Sejarah Berakhirnya Perang Dingin |
Sejarah Berakhirnya Perang Dingin dengan Penjelasan Terlengkap (Runtuhnya Uni Soviet, Penyatuan Jerman, dan Munculnya Amerika Serikat sebagai Kekuatan Dunia)
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Halo
sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat
membagikan artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Sejarah
Berakhirnya Perang Dingin dengan Penjelasan Terlengkap (Runtuhnya Uni Soviet,
Penyatuan Jerman, dan Munculnya Amerika Serikat sebagai Kekuatan Dunia)
Berikut Pembahasannya
1.Runtuhnya Uni Soviet
Runtuhnya Uni Soviet |
Setelah
Gorbachev menduduki posisi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet
menggantikan Brezhnev pada tahun 1985, dunia internasional mengharapkan
terjadinya perubahan di negara blok sosialis tersebut. Sebagai kader partai
komunis yang brilian ia segera melakukan pembaharuan di tubuh partai komunis
Uni Soviet. Salah satu kebijakan dalam bidang militer yang dilakukan oleh Uni
Soviet pada Perang Dingin adalah mengembangkan kemampuan militernya secara
besar-besaran. Kekuatan militer yang besar tersebut dibutuhkan untuk menangkal
dan mengimbangi kekuatan militer Amerika Serikat.
Persaingan kekuatan militer
dua negara adidaya tersebut dilakukan dengan melakukan perlombaan senjata
konvensional dan nuklir serta pergelaran pasukan militer kedua blok di seluruh
dunia. Perlombaan senjata dilakukan dengan membangun berbagai jenis persenjataan
konvensional dan senjata nuklir, seperti berbagai jenis rudal jarak dekat,
sedang, dan jauh. Selain itu, kedua negara adidaya tersebut juga membentuk pakta
pertahanan, yaitu NATO yang didukung
oleh negara-negara blok Barat dan Pakta Warsawa yang didukung oleh
negara blok Komunis.
Pengembangan kekuatan militer secara besar-besaran yang dilakukan
oleh Uni Soviet tersebut ternyata menyedot anggaran yang sangat
besar. Akibatnya, kesejahteraan rakyat diabaikan karena anggaran Uni Soviet
banyak tersedot untuk membangun kekuatan militernya. Oleh karena itu, standar
hidup dan kesejahteraan rakyat blok sosialis berada di bawah standar kehidupan
masyarakat negara-negara Barat. Saat menjadi Sekjen Partai Komunis Uni Soviet
pada bulan Maret 1985, Gorbachev melihat bahwa pembangunan negara-negara blok
Timur jauh tertinggal dibandingkan negara-negara blok Barat.
Hal tersebut
disebabkan sistem ekonomi sentralistis yang menghambat perkembangan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat negara-negara blok Timur. Oleh karena itu, Gorbachev
melancarkan program glasnost dan perestroika untuk melakukan reformasi sistem
sosial, politik, ekonomi, pasar kepemilikan pribadi, kebebasan beragama,
kebebasan berpendapat, dan demokrasi serta pengurangan anggaran militer. Dampak
reformasi di bidang politik yang dicanangkan oleh Gorbachev tersebut adalah
munculnya kesadaran nasionalisme di negara bagian Uni Soviet.15 negara bagian
Uni Soviet tersebut mulai menuntut demokratisasi karena selama ini mereka
tertindas dan dipaksa untuk bergabung dalam Uni Soviet. Oleh karena itu, pada
tahun 1988 Republik Estonia mengusulkan pembaharuan hubungan politik antara
Moskow dengan negara-negara bagian Uni Soviet. Namun, usulan tersebut lamban
ditanggapi oleh Gorbachev sehingga negara-negara bagian Uni Soviet tersebut
sepakat menyatakan kemerdekaannya.
Selanjutnya, Azerbaijan menyatakan merdeka
pada tanggal 23 September 1989, Lithuania pada tanggal 11 Maret 1990, Estonia
pada tanggal 30 Maret 1990, Latvia pada tanggal 4 Mei 1990, Rusia pada tanggal
12 Juni 1990, Usbekistan pada tanggal 20 Juni 1990, Moldavia pada tanggal 24
Juni 1990, dan Ukraina pada tanggal 16 Juli 1990.Akibat terjadinya gejolak
peolitik di Uni Soviet tersebut, muncullah golongan anti-glasnost dan
perestroika di Uni Soviet. Gerakan yang dimotori oleh partai Komunis tersebut
memandang bahwa arus pembaharuan membahayakan persatuan Uni Soviet. Dengan
alasan untuk mencegah hancurnya Uni Soviet, Partai Komunis melakukan kudeta
pada tanggal 19 Agustus 1991 untuk menentang Gorbachev. Namun, kudeta tersebut
berhasil digagalkan karena tidak mendapat dukungan rakyat dan militer Uni
Soviet.
Setelah Gorbachev berhasil menguasai keadaan maka parlemen Uni Soviet
pada tanggal 5 September 1991 mengadakan kongres utusan negara-negara bagian
yang mencanangkan pembubaran pemerintahan pusat Uni Soviet. Selanjutnya, untuk
menjalankan pemerintahan, Gorbachev membentuk dewan negara bersama 10 Presiden
negara bagian Uni Soviet.Pada tanggal 7 September 1991 Presiden Rusia Boris
Yeltsin, Presiden Ukraina Leonid Kravchuk, dan Ketua Parlemen Belorusia Stainslav Shuschencko bertemu untuk
membentuk Persemakmuran Negara Merdeka untuk menggantikan Uni Soviet. Setelah
membentuk PNM, Yeltsin segera memaksa Gorbachev untuk mundur sebagai Presiden
Uni Soviet sejak tanggal 1 Januari 1992.Momentum tersebut menandai runtuhnya
Uni Soviet yang telah berdiri sejak 1917.Selain itu, runtuhnya negara Uni
Soviet menjadi pertanda berakhirnya Perang Dingin karena dengan runtuhnya Uni
Soviet maka Amerika Serikatlah satu-satunya negara adidaya di dunia.
2.Penyatuan Jerman
Penyatuan Jerman |
Sebelum
perang dunia II Jerman merupakan negara yang besar dan kuat. Kejayaan Jerman
mencapai puncaknya pada saat Partai Nazi berkuasa di Jerman di bawah pimpinan
Adolf Hitler. Di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, Jerman mengalami kemajuan yang
cukup pesat, terutama dalam bidang militer sehingga muncullah semangat
imperialisme Hitler yang berambisi menjadi pemimpin dunia. Ambisi Hitler yang
berusaha melakukan ekspansi ke negara-negara tetangganya tersebut memicu Perang
Dunia II yang melibatkan hampir seluruh wilayah Eropa dan benua lainnya. Setelah
mengalami kekalahan dari Sekutu dalam Perang Dunia II, Jerman dibagi menjadi dua
negara oleh negara-negara Sekutu dengan tujuan untuk menghancurkan kekuatan
Jerman sebagai sebuah negara besar. Oleh karena itu, diadakanlah Konferensi
Potsdam pada tanggal 2 Agustus 1945 yang menghasilkan keputusan pembagian
negara Jerman menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan dengan ibu kota di
Bonn dan Jerman Tiimur dengan ibu kota di Berlin.
Selanjutnya, Jerman Barat
diubah menjadi Republik Federal Jerman (RFJ) pada bulan Mei 1949 dengan
presiden pertamanya Theodor Heuss dan Konrad Adenaur sebagai perdana
menteri. Untuk mengimbangi Jerman Barat, di wilayah Jerman Timur juga dibentuk
Republik Demokrasi Jerman (RDJ) pada bulan Oktober 1949 dengan presidennya
Wilhelm Pieck dan Otto Grotewohl sebagai perdana menteri. Pada tahun 1961
dibangun Tembok Berlin oleh Jerman Timur yang memisahkan antara wilayah Jerman
Barat dengan Jerman Timur. Pembangunan Tembok Berlin bertujuan untuk
menghentikan arus eksodus warga Jerman Timur ke Jerman Barat yang semakin
meningkat sejak terjadinya kerusuhan di Jerman Timur pada tahun 1953.Namun,
rakyat Jerman menyebut Tembok Berlin sebagai Dinding Maut karena bangunannya
yang tebal dan kokoh dengan panjang 160 km dan tinggi 4,5 meter dilengkapi
dengan kawat berduri dan diberi aliran listrik.
Selain itu, tembok tersebut
dijaga ekstra ketat oleh pasukan patroli sehingga banyak sekali korban yang
tewas atau tertangkap ketika warga Jerman Timur ingin melintasi tembok
tersebut. Pada tahun 1961 tercatat 3 juta orang Jerman Timur yang lari ke Jerman
Barat yang sebagian besar adalah kaum muda yang tidak ingin hidup di bawah
pemerintahan komunis. Kehidupan di Jerman Barat dan Jerman Timur sangat tajam
perbedaannya. Perekonomian Jerman Barat dilaksanakan dengan sistem kapitalis
sehingga perekonomiannya berkembang sangat pesat. Selanjutnya Jerman Barat
muncul sebagai negara industri maju dan termasuk ke dalam kelompok negara G-7
bersama-sama dengan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan
Jepang. Sebaliknya, Jerman Timur (RDJ) mengikuti blok Timur dengan paham
komunisnya dan bergabung dalam Pakta Warsawa. Berbeda dengan rakyat Jerman Barat
yang bisa menikmati kebebasan, rakyat Jerman Timur hidup di bawah tekanan rezim komunis.
Selain itu,
sistem perekonomian Jerman Timur dikuasai penuh oleh negara sehingga kemajuan
ekonomi Jerman Timur sangat jauh tertinggal dari Jerman Barat dan rakyatnya
hidup di bawah garis kemiskinan karena tidak tercapainya kemakmuran
negara. Kondisi di Jerman Timur yang jauh tertinggal dengan kemajuan yang telah
dicapai oleh Jerman Barat mendorong segera ditetapkannya berbagai pembaharuan
di Jerman Timur. Adapun faktor-faktor yang mendorong segera dilaksanakannya
pembaharuan di Jerman Timur adalah kondisi perekonomian Jerman Timur yang
semakin merosot sehingga banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan
jauh tertinggal keadaan perekonomiannya dengan Jerman Barat yang terus
mengalami kemajuan dengan pesat.
Selain itu, semangat keterbukaan (Glasnost)
yang dicanangkan oleh Presiden Mikhail Gorbachev telah berpengaruh terhadap
pemikiran rakyat Jerman Timur yang berkeinginan terwujudnya pemerintahan yang
demokrasi di Jerman Timur dan bersatunya kembali Jerman Barat dan Jerman
Timur. Sesudah terlepas dari Pengaruh Uni Soviet pada tahun 1989 di Jerman Timur
muncul kelompok pembaharu yang melakukan demonstrasi besar-besaran untuk
menuntut penyatuan kembali Jerman. Selanjutnya, pemerintah Jerman Barat
menyambut baik aspirasi rakyat di Jerman Timur tersebut. Upaya penyatuan dua
Jerman dimulai dengan penyatuan mata uang dan sistem ekonomi. Pada tanggal 18
Oktober 1989, Perdana Menteri Jerman Timur Erich Honecker mengundurkan diri dan
digantikan oleh Egon Krenz. Terpilihnya Krenz membawa perubahan yang berarti
bagi masa depan Jerman Timur.
Salah satu keputusannya yang mendapat sambutan
rakyat Jerman Timur adalah dibukanya kembali Tembok Berlin pada tanggal 9
Nopember 1989 yang semakin membuka jalan bagi terwujudnya reunifikasi
Jerman. Pada tanggal 27 Nopember 1989, Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl
menyampaikan gagasan dibentuknya suatu konfederasi menuju Jerman Bersatu. Pada
tanggal 4 Desember 1989, sekitar 200.000 pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut
penyatuan Jerman. Selanjutnya, karena semakin besarnya tuntutan rakyat maka para
politisi Jerman Timur menyetujui dilaksanakannya pemilu multipartai di Jerman
Timur.
Pada tanggal 18 Maret 1990 untuk
pertama kalinya di Jerman Timur diselenggarakan pemilu secara bebas dan
rahasia. Pemilu tersebut akhirnya dimenangkan oleh Partai Koalisi Kristen
Demokrat atau Uni Demokratik Kristen. Pada tanggal 12 September 1990 diadakan
pembicaraan mengenai reunifikasi Jerman Barat dan Timur yang dihadiri oleh para
pemimpin dari Jerman Barat, Jerman Timur, Amerika Serikat, Inggris, Prancis,
dan Uni Soviet. Akhirnya pada tanggal 2 Oktober 1990 Jerman Barat dan Jerman
Timur bersatu setelah selama 45 tahun terpisah.
3.Munculnya Amerika Serikat Sebagai Kekuatan Dunia
Munculnya Amerika Serikat sebagai Kekuatan Baru Dunia |
Runtuhnya
Uni Soviet memengaruhi perkembangan percaturan politik dunia. Pada saat Uni
Soviet masih berdiri terjadi perimbangan kekuatan antara blok Timur pimpinan
Uni Soviet dan blok Barat pimpinan Amerika Serikat. Persaingan kedua kekuatan
adidaya tersebut dalam bentuk perlombaan senjata nuklir dan konvensional telah
menimbulkan ketegangan dunia dan terjadinya peluberan konflik (spill over)
Perang Dingin ke seluruh dunia. Setelah runtuhnya Uni Soviet tatanan politik
dunia yang semula bersifat dua kutub (bipolar) telah berubah menjadi unipolar
atau satu kutub. Karena tidak adanya perimbangan kekuatan maka sepak terjang
Amerika Serikat dalam perpolitikan menjadi tidak terbendung.
Dalam beberapa
kejadian, Amerika Serikat bersikap arogan dalam menyelesaikan berbagai konflik
yang melibatkan kepentingan Amerika Serikat. Hal tersebut tercermin dari
keputusan sepihak Amerika Serikat untuk menginvasi Irak yang dianggap menyimpan
senjata pemusnah massal tanpa mandat PBB pada tahun 2002.Kebijakan kampanye
antiteror Amerika Serikat ke seluruh dunia yang dilakukan dengan melakukan
penahanan tanpa batas waktu di penjara Guantanamo, Kuba dan pendirian penjara
rahasia (backsites) di seluruh dunia untuk menginterogasi tersangka teroris
telah dianggap melanggar hak asasi manusia.
Langkah Amerika Serikat tersebut
didukung doktrin politik untuk melakukan tindakan militer berupa penyerangan
suatu negara yang dianggap melindungi jaringan teroris (preemptive
strike).Kebijakan tersebut dikritik oleh berbagai negara karena Amerika
Serikat dianggap tidak menghormati
kedaulatan dan integritas negara lain. Meskipun mendapat kritikan dari berbagai
negara atas kebijakan kampanye antiterorismenya, Amerika Serikat tetap
bergeming dengan dalih bahwa upaya itu dilakukan untuk melindungi kepentingan
Amerika Serikat. Munculnya kekuatan Amerika Serikat sebagai satu-satunya
kekuatan dunia juga berdampak pada dominasi Amerika Serikat terhadap PBB.
Dengan
hak veto Dewan Keamanan PBB yang dimilikinya, Amerika Serikat seringkali
berhasil menekan PBB untuk menyetujui kebijakan Amerika Serikat untuk memakai
pendekatan militer dalam menyelesaikan permasalahan dunia. Misalnya, invasi
Amerika Serikat ke Irak yang dilakukan tanpa mandat PBB setelah Amerika Serikat
menuduh rezim Saddam Hussein menyimpan senjata pemusnah massal dan serangan
Amerika Serikat ke Afganistan yang dilakukan dengan dalih untuk menangkap
dalang teror 11 September, Usama Bin Laden.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Sejarah Berakhirnya Perang Dingin dengan Penjelasan Terlengkap
(Runtuhnya Uni Soviet, Penyatuan Jerman, dan Munculnya Amerika Serikat sebagai
Kekuatan Dunia).Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers
semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk
mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini
menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan
berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…