Pemanfaatan Peta: Pengertian dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Manfaat Peta

Pemanfaatan Peta: Pengertian dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Manfaat Peta



Pemanfaatan Peta: Pengertian dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Manfaat Peta

Pemanfaatan Peta: Pengertian dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Manfaat Peta




Berikut Penjelasannya:

1.Pengertian Pemanfaatan Peta

Memahami fenomena di sekitar kita atau fenomena geografis secara keseluruhan bumi tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan cara yang sistematis dan konseptual. Hal ini karena fenomena lingkungan sangat kompleks dan rumit. Cara yang konseptual dan sistematis tidak hanya untuk kepentingan memahami  lingkungan sekitar, namun juga digunakan untuk kepentingan pembuatan peta. Konsep utama yang digunakan dalam memahami kenampakan objek geografis di sekitar kita adalah dengan menyederhanakan dan mengelompokkannya menjadi beberapa jenis kenampakan. Sehingga, peta sangat bermanfaat dalam memudahkan kita untuk memahami kenampakan objek geografis di sekitar kita dan membantu pekerjaan manusia yang lainnya.


2.Manfaat Peta



Pemanfaatan Peta: Pengertian dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Manfaat Peta

Pemanfaatan Peta: Pengertian dan Penjelasan Terlengkap Mengenai Manfaat Peta





1.Identifikasi Bentang Budaya dengan Menggunakan Peta

Bentang budaya adalah kenampakan yang berkaitan dengan kegiatan manusia. Bentang budaya dibedakan dalam tiga kelompok, yakni pertanian, pertambangan serta bangunan dan tempat tinggal. Simbol-simbol yang digunakan untuk mencerminkan kegiatan manusia dalam peta topografi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Pengenalan bentang budaya pada peta topografi merupakan hal yang penting. Namun, menunjukkan bukti-bukti  pada peta mengapa kegiatan itu berlangsung di tempat itu merupakan hal yang lebih penting. Dengan demikian pemahaman mengenai bentang alam sangat berguna. Untuk itu dalam pengenalan bentang budaya apabila kamu menduga bahwa suatu tipe kegiatan berlangsung di suatu tempat maka sebaiknya kamu menggunakan bentuk pernyataan kegiatan berlangsung di tempat itu karena.

Ada hal yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi bentang budaya, yaitu:

1)    Memahami simbol-simbol yang digunakan dalam peta, misalnya
2)    Bentang budaya selalu berkaitan dengan bentang alam.

a)    Wilayah dataran rendah sesuai untuk penanaman tanaman pertanian, seperti padi dan palawija.

b)    Tanah bergelombang paling sesuai untuk penanaman tanaman perkebunan, seperti karet dan kelapa sawit.

c)    Wilayah perbukitan dapat mendukung tumbuhnya tanaman tertentu, seperti karet yang dapat tumbuh hingga pada ketinggian 600 m. Bukit yang berteras dapat ditanami padi.

d)    Wilayah pegunungan biasanya berupa hutan. Di wilayah pegunungan yang berlereng terjal tidak tumbuh tanaman, kecuali pada lahan berteras yang dapat ditanami teh dan sayuran.

e)    Semua aktivitas pertanian dan pertambangan menggunakan jalan, jalan kereta api atau jalan setapak.

Berikut ini akan diuraikan bentang budaya pertanian, pertambangan serta bangunan dan tempat tinggal.

a.    Pertanian

Peta topografi menunjukkan bentuk penggunaan lahan pertanian yaitu tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Berikut ini dibahas tentang lokasi, relief, drainase, dan karakteristik lainnya pada beberapa tanaman pangan dan tanaman perkebunan, yaitu padi, karet, kelapa sawit, dan kelapa.

1)    Padi

Umumnya padi tumbuh memerlukan air. Jenis padi yang memerlukan air banyak adalah padi basah, sedangkan jenis lain adalah padi tanah kering atau padi gogo. Tanaman padi terutama padi basah memerlukan banyak air pada masa pertumbuhannya dan hampir tidak memerlukan air setelah menjelang panen. Wilayah yang ditumbuhi padi basah memerlukan lahan diairi (pengairan) dan pengatusan. 

Umumnya pada lahan yang datar atau hampir datar dengan ketinggian di bawah 1000 meter. Padi dapat pula ditanami pada lahan dengan permukaan yang bergelombang kecil. Padi juga dapat tumbuh di bukit yang berteras. Wilayah tanaman padi mempunyai ciri khusus pada peta topografi, yakni sebagai berikut:

a)    Saluran irigasi baik besar maupun kecil yang sering kita sebut parit dan membentuk pola rectilinier (garis lurus);
b)    Jalan-jalan lurus dan banyak jalan setapak;
c)    Rumah-rumah atau permukiman menyebar dan biasanya dikelilingi tanaman kelapa;
d)    Wilayahnya tidak ada kontur atau dengan kontur yang lebar.

2)    Perkebunan Karet

Umumnya ada dua tipe perkebunan karet, yakni tumbuh di daerah dataran tinggi yang dikenali  dengan pola kontur yang bergelombang dan tumbuh di dataran rendah. Perkebunan karet di dataran rendah dapat dikenali dari hampir tidak adanya kontur dan banyak dijumpai selokan atau parit. Perkebunan karet dapat mencapai wilayah yang luas dan dijumpai deretan rumah untuk pekerja perkebunan.

3)    Perkebunan Kelapa

Perkebunan kelapa biasanya terletak pada wilayah yang dekat pantai. Beberapa wilayah perkebunan kelapa dapat diidentifikasi pada peta dengan tanda-tanda banyak kanal saluran lurus. Pabrik kelapa sering mempunyai tempat pengeringan daging kelapa untuk pembuatan kopra.

4)    Perkebunan Kelapa Sawit

Wilayah perkebunan kelapa sawit biasanya sangat luas. Minyak kelapa sawit tumbuh di wilayah dataran rendah yang tanahnya basah. Jaringan saluran air yang ada di perkebunan kelapa sawit digunakan untuk memenuhi kebutuhan air.

2.Analisis Lokasi Industri Melalui Peta

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari suatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau kurang jadi. Misalnya ikan menjadi ikan dalam kaleng, kayu menjadi mebel, dan karet menjadi ban. Ciri-ciri bangunan industri pada peta topografi atau peta Rupa bumi pada skala 1:50.000 ataupun skala 1:25.000 tidak dibedakan secara khusus sama dengan simbol untuk menunjukkan suatu bangunan, hanya saja bangunan industri umumnya mempunyai ukuran yang lebih besar dan biasanya berasosiasi dengan bangunan pergudangan yang mempunyai ukuran yang luas dan spesifik dan umumnya dihubungkan dengan jaringan jalan yang baik.

Kata industri pada peta topografi nampak dengan adanya konsentrasi bangunan  yang padat terutama untuk bangunan pabrik, disertai dengan pola jaringan jalan yang teratur dan baik. Kadang-kadang cabang jalan kereta api juga dijumpai. Jalur komunikasi merupakan sarana yang sangat penting dalam industri untuk membawa bahan mentah maupun  produk dari industri. Keberadaan pelabuhan juga merupakan bagian dari sistem industri.

Keberadaan suatu industri dapat berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat, misalnya terjadinya jalan, telekomunikasi, listrik, air minum, dan kesempatan kerja. Tetapi juga dapat menimbulkan dampak atau pengaruh negatif, misalnya pencemaran lingkungan, berkurangnya kualitas udara, dan air permukaan.

Oleh karena itu, dalam menentukan lokasi industri perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Hanya saja masing-masing industri menentukan persyaratan tertentu yang kemungkinan sangat berbeda antara satu dengan lainnya, sehingga lokasi yang baik untuk mendirikan suatu industri tertentu belum tentu cocok untuk industri yang lain. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendirikan industri antara lain: bahan yang diolah, tenaga kerja, pemasaran hasil industri, biaya angkut, teknologi, peraturan, dan lingkungan.

Kebanyakan industri dibangun dengan orientasi pada sumber daya alam setempat, tetapi banyak juga yang dibangun berdasar potensi sumber pembangunan yang lain seperti sumber daya manusia, letak geografis yang strategis, prasarana dan sarana penunjang yang ada dan unsur-unsur penunjang yang lain.

Kaitannya dengan analisis lokasi industri, peta yang merupakan gambaran lingkungan kultural yang dicerminkan dalam peta-peta tematik sangat membantu dalam mengarahkan pemilihan suatu lokasi industri. Dengan memanfaatkan cara analisa tumpang susun peta, maka zonasi kesesuaian lahan untuk industri tertentu dapat ditentukan. Dengan melakukan tumpang susun (overlay) seperti peta kemiringan lereng, peta penduduk, peta morfologi, dan peta ketersediaan air yang nantinya dapat dihasilkan peta kesesuaian lahan untuk lokasi industri.