![]() |
Sejarah Perang Teluk (Perang Teluk 1 dan Perang Teluk 2) Beserta Penjelasannya Terlengkap |
Sejarah Perang Teluk (Perang Teluk 1 dan Perang Teluk 2) Beserta Penjelasannya Terlengkap
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Hallo
sobat Edukasi Lovers,senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Sejarah
Perang Teluk (Perang Teluk 1 dan Perang Teluk 2) Beserta Penjelasannya
Terlengkap
Berikut Pembahasannya
Setelah
Perang Dunia II, di Timur Tengah berlangsung dua perang besar, yaitu Perang
Irak-Iran dan Perang Irak-pasukan multinasional. Karena terjadi di Teluk Persia
maka kedua perang tersebut disebuk Perang Teluk. Perang Teluk 1 berlangsung
antara negara Irak dan Iran untuk memperebutkan
perbatasan di Selat Shatt al Arab antara tahun 1980-1988.Perang Teluk 2
berlangsung antara Irak dengan pasukan multinasional yang dipimpin oleh Amerika
Serikat untuk mengusir Irak yang menduduki negara tetangganya, Kuwait pada
tahun 1990-1992.Kedua perang tersebut telah menimbulkan berbagai dampak di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Timur Tengah.
1.Sejarah Perang Teluk I
Perang
antara Irak dan Iran yang pecah pada tanggal 22 September 1980 menjadi
perhatian dunia karena mempunyai akibat yang membahayakan perdamaian dunia dan
dapat menyeret terjadinya konfrontasi bersenjata antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Sengketa atau ketegangan antara Irak dan Iran untuk sementara mereda
karena diadakannya Perjanjian Algier pada tahun 1975 yang menyatakan bahwa Iran
akan menghentikan dukungan kepada pemberontak suku Kurdi dan perbatasan
Irak-Iran di Shatt al Arab digeser dari timur ke tengah perairan. Namun,
ketegangan kedua negara tersebut kembali memanas karena Irak mengkhawatirkan
merembesnya pengaruh Revolusi Islam Iran setelah Khomeini berkuasa tahun 1979
sehingga Irak ingin menumbangkan kekuasaan rezim Khomeini di Iran. Selanjutnya,
krisis Irak-Iran semakin meningkat dengan serangan granat pada tanggal 1 April
1980 terhadap Wakil Perdana Menteri Irak Tariq Aziz. Atas terjadinya peristiwa
tersebut, Presiden Irak Saddam Hussein menyalahkan Iran dan sebagai balasan
terhadap Iran, ia mengusir ribuan orang keturunan Iran dari Irak serta mengecam
Ayatullah Khomeini.
Selain itu, Saddam Hussein juga menuntut kepada Iran agar
merundingkan kembali perjanjian tahun 1975 dan mengembalikan tiga pulau kecil
di Selat Hormuz. Pada tanggal 9 April 1980, Menlu Iran Gotbzadeh menanggapi
pernyataan Saddam dan berjanji akan menjatuhkan rezim Baath di Baghdad dan
memutuskan hubungan diplomatik Iran dengan Irak. Ketegangan antara Irak dengan
Iran semakin meningkat setelah Irak mengirimkan pasukannya ke perbatasan
berjumlah 150.000 prajurit. Sebagai balasannya, Iran memperkuat pos-pos
militernya dengan bantuan dari Suriah. Pada tanggal 17 September 1980, kedua
negara tersebut terlibat bentrokan bersenjata sepanjang perbatasan sehingga
pada tanggal 20 September 1980, Presiden Iran Bani Sdr mengumumkan
pengambilalihan komando operasi-operasi militer Iran di perbatasan.
Pada tanggal
22 September 1980, Irak mengerahkan enam pesawat tempurnya untuk menyerang
lapangan-lapangan terbang Iran yang ditanggapi Iran dengan memberikan
perlawanan yang gigih. Serangan udara Irak tersebut menandai pecahnya Perang
Irak-Iran. Di luar dugaan, Iran mampu melancarkan serangan gencar untuk membalas
serangan Irak sehingga Irak tidak berhasil menguasai kota-kota di Iran dengan
cepat. Harapan Saddam Hussein bahwa serangan Irak akan mengobarkan suatu
pemberontakan rakyat Iran melawan rezim Khomeini sia-sia karena
kelompok-kelompok yang saling bermusuhan di Iran saling bersatu menghadapi
invasi Irak. Selanjutnya, di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat,
Irak dan Iran akhirnya bersedia menghentikan tembak-menembak dan mulai
mengadakan perundingan-perundingan untuk menyelesaikan sengketa secara damai. Perang
Teluk I berakhir setelah Dewan Keamanan PBB pada tahun 1989 mengeluarkan
resolusi agar Irak dan Iran melakukan gencatan senjata. Beberapa hari kemudian,
Iran menyatakan akan mengakhiri perang 8 tahun dengan Irak. Menjelang akhir
Perang Teluk I, Irak mengembalikan sebagian wilayah Shatt al Arab kepada Iran.
2.Sejarah Perang Teluk II
![]() |
Sejarah Perang Teluk 2 |
Invasi
Irak ke Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990 menandai terjadinya Krisis Teluk
II. Perang Teluk II diawali dengan penolakan Arab Saudi dan Kuwait untuk
memberikan bantuan kepada Irak dan menurunkan
kuota minyaknya di dalam produksi minyak dunia. Tindakan kedua negara
yang dianggap merugikan Irak tersebut dijadikan alasan oleh Saddam Hussein
untuk menginvasi Kuwait. Selain itu, Sadaam Hussein beranggapan bahwa Arab Saudi dan Kuwait ingin
menghancurkan Partai Baath yang dipimpinnya. Setelah upaya-upaya diplomatik
untuk menyelesaikan sengketa antara kedua negara mengalami kegagalan, Irak
mulai melakukan persiapan-persiapan militer di perbatasan untuk menyerang
Kuwait.
Pada tanggal 15 Juli 1990, Perdana Menteri Irak Tariq Aziz menyerahkan
memorandum kepada Sekjen Liga Arab Gahdli Klibi yang berisi tuduhan bahwa
Kuwait telah mendirikan pos militernya di dalam wilayah Irak dan mencuri ladang
minyak Rumeillah milik Irak. Selanjutnya, isi memorandum tersebut dijadikan
suatu alasan oleh Saddam Hussein untuk melakukan intervensi ke Kuwait. Dengan menguasai Kuwait,
Irak berharap dapat menguasai Arab Saudi dan dapat mengatur kebijaksanaan
politik Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Selanjtunya, pada tanggal 2
Agustus 1990 pukul 4.30 pagi, Irak menyerang Kuwait. Serangan Irak tersebut
hanya memerlukan waktu 4 jam untuk menduduki seluruh wilayah Kuwait. Setelah
Irak menyerbu Kuwait, Presiden Amerika Serikat George Bush atas nama PBB mulai menggalang
dukungan untuk membentuk pasukan multinasional untuk membebaskan Kuwait dalam
operasi Badai Gurun.
Meskipun mendapat tentangan dunia internasional, namun
Saddam Hussein semakin menegaskan aneksasinya atas Kuwait. Akhirnya, pasukan
multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat memberi batas waktu sampai
tanggal 15 Januari 1991 agar pasukan Irak keluar dari Kuwait. Pada tanggal 17
Januari 1991, pasukan multinasional melancarkan serangan udara pertama ke Kota
Baghdad. Selanjutnya, pada tanggal 24 Februari 1991, pecah perang darat antara
pasukan multinasional dengan pasukan Irak. Setelah pecah pertempuran sengit di
perbatasan Irak-Kuwait maka pada tanggal 26 Februari 1991 pasukan Irak berhasil
dipaksa mundur dari wilayah Kuwait. Pada tanggal 28 Februari 1991 diadakan
gencatan senjata antara pasukan Irak dan pasukan multinasional. Gencatan senjata
tersebut terjadi setelah Irak memberi jaminan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa
pihaknya akan menaati semua resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mundur dari
Kuwait.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Sejarah Perang Teluk (Perang Teluk 1 dan Perang Teluk 2)
Beserta Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi
kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk
menjaga kelangsungan web pendidikan ini menjadi lebih baik. Jika ada
permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…