Jepang membentuk tonarigumi (rukun tetangga) agar bisa memobilisasi massa masyarakat secara efektif.Sementara itu,komunikasi di Indonesia juga dibelenggu oleh pihak Jepang sehingga komunikasi mengalami kesulitan bagi rakyat Indonesia baik komunikasi antar pulau maupun komunikasi dengan dunia luar,karena semua saluran komunikasi dikuasai dan dikendalikan sepenuhnya oleh Jepang.Semua nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda pun diganti dengan nama Bahasa Indonesia.Misalnya saja Batavia diubah menjadi Jakarta,dan Buitenzorg diubah menjadi Bogor.Disamping itu untuk mengawasi karya-karya para seniman agar tidak menyimpang dengan tujuan Jepang,maka Jepang mendirikan pusat kebudayaan pada tanggal 1 April tahun 1943 di Jakarta,yang bernama Keimun Bunka Shidosho.Jepang yang mula-mulanya disambut hangat dan baik oleh masyarakat Indonesia kemudian berubah menjadi kebencian yang sangat besar.Rakyat Indonesia bahkan lebih benci dan tidak suka dengan pemerintahan Jepang daripada pemerintahan kolonial Belanda.Hal ini disebabkan oleh Jepang yang seringkali bertindak sewenang-wenang dan cenderung kasar dan arogan kepada rakyat.Seringkali rakyat yang tidak bersalah ditangkap,ditahan,dan disiksa semau mereka.Kekejaman itu dilakukan oleh para Kempetai (polisi militer Jepang).Masyarakat dipekerjakan secara paksa tanpa diberikan penghidupan yang layak seperti makanan,tempat tinggal yang layak dan pakaian. 

Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Sejarah Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia Dalam Bidang Keadaan Sosial-Budaya Dan Ekonomi.Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya.Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik.Jika ada permintaan,pertanyaan,komentar,maupun saran,silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
     Terima Kasih…

Salam Edukasi…