Pengertian Manajemen, Karakteristik dan Tugas Manajer, Tingkatan Manajemen, Keterampilan Manajer, Fungsi Manajemen, Alat-alat Manajemen, dan Bidang-Bidang Manajemen Beserta Penjelasannya Terlengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi
Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan
artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Pengertian Manajemen, Karakteristik
dan Tugas Manajer, Tingkatan Manajemen, Keterampilan Manajer, Fungsi Manajemen,
Alat-alat Manajemen, dan Bidang-Bidang Manajemen Beserta Penjelasannya
Terlengkap
Berikut
ini penjelasan selengkapnya:
Dalam menjalankan suatu organisasi, apapun dan
bagaimanapun bentuk organisasinya, dibutuhkan penerapan manajemen. Manajemen
merupakan ilmu tentang upaya pemanfaatan
seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi. Penerapan manajemen dimulai dari
kegiatan perencanaan, penyerahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab, memotivasi
anggota organisasi, dan mengontrol pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen juga merupakan seni. Seni adalah
kekuatan pribadi yang kreatif yang dimiliki individu. Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai. Masing-masing individu memilih sendiri
peraturan dan parameter yang menuntunnya. Seni adalah proses dan produk dari
memilih media dan suatu set peraturan untuk penggunaan media itu, dan suatu set
nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas disampaikan dengan ekspresi lewat
media itu, untuk menyampaikan, baik kepercayaan, gagasan, sensasi, maupun perasaan
dengan cara seefektif mungkin.
Dengan demikian, prinsip-prinsip manajemen yang
telah dipelajari belum tentu menjamin tercapainya tujuan organisasi karena
sangat dipengaruhi oleh faktor media, peraturan, proses, cara penyampaian,
nilai-nilai moral, dan lain sebagainya dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen tersebut di dalam sebuah organisasi. Dalam perkembangan ilmu
pengetahuan saat ini banyak organisasi yang membutuhkan pengelolaan manajemen
dari seorang manajer yang handal dan pengalaman. Oleh sebab itu, wajar saja bila
terdapat rekrutmen manajer perusahaan dengan tidak melalui jenjang karir
organisasi, melainkan langsung saja direkrut dari perusahaan lain karena
perusahaan sudah mengetahui latar belakang dan prestasi manajer tersebut. Untuk
menjadi seorang manajer tidak selalu harus melalui pendidikan formal.
Seorang
manajer adalah seorang ilmuwan sekaligus seniman dalam pengambilan keputusan
sehingga seorang manajer membutuhkan tidak saja ilmu dari pendidikan formal,
tetapi juga pengalaman di lapangan. Dengan bakat dan pengalaman di dunia usaha misalnya, seseorang akan
terbentuk kepribadiannya dengan kondisi lingkungan usahanya, dan secara tidak
langsung mengarah pada pembentukan karakteristik seorang manajer sehingga ia
bisa menjadi seorang manajer.
Unsur-unsur manajemen terdapat dalam
setiap kehidupan manusia. Setiap individu akan selalu berusaha untuk
berkomunikasi dengan individu lainnya, bekerja sama dan memikirkan jalan
terbaik dalam mencapai tujuan dan harapannya. Manajemen telah diakui, baik
sebagai ilmu maupun sebagai seni pendidikan, pemerintah, militer, kesehatan,
maupun dunia usaha. Pengetahuan mengenai manajemen dapat dipelajari dan
keterampilan manajer dapat diaplikasikan dalam setiap kegiatan organisasi.
2.Karakteristik dan Tugas Manajer
Manajer merupakan sebuah profesi, dengan pengetahuan,
kemampuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki manajer
organisasi/perusahaan dapat dikendalikan untuk mencapai tujuan. Manajer
perusahaan ujung tombak dan kunci keberhasilan bagi suatu
organisasi.
Karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang manajer antara lain
adalah sebagai berikut:
1)
Mampu
berkomunikasi dengan baik, menciptakan kerja sama dan saling pengertian.
2)
Mampu
mengendalikan emosi dengan baik
3)
Mempunyai
daya ingat yang tinggi
4) Mempunyai
kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman) dalam bidang kegiatan yang
akan ditangani.
5)
Peka
dan tanggap terhadap perubahan situasi
6)
Sehat
jasmani dan rohani
7)
Mempunyai
kemampuan menganalisis dan mengambil keputusan
8)
Memiliki
inovasi dan daya kreativitas tinggi.
Selain
itu, seorang manajer juga memiliki beberapa tugas-tugas, antara lain yakni
sebagai berikut:
1)
Mengatasi
berbagai masalah dalam organisasi
2)
Menciptakan
kerja sama di dalam organisasi
3)
Mengawasi,
mengendalikan, dan mengembangkan jalannya organisasi.
4)
Menumbuhkan
kepercayaan anggota organisasi
5)
Mengevaluasi
hasil kegiatan
6)
Memperhatikan,
menggali potensi, dan mengembangkan bawahannya
7)
Menjalin
kerja sama dengan pihak-pihak di luar organisasi.
Setiap organisasi atau perusahaan memiliki tiga tingkatan
manajemen, yakni sebagai berikut:
1)
Top
management (manajemen puncak) atau manajemen tingkat atas yang sering disebut
top manager atau chief executive officer (CEO).
2) Middle
management atau manajemen tingkat menengah sering disebut sebagai kepala
bagian.
3) Lower
management atau manajemen tingkat bawah yang dikenal pula dengan istilah
operasional terdiri dari supervisor, kepala seksi, dan mandor.
4.Keterampilan Manajer
Manajer dituntut untuk memiliki beberapa
keterampilan, antara lain yakni sebagai berikut:
1)
Keterampilan
Komunikasi (Human Skill)
Keterampilan
berkomunikasi sangat diperlukan pada semua tingkatan manajemen. Seorang manajer
perlu diperlengkapi pula dengan keterampilan dalam berkomunikasi atau disebut
juga keterampilan kemanusiaan (human skill).Komunikasi merupakan salah satu
kunci sukses atau keberhasilan dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama. Dengan komunikasi yang baik dan persuasif akan membuat karyawan merasa
dihargai sehingga suasana kerja akan lebih nyaman dan
terbuka. Sebaliknya, komunikasi yang tertutup sangat merugikan organisasi karena
banyak dampak yang akan muncul seperti timbulnya kecurigaan, terciptanya gap
antara satu bagian dengan bagian yang lain, tidak ada keterbukaan antara
bawahan dan atasan serta dampak-dampak lainnya yang sifatnya merugikan bagi
keberlangsungan organisasi secara keseluruhan.
2)
Keterampilan
Teknis (Technical Skill)
Keterampilan
teknis sebenarnya lebih difokuskan bagi
tingkatan manajemen bawah. Keterampilan teknis merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya kemampuan dalam memperbaiki mesin, memelihara peralatan kantor,
membersihkan ruangan dan keterampilan teknis lainnya.
3)
Keterampilan
Konseptual (Conceptional Skill)
Penguasaan
keterampilan konseptual sangat diperlukan bagi manajer di tingkat
atas. Keterampilan konseptual merupakan bentuk keterampilan dalam membuat konsep dan gagasan untuk
mengembangkan organisasi. Keterampilan ini disebut juga conceptional skill atau
keterampilan dalam membuat rencana kerja. Konsep dan gagasan harus dijabarkan
menjadi suatu kegiatan perencanaan yang selanjutnya disebut sebagai proses
perencanaan.
Fungsi manajemen merupakan fungi-fungsi mendasar yang
harus selalu ada dalam pelaksanaan kegiatan manajemen. Fungsi manajemen menjadi
acuan bagi manajer untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan.
Masing-masing dari fungsi manajemen tersebut akan
dibahas di bawah ini:
1)
Perencanaan
(Planning)
Langkah
pertama atau tahap pertama yang harus dilakukan seorang manajer adalah
menyusun perencanaan bagi langkah
pengembangan manajemen organisasi yang dikelolanya. Proses penyusunan rencana
melibatkan pemikiran ke depan berkaitan dengan apa yang akan diperbuat dengan
sumber daya yang tersedia.
Dalam menyusun perencanaan yang baik, seorang manajer
akan memperhitungkan berbagai pertimbangan berkaitan dengan pengembangan
organisasi yang dikelolanya seperti berikut ini:
a)
Menganalisis
dan melakukan prediksi untuk masa yang akan datang
b) Menetapkan
sasaran jangka panjang dengan menentukan sasaran yang ingin dicapai dan
menetapkan hasil yang menjadi target dan tujuan akhir.
c) Menentukan
berbagai kebijakan-kebijakan berkaitan dengan metode kerja yang akan
diterapkan.
d) Menyusun
jadwal/program yang harus dilakukan dalam rangka pengembangan organisasi
e) Melakukan
evaluasi anggaran keuangan, dengan menetapkan sumber-sumber keuangan dan
mengalokasikan pos-pos pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan
pelaksanaan rencana.
Dengan menyusun perencanaan dalam
sebuah organisasi diharapkan setiap bentuk kegiatan akan lebih terfokus pada
sasaran yang telah ditetapkan, kinerja lebih efektif, memotivasi pegawai untuk
lebih giat dan berprestasi, memudahkan pengawasan, serta memudahkan manajer
dalam pengambilan keputusan.
2)
Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian
adalah proses yang ditempuh untuk menyusun atau membentuk suatu
organisasi. Pengorganisasian menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian
yang terintegrasi di dalamnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan
hubungan antarsatu bagian dengan bagian lainnya saling memengaruhi dan
berkesinambungan. Salah satu tugas penting organisasi adalah menciptakan
hubungan yang harmonis dalam suatu kelompok yang terdiri dari berbagai individu
dari berbagai macam kepentingan. Pengorganisasian bertujuan membagi pekerjaan
besar ke dalam divisi (bagian) yang lebih kecil dalam organisasi dengan tujuan
untuk mempermudah tugas manajer dalam melakukan pengawasan dan pelaksanaan
kegiatan sehari-hari.
Seorang manajer harus melaksanakan proses organizing yang
sesuai dengan rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja. Pengorganisasian
juga membantu menjelaskan struktur garis-garis wewenang, batas-batas wewenang
dan koordinasi antar bagian dalam organisasi.
Struktur organisasi dibagi menjadi
tiga bentuk, yaitu organisasi garis, organisasi garis dan staf, dan organisasi
fungsional.
a)
Organisasi
Garis
Bentuk
organisasi ini diciptakan oleh Henry Fayol. Organisasi garis biasanya diterapkan
pada organisasi yang masih relatif kecil dengan struktur organisasi yang sangat
sederhana karena jumlah pegawai sedikit dan antara pimpinan dan bawahan saling
mengenal. Struktur organisasi ini hanya mengenal satu komando, yaitu dari
pimpinan ke bawahan, sedangkan tanggung
jawab dilaporkan oleh bawahan kepada atasan.
b)
Organisasi
Garis dan Staf
Struktur
organisasi garis dan staf diciptakan
oleh Harrington Emerson. Sebuah organisasi yang menerapkan bentuk organisasi
garis dan staf biasanya lingkup pekerjaannya lebih kompleks dengan wilayah
kerja yang luas dan jumlah karyawan yang banyak. Karena pekerjaan yang sangat
kompleks maka dalam organisasi status pegawai dibagi menjadi dua bagian, yaitu
kelompok staf sebagai bagian penasihat dan kelompok garis sebagai bagian
pelaksana.
c)
Organisasi
Fungsional
Bentuk
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor .Struktur organisasi
fungsional ini dibagi berdasarkan fungsi pekerjaan. Dalam penerapannya pimpinan
memiliki wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang
masih ada hubungan fungsi yang dipimpinnya. Di lain pihak pimpinan dalam
organisasi tersebut juga dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja yang
kedudukannya lebih tinggi sehingga dalam hal ini tanggung jawab pelaksanaan
tugas tidak hanya kepada satu pimpinan saja.
3)
Menggerakkan
(Actuating)
Menggerakkan
(actuating), dalam hal ini yang dimaksud dengan fungsi manajemen adalah
memotivasi para anggota organisasi dengan kesadaran sendiri untuk bersemangat
dalam bekerja dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Agar penerapannya
efektif dibutuhkan adanya suatu kepemimpinan (leadership) yang mampu
mempengaruhi para pegawai untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran serta terus
bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh.
4)
Pengawasan
(Controlling)
Fungsi
pengawasan (controlling) diterapkan oleh seorang manajer dengan melakukan
penilaian dan mengendalikan jalannya kegiatan organisasi. Fungsi pengawasan
(controlling) bertujuan meluruskan kembali kesalahan dan penyimpangan yang
terjadi agar sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi. Proses pengawasan
dilakukan dengan penetapan standar dan cara kerja, pengukuran prestasi kerja,
memberikan pengarahan dan melakukan tindakan perbaikan. Fungsi-fungsi manajemen
tersebut di atas tidaklah mudah untuk diterapkan karena terdapat beberapa
hambatan. Hambatan dalam penerapan fungsi manajemen dibagi menjadi dua, yaitu
hambatan internal dan hambatan eksternal. Berikut penjelasannya:
a)
Hambatan
Internal
1. Kurangnya
komunikasi antara satu bagian dengan bagian yang lain yang terintegrasi dalam
organisasi sehingga tidak tercipta kesepahaman visi dan misi perusahaan.
2. Para
pegawai atau bawahan atau anggota organisasi belum siap benar untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang telah disusun oleh manajer.
3. Adanya
ketidakpastian dalam pelaksanaan fungsi manajemen disertai dengan saranan dan
prasarana organisasi yang belum mendukung.
b)
Hambatan
Eksternal
1.
Pengaruh
persepsi atau image negatif dari masyarakat luar berkaitan dengan keberadaan organisasi.
2.
Berbagai
peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan
fungsi manajemen yang diterapkan dalam organisasi.
3.
Faktor
iklim dan cuaca yang tidak mendukung.
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi diperlukan
alat-alat atau sarana manajemen yang biasa disebut tools. Tools atau alat-alat
manajemen dikenal juga dengan sebutan 6 M, yakni meliputi sebagai berikut:
1)
Man
(Manusia)
Kehadiran
manusia merupakan faktor yang paling menentukan. Manajemen muncul karena manusia
membuat tujuan dan manusia melakukan proses untuk mencapai tujuan.
2)
Money
(Uang)
Uang
(money) merupakan alat tukar, alat pengukur nilai dan penimbun kekayaan. Uang
merupakan alat yang penting untuk mencapai tujuan organisasi. Seberapa besar
hasil yang dicapai oleh suatu organisasi tercermin dari jumlah uang yang
beredar dalam organisasi tersebut.
3)
Materials
(Materi/Bahan)
Material
atau bahan (materials) merupakan bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, penggunaan material sebagai salah
satu sarana harus benar-benar tepat sesuai kebutuhan.
4)
Machines
(Mesin)
Dalam suatu
kegiatan, baik dalam operasional produksi maupun administrasi perusahaan,
keberadaan mesin sangat amat penting dan dibutuhkan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja bagi manusia.
5)
Methods
(Metode)
Penerapan
metode yang baik dan benar sangat penting bagi pelaksanaan kegiatan dalam suatu
organisasi. Metode kerja dikatakan baik dan benar bila cara kerjanya mudah
dipahami dan pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan segala
aspek meliputi tujuan, sasaran, penggunaan fasilitas, keselamatan, penggunaan
waktu, dan pengalokasian finansial secara efektif dan efisien.
6)
Market
(Pasar)
Hasil
produksi merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Artinya, sejauh mana produk yang dihasilkan mampu menguasai
pasar. Penguasaan pasar sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan karena makin
besar penguasaan pasar semakin terjamin kelangsungan perusahaan. Penguasaan
pasar dilakukan dengan mempelajari perilaku, selera, dan daya beli konsumen
sehingga produk yang dihasilkan sesuai dan laku di pasaran.
Manajemen memiliki beberapa bidang-bidang. Berdasarkan
latar belakang bidang yang dikelola, manajemen dibagi menjadi beberapa bidang:
1)
Manajemen
Produksi
Kegiatan
yang dilakukan dalam manajemen produksi antara lain perencanaan produksi,
pengorganisasian kegiatan produksi, pengarahan dan pengkoordinasian, pengawasan
kegiatan produksi serta pengalokasian berbagai sumber daya seperti Sumber Daya
Manusia, peralatan, pendanaan, dan bahan baku secara efektif dan efisien.
2)
Manajemen
Keuangan
Manajemen
keuangan menitikberatkan pada tanggung jawab atas pengalokasian dan dan
pengelolaan semua aspek keuangan yang digunakan untuk berbagai penggunaan. Kegiatan
yang dilakukan meliputi perencanaan keuangan dan peramalan alokasi dana di masa
yang akan datang, pengkoordinasian berbagai keputusan keuangan, integrasi
dengan pihak eksternal, menyusun informasi berupa catatan dan laporan keuangan
perusahaan termasuk pajak yang menjadi kewajiban perusahaan. Selain itu, manajer
keuangan juga harus mengetahui asal sumber dana, waktu penggunaan dana, tingkat
bunga atas pinjaman modal dan berapa lama pengembalian dana tersebut.
3)
Manajemen
Pemasaran
Manajemen
pemasaran menitikberatkan pada upaya pemasaran produk dengan melakukan analisis
pasar, survei pasar, mempelajari perilaku konsumen, memberikan masukan tentang
atribut produk yang disukai konsumen, merancang bentuk promosi, dan periklanan
dan lainnya dengan tujuan agar produk yang dihasilkan berhasil di pasar. Dalam
manajemen pemasaran dikenal adanya konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang
disebut 4P, yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk mencapai tujuan pemasaran maka manajer pemasaran berusaha untuk selalu mengoptimalkan keempat
aspek tersebut.
4)
Manajemen
Personalia
Manajemen
personalia menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya manusia. Oleh karena
itu, manajemen personalia disebut juga manajemen sumber daya manusia
(SDM).Kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi
penentuan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, penempatan tenaga kerja,
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, penilaian tenaga kerja, dan
pemberhentian tenaga kerja (PHK).
5)
Manajemen
Perkantoran (Administrasi)
Manajemen
perkantoran berhubungan dengan segala aktivitas yang berhubungan dengan
pengelolaan pekerjaan dan administrasi perkantoran, kearsipan serta penyimpanan
dokumen-dokumen penting perusahaan. Manajemen perkantoran berintegrasi langsung
dengan keempat bagian manajemen yang lain.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Pengertian Manajemen, Karakteristik dan Tugas Manajer, Tingkatan
Manajemen, Keterampilan Manajer, Fungsi Manajemen, Alat-alat Manajemen, dan Bidang-Bidang
Manajemen Beserta Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat
Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun
saran, silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam
Edukasi…