Sejarah Kabinet-Kabinet di Indonesia Selama Masa Demokrasi Liberal |
Sejarah Kabinet-Kabinet di Indonesia Selama Masa Demokrasi Liberal
Selamat Datang di Web Pendidikan edukasinesia.com
Halo
sobat Edukasi Lovers, senang sekali rasanya pada kesempatan kali ini saya dapat membagikan
artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat Edukasi Lovers
semua. Artikel yang akan saya bagikan pada kesempatan kali ini berjudul Sejarah
Kabinet-Kabinet di Indonesia Selama Masa Demokrasi Liberal
Berikut Pembahasannya
Di
Indonesia selama masa demokrasi liberal seringkali terjadi pergantian kabinet
karena adanya mosi tidak percaya dari partai oposisi dalam DPR. Jatuh bangunnya
berbagai kabinet tersebut menyebabkan terhambatnya program pembangunan
pemerintah karena program kerja setiap kabinet tidak bisa dijalankan dengan
baik. Dalam UUD 1950 ditetapkan bahwa sistem demokrasi yang digunakan adalah
demokrasi liberal, sedangkan sistem pemerintahannya adalah kabinet
parlementer. Dalam kabinet parlementer, kekuasaan pemerintahan tertinggi
dipegang oleh perdana menteri, Presiden hanya berkedudukan sebagai kepala
negara. Perdana menteri bersama para menteri (kabinet) bertanggung jawab kepada
parlemen (DPR).
Dalam
sistem demokrasi liberal, kedaulatan rakyat disalurkan melalui partai
politik. Partai yang mempunyai wakil di pemerintahan disebut partai
pemerintah. Sedangkan partai yang tidak
mempunyai wakil di pemerintahan disebut partai oposisi. Kabinet
Parlementer yang berkuasa di Indonesia mengalami silih berganti menjalankan
pemerintahan. Ketidakstabilan politik ini karena adanya mosi tidak percaya oleh
oposisi dalam parlemen akibat kebijakan kabinet yang berkuasa.
Kabinet
yang kebijakannya tidak selaras dengan kehendak mayoritas anggota parlemen
dapat dijatuhkan walaupun kabinet itu belum sempat menjalankan
program-programnya. Itulah yang mengakibatkan silih bergantinya kabinet. Kabinet-kabinet
di Indonesia selama masa demokrasi liberal tersebut, antara lain yakni sebagai
berikut.
1.Kabinet Natsir
Kabinet
Natsir berlangsung antara 7 September 1950-21 Maret 1951.Kabinet Natsir ini
dipimpin oleh Moh. Natsir dari partai Masyumi. Program kerja Kabinet Natsir,
antara lain yakni sebagai berikut.
a)
Melaksanakan
Pemilu untuk memilih anggota Konstituante
b)
Menyempurnakan
struktur pemerintahan dan kelengkapan negara.
c)
Menstabilkan
keamanan negara
d)
Reorganisasi
angkatan perang
e)
Menyelesaikan
masalah Irian Barat
Namun,
sebelum menyelesaikan programnya, kabinet Natsir telah jatuh pada tanggal 21
Maret 1951 karena mosi tidak percaya DPR mengenai pembentukan DPRD yang dinilai
terlalu menguntungkan Masyumi.
2.Kabinet Sukiman
Kabinet
Sukiman berlangsung antara 26 April 1951 sampai dengan 23 Februari 1952.Kabinet
Sukiman dipimpin langsung oleh dr. Sukiman dari partai Masyumi. Program kerja
Kabinet Sukiman berusaha meneruskan program kerja kabinet Natsir. Namun, sebelum
melaksanakan programnya kabinet Sukiman telah jatuh pada tanggal 23 Februari
1952 karena mosi tidak percaya DPR mengenai program bantuan militer Amerika
Serikat Mutual Security Act yang dianggap menyalahi politik luar negeri bebas
aktif Indonesia.
3.Kabinet Wilopo
Kabinet
Wilopo berlangsung antara 30 Maret 1952-3 Juni 1953. Kabinet Wilopo dipimpin
oleh Mr. Wilopo dari PNI. Program kerja kabinet Wilopo berusaha meneruskan
program kerja kabinet Sukiman dan melaksanakan politik luar negeri bebas
aktif. Namun, sebelum melaksanakan programnya kabinet Wilopo telah jatuh pada
tanggal 3 Juni 1953 karena mosi tidak percaya DPR atas penyelesaian kasus tanah
di Tanjung Morawa dan masalah alokasi keuangan di Sulawesi.
4.Kabinet Ali-Wongso
Kabinet
Ali-Wongso berlangsung antara 1 Agustus 1953-24 Juli 1955.Kabinet Ali-Wongso
dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo dari PNI dan Mr. Wongsonegoro dari PIR sebagai
wakil PM.
Program kerja kabinet Ali-Wongso, antara lain yakni sebagai berikut.
a)
Menumpas
pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)
b)
Melaksanakan
Pemilu
c)
Mengembalikan
Irian Barat
d)
Menyelenggarakan
KAA (Konferensi Asia Afrika)
Masa
pemerintahan kabinet Ali-Wongso terganggu oleh pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Aceh dan Sulawesi Selatan. Salah satu
prestasi kabinet Ali-Wongso adalah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika
(KAA) di Bandung pada tahun 1955 dengan sukses. Kabinet Ali-Wongso jatuh pada
tanggal 24 Juli 1955 karena peristiwa 27 Juni 1955 mengenai pergantian pimpinan
TNI AD.
5.Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet
Burhanuddin Harahap berlangsung antara 24 Agustus 1955-3 Maret 1956 yang
dipimpin oleh Burhanuddin Harahap dari partai Masyumi. Kabinet Burhanuddin
Harahap berhasil menyelenggarakan Pemilu 1955 dengan sukses. Kabinet ini
berakhir pada tanggal 3 Maret 1956 setelah menyerahkan mandat pemerintahan
setelah DPR hasil Pemilu 1955 terbentuk.
6.Kabinet Ali Sastroamijoyo II
Kabinet
Ali Sastroamijoyo II berlangsung antara Maret 1956-Maret 1957 dengan dipimpin
oleh Ali Sastroamijoyo dari partai PNI. Banyaknya pemberontakan di daerah dan
ketidakstabilan politik menyebabkan kabinet Ali Sastroamijoyo II jatuh dan
digantikan oleh kabinet Juanda.
7.Kabinet Juanda
Kabinet
Juanda dilantik pada tanggal 9 April 1957 dengan dipimpin oleh Ir.
Juanda. Program kerja kabinet Juanda atau kabinet Karya, antara lain yakni
sebagai berikut.
a)
Membentuk
Dewan Nasional
b)
Normalisasi
keadaan Republik Indonesia
c)
Pembatalan
KMB
d)
Merebut
Irian Barat
Pergantian
kabinet pada masa demokrasi liberal tersebut menyebabkan ketidakstabilan
politik nasional. Selain itu, pembangunan tidak dapat dijalankan dengan baik
karena setiap kabinet tidak mampu menyelesaikan masa jabatannya hingga
tuntas. Situasi tersebut disebabkan persaingan antarpartai politik yang saling
berebut kekuasaan.
Demikianlah
Artikel lengkap yang berjudul Sejarah Kabinet-Kabinet di Indonesia Selama Masa Demokrasi
Liberal. Semoga
dapat bermanfaat bagi Sobat Edukasi Lovers
semuanya. Jika artikel ini bermanfaat sudi kiranya bagi sobat semua untuk
mengelike dan membagikan artikel ini untuk menjaga kelangsungan web pendidikan edukasinesia.com ini
menjadi lebih baik. Jika ada permintaan, pertanyaan, kritik, maupun saran, silahkan
berikan komentar sobat semua di kolom komentar di bawah ini.
Terima Kasih…
Salam Edukasi…