Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap


Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap

Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap

Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap


Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com

Hallo sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap


Berikut Pembahasannya

Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap

Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu seperti Plato, Socrates, dan Aristoteles yang beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran. Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh pemikir di Abad Pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquino. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup, manusia tidak dapat mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa itu.

Sekitar abad ke-17, perkembangan ilmu pengetahuan turut berpengaruh terhadap pandangan perubahan masyarakat di Eropa. Ciri ilmiah mulai tampak di abad itu. Para ahli masa itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia. Perubahan besar di Abad Pencerahan terus berkembang secara revolusioner sepanjang abad ke-18.Hal itu terlihat pada masa Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Prancis. Gejolak yang diakibatkan ketiga revolusi itu terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan mulai menyadari pentingnya mempelajari perubahan masyarakat.

Revolusi mengakibatkan perubahan besar dalam masyarakat. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun goyah. Bangsawan dan kaum rohaniawan yang semula bergelimang harta dan kekuasaan, disejajarkan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh kemudian harus memimpin berdasarkan undang-undang yang telah ditetapkan .Banyak kerajaan besar di Eropa yang jatuh.

Gejolak Abad Revolusi mulai menarik perhatian para ilmuwan hingga muncul pemikiran bahwa perubahan masyarakat dapat dipelajari. Mereka yakin bahwa perubahan masyarakat yang besar suatu saat akan membawa banyak bencana seperti perang, kemiskinan, pemberontakan, dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah apabila perubahan masyarakat dapat diantisipasi secara dini.

Peristiwa apakah yang menurut para pemikir Eropa di abad ke-18 dianggap sebagai ancaman terhadap sesuatu yang bagi masyarakat telah diterima sebagai kenyataan ataupun kebenaran?. Suatu hal yang dianggap sebagai ancaman adalah disintegrasi kesatuan masyarakat Abad Pertengahan, khususnya masyarakat Eropa. Dari sini muncul pemikiran mengenai pentingnya ilmu yang mempelajari masyarakat. 

Beberapa literatur menyebutkan berbagai hal yang mendorong lahirnya sosiologi.

L. Laeyendecker dalam bukunya Tata, Perubahan, dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi menghubungkan kelahiran sosiologi dengan rangkaian perubahan berjangka panjang yang melanda Eropa Barat di Abad Pertengahan. 

Proses perubahan jangka panjang tersebut adalah sebagai berikut.
1)    Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15.
2)    Perubahan di bidang sosial dan politik.
3)    Perubahan berkenaan dengan reformasi Martin Luther.
4)    Meningkatnya individualisme.
5)    Lahirnya ilmu pengetahuan modern.
6)    Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.

L.Laeyendecker menyebutkan ada dua peristiwa revolusi di abad ke-18 yang sangat berpengaruh dan mengubah tatanan hidup masyarakat, yaitu Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.

Sementara itu, Ritzer (1992:6-9) pun merumuskan ada beberapa daftar kekuatan sosial yang mendorong pertumbuhan sosiologi. Kekuatan sosial tersebut adalah sebagai berikut.
1)    Revolusi Politik
2)    Revolusi Industri dan munculnya kapitalisme
3)    Munculnya sosialisme
4)    Proses Urbanisasi
5)    Perubahan Keagamaan
6)    Pertumbuhan ilmu pengetahuan

Berbagai proses perubahan sosial berjangka panjang yang dijabarkan L. Laeyendecker dan Ritzer itulah yang disebut sebagai ancaman terhadap tatanan sosial. Faktor inilah yang merupakan penyebab utama mengapa pemikiran sosiologi mulai berkembang di beberapa negara, terutama di Eropa, seperti Inggris, Prancis, dan Jerman dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. Perubahan sosial masyarakat Eropa mulai terjadi pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.Revolusi industri yang terjadi di Eropa Barat memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat, baik di bidang sosial-budaya, agama, ekonomi, maupun politik kenegaraan. 

Pada awal abad ke-19 pengaruh tersebut tidak hanya meliputi negara Eropa Barat, tetapi juga ke Eropa Timur, Amerika Utara, Amerika Latin, bahkan meliputi negara Asia, Afrika, Australia, dan Oceania.

Revolusi Industri sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, terutama di bidang teknologi. Revolusi industri menimbulkan dampak positif dan negatif. 

Di antaranya adalah munculnya konflik kepentingan sebagai berikut.
a.  Terjadi konflik antara kaum buruh (proletar) yang ditekan oleh golongan borjouis kapitalis (kaum pemilik modal produksi).

b.    Pertentangan antara kaum borjouis yang berupaya merebut kekuasaan politik dari kaum bangsawan (aristokrat).

c.    Pertentangan antara kaum demokrat liberal dengan kaum aristokrat yang berkeinginan tetap memegang hegemoni kekuasaan politik-ekonomi.

d.    Pertentangan antara lapisan bawah yang miskin dengan lapisan atas yang kaya di kota besar akibat dari kesenjangan sosial yang sangat besar (marjinalisasi).

e.    Pertentangan di antara negara industri yang saling memperebutkan wilayah penghasil sumber bahan mentah bagi industri dan daerah pemasaran hasil industri.

Konflik sosial tersebut mengakibatkan terjadinya berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, kemiskinan, kriminal, masalah perekonomian dan politik yang tidak stabil. Timbulnya masalah sosial ini mendorong lahirnya sosiologi karena sosiologi dapat membantu mencari jalan keluar yang dianggap efektif untuk menyelesaikan masalah sosial.

Pemikiran tentang masyarakat sendiri sudah berlangsung sejak lama, kemudian lambat laun berbentuk menjadi sosiologi. Banyak usaha yang bersifat ilmiah ataupun nonilmiah yang membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Salah satu pendorong utamanya adalah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama saat berlangsungnya Revolusi Industri di Eropa yang menimbulkan berbagai dampak yang mengganggu kesejahteraan masyarakat Eropa. 

Selain itu, menurut Berger dan Berger, dua orang kakak beradik ahli sosiologi dari Inggris, kelahiran sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sosial erat kaitannya dengan cara berpikir sosiologi. Pemikiran sosiologi berkembang bila masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap benar. Di saat hal yang selama ini menjadi pegangan mengalami krisis, mulailah orang melakukan renungan sosiologi. Contohnya, masalah disintegrasi kesatuan masyarakat Eropa akibat reformasi agama pada abad ke-16-17.Di beberapa masyarakat Barat perkembangan teknologi dan perubahan ekonomi menimbulkan ketegangan. Banyak peristiwa di bidang politik yang berpengaruh terhadap pola pikir para sosiolog pada abad ke-19.

Walaupun revolusi Prancis telah berakhir, pengaruhnya masih ada berupa pola pikir meruntuhkan feodalisme melalui cara politis. Dampak Revolusi Prancis antara lain timbulnya mobilisasi dari golongan marjinal dan bangkitnya kaum intelektual terhadap kekuasaan yang telah mapan. Auguste Comte dan Emile Durkheim (para perintis sosiologi) adalah tokoh yang pola pikirnya dipengaruhi oleh Revolusi Prancis.

Liberalisme sebagai salah satu hasil dari Revolusi Prancis mendapatkan dukungan dari kelas menengah sebagai suatu protes atas kedudukannya yang bersifat marjinal, ketiadaan kekuasaan politis, dan kesewenang-wenangan dari kaum feodal.

Sebagai gerakan politik, liberalisme juga mendapat dukungan kuat dari kelas menengah masyarakat industri yang mempunyai peranan sentral di bidang ekonomi serta mereka yang mencari kedudukan politis yang penting dan kokoh. Tuntutan kaum liberal adalah kebebasan di bidang politik (demokrasi liberal), kebebasan ekonomi (kapitalisme), dan kebebasan pribadi (individualisme).Para pemuka sosiologi yang hidup pada zaman itu sangat terpengaruh oleh paham tersebut. Apabila paham liberal di Eropa banyak mendapat hambatan dari golongan konservatif reaksioner, di Amerika Serikat paham itu justru dimasukkan dalam konstitusi.
Revolusi industri besar pengaruhnya terhadap pola pikir para sosiolog. 

Ketika masyarakat dan kekuasaan tradisional runtuh, muncul perbedaan antara masyarakat dengan negara. Terjadinya perpecahan antar penguasa absolut dan munculnya golongan menengah pada abad ke-17 mengakibatkan perbedaan antara pribadi dengan warga negara dan antara masyarakat dengan negara menjadi lebih jelas.
Para pelopor sosiologi politik abad ke-19 memihak pada argumentasi perbedaan antara negara dengan masyarakat. Karl Marx misalnya, dengan teori perjuangan kelasnya jelas memihak kepada masyarakat. Sebaliknya, Hegel memihak kepada negara. Para pelopor sosiologi politik menganggap bahwa negara, politik, dan lembaga politik merupakan salah satu bentuk lembaga sosial. Hubungan antar lembaga sosial tersebut merupakan ruang lingkup sosiologi umum. Sementara hubungan antara lembaga sosial dengan lembaga politik menjadi bidang kajian sosiologi politik.
Kesimpulannya adalah ide para sosiolog dibentuk oleh peristiwa sosial politik pada masa kehidupan mereka. Tekanan lebih banyak diletakkan  pada proses industrialisasi yang memiliki pengaruh pada gerak dan pola kehidupan, seperti perkembangan kehidupan perkotaan serta distribusi kekuasaan dan wewenang. Namun, negara juga memiliki pengaruh sehingga dampak peristiwa tersebut menimbulkan bentuk ide yang berbeda, misalnya pada para sosiolog di Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat.


Demikianlah Artikel lengkap yang berjudul Sejarah Sosiologi Beserta Penjelasannya Terlengkap. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers  semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.

Terima Kasih…
Salam Edukasi…