Hakikat Ideologi Terbuka dan Tertutup Terlengkap

 Hakikat Ideologi Terbuka dan Tertutup



 Hakikat Ideologi Terbuka dan Tertutup: Penjelasan Terlengkap Ideologi Terbuka dan Tertutup

Kata Ideologi berasal dari bahasa Yunani yakni ‘Idea’ yang memiliki arti gagasan atau cita-cita, dan ‘Logos’ yang memiliki arti ilmu. Ideologi ialah sekumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi bisa diartikan juga sebagai cita-cita atau pandangan yang berdasarkan ilmu. Selain itu, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ideologi ialah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi dibedakan menjadi 2 macam yakni ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Lalu apa yang dimaksud dengan ideologi terbuka dan ideologi tertutup itu? apa itu hakikat ideologi terbuka dan hakikat ideologi tertutup?. Berikut ini merupakan pembahasan selengkapnya mengenai ideologi terbuka dan ideologi tertutup.


Pengertian Ideologi Terbuka

Apa itu ideologi terbuka? Ideologi terbuka adalah pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat dinamis dan fleksibel dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Ideologi terbuka ini ada karena sumber dari nilai-nilai yang ada di masyarakat dan mengakar di dalam masyakarat. Sehingga ideologi terbuka ini dapat selalu memenuhi cita-cita bangsa sesuai dengan perkembangan zaman. 


Ciri-Ciri Ideologi Terbuka

Apa saja ciri-ciri ideologi terbuka?. Sebuah ideologi dapat diartikan sebagai ideologi terbuka apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini:

1) Tidak bersifat totaliter atau memaksa, tidak merampas hak yang dimiliki oleh masyarakat, namun lebih bersifat inklusif dan menginspirasi masyarakat supaya mempunyai kehidupan yang lebih bertanggung jawab.

2) Merupakan kekayaan rohani, moral serta kebudayaan masyarakat (falsafah), jadi bukan merupakan milik sekelompok golongan tertentu namun milik masyarakat secara luas.

3) Menghargai pluralitas dalam masyarakat, baik itu dalam hal keberagaman agama, budaya, suku maupun ras. Sehingga dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat sebagai bagian dari kehidupan masyarakat yang majemuk.

4) Bukan sesuatu hal yang diciptakan oleh negara, namun merupakan gagasan yang timbul dari hasil pemikiran masyarakat dan tercermin dari segala sisi kehidupan bermasyarakat.

5) Isi didalamnya tidak operasional secara langsung dan generasi mendatang perlu menggali lebih dalam lagi isi di dalam falsafahnya tersebut dan diaplikasikan dalam situasi yang dihadapi.


Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila merupakan sebuah ideologi terbuka. Hal ini karena Pancasila memiliki ciri-ciri yang selaras dengan ciri-ciri ideologi terbuka. Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka karena memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ini:

1) Pancasila menghargai keberagaman (pluralitas) seperti yang tercermin dalam sila pertama.

2) Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia.

3) Pancasila menghargai kebebasan yang bertanggung jawab.

4) Pancasila ialah pedoman hidup masyarakat, bangsa dan negara serta ideologi politik.

5) Isi Pancasila tidak langsung operasional, hanya berisi lima dasar yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.

6) Pancasila mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tetap relevan dengan segala perkembangan zaman.


Pengertian Ideologi Tertutup

Selain ideologi terbuka, ada juga ideologi tertutup. Lalu apa yang dimaksud dengan ideologi tertutup? Ideologi tertutup adalah suatu gagasan pemikiran atau pandangan yang mutlak yang tidak dapat dipersoalkan lagi mengenai kebenaran di dalamnya dan harus diterima serta dipatuhi oleh seluruh masyarakat. 


Ciri-Ciri Ideologi Tertutup

Seperti halnya ideologi terbuka, ideologi tertutup juga memiliki ciri-ciri yang khas. Lalu apa saja ciri-ciri dari ideologi tertutup ini? berikut ini merupakan ciri-ciri yang dipunyai oleh ideologi tertutup:

1) Memiliki sifat yang otoriter yaitu berusaha mengawasi setiap gerak-gerik masyarakat dan memaksakan kehendak kepada masyarakat.

2) Ideologi tertutup menuntut kepatuhan dan ketaatan mutlak

3) Keberagaman yang muncul di tengah-tengah masyarakat sangat tidak dihargai dan tidak dihormati

4) Merupakan sebuah cita-cita dan gagasan dari sekelompok golongan tertentu serta bukan sesuatu hal yang telah diyakini dan berkembang di masyarakat sebelumnya. Ideologi tersebut digunakan untuk mengubah cara pandang masyarakat.

5) Isi di dalamnya tidak hanya suatu gagasan maupun cita-cita saja namun juga berupa tuntutan yang diwajibkan terhadap masyarakat secara operasional, mutlak dan menyeluruh.

6) Bersifat apriori dan dogmatis sehingga tidak dapat dikritik maupun diubah lagi.


Macam-macam Ideologi Tertutup

Pada sebuah ideologi tertutup terdapat makna menjadi suatu aturan yang tak tertulis, yang memaksa seseorang untuk menaati ideologi tersebut dan mempunyai kebenaran yang mutlak tanpa harus dipertanyakan tentang kebenaran di dalamnya dan harus diterima secara penuh. Ideologi tertutup sendiri memiliki beberapa macam antara lain ideologi komunis, ideologi agama, dan ideologi fasis (fasisme). Berikut ini merupakan pembahasan selengkapnya:

1) Ideologi Komunis

Ideologi komunis atau paham komunisme secara umum adalah sebuah ideologi Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis. Hal ini karena paham atau teori tersebut tidak percaya akan mitos, takhayul dan agama. Oleh sebab itu tidak ada pemberian doktrin terhadap masyarakat, karena di dalam ideologi komunis ada sebuah prinsip yang menyatakan bahwa agama dianggap candu yang membuat seseorang berangan-angan tentang sesuatu hal yang tidak nyata dan rasional serta dapat membatasi diri untuk memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan maju. Adapun beberapa negara yang memiliki ideologi komunis yakni seperti Laos, Korea Utara, Republik Rakyat Tiongkok, dan Vietnam. Inti dari ideologi komunis ini yaitu merupakan penerapan ajaran sosial radikal marxisme-leninisme. Tidak mempunyai kepercayaan terhadap adanya Tuhan (atheis).

2) Ideologi Agama

Ideologi agama ialah sebuah pemikiran dan gagasan, pandangan yang asal mulanya berasal dari pedoman dan pandangan hidup suatu agama yang tercantum di dalam sebuah kitab suci suatu agama dan kebenarannya ialah sesuatu hal yang mutlak dan tidak terbantahkan. Adapun hukum agama yang tertulis di dalam kitab suci merupakan pedoman utama dalam menjalankan segala hal tentang urusan negara dan pemerintahan. Negara yang mempunyai ideologi agama ini hanya mempunyai 1 saja agama atau kepercayaan yang secara resmi diakui oleh negara.

3) Ideologi fasis

Secara etimologi kata fasis berasal dari kata fascismo yang merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa latin ‘fases’ yang mempunyai makna kumpulan tangkai yang diikatkan kepada sebuah kapak, yang merupakan simbol otoritas hakim romawi kuno. Adapun secara umum, ideologi fasis mempunyai beberapa ide atau paham yaitu anti konservatif, anti komunis, dan anti liberalisme. Ideologi fasis mempunyai tujuan yakni untuk menciptakan sebuah ekonomi yang terstruktur yang dikendalikan demi merubah hubungan sosial. Adapun dalam pandangan politik, ideologi fasis (fasisme) ialah sebuah pemikiran atau gerakan politik yang menindas. Di dalam paham fasis memiliki tujuan untuk memaksa individu dan juga masyarakat luas untuk melakukan hal yang seragam seperti yang dikehendaki oleh penguasa. Dengan makna lain, bahwa ideologi fasis mempunyai pengertian sebuah ideologi yang mempunyai paham absolut dan mutlak. Adapun negara-negara yang mempunyai ideologi fasis yakni Italia, Jepang dan Jerman. Namun setelah perang dunia kedua, tidak ada satupun negara yang mengakui ideologi fasis secara terbuka.


Peran Sebuah Ideologi

Tidak dapat dipungkiri bahwa ideologi memiliki peran yang vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut pendapat seorang filsuf berkebangsaan Perancis yakni Professor Paut Ricour dan Jacques Ellul, sebuah ideologi memiliki peranan yang sangat kompleks, antara lain yakni sebagai berikut: 

1) Memiliki peran penting dalam menjembatani para pendiri bangsa dan para generasi penerus.

2) Memiliki peran penting sebagai sebuah jawaban mengenai kebutuhan tentang citra atau jati diri pada suatu kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun sebuah bangsa.

3) Memiliki peran menjadi suatu keyakinan para pendiri yang menguasai dan memberikan pengaruh terhadap seluruh kegiatan sosial.

4) Memiliki peran untuk menanamkan sebuah keyakinan mengenai kebenaran perjuangan kelompok yang berpedoman pada ideologi tersebut.


Fungsi Ideologi

Sebuah ideologi merupakan refleksi dari cara pandang yang mendorong masyarakat untuk mencapai gagasan-gagasan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu ideologi memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun fungsi dari ideologi adalah sebagai berikut ini:

1) Ideologi sebagai norma.

Ideologi memiliki fungsi sebagai norma, di dalam sebuah kehidupan sangat dibutuhkan adanya norma atau aturan yang dapat menjadi pedoman maupun pegangan untuk menjaga kehidupan agar tetap dalam aturan-aturan yang disepakati bersama.

2) Ideologi sebagai sarana pendidikan

Sebagai sarana pendidikan ideologi bisa menjadi alat untuk seseorang maupun masyarakat dalam mendidik anak untuk lebih memahami, menghayati, dan berperilaku sesuai makna yang terkandung di dalam sebuah ideologi yang diyakini.

3) Ideologi sebagai pendorong semangat

Dengan memiliki sebuah ideologi secara tidak langsung akan memberikan individu maupun masyakarat sebuah penyemangat yang akan mendorongnya untuk mencapai cita-cita yang dituju.

4) Ideologi sebagai orientasi dasar

Ideologi  mempunyai fungsi sebagai dasar pemikiran yang menjadi jalan untuk melihat dan membuka wawasan untuk dapat menuntun seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang mulia.

5) Sebagai fungsi kognitif

Ideologi memiliki fungsi kognitif, maksudnya ialah bahwa ideologi merupakan pedoman dalam memahami dan menyelami segala hal yang terjadi di dunia ini beserta dengan keadaan alamnya secara keseluruhan.

6) Ideologi sebagai jati diri bangsa


Macam-macam Ideologi

Terdapat berbagai macam ideologi yang ada di dunia ini. Adapun macam-macam ideologi tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Nasionalisme

Nasionalisme ialah suatu paham atau ideologi yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. 

2) Liberalisme

Liberalisme adalah suatu paham atau ideologi yang mengagungkan kebebasan individu. Liberalisme sendiri berasal dari bahasa latin ‘liber’ yang berarti bebas dan ‘isme’ yang berarti paham atau ajaran. Dalam ajaran liberalisme manusia pada hakikatnya ialah makhluk individu yang bebas, pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat.

3) Sosialisme

Sosialisme ialah suatu ideologi yang menjadi gerakan yang hendak mengubah struktur kepemilikan masyarakat secara politis, serta ingin membangun suatu masyarakat baru atas dasar berbagai aliran dalam sosialisme. Intinya ideologi sosialisme ini mengagungkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi yang pada akhirnya akan tercipta negara tanpa kelas dimana sarana-sarana produksi dimiliki secara bersama.

4) Ekologisme

Ekologisme ialah sebuah ideologi yang mendalami tentang masalah lingkungan dan reaksi terhadap proses industrialisasi yang cenderung memperluas produksi dan konsumsi tanpa memperdulikan keterbatasan.

5) Feminisme

Feminisme merupakan sebuah pemikiran yang terjadi karena didorong oleh realitas di masyarakat, dimana posisi perempuan pada masa-masa tersebut kurang beruntung dibandingkan dengan posisi laki-laki.

6) Marxisme

Marxisme ialah suatu ideologi atau paham yang timbul karena munculnya kapitalisme yang menimbulkan perbedaan kelas dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan penderitaan kaum proletar, sedangkan kaum borjuis semakin kaya.

7) Kapitalisme

Kapitalisme ialah suatu sistem pengaturan proses produksi barang dan jasa melalui harga dan pasar, serta kesejahteraan akan terwujud jika setiap individu diberi kebebasan berusaha, dimana mereka saling berkompetisi di dalam pasar yang bebas dan negara tidak boleh ikut campur di dalamnya. Kapitalisme ini memiliki ciri-ciri pokok yakni para pemilik modal dan para pekerja bebas untuk mengelola modal dan sumber produksi lainnya untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kedua, modal produksi dasar (tanah dan uang) dimiliki oleh individu. Ketiga, peranan negara yang sangat terbatas dalam ekonomi. Keempat, aktivitas ekonomi ditentukan oleh interaksi antara pembeli dan penjual dalam pasar.

8) Ideologi Fasis

Ideologi fasis ialah sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan yang absolut tanpa demokrasi. Dalam ideologi fasis ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasis diambil dari bahasa latin yakni ‘fascis’, yang memiliki arti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol dari kekuasaan pejabat pemerintah.

9) Kolonialisme

Kolonialisme ialah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Faktor penyebab munculnya kolonialisme ialah keinginan untuk menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama dan ideologi, kebanggaan sebagai bangsa yang istimewa, keinginan untuk mencari sumber kekayaan alam dan tempat pemasaran hasil industri.