Harmonisasi dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

 
Harmonisasi dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Harmonisasi dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Konsep harmoni berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata “harmonia” yang berarti terikat secara serasi. Jika dianalogikan dengan musik, harmoni merupakan  keselarasan nada saat dilantunkan secara bersamaan sehingga merdu saat didengar. Harmoni sosial dapat dimaknai sebagai sebuah keadaan masyarakat yang anggotanya saling berhubungan secara baik dan saling menghargai satu sama lain, sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya. 


Harmoni sosial suatu keadaan  keseimbangan dalam sebuah kehidupan,  keharmonisan akan terwujud jika di dalamnya ada sikap saling menghargai dan menyayangi antaranggota keluarga atau masyarakat. Harmoni sosial tidak akan pernah tercapai ketika tidak tercipta kehidupan yang damai serta saling menghargai dari setiap anggota masyarakat yang tinggal bersama dan mempunyai perbedaan. 


Harmoni dalam perbedaan adalah sebuah harapan dalam setiap kehidupan keberagaman masyarakat yang harus dipandang secara optimis untuk merealisasikan hal tersebut. Harmoni sosial adalah suatu keniscayaan. Justifikasi sebuah kebenaran atau keyakinan suatu kelompok dapat diredam jika melihat betapa pentingnya kesatuan dalam keharmonisan. Oleh karena itu, ada beberapa prinsip yang harus dijaga agar harmoni tetap lestari. 


Adapun prinsip-prinsip harmoni dalam keberagaman sosial ini antara lain yakni sebagai berikut:

1. Prinsip-prinsip Harmoni dalam Keberagaman Sosial

a. Mengedepankan semangat egalitarianisme atau kesetaraan

b. Saling pengertian antara sesama anggota masyarakat

c. Mengutamakan toleransi yang tinggi

d. Mengutamakan kerjasama antara sesama anggota masyarakat

e. Menjunjung tinggi keterbukaan

f. Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi, bukan prestise seperti keturunan kesukuan, ras dan lain-lain.


2. Penerapan Prinsip Harmoni Sosial

Harmoni sosial di Indonesia ibarat taman raksasa yang penuh warna warni bunga yang enak dipandang mata. Indonesia bisa menjadi alunan orkestra yang terdiri banyak instrumen musik tetapi enak didengar, itulah harmoni dalam keberagaman. Untuk mewujudkan kondisi di atas, Cadman (2017) menyarankan agar harmoni sosial harus dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain. 


Kondisi ini harus dihadirkan tanpa henti dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Aturan yang proporsional dan seimbang

b. Jalinan hubungan antarbagian masyarakat secara menyeluruh

c. Menghormati segala perbedaan dan berbagai ekspresi budaya

d. Berperilaku secara benar, adil dan sesuai aturan

e. Selalu dilandasi dengan cinta dan kasih sayang

f. Membangun kolaborasi dalam setiap komunitas


Selain menjaga harmoni sosial, hal lain yang tak boleh dilupakan untuk diperhatikan  pada era digital dewasa ini adalah pemahaman dan kesadaran seluruh komponen bangsa dalam bela negara. Prinsip merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang harus dipegang dan ditaati. Harmoni keberagaman merupakan rangkaian kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang dalam masyarakat yang beragam. 


Dengan demikian prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika merupakan kaidah dasar yang harus ada dan ditaati masyarakat Indonesia untuk menciptakan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang. Ada beberapa prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, berikut ini merupakan pembahasan selengkapnya:


3. Prinsip-prinsip Harmoni di Tengah Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Terdapat beberapa prinsip-prinsip harmoni di tengah keberagaman dalam bingkai bhinneka tunggal ika. Berikut ini merupakan beberapa prinsip tersebut:

1) Kesetaraan

Kesetaraan bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama. Dengan identitas pluralis dan multikulturalis, bangunan interaksi dan relasi antarmanusia Indonesia akan bersifat setara. Paham kesetaraan akan menandai cara berpikir dan berperilaku bangsa Indonesia. 


Apabila setiap orang Indonesia berdiri di atas realitas bangsanya yang plural dan multikultural itu. Prinsip kesetaraan perlu diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kemajemukan dalam masyarakat sangat rentan terhadap perpecahan jika prinsip kesetaraan tidak diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Penerapan prinsip kesetaraan tersebut memiliki tujuan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat Indonesia yang beraneka ragam.


2) Toleransi

Sikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang mempunyai pendapat berbeda. Toleransi didasarkan sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani, keyakinan, serta keikhlasan terhadap perbedaan.


3) Kerja sama

Prinsip kerjasama dalam berbangsa dan bernegara pada dasarnya merupakan sebuah perwujudan bentuk kerja sama dalam bidang-bidang tertentu yang dilembagakan. Hal ini menyebabkan setiap orang dan organisasi yang tergabung dalam kerja sama akan ikut tunduk dan patuh pada aturan yang berlaku. Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan antara lain di bidang agama, sosial, politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan.


4) Saling Pengertian

Pengertian adalah refleksi dan realisasi kesadaran akan fakta nyata kehidupan yang tidak selalu sama dan tidak pernah sempurna. Di dalamnya terdapat ketulusan, kesiapan, dan ketegaran untuk menerima kekurangan sekaligus mensyukuri kelebihan diri sendiri maupun orang lain. Pengertian merupakan tindak lanjut dari rasa menghargai. 


Dengan menghargai maka bisa mengerti dan menerima perbedaan sebagai sebuah warna kehidupan. Agar dapat mengimplementasikan saling pengertian sehingga bisa mewujudkan harmoni di tengah keberagaman maka ada beberapa perilaku yang bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain yakni:

a) Bersikap sabar, tulus, toleran dan tegas

b) Meningkatkan kepekaan diri

c) Instrospeksi diri dan tidak cepat menghakimi orang lain

d) Menghindari sikap menonjolkan diri dan merendahkan orang lain

e) Bersikap positif dan menghindari prasangka buruk