Posisi Indonesia pada Masa Perang Dingin Beserta Penjelasannya
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Halo
sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers semua. Artikel
yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Posisi
Indonesia pada Masa Perang Dingin Beserta Penjelasannya
Berikut Pembahasannya
Untuk
melaksanakan kebijakan politik luar negeri Indonesia pada masa Perang
Dingin. MPR telah menggariskan prinsip-prinsip kebijakan politik luar negeri
Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1)
Pelaksanaan
politik luar negeri bebas aktif ditujukan kepada kepentingan nasional, terutama
untuk kepentingan pembangunan di segala bidang.
2)
Meneruskan
usaha pemantapan stabilitas dan kerja sama di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik
dalam lingkungan ASEAN dalam rangka mempertinggi tingkat ketahanan nasional
untuk mencapai ketahanan regional.
3)
Meningkatkan
peranan Indonesia di dunia internasional dalam rangka membina persahabatan dan
kerja sama yang saling menguntungkan di antara bangsa-bangsa.
4)
Memperkokoh
kesetiakawanan, persatuan, dan kerja sama ekonomi di antara negara-negara yang
sedang membangun lainnya untuk mencapai terwujudnya Tata Ekonomi Dunia Baru.
5)
Meningkatkan
kerja sama antarnegara untuk menggalang perdamaian dan ketertiban dunia demi
kesejahteraan umat manusia berdasarkan kemerdekaan dan keadilan nasional.
Politik
luar negeri Indonesia setelah kemerdekaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
perjuangan diplomasi di forum internasional untuk menjamin penyerahan
kedaulatan dari tangan Belanda dan strategi perjuangan bersenjata yang
digunakan untuk mengusir kekuatan militer Belanda dari Indonesia. Selanjutnya,
dua faktor tersebut tetap memengaruhi politik luar negeri Indonesia sejak zaman
demokrasi liberal hingga masa demokrasi terpimpin. Pada masa demokrasi liberal,
politik luar negeri Indonesia didominasi oleh penggunaan strategi diplomasi,
sedangkan pada masa demokrasi terpimpin politik luar negeri Indonesia
didominasi oleh penggunaan strategi perjuangan bersenjata didukung oleh
strategi diplomasi di forum internasional.
Pada masa Orde Baru dan masa
reformasi politik luar negeri Indonesia kembali menggunakan strategi politik
diplomasi. Orientasi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif tersebut
mengalami pasang surut pada masa Perang Dingin. Pada masa revolusi kemerdekaan
dan demokrasi liberal politik luar negeri Indonesia lebih condong ke Barat. Pada
zaman demokrasi terpimpin politik luar negeri Indonesia lebih condong ke
negara-negara blok Timur. Pada awal Orde Baru politik luar negeri Indonesia
lebih condong ke negara-negara Barat.
Hal itu disebabkan Indonesia membutuhkan
bantuan dari negara-negara Barat untuk melaksanakan pembangunan di
Indonesia. Selanjutnya, setelah peristiwa G 30 S/PKI Indonesia berusaha menjalin
hubungan bilateral dan multilateral dengan semua negara di dunia berdasarkan
prinsip kerja sama yang saling menguntungkan dan saling menghormati. Selain
menjalin hubungan bilateral dengan semua negara di dunia, Indonesia juga aktif
berpartisipasi dalam hubungan multilateral dalam badan kerja sama internasional
dan regional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, Gerakan Non
Blok, OKI, dan APEC. Pada masa Perang Dingin, penerapan politik luar negeri
bebas aktif dilakukan Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia.
Usaha nyata
untuk ikut menjaga perdamaian dunia tersebut dilakukan Indonesia dengan turut
serta mengirimkan kontingen pasukan perdamaian PBB. Indonesia telah mengirimkan
kontingen pasukan Garuda untuk membantu menyelesaikan berbagai konflik yang
terjadi di Timur Tengah, Asia, dan Afrika, antara lain sebagai berikut.
a.
Pengiriman
Pasukan Garuda I Ke Timur Tengah pada tahun 1957 di bawah Komando UNEF.
b.
Pengiriman
Pasukan Garuda II ke Kongo, September 1960-Mei 1961 di bawah UNOC.
c.
Pengiriman
Pasukan Garuda III ke Katanga, Kongo, Desember 1963-Agustus 1964 di bawah UNOC.
d.
Pengiriman
Pasukan Garuda IV ke Vietnam Selatan, Januari 1973-Agustus 1973 di bawah ICCS.
e.
Pengiriman
Pasukan Garuda V ke Vietnam Selatan, Agustus 1973-April 1974 di bawah ICCS.
f.
Pengiriman
Pasukan Garuda VI ke Timur Tengah, Desember 1973- September 1974 di bawah UNEF.
g.
Pengiriman
Pasukan Garuda VII ke Vietnam Selatan, April 1974 di bawah ICCS.
h.
Pengiriman
Pasukan Garuda VIII ke Timur Tengah, September 1974-1979 di bawah UNEF.
i.
Pengiriman
pasukan perdamaian ke Kamboja pada tahun 1989.
j.
Pengiriman
Pasukan Perdamaian PBB ke Lebanon tahun 2007 di bawah UNIFIL.
Selain
itu, pada masa Perang Dingin Indonesia juga aktif mengampanyekan program perlucutan
senjata nuklir dan konvensional untuk mengurangi ketegangan akibat persaingan
negara adidaya pada masa Perang Dingin. Indonesia beranggapan bahwa perlombaan
persenjataan antarblok tersebut telah membahayakan perdamaian dunia. Oleh karena
itu, Indonesia mengimbau kedua negara adidaya untuk berunding guna membahas
pengurangan senjata nuklir dan konvensional untuk mengurangi ketegangan
dunia. Himbauan Indonesia kepada negara adidaya tersebut dikampanyekan Indonesia
di forum-forum Sidang Umum PBB.
Untuk mendukung langkah pengurangan senjata
tersebut, Indonesia juga aktif dalam Komisi Perlucutan senjata PBB dan menandatangani
persetujuan pengurangan senjata nuklir dan percobaan senjata nuklir (Nuclear
Proliferation Treaty) yang diselenggarakan PBB. Selain itu, untuk menciptakan
kestabilan dan perdamaian di kawasan ASEAN pada masa Perang Dingin, Indonesia
bersama-sama dengan negara ASEAN lainnya membentuk zona perdamaian,
kemerdekaan, dan netralitas (Zone of Peaceful Freedom and Neutrality/ZOPFAN)
pada tahun 1972.Kesepakatan ZOPFAN tersebut bertujuan untuk menjadikan kawasan
ASEAN sebagai kawasan yang netral dari pertentangan antarblok dan mencegah
terjadinya peluberan (spill over) konflik antarnegara adidaya pada masa perang
dingin.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Posisi Indonesia pada Masa Perang Dingin Beserta Penjelasannya. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat
Edukasi Lovers semuanya. Jika artikel ini
bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk mengelike dan membagikan artikel
ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini menjadi lebih baik.Jika ada
permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan berikan komentar sobat semua
di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…