![]() |
TENIS MEJA: Pengertian, Sejarah,Peraturan Permainan,Teknik Dasar Tenis Meja Beserta Penjelasan Terlengkap Mengenai Permainan Tenis Meja |
TENIS MEJA: Pengertian, Sejarah,Peraturan Permainan,Teknik Dasar Tenis Meja Beserta Penjelasan Terlengkap Mengenai Permainan Tenis Meja
Selamat Datang di Web Pendidikan www.edukasinesia.com
Hallo sobat Edukasi
Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan
artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua.Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul TENIS MEJA:
Pengertian, Sejarah,Peraturan Permainan,Teknik Dasar Tenis Meja Beserta
Penjelasan Terlengkap Mengenai Permainan Tenis Meja
1.Pengertian Tenis Meja
Tenis
Meja adalah merupakan salah satu
olahraga bola kecil yang cukup populer dan banyak dimainkan oleh Masyarakat karena
permainan olahraga tenis meja ini tergolong mudah serta tidak memerlukan
tempat yang luas, bahkan permainan Tenis Meja (Ping Pong) ini dapat dilakukan
di dalam ruangan yang tidak terlalu besar.
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau perkumpulan nonformal di masyarakat.
Berawal dari sebuah permainan yang bersifat rekreasi, ping pong atau tenis meja menjadi olahraga serius yang turut dilombakan di ajang Olimpiade. Peminatnya pun tak sebatas pada para atlet tenis meja, tetapi merambah juga hingga ke klub atau perkumpulan nonformal di masyarakat.
Tenis meja, atau ping pong adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal)
atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Tiongkok, nama resmi olahraga ini
ialah "bola ping pong". Permainan ini menggunakan raket yang terbuat
dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa disebut bet, sebuah
bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja.
Induk Olahraga tenis
meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia) dan di dunia adalah ITTF (International Table Tennis
Federation) yang anggotanya mencapai 217 negara dan PTMSI tercatat sebagai
Anggota ITTF sejak tahun 1961.
2.Sejarah Tenis Meja
Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di
mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan
malam. Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya
"whiff-whaff", dan disarankan bahwa permainannya pertama kali
dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana mereka
membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net,
di mana dua bukunya berfungsi untuk memukul bola golf.
Nama
"ping-pong" digunakan hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris
J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama
"ping-pong" kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan
peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja.
Situasi yang
sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama
"ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya
merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama menjadi
"tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun dengan
merek dagang.
Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb,
pencinta tenis meja, yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS
tahun 1901 dan menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang,
pada tahun yang sama, menciptakan versi modern dari raket dengan memasang
selembar karet yang diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah.
Tenis meja mulai
terkenal pada tahun 1901 disebabkan turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan
tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal
1900an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya
bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain
Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di
Inggris, dan diikuti Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926.
London menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933,
Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika,
dibentuk.
Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star
Over China bahwa pihak Komunis di Perang Saudara China mempunyai
"hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris" yang menurutnya
"ganjil".
Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet
digabung dengan lapisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis,
meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat
olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd.
Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan
kecepatan dan perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan
untuk "menurunkan kecepatan permainannya". Tenis meja diperkenalkan
sebagai cabang Olimpiade pada tahun 1988.
Sejarah Tenis Meja
Pada sub bab ini, kita akan
membahas mengenai sejarah tenis meja dunia dan sejarah tenis meja Indonesia
secara khusus.
Sejarah Tenis Meja Dunia
![]() |
Sejarah Tenis Meja Dunia |
Sejarah asal usul permainan
tenis meja ini hampir sama dengan kebanyakan permainan olahraga lainnya yang memakai
raket, yakni pada awalnya hanya dikenal sebagai permainan dan hiburan ringan di
masyarakat. Tetapi mengenai asal mula permainan tenis meja, sejak kapan dan
oleh siapa yang pertama kali menciptakannya, dapat diketahui dari beberapa
sumber bacaan berikut ini.
1.
Pada
zaman manusia purba, di Iran telah memainkan sebuah permainan yang menggunakan
sebatang kayu sebagai pemukul bola tang terbuat dari usus binatang yang telah
diisi angin.
2. Pada
abad ke-12 Bangsa Perancis telah menyukai permainan tenis meja, dimana bolanya
dibuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.
3. Sejak
zaman purba Bangsa Indian telah memainkan permainan yang menyerupai tenis meja.
Bola yang dipakai serupa dengan bola bersayap bulu, pemukul yang digunakan
adalah kayu yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
4. Berbagai
sumber menyebutkan bahwa olahraga permainan tenis meja asalnya dari Inggris.
Permainan ini muncul dari permainan kuno pada abad pertengahan yang
disebut seperti “gossima” dan “whiff-whiff“.
Kemudian permainan ini berkembang lagi, di antaranya oleh angkatan bersenjata
Inggris yang berada di India.
Ada juga, para opsir di
daerah koloninya di Afrika Selatan yang biasa memainkan permainan tenis meja
sebagai hiburan saat waktu senggang mereka. Meja yang dipakai adalah meja tanpa
memiliki ukuran tertentu dengan sebuah net atau jaring pada bagian
tengah-tengahnya, yang dipasang sejajar dengan ujung meja yang dipakai.
Jaring
yang dipakai terbuat dari tali sepatu boat atau
atau seperti perban pembungkus yang diikat ujungnya pada dua buah kursi yang
ditempatkan di kedua sisi bagian tengah meja tersebut. Sementara itu alat
pemukul yang digunakan adalah sebilah kayu yang telah dipotong menurut bentuk
sehingga menyerupai raket yang digunakan seperti saat ini.
Pada
saat itu pemukulnya diberi nama Vellum
racket, yaitu alat pemukul pada permainan tenis meja yang mirip
alat pemukul pada permainan tenis. Serta bola yang dipakai adalah bola yang
dipakai pada permainan tenis, yakni pukul memukul secara langsung.
Di
akhir tahun 1880, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut diganti
bola celluloid. Pada
tahun 1990, permainan tenis meja disempurnakan oleh beberapa negara Eropa
bagian barat. Pada tahun 1903, dibuat suatu ketetapan atau peringatan
kepada para pemain tenis meja atas penggunaan busana malam bagi pria dan wanita
dalam latihannya.
Selain
itu, juga diberikan penjelasan dan petunjuk mengenai teknis terperinci mengenai
karet bintik, pegang penhold,
dan taktik permainan. kemudian olahraga permainan ini semakin populer pada tahun
1905, E. C. Goode dari London mengenalkan raket kepada khalayak dengan
permukaan berupa karet.
Atas
prakarsa Dr. George Lehmen dari Jerman pada tanggal 15 januari 1926, terbentu
sebuah organisasi Internasional Table Tenis
Federation yang kemudian disingkat ITTF, Hown Ivor
Montagu dari Inggris yang menjadi presiden pertamanya. Negara-negara yang
menjadi anggotanya saat itu adalah:
1.
Inggris
2.
Polandia
3.
Jerman
4.
Swedia
5.
Perancis
6.
Cekoslowakia
7.
india,
dan
8.
Jepang.
Bertempat di Memorial hall,
Farringdon Street, di akhir tahun itu juga diadakan kejuaraan Eropa dengan
peserta:
1.
Denmark
2.
Cekoslowakia
3.
Austria
4.
Inggris
5.
Hungaria
6.
Jerman
7.
Swedia
8.
Wales
9.
India
Pada 12 Desember 1926,
disepakati anggaran dasar dan peraturan permainan, sedangkan kejuaraan yang
tadinya antar negara Eropa dijadikan atau dianggap sebagai kejuaraan tenis meja
pertama tingkat dunia.
Kemudian di tahun 1939,
sebanyak 28 asosiasi dari negara-negara terdaftar sebagai anggota ITTF. Sejak
kejuaraan tenis meja dunia pada tahun 1926, selanjutnya untuk setiap tahunnya
diadakan sekali hingga yang ke – 13 pada tahun (1938), kemudian hingga tahun
1945 kejuaraan tidak dapat diselenggarakan karena terganggu perang dunia.
Pada tahun 1946, kejuaraan
dunia yang ke- 14 kembali diadakan, kali ini berlokasi di Paris (Perancis).
Selanjutnya diadakan berkala setiap dua tahun sekali.
Pada
tahun 1946, pertama kali diadakan pertemuan umum (general meeting) selama berlangsungnya kejuaraan dunia
ke – 14 di Paris. Pada tahun 1967, presiden ITTF, Hon Ivor Montagu mengundurkan
diri dari presiden ITTF dan digantikan oleh H. Roy Evans dari Wales. Tahun 1976
bulan Maret, ITTF mengangkat sekjen profesional yang tidak dipilih oleh general meeting yang
berkantor di St. Leonards On Sea di Inggris.
Pada bulan November 1977,
Komite Olimpiade Internasional IOC mengakui cabang olahraga tenis meja sebagai
cabang olahraga Olimpiade dengan ITTF sebagai satu-satunya induk organisasi
internasional yang mengaturnya.
Secara resmi cabang olahraga
tenis meja mulai dipertandingkan pada olimipic game ke – 24 tahun 1988 Seoul.
Akibat pengakuan tersebut, ITTF diharuskan untuk menambahkan dalam peraturannya
yang menyangkut status amatir dan profesional , yaitu pasal 26 dari Olimpic
Charter, yang mana pada peraturan sebelumnya tidak ada.
Kepengurusan H. Roys Evans
berakhir pada tahun 1987. Sedangkan yang terpilih menjadi ketua baru adalah
Ichiro Ogimura dari Jepang. Ichiro Igimura mendapat dukungan penuh dari para
anggota ITTF Asia, Afrika dan Amerika Latin sehingga memenangkan pemilihan
dengan angka yang meyakinkan, yakni mendapat 65 suara dari 104 pemilik hak
suara.
Perubahan dalam sistem
pertandingan mengalami perubahan pada tahun 1991 dalam sistem pertandingan
beregu putra, yang pada awalnya mempertandingkan 9 partai menjadi 5 partai.
Rencana perubahannya sendiri dilakukan pada tahun 1989 di kongres ITTF, setelah
final kejuaraan dunia pada waktu itu antara China dan Swedia yang berlangsung
hampir enam jam.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Olahraga tenis meja di Indonesia
baru dikenal secara umum pada tahun 1930. Pada waktu itu, permainan tenis meja
hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang Belanda sebagai suatu hiburan
rekreasi. Pribumi yang boleh ikut permainan itu hanya golongan-golongan
tertentu, seperti anggota keluarga pamong dari balai pertemuan tersebut.
Pada tahun 1939, sebelum
pecah perang dunia ke-II, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan Persatuan Ping Pong
Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian di kongresnya yang diadakan di Surakarta
tahun 1958, PPPSI mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia (PTMSI).
PTMSI
pada tahun 1960 bergabung menjadi anggota federasi tenis meja Asia, TTFA (Table Tenis Federation of Asia).
Setelah itu tenis meja Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat sejak
berdirinya hingga sekarang. Hal itu dilihat dari munculnya
perkumpulan-perkumpulan tenis meja, serta banyaknya pertandingan tenis meja
yang diperlombakan di arena olahraga tingkat nasional seperti PON, POMDA, dan
Porda.
Setelah terdaftar sebagai
anggota ITTF pada tahun 1961, Indonesia selalu diundang pada
kejuaraan-kejuaraan resmi tingkat dunia. Selain itu, yang perlu diketahui dalam
perkembangan permainan tenis meja nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit
Laga Tenis Meja Utama) yang pertama kali digelar pada awal tahun 1983, hal ini
kemudian digelar setiap tiga bulan sekali, serta Silataruna setiap 6 bulan
sekali sejak 1986.
3.Peralatan Permainan Tenis Meja
1) Raket
01. Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan,
tetapi daun raket harus datar dan kaku. 02. Daun raket minimal 85 %
terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat
diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat karbon (carbon fibre) atau
serat kaca (glass fibre) atau bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan
tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau berukuran
0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai acuan. 03.
Sisi daun raket
yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet licin/halus maupun
bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (tanpa spons) maka
ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari
2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di
dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih
dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat. 04. Pada permulaan
permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung,
seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan
harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/ mencobanya.
2) Bola
Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7
gram. Biasanya berwarana putih atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa
yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila dijatuhkan dari ketinggian
30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara
23–26 cm. Pada bola tenis meja biasanya ada tanda bintang dari bintang 1
hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukkan kualitas tertinggi
dari bola tersebut dan biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.
3) Meja lapangan
Ukuran Meja
Tenis
Terkadang saya melihat ukuran
meja di setiap tempat berbeda-beda, mulai dari pajag meja, lebar meja, tinggi
meja dan masih banyak lagi yang masih saya belum mengetahui.
Dulu saya melihat meja di
sekolah lain, terkadang itu meja membuat sendiri dan ukurannya tidak sesuai
dengan standar ukuran yang umum.
Kalau kita membeli meja yang
baru terkadang ukurannya sudah standar umum mulai panjang tenis meja: 2,74
meter, lebar meja tenis meja: 1,525 meter, tinggi tenis meja: 76 cm, dan warna
tenis meja: Gelap dan pudar yang populer warna hijau, lebar garis pinggir meja:
2 cm.
Ukuran Net Tenis Meja
·
Tinggi
net tenis meja: 15,25 cm.
·
Jarak
tiang dari net meja: 15,25 cm.
Ukuran Bola Tenis Meja
·
Diameter
bola tenis meja; 40 mm.
·
Berat
bola tenis meja: 25 gram.
·
Warna
bola tenis meja: Putih dan orange tidak
mengkilap.
Ukuran Bet Tenis
Meja
·
Berat bet tenis meja kurang
lebih: 150 gram.
·
Daun bet datar dan 85%
dari kayu.
·
Tebal bet busa karet
biasanya adalah 2 mm.
·
Tebal bet karet bintik
maksimal 4 mm.
4.Peraturan Tenis Meja
![]() |
Peraturan Tenis Meja |
Semua permainan atau
olahraga pasti ada aturan dan perangkat permainannya, begitu juga pada permainan tenis
meja supaya permainan bisa berjalan tertib dan berlangsung menarik. Pada
olahraga permainan tenis meja, ada beberapa perangkat yang dibutuhkan dan
semuanya memiliki aturan yang jelas dan harus ditaati oleh setiap pemain,
seperti meja, bola, raket, dan net. Selain dari itu ada juga perangkat
pendukung lainnya yaitu pemain dan wasit.
Berikut ini kita akan
membahas peraturan permainan tenis meja secara lengkap.
Meja
·
Pada
meja tempat bermain tenis meja, permukaan berbentuk segi empat dengan ukuran
panjang 2, 74 m dan lebar 1,525 m, tinggi 76 cm di atas lantai dan harus datar.
·
Permukaan
meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
·
Permukaan
meja boleh dibuat dari bahan apa saja, tetapi harus menghasilkan pantulan
sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
·
Meja
tenis seluruh permukaannya harus berwarna pudar atau gelap dan garis putih
dengan lebar dua cm pada sisi panjang meja 2, 74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.
·
Permukaan
meja dibagi dalam dua bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan
garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
·
Untuk
permainan ganda, semua bagian meja harus dibagi menjadi 2 bagian yang sama
dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus
sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi dua
bagian kiri dan kanan.
Net
·
Perangkat
net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga termasuk
kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
·
Net
harus terpasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang
setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar
meja adalah 15,25 cm.
·
Ketinggian
sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.
·
Dasar
net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangganya.
Bola
·
Bola
harus bulat dengan diameter 40 melimeter.
·
Berat
bola harus 2,7 gram.
·
Bola
harus terbuat dari bahan celulos (celluloid)
atau sejenis bahan plastik berwarna putih atau orange, serta tidak mengkilap.
Raket/Bet
·
Ukuran,
berat dan bentuk tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.
·
Ketebalan
daun raket minimal 85% terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan perekat
yang berserat seperti fiber karbon atau fiber
glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak
lebih dari 7,5% dari total ketebalan 0,35 mm, yang merupakan bagian yang lebih
sedikit/tipis.
·
Sisi
daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet datar
maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol keluar (karet
pletok) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2
mm, atau jika dilapisi karet lunak (sandwich
rubber) atau spons dengan karet bintik di dalamnya maka
ketebalannya tidak lebih dari 4 mm termasuk lem perekat.
– Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal yang bukan karet cellular, sintetik atau karet alam, dengan bintik yang menyebar di permukaan karet secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per cm² dan tidak lebih dari 30 per cm².
– Karet lunak (sandwich rubber) adalah lapisan dari karet cellularyang ditutupi dengan lapisan luar karet bintik biasa. Ketebalan dari akret bintik tidak lebih tidak kurang dari 2 mm.
·
Karet
penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian
yang terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat
ditutupi olah bahan lain atau tidak ditutupi.
·
Daun
raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak
bersambung) dan juga ketebalannya.
·
Permukaan
raket yang tidak ditutupi raket pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak
ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan
warna sebelahnya).
·
Karet
raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, berupa karakteristik
karet secara fisik, atau hal lainnya
– Apabila terjadi sedikit penyimpangan atau kekurangan pada warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan raket.
– Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa atau mencobanya.
5.Cara Bermain Dalam Tenis Meja
Permainan tunggal
·
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
·
Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan
2.
·
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala
penjuru lapangan.
·
Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai
nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
·
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih
nilai adalah 2. misal: 15-13, 18-16
Permainan ganda
·
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
·
Servis bergantian setiap poin kelipatan 2.
·
Pemain bergantian menerima bola dari
lawan
·
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang
kamar sebelah kanan lawan.
·
Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai
nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
·
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih
nilai adalah 2. misal: 13-11, 15-17
6.Teknik Dasar Dalam Permainan Tenis Meja
![]() |
Teknik Dasar Dalam Permainan Tenis Meja |
Ada berbagai teknik dasar
dalam permainan tenis meja yang harus diketahui dan dikuasai seorang pemain, yaitu;
Cara Memegang Bed
Dalam permainan tenis meja,
ada dua cara memegang bed yakni pegangan jabat tangan (shakehand grip) dan
pegangan tangkai pena (penbolder grip).
1. Pegangan jabat tangan
(shakehand grip), cara melakukannya adalah sebagai berikut.
·
Bagian
depan gagang bed dipegang melingkar oleh ibu jari dan jari tangan lainnya, jari
telunjuk terpisah menahan di belakang bet.
·
Posisi
bet berdiri mengarah ke depan dan ke belakang pemain.
Posisi Tubuh
Hal yang penting dalam
teknik permainan tenis meja untuk mengembangkan permainan adalah penempatan
posisi tubuh pada berbagai bentuk pukulan. Cara menempatkan posisi tubuh adalah
sebagai berikut.
1. Berdiri
menghadap ke arah permainan.
2.
Kedua
kaki dibuka sejajar, kedua lutut agak ditekuk, badan agak membungkuk dan salah
satu tangan memegang bed di depan badan.
3.
Berat
badan ditumpukkan pada kedua ujung kaki agar leluasa untuk melakukan gerakan.
4.
Tempatkan
posisi badan di tengah-tengah belakang meja dengan jarak secukupnya.
Pukulan
Jenis
pukulan dalam permainan tenis meja yang akan dibahas yaitu pukulan forehend dan
pukulan backhand.
a.
Pukulan Forehand, cara
melakukannya yang benar adalah sebagai berikut.
·
Berdiri
di belakang meja menghadap ke arah permainan
·
Salah
satu kaki ditempatkan di depan dan lainnya di belakang
·
Salah
satu tangan memegang bed di samping badan dengan lengan bawah membentuk sudut
90°
·
Pukulan
dilakukan dengan menggerakkan bet dari belakang ke depan
·
Bed
harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi.
b.
Pukulan Backhand, cara
melakukannya adalah sebagai berikut.
·
Berdiri
di belakang meja menghadap ke arah permainan
·
Salah
satu kaki ditempatkan di depan dan kaki lainnya di belakang
·
Salah
satu tangan memegang bed di depan badan dengan lengan atas membentuk sudut
kecil dengan tubuh
·
pukulan
dilakukan dari arah belakang ke arah samping depan
·
Bed
harus mengenai bola saat mencapai titik tinggi.
7.Cara Memegang Bet Tenis
Meja
![]() |
Cara Memegang Bet Tenis Meja |
Grip atau
memegang bet tenis meja
adalah salah satu teknik dasar tenis meja yang harus kamu ketahui secara
keseluruhan, karena dengan memegang bet yang
secara benar dapat memudahkan Anda untuk bermain secara benar.
Sehingga
jika kamu terjadi kesalahan atau terbiasa saat memegang bet, akan sulit
untuk dirubah. Ini saya kasih tau tips memegang bed secara
benar.
Sikap Dasar
a. Square Stance
Square
Stance adalah posisi badan yang menghadap penuh ke arah
meja, biasanya posisi ini digunakan dalam menerima servis dari lawan atau
posisi siap kembali setelah menerima pukulan dari lawan.
b. Side Stance
Side
Stance merupakan posisi badan yang menyamping, baik
ke samping kanan maupun ke samping kiri. Pada side stance jarak antara bahu ke
meja atau ke net harus ada yang lebih dekat.
c. Open Stance
Open
Stance adalah modifikasi dari side stance. Stance
ini hanya dilakukan untuk backhand
block, dan kaki kiri agak terbuka keluar dan agak ke depan untuk
pemain tangan kanan.
Cara Servis
a. Shakehands
Grip
Shakehands
grip adalah merupakan cara memegang yang sangat populer
dipakai oleh para atlit sedunia,
karena cara ini memberikan peluang terhadap pemain secara baik yang sudah
berpengalaman dalam bermain tenis meja.
Shakehands
grip yaitu cara pegang yang sangat berguna dan paling
populer dan cara pegang seperti ini, banyak yang sudah disarankan oleh para
pelatih tenis meja baik dalam negara ataupun luar negara.
b. Penholder
Grip
Cara
memegang Bet grip dengan penholder adalah bet yang
sering populer, karena jenis pukulan andalan yaitu pukulan forehand, namun
sangat sulit untuk dipraktekkan.
Backhand umumnya
sering digunakan untuk pemain yang sangat memiliki pergerakan kaki yang cepat,
dan membuat pemain sangat banyak yang ingin mencobanya .
Jenis
Pukulan Tenis Meja
Di dalam bermain tenis meja
tidak sembarang untuk memukulnya dalam permainan tenis meja. Harus menguasai
teknis dan cara melakukan pukulan yang benar,
Karena
pukulan bermain tenis meja menjadi salah satu penting bagi kalian untuk bisa
mengalahkan lawan saat bertanding di tengah lapangan tenis meja.
Lalu apa saja yang Anda harus
ketahui tentang jenis-jenis teknik pukulan dalam permainan tenis meja.
Nah ini saya ada kesempatan
untuk menerangkan secara lengkap tentang jenis teknik pukulan tenis meja, saya
akan bahas secara satu persatu.
·
Push
Jenis
teknik ini biasanya dengan memukul bola memakai gerakan atau mendorong
posisi bed yang
telah terbuka.
Pukulan
ini biasanya dilakukan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push itu sendiri dan
pukulan chop dari
lawan., ada dua jenis pukulan push yaitu forehand push dan backhand push.
· Chop
Chop merupakan
salah satu cara memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan
kapak,
chop umumnya
digunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam-macam, terkadang kita
sulit mengambilnya, pukulan chop ada
dua macam yaitu topspin, backspindan sidespin.
· Spin
Spin ini
ketika memukulnya bet nya
biasanya posisi di miringkan sedikit pukulan, ini menjadi salah satu serangan
selain pukulan smash.
Dan ada tiga jenis spin yaitu topsin, backspin dan sidespin.
· Lop
Teknik memukul bola lambung ke
arah lawan yang dilakukan secara keras agar lawan sulit mengembalikan bola ke
arah pertahanan
· Smash
Teknik
pukulan smash pukulan bola ini yang dilakukan dengan lawan biasanya cara smah secara kuat
tenaga. Biasanya begitu kalau kita lihat di pertandingan tenis meja.
· Blok
Pukulan
blok merupakan teknik memukul bola dengan gerakan yang menghentikan bola dalam
sikap bet yang
tertutup.
biasanya
pukulan blok ini digunakan untuk mengembalikan bola -bola drive.
· Servis
pukulan servis ini digunakan
untuk memberikan bola pertama ke dalam permainan dengan berbagai macam cara,
bisa juga digunakan untuk bola memantul untuk mengawali servis.
Kemudian
dipukul dengan bet dan
bola dianjurkan melewati atas net hingga akhirnya memantul di daerah meja
lawan.
· Drive
Drive adalah
cara pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari arah bawah dan selalu geser
ke atas melalui posisi bet dalam
keadaan tertutup .
Pukulan drive dapat di pakai
oleh pemain tenis meja sebagai pukulan serangan dan dapat disesuaikan dengan
keinginan pemain, dalam permainan tenis meja ada dua macam pukulan yaitu forehand drive dan backhand push.
8.Sistem Score Tenis Meja
Berikut
ini menghitung score tenis meja, seorang pemain akan mendapatkan satu angka
bila pemain itu baik yang dilakukannya atau melakukan servis dengan
baik.
Apabila
seorang lawan tidak bisa mengambil bola servis maka
yang berhak untuk mendapatkan poin orang
yang melakukan servis tersebut.
Pemain
Kehilangan Nilai
·
Dia
gagal yang melakukan servis dengan
sempurna.
·
Lawan
membuat servis yang
sempurna atau mengembalikan bola dengan sempurna, tetapi pemain tersebut tidak
berhasil mengembalikan dengan sempurna.
·
Jika bet atau
pemukulnya yang dipakai buat menangkis bola menyentuh net pada waktu bola di
dalam permainan in play.
·
Jika
tangannya bebasnya menyentuh bidang permainan atau meja pada waktu bola dalam
permainan.
Perhitungan
Nilai Poin
·
Setiap game dimenangkan
oleh pemain atau pasangan lawan.
·
Setiap
permainan dimenangkan oleh pemain atau pasangan yang telah terdahulu mencapai
nilai 21.
·
Di
dalam duece, perpindahan
bola dilakukan setelah mencapai nilai ataupun tidak, tetapi bola harus pindah
atau bergantian.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul TENIS MEJA: Pengertian, Sejarah, Peraturan
Permainan, Teknik Dasar Tenis Meja Beserta Penjelasan Terlengkap Mengenai
Permainan Tenis Meja. Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers
semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk
mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini
menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan
berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…