Pengertian Kewirausahaan, Karakteristik Kewirausahaan (Wirausaha), Sikap, Ciri-ciri, dan Jiwa Wirausaha, Tipe-tipe Wirausaha, Perkembangan Wirausaha di Indonesia, dan Peranan Wirausaha dalam Perekonomian Indonesia Beserta Penjelasannya Terlengkap
Kewirausahaan |
Selamat Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi
Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan
artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Pengertian Kewirausahaan, Karakteristik Kewirausahaan (Wirausaha), Sikap, Ciri-ciri,
dan Jiwa Wirausaha, Tipe-tipe Wirausaha, Perkembangan Wirausaha di Indonesia, dan
Peranan Wirausaha dalam Perekonomian Indonesia Beserta Penjelasannya Terlengkap
1.Pengertian Kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan |
Kewirausahaan menurut seorang ahli yang bernama Ducker
pada umumnya menunjuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.
Selanjutnya menurut Ducker,
kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Misalnya, pengusaha yang menghasilkan produk air minum dalam kemasan
seperti Aqua. Sebelum diperkenalkan oleh Aqua, tidak ada produk-produk air minum
dalam kemasan yang ada di pasaran. Namun, Aqua menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda sehingga orang yang melahirkan ide ini bisa disebut wirausaha dan
memiliki watak kewirausahaan.
Kewirausahaan juga dapat
didefinisikan sebagai penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan
masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap
hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian, dan
keberanian menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru.
Secara etimologi, istilah
kewirausahaan berasal dari kata wirausaha (entrepreneur).Wirausaha atau
entrerpreneur adalah seorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber
daya untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau
pengembangan organisasi usaha.
Sebagai wirausaha dapat juga didefinisikan orang
yang mengorganisasi, mengelola, dan berani mengambil dan menanggung risiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Dari berbagai pengertian di atas
dapat kita simpulkan:
1)
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2)
Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
3)
Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan
persoalan dan menahan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.
4)
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan
usaha.
5)
Kewirausahaan
adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang
berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih.
6)
Kewirausahaan
adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan merupakan sifat,
ciri, dan watak seseorang yang memiliki semangat dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Wirausaha merupakan
penggabungan dari kata wira yang mempunyai arti pejuang, gagah, berani dan
teladan dan kata usaha, sehingga wirausaha berarti orang yang gagah berani
serta jujur dalam melakukan usaha.
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai
kemampuan melihat kesempatan-kesempatan bisnis, mengambil keuntungan, serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih tujuan dalam meningkatkan
pendapatan lainnya. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki
jiwa wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam
hidupnya.
Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam
hidupnya. Seorang wirausaha tidak hanya dapat berencana, berkata-kata, tetapi
juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu
tindakan yang berorientasi pada sukses. Karenanya dibutuhkan kreativitas, yaitu
pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam
melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan
kemampuan para pengusaha dalam dunia usaha (business).Padahal, dalam
kenyataannya, wirausaha tidak selalu identik dengan watak ataupun ciri
pengusaha, karena sifat-sifat wirausaha dimiliki juga oleh seorang yang bukan
wirausaha. Menurut Soeparman Soemahamidjaja, wirausaha mencakup semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan. Menurut Prawirokusumo,
wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
(opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.
Kewirausahaan
(entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan
usaha-usaha dan ide-ide barunya. Menurut Suryana proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer, nilai tambah
tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1)
Pengembangan
teknologi baru
2)
Penemuan
pengetahuan baru
3)
Perbaikan
produk (barang dan jasa) yang sudah ada
4)
Penemuan
cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit.
2.Karakteristik Kewirausahaan (Wirausaha)
Karakteristik Kewirausahaan |
Karakteristik kewirausahaan atau wirausaha dapat
ditemukan pada sikap-sikap atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang
wirausaha. Sikap dan tindakan ini biasanya melingkupi sebagian besar dari sikap
seorang wirausaha dalam kesehariannya dan merupakan sikap dan tindakan yang
dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Wirausaha yang berhasil dapat dilihat
dari sikap kesehariannya, antara lain mempunyai komitmen dan tidak
setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan. Ia juga berani mengambil risiko
yang telah diperhitungkan sebelumnya dan berani mengambil peluang sekecil
apapun. Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmeree sebagaimana dikutip
Suryana karakteristik kewirausahaan atau wirausaha antara lain adalah sebagai
berikut:
1)
Desire
for Responsibility
Seorang
wirausaha memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2)
Preference
for Moderate Risk
Wirausaha
lebih memilih risiko yang moderat, menghindari risiko rendah dan risiko tinggi.
3)
Confidence
Wirausaha
memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri untuk bisa berhasil.
4)
Desire
for Immediate Feedback
Seorang
wirausaha selalu menghendaki adanya umpan balik sesegera mungkin.
5)
High
Level of Energy
Seorang
wirausaha memiliki semangat yang tinggi dan selalu bekerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6)
Future
Orientation
Wirausaha
selalu berorientasi ke masa depan, memiliki perspektif dan berwawasan jauh ke depan.
7)
Skill
at Organizing
Wirausaha
memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan
nilai rendah.
8)
Value
Achievement Over Money
Wirausaha
selalu menilai prestasi dengan uang.
3.Sikap, Ciri-ciri, dan Jiwa Wirausaha
Sikap, Ciri-ciri, dan Jiwa Wirausaha |
Wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi
kepada tindakan, dan memiliki motivasi tinggi, dalam mengejar tujuannya. Untuk dapat
mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung
pada diri seorang wirausaha. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat
dan watak yang dimiliki oleh seseorang.
Sifat dan watak yang baik, berorientasi
pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh
seorang wirausaha agar wirausaha tersebut dapat maju dan sukses.
Ciri-ciri seorang wirausaha antara
lain adalah sebagai berikut:
1)
Percaya
diri
2)
Berorientasikan
tugas dan hasil
3)
Pengambil
risiko
4)
Kepemimpinan
5)
Keorisinilan.
6)
Berorientasi
ke masa depan
7)
Jujur
dan tekun
Adapun sifat-sifat dari seseorang
wirausaha antara lain adalah sebagai berikut:
1)
Memiliki
sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme
2)
Memiliki
kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
3)
Selalu
berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
4)
Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
5)
Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
6)
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
7)
Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
Dari beberapa daftar ciri-ciri dan
sifat seseorang wirausaha tersebut, dapat kita identifikasi bahwa kegiatan
sehari-hari dari seorang wirausaha, antara lain adalah sebagai berikut:
1)
Disiplin
Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan
merupakan kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih
keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat
dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus
taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki
kedisiplinan tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan
wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari
kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2)
Komitmen
Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat
progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat
dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama
konsumennya adalah dengan memberikan pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, problem solving (solusi) bagi masalah konsumen dan lain
sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap
konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan
tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian
terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan, yakni
memperoleh laba yang dicita-citakan.
3)
Kreatif
dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan yang sangat sengit, maka seseorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru
yang berbeda dengan produk-produk yang telah di pasaran. Gagasan-gagasan yang
kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baik pun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang
jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang
bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar
laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam
menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu
produk dengan memperhatikan market oriented atau apa yang sedang laku di
pasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka
meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya
peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
4)
Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau realita
sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan dan
tindakan atau perbuatannya. Banyak wirausaha yang berpotensi tinggi, namun pada
akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausaha tersebut tidak
realistis, obyektif, dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena
itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis. Jadi, untuk menjadi wirausaha yang
berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak
kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman
usaha.
5)
Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan,kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai
pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan
yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
6)
Mandiri
Seseorang
dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik
tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap
mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
4.Tipe-tipe Wirausaha
Tipe-tipe Wirausaha |
1)
Innovating
Entrepreneur
Biasanya
orang-orang ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan ingin atau
tertarik pada kemungkinan-kemungkinan untuk dapat dipratikkan.
2)
Initiative
Entreprenuer
Tipe
initiative entrepreneur ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan
inovasi-inovasi yang berhasil yang diketemukan oleh innovating entrepreneur.
3)
Fabian
Entrepreneur
Tipe
fabian entrepreneur ini mirip dengan initiative entrepreneur, tetapi sifatnya
penuh hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya baru akan meniru bila inovasi itu
jelas menunjukkan sesuatu yang
menguntungkan.
4)
Drone
Entrepreneur
Tipe ini
sifatnya menolak untuk menggunakan kesempatan dalam mengubah produksi meskipun
dengan biaya-biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan
produsen-produsen lainnya. Ia tidak menjalankan fungsi wirausaha, tetapi bila ia
dalam posisi mengadakan inovasi, ia menampilkan suatu potensi dan mungkin
merubahnya menjadi salah satu tipe inovasi yang lain apabila ada dorongan yang
efektif yang dapat diketemukan.
Tentu terdapat banyak wirausaha yang berbeda
dengan mereka yang disebutkan di atas. Hal ini tergantung pada keadaan di
negaranya masing-masing. Sekarang ini dimana perpindahan inovasi sudah lebih
mudah dan lancar dan tak ada pembatasan lagi maka kebanyakan dari wirausaha itu
adalah imitative dan bukan inovating entrepreneur.
5.Perkembangan Wirausaha di Indonesia
Perkembangan dunia usaha khususnya di bidang industri
manufaktur sejak Pelita I hingga saat ini telah banyak merubah struktur
perekonomian yang ada di Indonesia. Saat ini sektor industri memiliki kontribusi
yang dominan dalam struktur ekonomi. Dalam struktur PDB tahun 2004 sektor
industri memiliki kontribusi sebesar 28,34% dan sektor perdagangan mempunyai
kontribusi sebesar 16,17%, sedangkan sektor pertanian memiliki kontribusi
sebesar 15,39%.Akan tetapi, perkembangan pada dunia usaha yang ada hanya
didominasi oleh usaha besar, sedangkan untuk usaha kecil dan menengah masih
belum menggembirakan.
Apabila dilihat dari data ekspor nonmigas, Indonesia pada
tahun 2005 maka usaha kecil hanya mennyumbang sebesar Rp 27.700 miliar atau
4,86% dari total ekspor nonmigas sebesar Rp 569,59 triliun. Hingga saat ini
perkembangan wirausaha khususnya usaha kecil dan menengah di Indonesia masih
belum menggembirakan karena masyarakat Indonesia yang masih belum menguasai
sepenuhnya jalur produksi dan distribusi, mulai dari industri hulu sampai ke
industri hilir. Selain itu lembaga keuangan seperti perbankan juga masih kurang
peranannya dalam mendorong perkembangan dunia wirausaha terutama pada tingkat
usaha kecil dan menengah.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak
pertengahan 1997 telah memberikan pengalaman yang berharga kepada masyarakat
Indonesia bahwa menggantungkan harapan kepada orang lain atau bekerja pada
orang lain sudah bukan pilihan lagi pilihan utama sebagaimana yang selama ini
selalu diajarkan. Krisis ekonomi telah menimbulkan gelombang pemutusan hubungan
kerja (PHK) yang menimpa jutaan pegawai. Pada saat krisis tersebut angka
pengangguran melonjak drastis, baik mereka yang menganggur karena belum
mendapat pekerjaan, baru lulus kuliah, maupun para penganggur baru yang berasal
dari perusahaan-perusahaan yang bangkrut karena adanya krisis ekonomi. Akan
tetapi di sisi lain dengan adanya krisis ekonomi telah menumbuhkan kebaikan
berupa lahirnya para wirausaha baru.
Mereka ini adalah orang-orang jeli melihat
peluang dan tidak bergantung dengan orang lain.Ketika banyak orang meratapi
nasibnya yang malang akibat terkena PHK dan tak juga mendapat pekerjaan, mereka
mengarahkan segenap daya dan upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaaan yang
baru.
Tingkat wirausaha di Indonesia memang masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia
Pasifik. Rasio kewirausahaan dibandingkan penduduk di Indonesia hanya 1:83,
sedangkan di Filipina 1:66, Jepang 1:25 bahkan Korea kurang dari
1:20.Berdasarkan rasio secara internasional, rasio ideal adalah 1:20.Jadi
sebenarnya apabila kita melihat rasio yang ada di Indonesia maka masih banyak
peluang wirausaha yang bisa dilakukan karena dari jumlah penduduk yang
berwirausaha masih relatif sedikit bila dibandingkan.
Di Indonesia, gerakan
kewirausahaan sebenarnya sudah ada sejak tahun 1995 antara lain seperti yang
dilakukan pemerintah melalui INPRES No. 4 tahun 1995 mencanangkan sebuah
Gerakan Nasional Memasyarakat dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK).Tujuan
dari gerakan tersebut adalah menumbuhkembangkan budaya kreatif, inovatif, di
masyarakat baik kalangan dunia usaha, pendidikan maupun aparatur pemerintah.
6.Peranan Wirausaha dalam Perekonomian Indonesia
Peranan wirausaha tergantung dari latar belakang suatu
negara, seperti demografi, tingkat pendidikan, kondisi tenaga kerja, regulasi,
dan kemudahan akses ke kreditor. Pada dasarnya wirausaha (entrepreneurship)
dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama, opportunity entrepreneurship, artinya
kewirausahaan yang timbul karena mampu menangkap dan menciptakan
peluang. Kewirausahaan jenis ini umumnya ada di negara-negara maju. Kedua adalah
necessity entrepreneurship, yaitu kewirausahaan yang timbul karena keterpaksaan
atau dipaksa keadaan untuk terus menyambung hidup. Ini umumnya ada di negara
berkembang.
Selanjutnya apabila kita lihat peranan kewirausahaan di Indonesia,
dalam rangka meningkatkan daya dukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
lapangan kerja bagi penduduk Indonesia, masih diperlukan banyak tambahan usaha
baru dari yang sudah ada karena masih tingginya tingkat pengangguran yang
ada. Hal tersebut berarti harus menumbuhkembangkan usaha baru di
Indonesia, padahal infrastruktur untuk mewujudkannya relatif masih sangat
terbatas.
Untuk periode tahun 2014-2019 dicanangkan oleh Presiden Indonesia
untuk menumbuhkan unit usaha UMKM baru di Indonesia. Pengembangan wirausaha baru
terkait dengan upaya menumbuhkan lingkungan usaha yang kondusif, menumbuhkan
kemauan masyarakat untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
berwirausaha dan sistem insentif yang menstimulan masyarakat untuk
merealisasikan membuka usaha baru. Ada korelasi yang positif antara kegiatan
kewirausahaan (entrepreneural activities) di tiap-tiap negara dengan
pertumbuhan ekonominya.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Pengertian Kewirausahaan, Karakteristik
Kewirausahaan (Wirausaha), Sikap, Ciri-ciri, dan Jiwa Wirausaha, Tipe-tipe
Wirausaha, Perkembangan Wirausaha di Indonesia, dan Peranan Wirausaha dalam
Perekonomian Indonesia Beserta Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat
Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada
permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam
Edukasi…