8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia


8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia
8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia


8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia

Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com

Hallo sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul 8 Peninggalan Sejarah  Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia


Berikut Pembahasannya

Para ahli berpendapat bahwa agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Agama dan kebudayaan Islam mewariskan banyak sekali peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra, dan tradisi keagamaan.

1.Masjid


8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia
Masjid Agung Demak


Masjid merupakan seni arsitektur Islam yang paling menonjol. Masjid adalah tempat peribadatan umat Islam. Berbeda dengan masjid-masjid yang ada sekarang, atap masjid peninggalan sejarah biasanya beratap tumpang bersusun. Semakin ke atas atapnya makin kecil. Jumlah atap tumpang itu biasanya ganjil, yaitu tiga atau lima. Atap yang paling atas berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat empat tiang utama yang menyangga atap tumpang.
Pada bagian barat masjid terdapat mihrab. Di sebelah kanan mihrab ada mimbar. Di halaman masjid biasanya terdapat menara. 

Keberadaan menara tidak hanya untuk menambah keindahan bangunan masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin mengumandangkan azan ketika tiba waktu salat. Sebelum azan dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau beduk.
Contoh masjid peninggalan sejarah Islam adalah Masjid Agung Demak dan Masjid Kudus. Masjid Agung Demak dibangun atas perintah Wali Songo. Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Masjid Demak tidak memiliki menara. Sementara masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus.

Masjid Agung Demak. Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Salah satu keunikan Masjid Agung Demak adalah salah satu tiangnya terbuat dari susunan tatal. Konon, tiang ini dibuat oleh Sunan Kalijaga. Tiang dari tatal ini kemudian diganti ketika Masjid Agung Demak dipugar pada tahun 1980. Potongan tiang tatal ini masih tersimpan di bangsal belakang masjid. Berikut ini daftar masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam.

Masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia
No.
Nama Masjid
Lokasi Penemuan
Pembuatan
Peninggalan
1
Masjid Agung Demak
Demak, Jateng
Abad 14 M
K. Demak
2
Masjid Ternate
Ternate, Ambon
Abad 14 M
K. Ternate
3
Masjid Sunan Ampel
Surabaya, Jatim
Abad 15 M
4
Masjid Kudus
Kudus, Jateng
Abad 15 M
5
Masjid Banten
Banten
Abad 15 M
K. Banten
6
Masjid Cirebon
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
7
Masjid Raya
Baiturrahman Banda
Aceh Abad 15 M
K. Aceh
8
Masjid Katangga
Katangga, Sulsel
Abad 16 M
K. Gowa

Bangunan Masjid kuno di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1)    Atap bertingkat ganjil dan makin ke atas makin kecil
2)    Memiliki menara seperti menara Masjid Kudus
3)    Letak Masjid dekat dengan Istana, di tepi barat alun-alun.
4)    Di ruang utama Masjid terdapat empat tiang utama (soko guru)
5)    Di sekitar Masjid terdapat parit berair.
6)    Mimbar dalam Masjid diberi ukiran pola hewan dan tumbuhan.
7)    Pintu gerbang Masjid menyerupai gapura keraton atau candi bentar.

Bangunan Masjid yang merupakan peninggalan budaya Islam antara lain yakni sebagai berikut.
1)    Masjid Demak yang didirikan pada abad ke- XVI pada masa pemerintahan Raden Patah terletak di Kadilangu, Demak.
2)    Masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus.
3)    Masjid Banten didirikan pada abad ke- XVI dibangun pada bangsa Belanda bernama Candel.
4)    Masjid Katangka di Sulawesi Selatan.
5)    Masjid Baiturrahman di Aceh dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda.

2.Keraton atau Istana



8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia
Keraton





Keraton atau Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Keraton atau Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.
Istana-istana peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia

No.
Nama Istana
Lokasi Penemuan
Pembuatan
Peninggalan
1
Istana Kesultanan Ternate
Ternate, Ambon
Abad 14 M
K. Ternate
2
Istana Kesultanan Tidore
Tidore, Ambon
Abad 14 M
K. Tidore
3
Keraton Kasepuhan
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
4
Keraton Kanoman
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
5
Keraton Kesultanan Aceh
NAD
Abad 15 M
K. Aceh
6
Istana Sorusuan
Banten
Abad 15 M
K. Banten
7
Istana Raja Gowa
Gowa, Sulsel
Abad 16 M
K. Gowa
8
Keraton Kasultanan
Yogyakarta
Abad 17 M
K. Mataram
9
Keraton Pakualaman
Yogyakarta
Abad 17 M
K. Matara




Keraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja. Keraton merupakan perpaduan antara budaya Hindu, Islam dan corak budaya asli Indonesia. Berikut ini adalah ciri khas Keraton di Indonesia yaitu bangunan keraton motifnya sama dengan bangunan Masjid, atapnya tumpang bentar, dan di depan keraton terdapat alun-alun.

Pada umumnya keraton di Jawa dibuat menghadap ke arah utara. Bangunan Keraton yang masih ada yaitu Keraton Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, Kanoman, dan Kasepuhan Cirebon, Keraton Banten, Keraton Yogyakarta, dan Keraton Demak. Adapun Keraton Samudra Pasai menghadap ke arah Timur Laut dan Aceh menghadap ke barat.

3.Makam (Nisan)

Pada batu nisan terdapat nama yang meninggal disertai hiasan-hiasan tertentu. Untuk keluarga yang tinggi biasanya nisan dibuatkan rumah yang disebut cungkup. Beberapa contoh peninggalan bentuk nisan yaitu nisan Fatahilah binti Maimun di Leren, Gresik, nisan Maulana Malik Ibrahim, nisan Sultan Malik as Saleh, dan nisan Sultan Hasanuddin.

4.Kaligrafi


8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kaligrafi


Kaligrafi adalah seni tulisan Arab yang berfungsi sebagai hiasan.
Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan Gowa.

Tulisan-tulisan kaligrafi peninggalan sejarah Islam di Indonesia
No.
Kaligrafi
Lokasi Penemuan
Pembuatan
Peninggalan
1
Makam Fatima binti Maimun
Gresik, Jatim
Abad 13 M
2
Makam Ratu Nahrasiyah
Samudra Pasai
Abad 14 M
S. Pasai
3
Makam Maulana Malik Ibrahim
Gresik, Jatim
Abad 15 M
4
Makam S. Giri
Gresik, Jatim
Abad 15 M
5
Makam S. Gunung Jati
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
Cirebon
6
Makam S. Kudus dan S. Muria
Kudus, Jateng
Abad 15 M
7
Makan Sunan Kalijaga
Demak, Jateng
Abad 15 M
Demak
8
Makan raja-raja Banten
Banten
Abad 15 M
Banten
9
Makam raja-raja Mataram
Imogiri
Abad 16 M
Mataram
10
Makam raja-raja Mangkunegaran
Astana Giri
Abad 16 M
Mataram
11
Makam raja-raja Gowa
Katangga
Abad 16 M
Gowa



 5.Seni Sastra atau Kitab

Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan Sumatra. Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk dan hikayat. Suluk dan hikayat ada yang ditulis dalam bahasa daerah ada juga yang ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga suluk yang diterjemahkan dalam bahasa Melayu. Suluk dan hikayat dibuat untuk mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran Islam.
Beberapa suluk terkenal adalah syair Si Burung Pingai dan syair Perahu karya Hamzah Fansuri serta syair Abdul Muluk dan syair gurindam dua belas karya Ali Haji. Syair gurindam dua belas berisi nasihat kepada para pemimpin agar mereka memimpin dengan bijaksana. Ada juga nasihat untuk rakyat biasa agar mereka menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia. Syair Abdul Muluk menceritakan Raja Abdul Muluk.

Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari kejadian sejarah. Di pulau Jawa, hikayat dikenal dengan nama babad. Babad tanah Jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang terdapat di Jawa. Cerita tersebut dimulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam. Di Aceh ada beberapa jilid Bustan Al-Salatin yang berisi riwayat nabi-nabi, riwayat sultan-sultan Aceh, dan penjelasan penciptaan langit dan bumi. Kitab ini ditulis oleh Nuruddi Ar-Raniri.

1)    Hikayat adalah karya sastra berisi cerita  fiktif, misalnya hikayat Amir Hamzah dan Hikayat Hang Tuah.
2)    Babad adalah cerita yang berisi peristiwa sejarah yang diberi bumbu tertentu untuk tujuan si pembuat babad, misalnya Babad Tanah Jawi, Babad Giyanti, Babad Demak, dan lain-lain.
3)    Syair, misalnya Syair Abdul Muluk, Gurindam dua belas.
4)    Suluk, adalah kitab tentang ajaran tasawuf, misalnya Suluk Wujil, Suluk Malang Sumirang,.
5)    Bustanus Salatin karya Nurudin ar Raniri.

6.Seni Pertunjukan

Misalnya di upacara grebeg maulud dan grebeg syawal yang diadakan di Keraton Yogyakarta.


7.Pesantren



8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia
Pesantren




Sejak masuknya Islam ke Indonesia, pesantren merupakan lembaga yang mengajarkan Islam. Pesantren pertama kali didirikan di daerah Jawa dan Madura oleh para kiai. Pesantren pertama ini dibangun pada masa Sunan Ampel yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren kemudian berkembang pesat dan melahirkan kelompok-kelompok terpelajar. Para santri belajar bahasa Arab, kitab Kuning, fiqih, pendalaman Al Quran, tahuhid, akhlak, dan tradisi tasawuf.

Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar Medan.



8.Tradisi


Beberapa tradisi Islam kita warisi sampai sekarang, antara lain ziarah ke makam, sedekah, dan sekaten.

1.    Ziarah, yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksanakan ziarah dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan harapan memperoleh firasat dalam mimpi.

2.    Sedekah, acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.

3.    Sekaten, yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan Sekaten dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon.

Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul 8 Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Berbagai Wilayah di Indonesia.Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan ini menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
                Salam Edukasi…