Macam-Macam Jenis Ideologi Yang Ada Di Dunia Beserta Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi Lovers, senang
sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk
menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel yang akan
saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Macam-Macam Jenis Ideologi
Yang Ada Di Dunia Beserta Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap
Berikut
Ini Pembahasan Selengkapnya:
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang
tepat, yaitu secara moral dianggap benar
dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. Ideologi merupakan Suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya untuk mengatur tingkah laku yang menonjolkan suatu ciri khas
tertentu.
Ciri-cirinya antara lain menerapkan sistem ekonomi kapitalis,
perekonomian diserahkan kepada perseorangan, di bidang politik dikenal adanya
partai oposisi. Dalam bidang sosial budaya anggota masyarakat cenderung
mementingkan diri pribadi. Dalam ideologi ini diterapkan paham sekuler.
Ideologi adalah kumpulan ide atau
gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad
ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai
visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Secara umum bisa
diartikan sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota
masyarakat.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan
melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak
(tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Macam-macam Jenis Ideologi Di Dunia Beserta Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap
1) Ideologi Fasisme
Ideologi Fasisme adalah suatu
ideologi yang menjalankan gerakan politik penindasan. Fasisme melawan kaidah
moral dan memiliki budaya yang rasis. Ideologi fasisme memiliki ciri rasialisme
, cara berpikir dibatasi , menganggap kritik sebagai kejahatan , politik
menguasai dunia untuk kepentingan pribadi. Contoh negara yang menganut ideologi
fasisme adalah Italia. Fasisme merupakan sebuah paham
politik yang mengagungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini,
nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham fasisme adalah Italia, dan Jerman.
Fasisme mempunyai konsep dasar bahwa
negara memiliki suatu kehidupan, kesatuan dan kewenangan yang tidak selalu sama
seperti yang diinginkan individu. Orang dibuat seragam dan menjalani disiplin
tertentu dalam rangka meraih tujuan moral. Pemerintah atas nama negara diberi
wewenang untuk mengendalikan kegiatan warga negaranya.
Fasisme
merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh,
tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang
rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap
nasionalisme yang berlebihan.
Fasisme
muncul pertama kali di Italia, dalam wujud Benito Mussolini. Pada abad ke-20,
tepatnya setelah Perang Dunia I, keadaan Italia mulai mengeruh. Pada saat itu
banyak orang-orang Italia yang menjadi pengangguran. Kondisi ini ditindaklanjuti
raja dengan memilih Benito Mussolini sebagai Perdana Menteri. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh Mussolini dengan mengubah Republik Italia menuju kediktatoran
dengan memonopoli kekuasaan.
Sementara itu, fasisme juga muncul di Jerman
setelah Perang Dunia I, sebagai negara yang kalah. Pada mulanya muncul kelompok
partai National Socialist German Workers (Partai Buruh Nasional Jerman). Partai
ini lebih terkenal dengan NAZI, berasal dari dua suku kata pertama kata
Nasional. Saat itu angka pengangguran melonjak naik di Jerman. Anggota partai
NAZI yang pada tahun 1928 berjumlah 100.000 orang, dengan segera bertambah
menjadi 1,4 juta orang pada tahun 1932. Kondisi ini menjadikan pemerintahan
berpaling pada Hitler.
Ia pun ditunjuk menjadi Kanselir (perdana menteri) pada
Januari 1933. Seperti halnya Mussolini,
Hitler mengubah parlemen menjadi diktator. Namun demikian, terdapat perbedaan
antara fasisme di Italia dengan Nazisme. Jika di Italia fasisme hanya berkisar
pada nasionalisme, Nazisme bahkan menjalar pada rasialisme yang sangat kuat.
Begitu kuatnya nasionalisme, hingga memusnahkan bangsa-bangsa lain yang
dianggap lebih rendah.
Fasisme
merupakan salah satu ideologi yang sangat keras karena mereka ingin mengatur
segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya
di negara tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai
tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan mengatur berjalannya
negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat
dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam
sistem negara.
Paham
fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga
pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu
pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak
mendapatkan pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Buruh dan pemilik modal harus dapat
bekerja sama dan dalam pengawasanserta tekanan dari negara. Rakyat sebagai
kekuatan bagi tentara modern dan industri. Tujuan akhir adalah terwujudnya
masyarakat yang bertingkat dengan golongan elite sebagai pemimpin yang memimpin
secara bebas dari segala tekanan.
Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :
a) Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme,
keberadaan pria melebihi wanita, militer melebihi sipil, anggota partai
melebihi bukan anggota partai, bangsa satu melebihi bangsa lain, dan yang kuat
harus melebihi yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui adanya
persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih mengutamakan kekuatan.
b)
Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar, Keyakinan yang
berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah tentu benar.
c)
Pemerintahan oleh kelompok elit, Pemerintahan harus
dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika muncul pertentangan pendapat, keinginan
elit yang berlaku.
d)
Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika
ada yang berusaha menentang kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang harus
dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak pada perkataan yang
berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang sebenarnya.
e)
Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk
menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah, seperti wanita. Pengawasan yang
ketat selalu dilakukan. Totalirisme memakai cara kekerasan.
f)
Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras
mereka lebih unggul daripada ras lain. Oleh karena itu, ras lain harus tunduk
dan dikuasai.
g)
Menentang hukum dan keterlibatan internasional,
Fasisme memilih perang sebagai posisi tertinggi dalam peradaban manusia.
h)
Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter
i)
Sistem pemerintahan satu partai.
j)
Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan
negara.
k)
Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang
memerintah dan yang diperintah, antara elite dan massa.
l)
Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.
Fasisme juga
pernah diterapkan di Jepang, Mesir, Finlandia, Yunani, Austria, dan Bulgaria.
Pada tahun 1936, Spanyol diwarnai fasisme di bawah pimpinan Jenderal Fransisco
Franco, dengan revolusi militernya. Sekarang, fasisme cenderung tampil sebagai
kekuatan reaksioner di negara-negara maju, misalnya Kluk Kluk klan di Amerika
Serikat. Mereka berusaha mempertahankan keberadaan kulit putih yang mereka
anggap ras paling tinggi.
® Keunggulan Ideologi Fasisme
a. Memiliki
rasa kesatuan nasional.
Sisi baik
yang menonjol dari Ideologi fasisme ini adalah menguatkan kesatuan dan
kesetiakawanan nasional. Karena dalam Ideologi ini memiliki sifat ultra
Nasionalis sehingga rasa serta tingkat persatuannya sangat tinggi. kesatuan
dalam pemerintahan diktator tidak mengalami gangguan. jika terdapat hal yang
mengganggu kesatuan tersebut, maka akan dimusnahkan untuk mempertahankan
kesatuan tersebut.
b. Memiliki
tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
Dalam
pelaksanaannya, Ideologi fasisme ini memiliki sistem pengawasan yang begitu
ketan dan mereka menindas hal yang tidak disiplin dan ketidak tepat gunaan.
Ideologi Fasisme juga menentukan semua keinginan badan administrasi dan
merangkup segala bidang populasi.
Diktator sangat mudah dalam menetapkan satu
hukum pemerintahan, dimana sangat dipatuhi tanpa mengalami kendala yang berat.
Dalam ekonomi pun Ideologi ini bisa menghapuskan pemborosan dari segi produksi
dan administrasi, serta membasmi korupsi dan menyelenggarakan kedisiplinan
pejabat. Di dalam pemerintahan fasisme tidak terdapat celah pemogokan dan aksi-
aksi demonstrasi, yang bisa mempengaruhi sistem pemerintahan maupun ekonomi.
c. Dapat
mengambil keputusan pemerintahan yang cepat
Ideologi
Fasisme sangat mudah dan cepat dalam menangani suatu kendala ataupun
dalam pengambilan keputusan, terutama keadaan darurat daripada Ideologi ini bisa
dengan segera mengerahkan seluruh bangsa dalam waktu singkat, bahkan mereka
bergerak secara langsung melaksanakan perintah. Karena tidak ada yang akan
memberontak pada turunnya keputusan pemerintah.
d. Pemerintahan
dipegang oleh Orang yang Ahli
Dikarenakan
pemilihan pemerintahan ini berdasarkan kaum elit dan yang terkuat, maka tidak
lain yang memerintah dalam Negara berideologi Fasisme adalah orang yang unggul
dan dengan mudah dan sukses, menggunakan perlengkapan dan menciptakan sistem
pemerintahan yang tangkas, berdaya guna, setia.
® Negara-negara yang menganut Ideologi Fasisme :
Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
2) Ideologi Komunisme
Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul
sebagai reaksi dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan
Leninisme. Dengan begitu, Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl Marx,
pencetus Marxisme menganggap negara sebagai susunan golongan masyarakat yang
dibentuk untuk menindas golongan lain. Pemilik modal menindas kaum buruh.
Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat revolusi (perubahan secara
mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kapitalis dan borjuis
(orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan menjadi penguasa dan dapat
mengatur negara.
Pada awalnya sosialisme dan
komunisme mempunyai arti yang sama. Namun komunisme lebih
bersifat radikal. Komunisme berdasarkan pada teori Marxis. Menurut Marxis
bahwa pengawasan alat produksi tidak saja sebagai kunci kekuasaan ekonomi
tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam negara. Negara dipandang sebagai alat
pemaksa yang diciptakan oleh pengawas masyarakat kapitalis untuk kepentingan
mereka sendiri.
Dalam memindahkan alat-alat produksi ke tangan negara,
dilakukan dengan cara kediktatoran.
Ideologi komunisme memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
Ideologi komunisme memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
·
Menghapus hak milik pribadi atas alat-alat produksi,
dan beralih ke tangan negara.
·
Hak milik seperti mobil, rumah dan tanah tidak di akui
negara.
·
Mendirikan masyarakat tanpa perbedaan kelas apapun.
·
Kepentingan warga nomor dua setelah kepentingan
negara.
·
Bersifat materialistis.
·
Menyangkal adanya jiwa, roh dan Tuhan, serta menindas
kebebasan pribadi dan agama.
·
Menyangkal semua nilai-nilai dan kebutuhan rohani.
Karl Marx
Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini berhubungan
dengan aliran materialisme yang menonjolkan penggolongan, pertentangan antar
golongan, konflik kekerasan atau revolusi, serta perebutan kekuasaan negara.
Ajaran Karl Marx dipopulerkan oleh Frederick Engels dan dipadu dengan pemikiran
Lenin, menjadi landasan komunisme. Marx berpendapat bahwa mata pencaharian
manusia menentukan cara berpikirnya. Menurutnya, ekonomi masyarakat ditandai
adanya pertentangan antara kelas atas (kaum kapitalis, pemilik modal) dan kelas
bawah (kaum protelar) yang hanya memiliki tenaga. Kaum kapitalis ingin
meningkatkan keuntungan dengan menekan biaya produksi, adapun kaum protelar
berusaha meningkatkan pendapatannya.
Dalam usaha
merebut dan mempertahankan kekuasaannya, komunisme melakukan tindakan-tindakan
berikut :
a) Menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan.
b) Menciptakan
konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu.
c) Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan (atheisme), tapi
lebih mengutamakan materi.
d) Masyarakat komunis bercorak internasional. Artinya,
masyarakat yang dicita-citakan komunisme adalah masyarakat dunia, tanpa
nasionalisme.
e) Komunisme
bercita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas. Pertentangan kelas, hak milik
pribadi, dan pembagian kerja dianggap akan menjauhkan dari suasana hidup yang
aman dan tenteram.
Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus
Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak itu, komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain, seperti
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
Prinsip-prinsip
komunisme yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat dan
bernegara sebagai berikut :
a) Pemerintah
dipimpin oleh satu partai, yaitu partai komunis. Pemerintahan bersifat
proletariat.
b) Komunisme
merupakan sistem pemerintahan tunggal
c) Hak milik
pribadi dihilangkan, tidak ada kebebasan demokrasi, dan menolak keadilan
sosial.
d) Pengelolaan
ekonomi komunisme: (1) Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan; (2) Perekonomian
ditentukan dan dikuasai negara; (3) Bebas dari persaingan ekonomi pasar; (4)
Seluruh harta kekayaan menjadi milik negara.
Komunis
merupakan salah satu ideologi besar yang digunakan oleh beberapa negara di dunia
ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana
fokus utama tujuan dari ideologi ini adalah untuk memperjuangkan hak semua
kelas sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa
adanya perbedaan sesuai dengan hak
dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme
atau leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideologi ini di dunia.
Ideologi komunis tumbuh karena adanya pertentangan
terhadap ideologi kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan
baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi saja. imbas dari
pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara
pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Terciptanya partai komunis
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan
yang akan mengambil kekuasaan pemerintah dengan menggunakan cara yang telah
diperbolehkan. Paham komunis ini kemudian masuk dalam posisi pemerintah dan
memerintah dengan menentang adanya akumulasi modal yang terdapat pada kaum
ekspatriat saja. pada prinsipnya yang digunakan oleh komunis, kesejahteraan
rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan untuk mewujudkannya
seluruh faktor produksi merupakan milik negara sehingga negara akan dengan
mudah memberikan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini
tidak membenarkan adanya agama karena agama dianggap dapat menghambat kinerja
dengan angan-angan yang tidak jelas serta kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak
hanya agama namun kepercayaan lainnya pun demikian seperti takhayul, setan dan
barang ghaib lainnya. jadi, paham komunis lebih kepada paham duniawi dan materi
saja. Pergerakan paham ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup besar di
dunia. diawali dengan meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7
november 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa
negara di berbagai belahan dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang
menganut paham ini adalah tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos,
Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme :
a) Hak milik
pribadi tidak diakui atas alat-alat produksi.
b) Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara,
dengan tindakan revolusioner.
c) Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator
proletariat, terutama pada masa-masa peralihan (transisi).
d) Negara sangat diperlukan untuk mencapai kesejahteraan.
Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus
Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah
ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea
Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
Keunggulan / Kelebihan ideologi Komunis :
1.Karena
perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2.Pemerintah
menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
barang dalam negeri berjalan dengan lancar.
3.Relatif
mudah melakukan distribusi pendapatan.
4.Jarang
terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5.Tidak ada
pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kelemahan
ideologi Komunis :
1.Pers
dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis.
2.Mematikan
inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat.
3.Sering
terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
4.Masyarakat
tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
3) Ideologi Liberalisme
Liberalisme
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme
tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu
masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat
terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola
hubungan dalam sistem ini bersifat statis dan sukar berubah.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa
Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan
(abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan
(free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang
bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan
Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi
kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.
Ciri-ciri ideologi liberalisme
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuat keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..
Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam
mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari
pemerintah.
2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber
daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi
sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena
barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap
tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan.
6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku
secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau
pemerintah.
7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada
gangguan dari
siapapun.
Kelemahan ideologi liberalisme :
1.Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena
persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan.
Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2.Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi
golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3.Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4.Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena
kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi
5.Karena penyelenggaraan pers dilakukan oleh pihak
swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers
sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image
di masyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
Negara yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua
lainnya.
Para penganut
liberalisme ini percaya bahwa untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan
maju harus didasarkan pada kebebasan baik kebebasan dalam pandangan politik
bahkan agama sehingga sering terjadinya penyebab
tawuran.
Di dalam paham liberalisme ini terdapat tiga nilai
pokok utama yang menjadikannya kuat yaitu life, liberty dan property.
Nilai-nilai yang terkandung dalam tiga hal tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
1. kesempatan yang sama – di dalam paham
ideologi liberalisme meyakini bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan yang
sama dalam mencapai sesuatu hal. Namun karena adanya perbedaan kualitas antara
satu manusia dengan lainnya bisa membuat pencapaian dari tiap individu akan
berbeda tergantung dengan kemampuan yang dimilikinya.
2. persamaan hak – persamaan
hak merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia bagi
ideologi ini. Liberalisme memberikan hak yang sama kepada setiap penganutnya
untuk memilih sesuatu terutama dalam hal politik. Hal ini juga bisa digunakan
sebagai hal yang membuang keegoisan di dalam diri setiap individu.
3. Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus melakukan kegiatan yang sudah
disetujui terlebih dahulu oleh rakyat. Karena dalam ideologi liberalisme mendudukkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
4. Fungsi pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara memiliki fungsi sebagai pengawas
dan pemberi nasehat serta menetapkan berbagai aturan dan hukum yang harus
ditaati oleh warganya. Jadi, warga negara akan merasa terlindungi dan patokan
antara benar dan salah jelas sehingga mudah untuk menyesuaikan diri.
Dalam pemikiran ideologi ini menekankan adanya
pemusatan kekuasaan pada diri individu jadi tidak dipegang oleh negara
melainkan setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan segala ide dan
pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti bahwa liberalisme tidak
berperilaku yang sebebas-bebasnya.
Liberalisme
atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua Amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua Amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
4) Ideologi Agama
Ideologi
Agama adalah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam
kitab suci suatu agama . Ciri – ciri ideologi ini , antara lain :
a) Urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.
b) Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
c) Negara berlandaskan agama.
a) Urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.
b) Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
c) Negara berlandaskan agama.
Negara yang
menganut ideologi Agama/Religion :
Saudi Arabia
& iran berdasarkan Islam dan Vatikan Roma berdasarkan Kristen.
5) Ideologi Pancasila
![]() |
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima
dan ś?la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi
utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1
Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan
pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yaitu :Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada
tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut:
Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila
yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup
ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam
memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal
1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul
"Lahirnya Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai
berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Nama
Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu,
katanya:
“Sekarang
banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan
ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan
ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila.
Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan
negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Setelah
Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen
penetapannya ialah:
Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) -
tanggal 22 Juni 1945
Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal
18 Agustus 1945
Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik
Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar
Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh
Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
kelebihan /
keunggulan ideologi pancasila :
1.Mencakup
nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi
2.Menutup
kelemahan dari kedua ideologi yang bertentangan.
3.Ekonomi
yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga
tidak mengorbankan rakyat.
4.Bersifat
fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
Kekurangan
ideologi pancasila:
1.Dapat
Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
Negara yang menganut ideologi pancasila adalah
Indonesia.
6) Ideologi Kapitalisme
Ideologi kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai
negara di dunia hingga saat ini. inti dari paham ini adalah adanya capital atau
modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan
atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai pengawas saja. para
pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk
mencapai hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam usaha mereka.
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideologi ini adalah
adam smith atau yang juga dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya
adalah sebuah cara untuk menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut
paham merkantilisme tanah merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber
modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak sangat terkenal
dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan selalu
diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan
pemerintah dan segala intervensinya.
Dampak adanya ideologi kapitalisme
Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak
kecaman dan kritik dari banyak orang karena dianggap sebagai cara yang
menjadikan kesenjangan di dalam masyarakat semakin meningkat. Para pengusaha
yang kaya akan terus kaya dan para buruh akan tetap menjadi buruh karena tidak
adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu peran pemerintah pun cenderung
lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin parah jika yang menduduki bangku
pemerintahan adalah para pengusaha itu sendiri. Selain itu banyak para tokoh
agama dari berbagai agama juga tidak menyukainya. Dulu yang menerapkan paham
ini adalah negara di eropa seperti Inggris dan Amerika.
Kapitalisme
Kapitalisme yakni berasal dari
bahasa Latin yang akar katanya “caput” yang berarti kepala. Pada abad 12 dan 13
kata tersebut diartikan dengan dana, persediaan barang, sejumlah uang, atau
uang bunga pinjaman. Dalam abad 18 istilah tersebut diartikan
sebagai kapital produktif. Karl Marx menyatakan istilah tersebut menjadi
suatu konsep sentral yang disebut dengan “cara produksi”. Adapun Max Weber
menganggap kapitalisasi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan pada
suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasar.
Sejarah perkembangan kapitalisme
dibagi menjadi 3 fase yaitu sebagai berikut:
·
Kapitalisme awal (1500-1750)
·
Kapitalisme klasik ( 1750-1914)
·
Kapitalisme lanjut (1914-sekarang)
Berawal dari kapitalisme
liberal akhirnya berkembang menjadi ideologi liberal. Ideologi ini
banyak dianut oleh negara-negara Eropa dan Amerika, seperti Inggris, Spanyol,
Italia, Belanda, Amerika Serikat dan Kanada. Adapun ciri-ciri negara penganut ideologi kapitalisme adalah
sebagai berikut.
·
Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara
bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar tertib hukum.
·
Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya
tertib hukum.
·
Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai
agama sehingga melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan
negara).
Kapitalisme
atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Negara yang
menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia,
Portugis, dan Perancis.
Ciri-Ciri ideologi Kapitalisme
sebagai berikut
·
Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara
bebas melakukan apa saja asalkan tidak melanggar tertib hukum.
·
Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya
tertib hukum.
·
Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai
agama sehingga melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan
negara).
7) Ideologi Anarkisme
. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Anarkisme merupakan sebuah tatanan
politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan merupakan sebuah
tindakan sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang yang
mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga
semuanya dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang
tidak dibutuhkan dan dapat menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para
orang yang menganut anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam
mencapai tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya.
namun, ideologi ini menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat
karena tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak
ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme berada di sebagian
negara Spanyol namun usianya tidak lama.
8) Ideologi Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideologi
komunisme karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu
secara bersama tidak ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah
sosialisme ini muncul pada abad ke 19 di Prancis dan kemudian pengaruhnya
menyebar ke berbagai kalangan di dunia. tokoh dari ideologi sosialisme ini
adalah karl marx atas kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah
menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak
dilihat lagi gaji yang mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat
kurang sehingga muncullah bahwa dalam negara harus melindungi rakyatnya
sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu orang ke orang lainnya
sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di dalam suatu negara.
Kritik dengan adanya ideologi sosialisme
Namun seiring
dengan perjalanannya, ideologi sosialisme ini mendapatkan kritik dari beberapa
tokoh dunia. ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ideologi sosialisme
sehingga tidak mudah digunakan sebagai ideologi. Selengkapnya dapat dilihat
sebagai berikut:
a)
Warga negara
akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini
terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan
meskipun beban kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan
lebih berat dengan resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif
atas apa yang telah dikerjakannya. Sebaliknya para pengangguran yang bahkan
tidak bekerja juga akan mendapatkan jatah yang sama dengan orang yang bekerja.
Hal ini akan membuat timbulnya kecemburuan sosial.
b)
Tidak adanya
kebebasan berpikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan sosialisme
sebagai ideologi tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal yang perlu
dimiliki oleh rakyatnya. Hal tersebut dilakukan karena dalam negara sosialisme
warga negara bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya.
Jadi, warga negara tidak bisa menolak dan otomatis tidak bisa mengembangkan
kreativitas di dalam dirinya.
c)
Tidak adanya
pendidikan moral di dalam negara yang menganut paham ideologi ini. hal tersebut
dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja dan
pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal
lainnya selain ekonomi.
Meskipun
demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain
sebagai berikut:
a)
Seluruh
warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian,
makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga
negara baik yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
b)
Semua
kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh
negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada
kebutuhannya.
c)
Semua
kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk dalam
negara tidak pada korporasi saja.
Sosialisme
Sosialisme merupakan doktrin atau ajaran ekonomi yang berdasarkan
pada ekonomi kolektivisme. Doktrin ini menentang kepemilikan pribadi dan
mendukung pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Adapun yang
menjadi dasar dari sosialisme adalah:
·
Kontrol
kolektivitas atas sekurang-kurangnya alat-alat produksi, dan
·
Perluasan
dari fungsi dan aktivitas negara
Menurut ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas atau kelompok yang
terorganisir memiliki kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah,
mekanisme produksi, pendistribusian barang-barang, dan hal-hal yang dianggap
perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri. Intinya ekonomi yang bersifat
kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara bebas dan kompetitif harus
dihilangkan.
Adapun ciri-ciri ideologi sosialisme adalah sebagai berikut:
·
Menolak
kapitalisme dan berusaha menghapuskannya lewat perjuangan kaum buruh, tetapi
menerima demokrasi parlementer.
·
Merencanakan
masyarakat berdasarkan dorongan kerja sama dan tidak ada hak milik
perseorangan. Tidak ada kelas kaya dan miskin, ataupun kelas majikan dan buruh,
sebab semua sama.
·
Mencita-citakan
masyarakat yang di dalamnya dapat bekerja sama dan solidaritas dengan hak-hak
yang sama.
·
Penentuan
nasib sendiri bagi semua orang hanya dapat dicapai melalui solidaritas
·
Menolak
kebebasan yang cenderung berpihak bagi kepentingan hak milik.
·
Demokrasi
tidak akan berjalan karena penguasa menekan kebebasan individu.
Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
9) Ideologi Konservatisme
Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre,
melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai
budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di
berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak
konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha
kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Paham ini lebih memusatkan pada
nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya
modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan nilai di setiap negara
maka tujuan dari paham konservatif juga berbeda sesuai dengan budayanya
masing-masing.
Awalnya perkembangan ideologi ini
tidak begitu terkenal hingga meletusnya revolusi Prancis yang kemudian banyak
orang yang ingin kembali ke tatanan dunia lama. Hal ini sangat beralasan karena
modernisasi ternyata tidak memberikan dampak yang baik bagi warga negara dan
menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada bagian yang sangat
tidak menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih menggunakan paham ini
adalah negara-negara di Eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar
dan para pengusaha serta pejabat berkerah putih.
10) Ideologi Komunitarianisme
Ideologi komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau dalam
versi modern. Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu menentang
adanya paham kapitalis dan liberalis. Namun paham ini tidak sebagaimana komunis
klasik tapi telah mengalami banyak perubahan dalam pemikirannya.
Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.
Macam-Macam Jenis Ideologi Yang Ada Di Dunia
Beserta Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap
11)
Ideologi Libertanianisme
Pada paham ideologi libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung
tinggi adanya kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan
dilakukan secara utuh pada tiap individu dan negara tidak berhak adanya
pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham ini juga lebih menganjurkan untuk
tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa menganggu jalannya negara. Yang
paling penting di sini adalah kebebasan individu baik dalam ranah politik
maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu,
mereka ini sangat menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada
sektor-sektor strategis. Mereka masih membutuhkan negara sebagai alat untuk
mengatur dan mengawasi jalannya sebuah tatanan negara
12)
Ideologi Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu
paham yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal
adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan
adalah paham yang dikombinasikan dari berbagai jenis paham lainnya seperti anti
yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayaannya banyak para yahudi yang
mendapatkan hukuman mati.
Paham ideologi nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak
ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler
dibunuh. Namun hal tersebut masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang
sudah mati atau belum pada saat tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa
adolf hitler berhasil meloloskan diri dan kabur ke negara lainnya yang jauh
dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang, namun tidak menutup
kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai ideology ini.
mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.
Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).
13) Ideologi Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang
mutlak dimana untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas
orang-orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara
sangatlah penting dalam paham ini dan keamanannya sangat dijaga ketat baik
keamanan internal maupun keamanan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini di antaranya adalah
sebagai berikut:
a)
Nasionalis
kewarganegaraan – Pada aliran
nasionalis kewarganegaraan menunjukkan bahwa suatu proses politik yang sangat
berperan adalah warga negaranya, jadi rakyat merupakan komponen yang sangat
penting dan paling berperan di dalam tatanan sistem negara.
b)
Nasionalis
etnis – Nasionalis
etnik ini percaya bahwa suatu tatanan negara dengan kebenaran politik di
dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang ada di dalam negara
tersebut.
c)
Nasionalis
romantic – Romantisme
dari paham nasionalis ini berkembang dari nasionalis etnik dimana budaya dan
ras serta etnik merupakan sumber kebenaran politik utama dan kemudian sejarah
dan budaya dari negara tersebut diulas kembali dan dijadikan sebagai salah satu
identitas negara.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
14) Ideologi Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari
kesejahteraan negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham
monarki di antaranya adalah Brunei Darussalam, Arab Saudi dan lainnya, jadi
pusat kekuasaan tertinggi adalah raja yang memerintah dan segenap keturunannya.
15) Ideologi Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada
di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu
oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Landasan pemikiran dari paham
demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan
memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada kenyataannya menjadi lembaga
pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislatif.
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara
langsung melalui proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih
wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur lidah rakyat kepada pemerintahan yang
berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut ideologi ini yaitu inggris,
Denmark, Norwegia, Swedia, Amerika, Israel, Venezuela, Belgia, Australia, Selandia
baru dan lainnya.
Berikut adalah macam-macam dari ideologi demokrasi ;
1. Demokrasi pancasila – Ideologi demokrasi pancasila merupakan ideologi yang
dianut oleh satu negara saja di dunia yaitu Indonesia. fokus utama dalam paham
demokrasi pancasila adalah membentuk negara yang demokratis namun tetap tidak
meninggalkan ideologi pancasila sebagai dasar negara. Jadi, demokrasi tetap
dilakukan asalkan masih pada di dalam pancasila dan tidak mencederai pancasila.
Apabila sudah keluar dari pancasila maka demokrasi tersebut tidak bisa
dilaksanakan dan harus menggantinya dengan yang baru.
2. Demokrasi Kristen – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara
dimana menerapkan demokrasi berdasarkan asas agama Kristen dalam pelaksanaannya.
Ideologi ini muncul karena adanya aliran religious pada abad ke 19 dan
berkembang di wilayah eropa dan Amerika latin.
3. Demokrasi Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang
menerapkan paham demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai
patokan utamanya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya
demokrasi tidak cocok dengan agama islam.
Demikian beberapa ideologi yang ada di dunia, beberapa ideologi mungkin
masih bertahan sampai saat ini namun ada juga yang sudah punah karena tidak
cocok dengan perubahan zaman dan tidak mudah diterapkan di dalam sistem
kemasyarakatan bersama di dalam sebuah negara. beberapa paham yang beraliran
keras sebagian besar sudah runtuh. pada prinsipnya tidak ada negara yang
menerapkan ideologi secara utuh, saat ini negara akan menggunakan berbagai
kombinasi dari beberapa ideologi karena memang sangat sulit menerapkan satu
macam ideologi saja.
16) Ideologi Feminisme
Feminisme
(tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut
emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
17) Ideologi Gaullisme
Gaullisme
adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran dan tindakan
Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa
18) Ideologi Luxemburgisme
Luxemburgisme
(juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori Marxis dan komunisme secara
spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut
MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan
dari Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri.
Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky, dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai demokrasi.
Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky, dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai demokrasi.
19) Ideologi Maoisme
Maoisme
atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme berasal dari
ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization:
"Mao Tse-tung").
Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
20) Ideologi Stalinisme
Stalinisme
adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph
Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan
erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan,
dan politik penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau
melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian
berupa diktator mutlak dengan menggunakan negara kepada masyarakat untuk
mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik melalui partainya
yaitu Partai Komunis
21) Ideologi Marxisme
Marxisme,
dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi
Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai
satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan
komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu
mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana Eropa barat telah menjadi pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik. Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cenderung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan sosial-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
22) Ideologi Islamisme
Islamisme
adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau
Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897), umumnya dikenal sebagai
Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham
politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat
Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda
dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa,
kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.
23) Ideologi Demokrasi Islam
Demokrasi
Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip
agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal perjuangan
pembebasan atas daerah di mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan
tetapi di sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan gerakan
sekularisasi.
24) Ideologi Demokrasi Kristen
Demokrasi
Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip
agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal abad
kesembilan belas di Eropa, pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam
prakteknya di sejumlah negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
25) Ideologi Demokrasi Sosial
Demokrasi
Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai kiri atau kiri
moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan sosialisme
Demikianlah Artikel lengkap
yang berjudul Macam-Macam Jenis Ideologi Yang Ada Di Dunia Beserta
Ciri-Ciri dan Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi
kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk
menjaga kelangsungan web pendidikan www.edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada
permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam
Edukasi…