Sejarah Musik Pop, Rock, Dangdut, Jazz, Reggae, Rhytm&Blues, Ska dan Klasik

Sejarah Musik Pop, Rock, Dangdut, Jazz, Reggae,  Rhytm&Blues, Ska dan Klasik


Sejarah Musik Pop, Musik Rock,Musik Dangdut,Musik Jazz,Musik Reggae, Musik Rhytm&Blues, Musik Ska dan Musik Klasik Beserta Penjelasannya Terlengkap

Sejarah musik pop, musik rock, musik dangdut, musik jazz, musik reggae, musik rhytm&blues, musik ska, dan musik klasik merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari untuk menambah pengetahuan dan wawasan sobat semua. Berikut ini merupakan penjelasan selengkapnya mengenai beberapa jenis musik tersebut:


1. Sejarah Musik Pop

Bagaimana sejarah musik pop? I Sejarah perkembangan musik pop di Indonesia bisa dikatakan diawali oleh sebuah grup musik yang cukup terkenal pada tahun 1970-an. Nama grup musik tersebut yakni Koes Plus. Lagu Koes Plus tergolong sederhana, tidak rumit baik dari segi syair, musik maupun melodinya dan mudah diterima oleh masyarakat. Ciri khas dari grup musik Koes Plus ini ialah perpaduan suara antara vokalisnya yakni adanya suara satu dan suara dua. Bahkan, lagu-lagu Koes Plus banyak didaur ulang oleh musisi sekarang ini. Musik-musik Koes Plus masih eksis dan diterima oleh masyarakat hingga saat ini.


Hal ini dapat terjadi karena lagu yang sederhana tersebut diaransemen ulang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang dan dinyanyikan oleh penyanyi yang menjadi idola baru. Dengan begitu, anak-anak muda pun menyukai lagu-lagu Koes Plus. Grup musik Koes Plus ini dibentuk pada tahun 1969. Koes Plus merupakan pelopor musik pop di Indonesia. Seandainya grup musik ini tidak muncul di Indonesia, sulit dibayangkan bagaimana perkembangan musik pop di Indonesia. Grup musik lain yang seangkatan dengan Koes Plus adalah Panbers, Mercy’s dan D’Lloyd. Namun, Koes Plus tetap menjadi pelopor musik pop ini. Grup musik lainnya tersebut meniru apa yang telah dilakukan oleh Koes Plus. Misalnya seperti membuat album Melayu dan pop Jawa.


Pada tahun 1972-1976, Koes Plus mengalami puncak popularitas. Bahkan menurut catatan, pada tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 album termasuk album instrumentalia dan tahun 1975 mereka mencetak 10 album. Seharusnya rekor ini dapat dicatat pada buku rekor dunia (Guiness Book Of Record). Walaupun kebanyakan lagu-lagu Koes Plus sederhana dan mengandalkan tiga kunci yaitu C-F-G, produksi lagu dan album yang sedemikian banyak tetap merupakan prestasi tersendiri. Sekitar tahun 1976, Koes Plus mulai redup. Mungkin karena generasi yang berganti dan selera musik masyarakat yang terus berkembang. Sekitar tahun 1978, Koes Plus benar-benar lesu. 


Kelesuannya digantikan oleh penyanyi solo ataupun grup yang terus menerus berganti dari tahun ke tahun. Sekitar tahun 1980-an musik pop Indonesia dihiasi dengan penyanyi solo wanita seperti Vina Panduwinata, Ruth Sahanaya, Titi DJ, Tri Utami, dan teman-teman mereka. Keberadaan mereka kemudian digantikan dengan datangnya penyanyi generasi selanjutnya seperti Krisdayanti, Rossa, dan penyanyi-penyanyi lainnya. Begitu juga yang terjadi dengan grup-grup musik pop Indonesia. Grup musik yang pertama terkenal sekitar tahun 1970 sampai 1980-an antara lain yaitu Koes Plus, Eka Sapta, Panber’s, Mercy’s D’Lloyd, Favourites. Selanjutnya masuk grup-grup musik seperti Gigi, Sheila on 7, Peterpan, Naif, Ada Band, Radja. 


Biasanya grup musik pop akan membawa karakter mereka yang khas dalam hal penampilan dan formasi anggotanya. Kedua, mereka juga mengikuti perkembangan trend yang terjadi. Misalnya pada pertengahan tahun 1990-an banyak bermunculan grup musik pop pria yang sering disebut boyband seperti Trio Libels, Coboy, dan Cool Colors. Ketenaran mereka tidak bertahan lama dan digantikan oleh grup musik dalam format grup band yakni adanya vokalis dan para pemain musik, seperti grup band Gigi, Padi, dan Sheila On 7.


2. Sejarah Musik Rock

Bagaimana sejarah musik Rock? I Musik rock merupakan salah satu jenis aliran musik yang berirama keras. Musik ini mendominasi musik populer di Barat sejak tahun 1955, dimulai dari Amerika Serikat. Musik rock lahir dari kultur dan musik tradisional, jazz, musik gereja, blues, country, dan musik barat yaitu musik klasik. Musik rock mulai menjadi aliran musik sejak tahun 1959 dengan pemusik berkulit putih. Jenis musik rock pertama adalah rock ‘n’ roll, muncul di Amerika Utara pada tahun 1950. Pada waktu itu musik rock ini disebut musik rock ‘n’ roll. Lama kelamaan musik ini disebut musik rock saja. 


Musik rock ‘n’ roll merupakan kombinasi dari R&B jump blues, gaya cocal grup doo wop, gaya piano blues boogie-woogie, dan gaya musik country honky tonk. Seorang tokoh penyanyi yang menampilkan musik rock adalah Elvis Presley, pada akhir tahun 1950. Pada tahun 1950 musik rock ‘n’ roll disamakan dengan musik hitam R&B. Rock ‘n’ roll merupakan aliran musik pertama yang merilis rekaman dan promosi di radio. Masa jaya musik rock ‘n’ roll ini hanya berlangsung selama sekitar 5 tahun yaitu dari tahun 1955 sampai tahun 1959. Pada tahun 1960, The Beatles datang ke kota New York untuk siaran di radio. The Beatles mengkombinasikan gitar dengan bas rock and roll. Setelah tahun 1960, musik rock mengalami perubahan dengan ciri khas yang baru. Yaitu, seperti musik populer Amerika. The Beatles pada tahun 1967 melahirkan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band, yang merupakan album rock pertama. 


Hal ini menjadi standar baru bagi dunia rekaman pada waktu itu. Sekali lagi musik Amerika menanggapi perubahan yang terjadi pada musik dengan jenis musik baru, teknologi dan gaya yang baru. Pada tahun 1980-an, beberapa grup musik rock mendapatkan minat penggemar yang cukup besar. Beberapa di antaranya adalah Queen, The Rolling Stones, Aerosmith, dan beberapa grup ternama lainnya. Mereka semua ini bahkan masih tetap terkenal sampai saat ini. Yang selanjutnya muncul pada era tahun 1990-an adalah Bon Jovi, Red Hot Chilly Peppers, U2 dan sebagainya. Di Indonesia musik ini dipopulerkan oleh grup-grup musik seperti God Bless yang kemudian menjadi Gong 2000 pada tahun 2000. Pada tahun 1990-an musik ini dipopulerkan oleh grup musik Boomerang, Jamrud, dan Slank. Kemudian pada tahun 2000-an ini muncul lagi band rock yang cukup terkenal yaitu Pas Band.


3. Sejarah Musik Dangdut

Bagaimana sejarah musik dangdut? I Sejarah musik dangdut yaitu berawal dari periode kolonial Belanda, waktu itu ada perpaduan alat musik Indonesia, Arab, dan Barat, yang dimainkan bersama-sama dalam tanjidor. Musik ini merupakan orkestra mini yang khas dan dipertunjukkan sambil berjalan oleh para budak peliharaan tuan-tuan kulit putih penguasa perkebunan di sekitar Batavia. Sepanjang abad ke-19 banyak pengaruh dari luar diserap oleh masyarakat Indonesia. Misalnya, pengaruh dari Cina yakni ansambel Cina-Betawi yang disebut gambang kromong dan juga keroncong. 


Pada tahun 1940, musik tradisional tersebut secara bertahap bercampur dengan musik Melayu yang sudah modern waktu itu. Musik melayu sendiri sudah dipengaruhi oleh orkestra barat serta irama samba dan rumba. Pada tahun 1950, para musisi keroncong modern dan musisi Melayu memadukan kedua musik ini menjadi musik Melayu Deli. Pada tahun 1953, P. Ramlee seorang aktor dari Malaysia membawa sukses lagu-lagu Melayu Deli melalui filmnya yang berjudul  ‘Djuwita’. Pada saat itu banyak film-film yang diilustrasi oleh musik Melayu Deli sehingga masyarakat mulai terbiasa dengan lagu-lagu Melayu. 


Hal ini diilhami oleh film-film India yang kala itu membanijiri Indonesia. Penyanyi dangdut pertama yang bisa dikatakan sebagai pelopor adalah Ellya Kaddam, yang membawakan lagu ‘Boneka Dari India’. Setelah musik Melayu berkembang dan dikenal dengan sebutan dangdut, mulailah banyak kelompok musik yang berdiri dengan kiblat pada musik dangdut ini terutama di Jakarta. Pada tahun 1960 an musik dangdut mulai terdesak oleh kehadiran musik rock, musik country, dan pop barat, yang berkembang di perkotaan. Namun pada tahun 1970, dangdut mengalami kebangkitan setelah seorang Rhoma Irama membuat terobosan baru dalam musik dangdut. Ia memasukkan unsur musik elektronik ke dalam musik dangdut. Bukan itu saja, dari segi pembawaan juga diatur dan ditata sehingga terlihat kompak dan indah. Lirik lagu pun dibuat dengan energik dan realistis. 


Sekitar tahun 1979, muncul lagi seorang musisi yang menambah adanya perubahan di musik dangdut yaitu Ronald Panggabean dan Camelia Malik dengan adanya orkes Melayu Tarantula. Mereka mendatangkan fenomena dalam musik dangdut hingga ke Malaysia. Mereka memperkenalkan “dance dangdut” yang ceria. Kemudian, muncullah artis-artis dangdut seperti Hamdan ATT, Meggy Z, dan lain sebagainya. Musik dangdut juga sudah mendunia, hal ini terbukti setelah album ‘Kopi Dangdut’ dari Fahmi Shahab berjaya dan mendapat sambutan yang hangat dari Jepang dan Malaysia. Bahkan di negara Malaysia lagu ‘Kopi Dangdut’ menjadi salah satu yang sering dinyanyikan apabila ada pesta atau keramaian.


4. Sejarah Musik Jazz

Bagaimana sejarah musik jazz? I Sejarah musik jazz ini mulai muncul sekitar tahun 1930-an sebagai peralihan dari musik tradisional orang Amerika kulit hitam menuju musik populer. Seperti halnya musik blues, jazz pada awalnya dikategorikan sebagai musik tradisi. Musik yang mewakili sebuah masyarakat kulit hitam yang terdiskriminasi di Amerika Serikat. Belakangan, jazz telah menjadi musik populer. Perkembangan jazz yang mengarah pada hiburan ini menimbulkan reaksi dari kalangan musisi jazz kulit hitam. Beberapa di antara mereka yang memacu perkembangan tersebut adalah Charlie Parker dan Dizzy Gillespie.


 Mereka memperkenalkan bebop, sebuah style baru dalam jazz pada sekitar tahun 1940-an. Musik bibop ini membawa revolusi dalam musik jazz. Karena, kemudian berkembanglah aliran musik yang terinsipirasi dari bibop. Di antaranya hard bop, cool jazz, dan sebagainya. Semenjak revolusi jazz 1960, musik jazz justru semakin terpisah dari aliran musik yang lain. Memang, musik jazz kemudian benar-benar berkembang menjadi sebuah musik dengan tingkat kesulitan yang tinggi sebagaimana musik klasik. Sejak sekitar tahun 1950 an, musik jazz telah bergeser menuju komunitas intelektual dan akademisi. Disini musik jazz telah diperlakukan sebagai layaknya suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, saat ini akan banyak dijumpai musisi-musisi jazz lulusan sekolah-sekolah musik. 


Walaupun begitu, hampir semua para ahli musik jazz di masa lampau belajar musik secara otodidak (belajar sendiri). Pada kenyataannya, musik jazz belum banyak memasyarakat dibandingkan dengan jenis musik yang lain. Ada anggapan bahwasanya musik jazz adalah musik yang hanya digemari oleh kaum tua saja bahkan hanya diminati oleh kaum-kaum elit. Padahal, di kalangan elit atau masyarakat ekonomi kelas atas sendiri, musik jazz masih merupakan kesukaan yang minoritas. 


Musik jazz terus berkembang sejak revolusinya. Hal ini terlihat dengan munculnya jenis-jenis musik yang merupakan campuran antara jazz dan musik hiburan. Sejak sekitar tahun 1980-an, berbagai aliran jazz baru diberi istilah adult contemporary, yakni aliran musik yang diperuntukkan bagi kalangan dewasa muda yang berusia sekitar 30 an tahun ke atas. Adapun musik-musik yang dapat digolongkan sebagai adult contemporary ini antara lain:

a. Jazzy

Jazzy berarti musik yang sedikit bernuansa jazz. Istilah ini diambil biasanya untuk musik populer yang mengambil unsur jazz. Pengambilan unsur jazz antara lain pada progressive chordnya dan irama yang sering digunakan dalam jazz, misalnya swing, soul, bossanova, dan sebagainya. 


b. Fusion

Fusion lahir sekitar akhir dekade 1960. Miles Davis seorang musisi jazz menggabungkan musik bibop dan cool jazz juga rock dan soul/R&B. Kemudian muncul musisi generasi berikutnya yakni Chick Corea, yang mulai menggunakan musik elektronik dalam jazz.


Salah satu musik jazzy yang paling disukai anak muda adalah acid jazz. Musik ini berawal dari ulah disc jockey dalam menciptakan suatu jenis musik dance dengan memasukkan unsur jazz, soul, hiphop, dan funk dalam satu aransemen lagu. Musik ini lebih menekankan pada beatnya yang dinamis. Oleh karena itu memang bisa ditebak bahwa musik ini sangat digemari oleh anak-anak muda.


5. Sejarah Musik Reggae

Bagaimana sejarah musik reggae? I Musik reggae berakar dari musik mento, ska, dan rocksteady (aliran ska yang lebih lambat). Musik reggae mulai berkembang pada akhir tahun 1960-an di Jamaika. Saat itu generasi muda Jamaika sedang menyukai musik populer dari Amerika. Karena musik dari Amerika sedikit yang masuk ke Jamaika, maka musisi-musisi jalanan menciptakan musik ska pada awal tahun 1960-an. Kemudian, musik ska ini diubah lagi menjadi musik yang lebih banyak dimainkan dengan alat elektronik dan kemudian disebut sebagai musik Reggae. 


Irama reggae yang lebih lambat daripada irama musik ska, lebih memungkinkan masuknya unsur vokal di dalam musik ini. Istilah musik reggae sendiri tidak jelas asalnya. Diperkirakan berasal dari kata Jamaika untuk orang lusuh/orang biasa. Salah seorang tokoh yang sangat berjasa pada perkembangan musik reggae adalah Bob Marley. Bob adalah seorang tokoh legendaris yang dikenal sebagai bagian dari gerakan pembebasan kaum buruh di Jamaika yang diperlakukan tidak adil oleh kaum elit dalam tatatanan sosial. Waktu itu Jamaika sedang dilanda gejolak sosial politik. 


Banyak kaum bawah yang tertindas. Peningkatan derajat terus dikampanyekan. Bob Marley kemudian memanfaatkan kesempatan itu untuk mempopulerkan musik reggae. Ia yang membentuk grup musik Bob Marley and The Wailers. Pesan-pesan untuk membangkitkan semangat pembebasan terus disampaikan melalui musik reggae yang makin dikenal oleh masyarakat dunia. Dalam perkembangan selanjutnya, reggae juga mengalami perubahan. Ada Alton Ellis dengan gaya rocksteady. Kemudian, Lee “Scratch” Perry memulai memakai sampling-sampling suara, yang membuat musiknya disebut dub. Selain itu, bermunculanlah rock and folk base ala Bob Marley sampai yang sangat pop oriented seperti yang dilakukan oleh UB 40. Di Indonesia sendiri terdapat banyak musisi yang senang membawakan musik ini, terutama yang dibawakan oleh Bob Marley. Berbagai musisi independen beraliran reggae sering menampilkan irama musik ini dalam penampilan panggungnya.


6. Sejarah Musik Rhythm & Blues 

Bagaimana sejarah musik rhythm & blues? I Salah satu sumber kebanyakan aliran musik populer abad ke-20 adalah Blues. Aliran ini mulai berkembang pada pertengahan abad lalu di Amerika di antara orang kulit hitam yang kebanyakan merupakan buruh kasar. Diskriminasi ras yang masih kental pada saat itu membuat musik blues mencerminkan keterpencilan kaum buruh. Rhythm & Blues ialah musik penyatuan budaya Amerika dan Afrika setelah Perang Dunia II (1939-1945) yang juga merupakan tanggapan terhadap musik populer Amerika. R&B adalah perpaduan dari jenis musik blues, jazz, boogie-woogie, dan musik gospel. Artis utama yang menampilkan gaya Rhythm and Blues ialah Nat King Cole pada tahun 1950. 


Walaupun blues pada umumnya dianggap sebagai ekspresi murni dari orang kulit hitam, muncul semacam “Blues orang kulit putih” yang akhirnya kadang-kadang juga diakui oleh musisi kulit hitam. Misalnya musik John Mayall, Alexis Korner, dan grup Cream. Bahkan, grup Cream sudah mengembangkan sesuatu yang unik sendiri dengan unsur jazz serta rock. Namun, pada era tahun 1980 beberapa penyanyi dunia mulai membangkitkan musik R&B ini menjadi musik yang sangat digemari. Penyanyi solo yang memotorinya antara lain Luther Vandross dan bintang baru seperti Prince (Purple Rain) dan Michael Jackson (Off the Wall). Musik Rhythm and Blues ini kemudian sangat berkembang luas pada tahun 1990-an. Beberapa penyanyi yang membawakan jenis musik R&B ini antara lain Kanye West, Young Buck, R. Kelly, Nelly, Jay-Z, Destiny’s Child, Lil Romeo, Missy Elliot, Ja Rule, Mario, Fabolous, dan lain sebagainya. Di Indonesia beberapa penyanyi yang membawakan jenis musik R&B ini yakni Dewi Sandra, Tofu, dan Sania.


7. Sejarah Musik Ska

Bagaimana Sejarah Musik Ska? I Sejarah musik Ska yaitu lahir di tahun 1962 di Jamaika dari perpaduan musik R&B dan mento (perpaduan musik Afrika dan Jamaika). Pada saat itu Jamaika sedang menggemari dan banyak meniru musik Amerika khususnya Rhythm & Blues dan Jazz. Seorang yang bernama Cecil Bustamente Cambell kemudian dikenal sebagai “Prince Buster” mulai membuat sesuatu yang baru. Dia bekerja sama dengan pemain gitarnya yaitu Jah Jerry untuk bereksperimen di musik. Mereka mencoba menitikberatkan ketukan afterbeat ketimbang downbeat. 


Ketukan afterbeat seperti itu kemudian menjadi ciri khas dari musik Jamaika hingga saat ini. Pada awalnya, musik ska bersifat bersifat instrumental. Lalu berkembang juga unsur vokalnya. Musik ska memang dicirikan dengan dominannya suara instrumen brass/tiup logam seperti terompet, trombon juga saxofon. Musik ska kemudian menjadi musik komersil pertama dari Jamaika. Pada kenyataannya musik ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika. Seiring perkembangannya musik ska mengalami perubahan terutama pada gerakannya yakni sekitar tahun 1960-an.


Pada waktu itu banyak Jamaika yang sedang mencari pekerjaan. Pada awalnya mereka tidak tertarik dengan musik ska bahkan mereka menciptakan tren sendiri yang terkenal dengan istilah “rude boy” (pemuda kasar) yang maksudnya menjadi seseorang yang dianggap tidak berguna dalam masyarakat. Mereka menciptakan tarian ska sendiri. Tarian ini lebih pelan dengan gaya seakan sedang meninju seseorang. Rude boy berhubungan erat dengan kaum pemberontak. Hal ini terlihat dari lirik-lirik lagu ska. Mereka pun mempunyai tren cara berpakaian sendiri yakni celana panjang yang menggantung hanya semata kaki. Dengan adanya kaum rude boy musik ska mengalami perubahan dalam bentuk permainannya, terutama pada permainan bassnya. 


Rude Boy masih jaya sepanjang periode ska dan popularitasnya memuncak sepanjang musim panas tahun 1964. Ska pertama berakhir pada tahun 1968. Ska ini di kemudian hari menjadi cikal bakal musik reggae. Perkembangannya kemudian, pada era tahun 1990-an ada sebuah kelompok musik yang dengan setia menggunakan aliran asli musik ska yakni kelompok Save Perris dengan lagu andalannya ‘Come On Aileen’. Di Indonesia, musik ska ini berkembang pesat pada akhir tahun 1990-an. Beberapa kelompok musik membawakan jenis musik ini di antaranya seperti Tipe-X dan Jun Fan Gang Foo.


8. Sejarah Musik Klasik

Bagaimana Sejarah Musik Klasik? Musik klasik ialah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa yakni sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik ini digolongkan melalui periodesasi tertentu. Mulai dari periode Klasik, Barok, Rokoko, sampai periode Romantik. Pada era inilah nama-nama besar seperti J.S Bach, W.A Mozart, atau J. Hadyn menciptakan karya-karya musik. Musik mereka tercipta dalam bentuk sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet hingga opera. Walau terjadi penggolongan berdasarkan periodisasi pada kenyataannya para komposer klasik tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka gubah. 


Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan dengan semata-mata untuk memudahkan, terutama dalam kepentingan akademis. Berikut ini ialah penggolongan sejarah musik barat.

a. Zaman pertengahan (476-1450)

b. Zaman Renaisans (1450-1600)

c. Zaman Barok (1600-1750)

d. Zaman Klasik (1740-1830)

e. Zaman Romantik (1815-1910)

f. Abad 20 (1900-2000)

g. Abad 21 (2001-sekarang)


Pada abad pertengahan musik modern barat mengalami perubahan besar dari musik satu suara (monofonik) menjadi musik dengan beberapa suara (polifonik), seperti kanon (lagu yang sama dinyanyikan beberapa kelompok dalam waktu yang berlainan saat masuknya) dan madrigal (nyanyian bersama dari empat atau lima suara). Pada zaman inilah musik gerejawi berkembang dengan pesat, sesuai dengan suasana politik yang pada waktu itu juga dikuasai oleh gereja. Musik gregorian mencapai puncaknya pada masa ini dengan penggunaannya pada misa/ibadat di gereja. Lagu-lagu duniawi yang muncul, biasanya merupakan lagu kerakyatan yang banyak dibawakan oleh para pemusik keliling. 


Musik klasik seperti yang biasa dikenal oleh masyarakat awam sebenarnya terdiri dari beberapa periode musik yaitu periode atau zaman Renaisans, zaman Barok, zaman Klasik, dan zaman Romantik.

a. Periode Renaisans

Zaman atau periode renaisans terjadi yakni sekitar tahun 1450 sampai tahun 1600. Semangat pembaharuan yang terjadi di zaman ini juga mempengaruhi musik. Pada saat inilah musik duniawi kembali mengalami kebangkitan. Banyak musik yang digubah. Komposisinya pun mulai beralih bukan bergaya musik rakyat melainkan dibuat berdasarkan standar teori musik. Seperti halnya masa renaisans yang berjalan secara bertahap. Ciri khas musik renaisans ini muncul secaa bertahap juga. Pada masa inilah orgel dan cikal bakal piano mulai berkembang. Musik opera juga mulai berkembang, diawali dengan bentuk solo instrumen dan koor besar.


b. Periode Barok dan Rokoko

Musik barok dan rokoko ini berkembang pada sekitar tahun 1600 sampai dengan tahun 1750. Istilah ini didapat dari dunia seni rupa dan arsitektur yang sedang berkembang pula pada saat itu. Selain masanya, ciri musiknya pun serupa. Seni rupa pada masa barok dan rokoko ini berciri memiliki banyak ukiran dan hiasan, bahkan terkesan berlebihan. Musik barok banyak memakai nada-nada penghias atau ornamen. Dalam penampilan musik barok pun terdapat banyak pembedaan dinamik antara bagian keras (forte) dan lembut (piano). Pada masa ini tumbuh bentuk musik seperti permainan musik instrumen bercerita (suita), permainan instrumentalia (sonata), musik yang sifatnya mulia (kantata) dan orkes simfoni yang diselingi permainan solo sebuah instrumen (concerto).


c. Periode Klasik

Periode atau zaman klasik berlangsung hampir selama satu abad yakni abad ke-18 sampai abad ke-19. Musik periode klasik ini memiliki ciri-ciri taat kepada aturan formal bentuk dan struktur komposisi musik. Banyak dipakai crescendo (makin keras) dan decrescendo (makin lembut), accelerando (tempo makin cepat) dan ritardando (tempo makin lambat), akor, dan penggunaan nada penghias yang terbatas. Bentuk musik sonata, simfoni, concerto dan musik kelompok kecil (kuartet, kuint) serta karya-karya lepas (pieces) pun mengalami penyempurnaan.


d. Periode Romantik

Periode atau zaman romantik ini berlangsung antara tahun 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20 dalam sejarah musik. Zaman ini berkaitan dengan gerakan romantik pada sastra, seni, dan filsafat yang terjadi sekitar tahun 1780-1840. Musik pada periode ini mengutamakan kebebasan pribadi dan banyak menggunakan dinamik dalam karya musik. Bentuk musik yang banyak diciptakan pada masa ini adalah sonata, simfoni, opera, dan karya lepas/pieces. Musik pada masa selanjutnya/modern lebih tepat dikelompokkan menurut aliran/jenis musiknya, seperti yang akan kita bahas berikut ini. Musik pada abad ke-20 pada dasarnya menyukai ketidakberaturan dan penggunaan bunyi-bunyian sehari-hari. Belakangan budaya masyarakat urban juga membuat kencederungan penciptaan musik yang lebih ringan dan praktis untuk didengarkan kapan saja dan dimana saja. Penemuan dan perkembangan berbagai teknologi juga mewarnai dan mempengaruhi perkembangan musik di abad ini. Misalnya penemuan gramafon, radio, tape recorder, televisi, synthesizer, sampai komputer.